Kamis, 18 Desember 2008

STAND UP FOR JESUS

*Ini adalah kisah nyata yang terjadi beberapa tahun lalu di USC. * (University of Southern California).Disana ada seorang profesor filosofi yang mengaku ateis. Tujuan utamanya selama kelas semester adalah berusaha membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada. Para mahasiswanya selalu takut untuk berargumentasi dengan dia karena logikanya yang sangat masuk akal. Telah 20 tahun berselang ia mengajar kelasnya dan tidak seorang pun berani menentangnya.Beberapa mahasiswa memang pernah mencoba, tapi tidak seorangpun berhasil karena reputasinya. Diakhir setiap semester, pada hari terakhir, dia selalu berkata dihadapan 300 orang mahasiswanya, "Bila ada yang masih percaya pada Yesus, silahkan berdiri!" Selama duapuluh tahun, tidak seorang pun yang berani berdiri. Mahasiswanya sudah tahu apa yang akan dilakukan profesor tsb selanjutnya. Ia akan berkata, "Siapapun yang percaya pada Tuhan adalah seorang yang tolol. Bila Tuhan memang ada, Ia mampu memberhentikan kapur ini jatuh mengenai lantai dan tidak pecah. Contoh sederhana untuk membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan, dan memang Ia tidak dapat melakukannya." Dan setiaptahun, profesor tersebut menjatuhkan kapur ke lantai dan kapur itu pecah menjadi ratusan potongan. Semua mahasiswanya tidak dapat berbuat apa-apa selain diam dan menyaksikannya. Kebanyakan mahasiswanya terlalu takut untuk berdiri. Beberapa tahun kemudian seorang mahasiswa muda mendaftarkan diri pada kelas profesor tsb. Ia adalah seorang Kristen dan sudah mendengar cerita tentang bakal Profesornya. Ia wajib mengikuti kelas profesor tersebut dan dia merasa gentar menghadapinya. Untuk 3 bulan semesternya, ia berdoa setiap pagi supaya ia dimampukan untuk berdiri, apapun yang akan dikatakan Profesor dan yang dipikirkan oleh rekan-rekannya.. Tidak ada yang dapat melemahkan imannya, ia hanya berharap. Akhirnya hari terakhir itu tiba.Profesor tersebut berkata, "Bila ada diantara anda yang masih percaya pada Tuhan, silahkan berdiri." Profesor dan 300 orang mahasiswanya terkejut melihat seorang mahasiswa muda yang berdiri dibagian belakang kelas. Profesor tersebut berteriak, "Anda bodoh !!! Bila Tuhan benar-benar ada Ia akan mampu mencegah kapur ini pecah saat menyentuh lantai!" Ia bersiap melepaskan kapur yang dipegangnya. Tapi saat ia melepaskannya, kapurtersebut terlepas dari jarinya dan masuk ke lengan bajunya, meluncur terus ke celananya melewati kakinya hingga ke sepatunya. Saat menyentuh lantai kapur tersebut tidak pecah. Kesombongan profesor luluh saat ia melihat kapur tersebut. Ia menatap mahasiswa muda tadi dan segera lari dari ruangan kuliah. Mahasiswa yang berdiri tadi, berjalan ke depan kelas dan berbagiiman tentang Yesus selama 30 menit. Tigaratus mahasiswa bertahan dan mendengarkan saat ia menceritakan kasih Tuhan untuk mereka dan Kuasanya melalui Yesus.
From : Fandya

NOKIA, HP SEJUTA UMAT

Didaerah eropa pernah terjadi pergantian dari perusahaan yang tadinya memproduksi kertas, beralih menjadi penghasil handphone. Belakangan banyak perusahaan yang meniru apa yang dilakukan oleh perusahaan ini, seperti Yamaha yang memproduksi alat musik dan kendaraan bermotor, LG yang memproduksi peralatan elektrokik rumah tangga juga memproduksi handphone, dan masih banyak lagi. Nama perusahaan yang beralih dari pabrik kertas menjadi handphone tersebut ialah Nokia. Kalau Nokia memiliki slogan sendiri “Connecting People”, maka beberapa teman saya menggantinya sebagai “ Handphone sejuta umat”, karena terlalu banyaknya pengguna handphone yang satu ini.
Pasti kita semua tahu bahwa handphone atau pager pertama kali diproduksi bukan oleh Nokia tetapi oleh Motorola. Tetapi mengapa Motorola kalah dengan Nokia saat ini? Karena Nokia berinovasi dan berkreatifitas.
Kalau kita masuk keperusahaan handphone selain Nokia, maka kita akan menemukan fakta tentang alur pembuatan dan pemroduksian handphone sebagai berikut : step pertama ialah para pencipta dan peng creat teknologi menciptakan teknologi handphone tersebut, step kedua ialah bagian desain yang menyesuaikan dengan ukuran, bentuk dan fasilitas yang telah ditetapkan oleh bagian teknologi creator. Tetapi kalau kita masuk ke Nokia, kita akan menemukan fakta yang berbeda, mengapa? Karena proses produksi yang dilakukan di Nokia berkebalikan dengan apa yang dilakukan oleh perusahaan handphone yang lain. Step pertama ialah bagian desai menciptakan produknya, baik itu dimensinya, beratnya, tebalnya, bentuknya, dan sebagainya. Step kedua ialah bagian teknologi yang menciptakan alat didalamnya dan harus disesuaikan dengan bentuk desainya. Artinya, Nokia benar2 memperhatikan kreatifitas daripada sekedar teknologi.
Hal senada juga diungkapkan oleh presiden SBY tentang kebangkitan Indonesia, beliau mengatakan bahwa untuk bisa
bangkit dijaman sekarang, maka Indonesia harus melakukan 3 hal yaitu : ide baru + teknologi + kreatifitas. 2 hal berhubungan dengan kreatifitas dan 1 hal berhubungan dengan teknologi. Teknologi tanpa kreatifitas akan membuat kita hidup tanpa seni dan keindahan, tetapi kreatifitas tanpa kemajuan teknologi maka sama artinya kemunduran dalam pemikiran.
Bagaimana dengan gereja? Gereja yang hanya mengandalkan kasih karunia tanpa mengembangkan kreatifitas dan perubahan akan dilindas oleh perubahan itu sendiri. Mengapa banyak anak muda yang meninggalkan gereja? Karena gereja nggak kreatif, kalau kreatif aja enggak bagaimana produktif? Kalau kit abaca kisah perjanjian lama terutama kisah manusia pertama diciptakan, maka kita akan menemukan fakta bahwa kita diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah, artinya sifat Allah ada didalam kita. Dan setelah manusia jatuh dalam dosa, ada 2 hal yang hilang yaitu hubungan dengan Tuhan dan otoritas dan kemuliaan Tuhan. Tetapi ada satu hal yang tidak hilang dalam diri manusia yaitu sifat untuk mencipta (kreatifitas dari sang Kreator). Makanya, banyak orang yang nggak kenal Tuhan tetapi bisa kreatif, tetapi bedanya dengan kita yang kenal Tuhan ialah, apapun yang kita kerjakan untuk Tuhan sedang mereka untuk diri mereka sendiri. Pertanyaannya sekarang, seberapa kreatifkah kita? Ingat untuk menjangkau sesuatu kita harus menggunakan sesuatu yang sama, seperti Yesus menjangkau manusia, Dia rela menjadi manusia untuk menjangkau manusia. Gereja, jika ingin menjangkau dunia, haruslah menggunakan sesuatu yang sama yaitu kreatifitas, karena itulah yang bisa meng connect kan kita dengan dunia. Seperti sebuah ilustrasi tentang kedua kabel yang disambungkan, aliran listrik hanya bisa mengalir dengan mudah bila kabel bertemu kabel. Kabel ialah perumpamaan kreatifitas yang kita miliki sedangkan aliran listrik ialah Hadirat Tuhan. Jika kreatifitas + Hadirat Tuhan maka hasilnya ialah Jiwa – jiwa yang dimenangkan. Seberapa kreatifkah gereja anda? Berubahlah sebelum dunia merubah anda!!!!

GKJJ

Masih ingat dengan singkatan ini? Just to refresh your memory guys: GKJJ adalah Gereja Kristen Jalan-Jalan, bisa juga disebut Gereja Kristen Keliling2 (GKKK). Tidak sedikit orang Kristen yang bermental ‘pengembara’ , nomaden, pindah-pindah gereja, tidak pernah menetap. Minggu ini ke gereja A, minggu depan ke gereja B, dst. So pasti ada banyak alasan mereka melakukan hal ini. Yuk, kita kupas tuntas beberapa di antaranya….
1. “Kepahitan” dengan gereja asal. Boleh percaya boleh tidak, di dalam tubuh gereja (dalam pengertian organisasi) tidak luput dengan yang namanya konflik dan masalah. Yang namanya diaken, pendeta, penatua, pengerja, pelayan, jemaat sami mawon, alias masih hidup di muka bumi, masih bisa ‘terpeleset’, dalam perkataan, sikap, dll. Makin lama kita berdiam di suatu gereja ataupun bergaul dg seseorang, itu membuat kita makin tahu ‘jerohan’. Banyak hal tak terduga, terutama yg jelek2 akan kita ketahui, yg berpotensi bikin kita shock….”Lho kok gitu ya????”, terus kepahitan, terus pindah gereja. (masih mending, ada yg sampai mogok total) Buat yg mengalami hal ini, saya mau katakan,” Percayalah di manapun, gereja pasti ada masalah, hanya bentuknya yg bervariasi cepat-lambat kita pasti mengalaminya”. Lari menghindar bukan solusi yg tepat. Apalagi sampai menyebarkan berita2 miring yg kita sendiri mungkin belum tahu pasti…hanya denger dari kata orang..Kata si A pendetaku itu..bla.. bla.. bla…Herannya orang Kristen kalau ada berita miring, cepet sekali nyebarnya…Bandingkan dengan. kabar.”Hari ini Gembalaku membagikan 5000 paket sembako gratis”..pasti nyebarnya lambat. Hey, Grow up man! Hadapi setiap masalah, miliki jiwa yang besar. Don’t be a chicken. Oh ya…introspeksi dulu lah… jangan2 kita sendiri yg bermasalah!
2. Mengejar manifestasi. Seperti yg pernah ditulis Youtoday sebelumnya tentang sensasi “Brrrr” Cxxx-Cxxx. Harus diakui beberapa kita termasuk yg gemar memburu “manifestasi”. Yang dicari dan dikejar malah bukan Tuhannya. Kita sangat tertarik datang ke ibadah kalau ditengah2 ibadah itu tiba2 banyak orang kepenuhan Roh Kudus, kalau pendetanya punya karunia nubuatan, kalau pendetanya punya karunia kesembuhan. Itu semua tidak salah, itu tanda”kasat mata” akan kebesaran Tuhan kita. Saya sangat tidak anti dg hal2 tsb, tapi yg harus diingat itu bukan esensi ibadah yg sejati. Yg pertama dan yang utama adalah: pribadi TUHAN YESUS sendiri, bukan mujizatnya. Bahkan ada yg ekstrem, sampai2 dia mengikuti kemanapun pendeta ybs berkotbah…. Selalu minta didoakan pada pendeta2 yg punya karunia nubuatan. Bagi yg demikian, siap2 aja kecewa…karena tanpa disadari dia mulai menaruh harapannya di luar Tuhan. Kalau Tuhan berkehendak, dia bisa lakukan apa saja, di mana saja, lewat siapa saja.
3. Event hunter. Suka tidak suka, diakui atau tidak, saat2 ini banyak diadakan event2 tertentu di luar jadwal ibadah raya. Pasti, tujuannya adalah untuk memuliakan Tuhan, menambah ‘vitamin’ iman, dan tentu untuk penjangkauan jiwa. Sampai di titik ini saya sangat setuju. Ada yang mengundang artis rohani local dan bahkan mancanegara, menggunakan tata lighting, panggung dan sound yang spektakuler. Ini tidak salah. Untuk menarik jiwa2 baru, cara ini cukup efektif. Tapi akan menjadi fatal kalau tiap saat kita menghadiri event rohani hanya karena event tersebut dimeriahkan artis X, dilayani oleh grup band Y. Lama2 kita pasti cape sendiri dan bosan. Kita datang untuk mencari Tuhan bukan untuk cari hiburan semata. Kalo hiburan adalah tujuan kita apa bedanya dengan menghadiri konser DEWA 19 atau Indonesia Idol?
4. FASILITAS. Ini unik tapi nyata.. Ada lho orang2 yg pindah2 gereja hanya karena pingin tahu gedung dan fasilitasnya. Fasilitas memang diadakan untuk menunjang kegiatan ibadah kita, tapi fasilitas dan kenyamanan tidak menjamin hadirat Tuhan. Kalo cuman cari fasilitas dan kenyamanan, lebih baik kita ke hotel saja…
5. “GARING”. Pernah ndak kita ngalamin ini pas ibadah? Jawabannya pasti pernah. Ada orang dengan alasan ‘kering’ – tidak terasa hadirat Tuhan, terus pindah ke gereja lain. Sangat tidak bijaksana apabila kita langsung menghakimi pendeta, WL, pengerja, pelayan2nya. Cek terlebih dulu, jangan2 kita sendiri yg sebenarnya mengalami kekeringan rohani.
Kelima sebab di atas bisa menjadi pemicu orang untuk pindah2. Tentunya kita harus berhikmat, apabila kita mengalami ketidak puasan, atau kita merasa tidak nyaman, daripada nggrundel ndak jelas, nggosipin orang, atau malah pindah2 gereja, akan lebih baik bila kita tekun mendoakannya terlebih dulu. Percayalah, dengan menetap di suatu gereja, di situ kita akan digembalakan dan dipantau perkembangan rohaninya. Di kandang di mana kita berkembang di situlah juga kita seharusnya melakukan peran aktif dan nyata untuk perbaikan tempat di mana kita beribadah. Silakan untuk beribadah di even2 khusus di luar jam ibadah raya dengan konteks untuk menambah “vitamin” atau bahkan studi banding, yg pada akhirnya kita aplikasikan untuk hidup kita pribadi atau gereja dimana kita berada. Untuk pelayan2 Tuhan, perlu melakukan pengembangan diri dan pelayanan. Tapi ingat, kalau kita mulai keseringan “studi banding”, aktif di kegiatan di luar gereja asal, jangan2 itu pertanda kita mulai bosan dengan gereja kita sendiri. Bagaimana kita mengharapkan jemaat untuk setia kalau kita sendiri tidak mempunyai komitmen yang kuat sebagai tanggung jawab kita terhadap gereja kita bernaung?
Tema Natal kita tahun kemaren adalah BEST PLACE. Tempat yg terbaik yang Tuhan mau adalah di hidup kita. Fasilitas, manifestasi, pengerja, hanya alat yang Tuhan pakai. Selama kita menempatkan Tuhan di tempat yang terbaik dalam segenap hidup kita, dimanapun kita beribadah, dengan iman kita percaya bahwa Dia hadir dan dekat.. Tempat di mana kita beribadah sekarang juga bukanlah suatu kebetulan. Sangat mungkin tempat itu adalah tempat terbaik untuk kita bertumbuh, tempat yang telah Tuhan tentukan untuk pembentukan karakter, kawah “candradimuka” kita. Come on guys, don’t quit. Keep praying for your church! Amen.