Rabu, 30 Desember 2009

2010: TAHUN KEBANGKITAN BAGI RAJA-RAJA


Akhirnya kita bisa bernafas lega karena memasuki sebuah gerbang perjanjian yang baru bersama dengan Tuhan yaitu gerbang 2010. Tahun yang telah Tuhan sediakan untuk kita, merupakan sebuah tahun kebangkitan bagi Raja-Raja. Tuhan akan memakai kita sebagai anak-anak muda, generasi anak panah, generasi yang telah lama dinantikan oleh dunia untuk melakukan terobosan-terobosan yang besar bersama dengan Tuhan.
Generasi kita (sekarang ini), telah lama dilihat oleh nabi Mikha. Dia melihat sebuah generasi yang akan melakukan terobosan-terobosan besar bagi gereja, kota, bangsanya, dan berjalan dengan Tuhan sebagai pemimpin besar mereka. Apa yang harus kita persiapkan untuk memasuki tahun yang baru ini?

Pertama, antisipasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Daud ketika dia diurapi menjadi raja, bukanlah kenyamanan yang diperolehnya tapi Tuhan malah membawanya untuk bertemu dengan Goliath. Tetapi tanpa Goliath, Daud tidak akan pernah menjadi raja atas Israel. Tahun ini akan banyak kemungkinan bisa terjadi, namun itu semua hanyalah alat Tuhan untuk mengangkat dan mengurapi kita menjadi Raja-RajaNya di bumi.

Kedua, milikilah kerendahan hati. Daud sekalipun dia diurapi, namun masih menghormati Saul sebagai raja sekalipun Roh Tuhan telah pergi darinya. Kesempatan yang telah terbuka baginya untuk membunuh Saul dan naik tahta menjadi raja, tidak dilakukannya sekalipun kesempatan tersebut datang berulang-ulang. Inilah kuncinya yaitu milikilah kerendahan hati dihadapan Tuhan dan sesama kita.

Ketiga, gaya hidup seorang raja. Seorang raja dapat dikatakan dan diakui sebagai seorang raja jika dia memiliki gaya hidup seorang raja. Ketika tulah menimpa Israel, Daud meminta seorang rakyatnya untuk menjual ladangnya untuk dipakai Daud sebagai tempat mempersembahkan korban bagi Tuhan. Namun si pemilik ladang tersebut malah menawarkan ladangnya secara gratis, namun apa reaksi Daud? Dia bukannya mengambil ladang tersebut secara cuma-cuma namun dia tetap membayar harganya. Daud mengatakan bahwa dia tidak akan memberikan korban bagi Tuhan secara gratisan, ini merupakan sikap seorang raja yaitu memberi. Yesus memberi teladan kepada kita bahwa lebih indah menjadi pemberi daripada penerima, termasuk memberi hidup kita kepada Tuhan. Bukan hanya full time tapi juga full heart (sepenuh hati) dan over time (waktu yang lebih banyak) untuk Tuhan.

Are you ready Kings?

3 LEVEL MELAYANI


Ada beberapa level yang mesti kita lalui waktu kita mengambil keputusan untuk melayani Tuhan. Dan level-level ini merupakan sesuatu yang terkadang kita balik-balik sehingga banyak hal yang keliru ketika kita melayani.
Level pertama, Full Time
Orang berpikir bahwa oang yang melayani full time merupakan orang yang sudah berikan hidupnya untuk Tuhan (menjadi Pendeta). Alkitab mengajar kita bahwa apa saja yang kita lakukan, lakukanlah sama seperti untuk Tuhan, artinya dalam setiap nafas, bagian hidup kita, dan segala tindakan kita sekecil apapun juga berarti melayani. Ingat waktu yang Tuhan berikan kepada kita ialah 24 jam, jika kita mengambil keputusan untuk melayani berarti kita juga harus siap sedia kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun Tuhan minta kita untuk melayani. Banyak orang berpikir dengan melayani Tuhan di mimbar saja sudah cukup namun sebenarnya pelayanan sebenarnya terjadi dan Tuhan nilai dari segala tindakan kita diluar mimbar. Sangat memungkinkan ketika kita berdiri di mimbar, kita pasti menampilkan sesuatu yang bagus, rapi, tanpa cela, sopan dan sebagainya. Tapi bagaimana dengan waktu-waktu kita sehari-hari? Itulah yang dimaksudkan dengan melayani dengan sepenuh waktu.
Level kedua, Over Time
Seorang hamba selalu siap sedia kapanpun Tuannya datang dan menyuruhnya melakukan apapun. Kedatangan Tuhan kedua kali merupakan suatu waktu pengujian bagi anak-anak Tuhan, apakah kita akan siap sedia ketika Tuhan datang atau tidak. Dalam pelayananpun, Tuhan menuntut kita untuk memiliki kapasitas hidup yang diperluas melalui waktu-waktu yang kita punya untuk Dia. Over time berbicara tentang kesiapan kita untuk tetap melayani Dia diwaktu-waktu kita yang paling berharga. Misalkan, suatu malam Tuhan bangunkan saya untuk berkomunikasi dengan Dia. Itu sangat melelahkan dan membuat tubuh tambah capek, tapi saya tahu itulah waktu Tuhan untuk menguji hati saya. Apakah saya melayani Dia dengan sepenuh waktu dan over time atau tidak.
Level ketiga, Full Heart
Jika kedua level diatas berbicara tentang kesiapan dan waktu, pada level ini berbicara tentang kesiapan secara batin yaitu hati. Kita melayani Tuhan bukan sekedar sebagai Tuan namun lebih dari itu, kita melayani Dia sebagai mempelai Pria. Seorang mempelai wanita akan melayani sang mempelai Pria dengan segenap hatinya. Ini yang Tuhan sedang cari pada hari-hari ini. Apakah kita melayani Dia sekedar karena waktu luang? Atau hanya ingin mengembangkan talenta kita semata? Ataukah kita melayani Dia dengan segenap hati?

KEJUJURAN SEORANG RAJA


Pernahkah kita jatuh? Pada saat kondisi kita fit secara rohani, tiba-tiba kita mengalami kejatuhan rohani? Dan ketika kita jatuh apa yang kita lakukan? Apakah kita datang kepada Tuhan dan memohon ampun kepadaNya? Dan apakah kita merasa Tuhan diam terhadap kita? Daud pernah mengalami hal yang sama ketika dia menghampiri Betsyeba dan ditegur habis oleh nabi Nathan. Dalam Mazmur 51 menunjukkan bagaimana Daud mengakui kesalahannya dan memohon ampun kepada Tuhan. Ada beberapa point yang kita bisa pelajari dari apa yang pernah dialami oleh Daud ketika dia mengalami kejatuhan:
Pertama, Mengakui dengan jujur kesalahannya (Ayat 3-5)
“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setiaMu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmatMu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Bisa saja jika Daud malah menegur balik nabi Nathan dan memenjarakannya ketika Nathan menegur dia, namun sekalipun dia raja, dia memiliki hati yang mudah dibentuk dan memiliki kerendahan hati yang luar biasa. Inilah yang dicari Tuhan pada tahun mendatang, hati yang tulus, jujur, murni dan mudah dibentuk sekalipun kita akan dibangkitkan menjadi raja-raja dalam kehidupan kita.
Kedua, memohon pengampunan dari Tuhan (Ayat 9)
Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Banyak orang ketika dia jatuh, yang dicari bukanlah Tuhan namun sesamanya. Biasanya alasan yang digunakan ialah agar bisa saling mendoakan dan menguatkan. Memang itu diperlukan, namun hal pertama yang Daud lakukan ialah ia memohon pengampunan dari Tuhan, hatinya mencari Tuhan sebagai sumber pengampunan dalam kehidupannya.
Ketiga, memiliki kerinduan kepada Tuhan (Ayat 13)
Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil RohMu yang kudus dari padaku!
Daud belajar dari apa yang dialami oleh Saul, ketika Saul jatuh dan tidak bertobat maka Roh Tuhan undur dari padanya. Satu hal yang dipegang oleh Daud dalam kehidupannya ialah apapun yang dia terima dalam kehidupannya, itu semua berasal dari Tuhan, dan kerinduan terdalam dari dirinya ialah tetap menikmati hadirat Tuhan. Punyakah kita hati seperti demikian? Ketika kita mengalami kejatuhan, jangan pernah kita jauh dari Tuhan dengan alasan apapun. Tuhan pernah berkata kepada saya, ketika kita jatuh dan merasa hidup kita hancur, jangan pernah kita menjauh dari Tuhan sebab hanya Dia yang bisa memulihkan dan membentuk kembali kehidupan kita sebab Dialah penjunan hidup kita. Bagaimana dengan kita?

Selasa, 01 September 2009

KENALI PEMBUNUH VISI DISEKITAR ANDA


Banyak orang yang memiliki visi besar dari Tuhan, akhirnya malah berhenti ditengah jalan. Mengapa hal tersebut terjadi? saya mengalami hal tersebut dan ternyata ketika kita berjalan dalam visi Tuhan, maka akan banyak ‘pembunuh2 visi’ yang berkeliaran disekeliling kita. Berikut nama-nama pembunuh tersebut dan haruslah kita waspada terhadap mereka:
PERKATAAN DAN PIKIRAN NEGATIF
Kalau kita pelajari kisah tentang 12 pengintai yang sedang mengintai di tanah yang dijanjikan oleh Tuhan, ada 2 belah pihak yaitu 2 orang bernama Yosua dan Kaleb (kelompok positif) dan 10 pengintai lainnya (kelompok negative, makanya nama mereka tidak disebut sebab mereka hanya menjadi bagian dari sejarah dan bukan pembuat sejarah). Kelompok Yosua ialah gambaran orang yang menilai sesuatu hal dari yang positif sedangkan kelompok 10 pengintai hanyalah orang2 yang menilai segala sesuatu dari sudut pandang negative. Jika anda bertemu dengan orang2 seperti ini, maka dipastikan orang tersebut tidak pernah ikut serta dalam visi Tuhan (nggak pernah terlbat apalagi membantu), hanya pengkritik, dan tidak mengalami pertumbuhan rohani yang baik. Contoh lain dari kelompok negative ini ialah satu orang yang hanya diberi 1 talenta. Apa yang menjadi alas an dia untuk mengubur talenta tersebut? Ternyata firman Tuhan berkata bahwa dia memiliki pikiran dan perkataan negative terhadap Tuannya, dia berkata: “…karena aku tahu bahwa tuan ialah tuan yang kejam dan menuai ditempat dimana tuan tidak menabur…”
Ada sebuah pepatah bijak mengatakan: bergaullah dengan orang yang positif maka hidup kita juga akan menjadi positif, tetapi jika kita berkumpul dengan orang negative maka kitapun juga akan menjadi sama seperti dia. Carilah kawan2 yang positif dan bergaullah dengan mereka, tetapi untuk orang yang selalu negative…no way!
LANJUTAN: KENALI PEMBUNUH VISI DISEKITAR ANDA
KEGAGALAN MASA LALU
Kegagalan masalalu biasanya menjadi jangkar bagi kita, sehingga kita tidak pernah bergerak kemanapun. Ketika Tuhan memberi kita visi, biasanya kita juga menemukan orang2 yang hanya menceritakan keburukan masa lalu sehingga ketika Tuhan membawa kita bergerak, maka ketakutan dari cerita orang tersebut menghantui kita. Sehingga kita merasa takut untuk melangkah. Orang seperti ini sering kali kita temukan bahkan dalam pelayanan. Celakanya, orang seperti ini mengajar iman yang mengalahkan dunia tapi ketika kegagalan masalalu menghantui, maka iman mereka malah yang dikalahkan oleh dunia. Aneh bukan? Jangan memberikan tempat bagi kegagalan masalalu yang membuat kita berhenti melangkah!
KESUKSESAN MASA LALU
Keberhasilan masa lalu terkadang membuat kita malas untuk mengikuti pergerakan Tuhan. Kita melihat gereja2 Tuhan yang dimasa lalu begitu hebatnya, sekarang mengalami penurunan dalam segala hal, mengapa? Karena mereka merasa bangga terhadap masalalu sedangkan Tuhan terus membawa mereka bergerak dan mereka menolaknya, akhirnya Tuhan terus berjalan dan mencari pribadi2 yang mau bergerak dengan Dia. Jangan sampai kita membangun gedung tetapi dirikan tenda, Abraham merupakan contoh dari gereja Tuhan yang sesungguhnya. Saya percaya dia merupakan orang yang kaya raya dan untuk membangun rumah, pasti dia mampu. Tapi mengapa dia tidak melakukannya? Karena dia ingin bergerak bersama Tuhan. Misalkan saja kita membangun rumah di Madiun, maka suatu saat kita akan kembali ke Madiun, karena rumah kita disana. Tapi berbeda jika kita tidak memiliki bangunan permanen, dimanapun kita bisa tinggal bukan?
PELIT DAN PERHITUNGAN
Tuhan mengajar kita untuk bijak dalam keuangan tetapi bukan Kikir! Mengapa visi Tuhan tidak terjadi dalam hidup kita? Karena kita kikir dan tidak mau menabur. Menabur bukan hanya uang tapi juga waktu, air mata, keringat, pikiran, dan sebagainya. Ada orang yang ingin melakukan terobosan rohani dalam gerejanya tapi malah akut dibakar dan ditutup. Terkadang kita nggak berani bayar harganya sehingga Tuhan pun tidak bisa melakukan apapun untuk kita. Pergerakan selalu ada harga yang harus dibayar.
Jika kita menemukan 4 pembunuh diatas, maka tetaplah berdiri teguh dalam Tuhan. Sama seperti yang dinyanyikan oleh Nidji tentang Laskar Pelanginya, jika kita menghadapi tantangan, tekanan, perkataan negative dari siapapun maka kita harus tetap berkata: “menarilah dan terus tertawa… walau dunia tak seindah surga…bersyukurlah pada Yang Kuasa…”
Hendri Setiawan

AKHIR YANG MENENTUKAN


Beberapa tahun yang lalu aku bersama anakku mengikuti lomba lari estafet di sekolahnya. Lomba dalam rangka Hari Kemerdekaan itu sangat seru sebab melibatkan orangtua dan anak dalam perlombaannya. Singkat cerita aku bersama anakku Joseph mengikuti lomba estafet dengan menggunakan berbagai asesoris seperti topi, kacamata hitam, dan kalung sebagai penambah semarak estafetnya. Babak penyisihan kami lewati dengan lancar. Masalah muncul ketika kamiu memasuki babak final dan menjelang finish. Saat itu anakku berlari kencang menuju ke garis finish, aku bersorak memberikan semangat padanya. Pikirku,”Tidak sia-sialah usaha kami yang akhirnya membawa kemenangan..” tetapi tiba-tiba anakku berbelok meninggalkan arena. Ia tidak masuk garis finish yang padahal hanya tinggal beberapa langkah saja. Kemenangan bukan lagi milik kami. Kesempatan telah pergi. Gagal dan kalah. Sebenarnya, apa yang membuat anakku berbelok meninggalkan arena perlombaan? Ternyata hanya karena ia “melihat” donat. Ada seseorang yang menawarkan donat kepada anak-anak, dan anakku melihatnya. Ia segerha berlari menuju kepadanya dan meminta donat itu. Alamak! Hanya karena donat! Di saat-saat kemenangan akhir yang tinggal beberapa langkah, semuanya sia-sia.
Dalam Bilangan 13, dikisahkan tentang 12 pengintai Israel yang memasuki tanah Kanaan. Bagaimana perjalanan akhir telah ada di depan mata, tinggal beberapa saat saja namun mereka gagal untuk memasuki tanah Kanaan dan harus berputar-putar selama 40 tahun lamanya hanya karena 10 pengintai yang “melihat” sesuatu berbeda dibandingkan 2 pengintai lain, Yosua dan Kaleb. Sebenarnya dimana letak kesalahannya? Apa yang 12 pengintai lihat semuanya sama, termasuk Yosua dan Kaleb, lantas apa masalahnya? Perspektif! Cara Pandang!
Menjelang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, menjelang akhir dan kesudahan kita harus hati-hati. Cara pandang kita terhadap apa yang terjadi dan ada di sekitar kita akan menentukan bagaimana kita bersikap dan berperilaku. Bagaimana kita melayani Tuhan, bagaimana kita eksis di market place, bagaimana kita hidup menjadi alat Tuhan untuk jangkau jiwa-jiwa. Seperti 10 pengintai Israel itu, anak saya juga “melihat” dengan cara pandangnya sehingga saat-saat akhir kemenangan yang menentukan jadi lewat begitu saja.
Bagaimana kita akan mengakhiri pertandingan terakhir ini? Gunakan cara pandang Allah dalam hidup ini, yang terkadang di luar batas logika kita tetapi sendiri namun yakinlah bahwa cara pandangNya tidak pernah salah. Ikutlah bersama Dia yang memiliki rancangan yang luar biasa dalam hidupmu. Amin.

MIMPI BESAR


Sudah sangat sering kita dengar dalam setiap kotbah ataupun seminar bahwa kita terutama anak muda harus punya mimpi atau visi dalam hidup. Setiap kali ditanya, selalu saja ada orang yg kebingungan mengenai visi atau mimpi mereka. Saat itu pula kita serasa ditemplak, disadarkan bahwa , jangankan bermimpi besar, mimpi aja tidak pernah, alias tidak punya visi blas…..
Pernahkah kita menyadari bahwa seharusnya hidup kita ini penuh makna dan arti? Namun , kenyataannya kita lebih sering melalui hari2 kita dengan biasa2 saja, datar2 saja, tanpa greget, tanpa passion. Kita melalui hari2 dengan rutinitas, tanpa tujuan yg pasti, seperti kursi goyang, yg seolah2 bergoyang2, tapi tidak pernah sampai kemana-mana. Percayalah, bahwa apapun yg kita kerjakan kalau kita tidak mempunyai target dan tujuan tertentu maka apapun itu akan cenderung kita lakukan dengan cara2 standar, cara2 yg biasa kita lakukan. Kita cenderung untuk tidak memikirkan hal2 yg kreatif. Ada gairah atau kesukaan saja tidak cukup. Jika tidak disertai tujuan, maka passion itu makin lama makin luntur. Contoh sederhana, pernahkah kita keluar rumah untuk sekedar makan, lalu kita menghabiskan waktu lama, berputar2 hanya untuk menentukan depot mana yg kita singgahi? Setelah sampai di depot pun kita menghabiskan banyak waktu untuk memilih2 menu yg cocok buat kita dan akhirnya kita makan dengan biasa2 tanpa gairah. Itu semua tidak perlu terjadi seandainya kita sudah punya tujuan sebelum melangkah keluar rumah. Ini hanya masalah perut, coba bayangkan bila itu menyangkut masa depan kita, karir, keluarga, dan sebagainya… apa jadinya nanti? Bagi kita yg masih skul, pernahkah kita membayangkan universitas nanti kita ambil jurusan apa, kerja di mana, mau jadi apa, dst… Tanpa tujuan yg jelas dalam hidup, berarti kita membuang banyak waktu, tenaga, pikiran, harta, dll
Bagaimana memiliki mimpi??
Mimpi bisa dimulai dari kesukaan atau passion kita terhadap sesuatu. Bisa dimulai dari pengalaman hidup kita sebelumnya, dan bisa juga berangkat dari keadaan sekeliling kita. Namun untuk menjadikan mimpi kita optimal dan jadi kenyataan, kita harus bermimpi bersama ROH KUDUS. Maksudnya, minta sungguh2 agar TUHAN menyingkapkan apa kehendakNya dalam hidup kita. Setiap dari kita diciptakan dengan tujuan yg mulia, dan kita perlu tahu kehendak Tuhan itu agar hidup kita benar2 optimal. Sedikitnya ada 3 alasan yg sering terdengar dari org2 yg tidak mempunyai mimpi:
1. “ Mengalir” . Mengalir itu tidak salah asalkan kita tahu pasti kemana tujuan akhirnya, jadi tidak asal kintir. Dan Roh Kudus adalah roh yg membawa ketertiban yg maksudnya bahwa Roh Kudus tidak sembarang, tidak asal dalam pimpinanNya. Malah ada ungkapan kalau asal mengalir berarti arahnya turun, tidak naik, tapi kalau mengalir dan arahnya ke atas berarti ada daya atau kekuatan yg mendorong aliran itu naik yaitu : ROH KUDUS. Beriman dan pasrah adalah dua hal yg berbeda.
2. “Tuhan mampu menyediakan banyak hal yg tak pernah terpikirkan”. Memang Tuhan itu ajaib, Dia sangat mengerti kebutuhan dan kesiapan kita untuk menerima suatu yg besar dari Tuhan. Dia sanggup melakukan segala perkara. Namun, bagaimana TUHAN bisa mengerjakan hal2 yg maksimal dalam hidup kalau kita sendiri tidak tahu apa panggilan hidup kita sebenarnya. Bukan hal yg mustahil kalau Tuhan dengan anugerahNya memimpin kita dalam panggilan kita. Tapi, bisa kita bayangkan seandainya kita lebih awal tahu kehendak Tuhan dalam hidup kita, kita bisa menghemat banyak waktu!!
1. Takut gagal. Banyak orang tidak berani mempunyai mimpi karena takut gagal, takut kecewa apa yg diimpikan tidak pernah tercapai. Sebagian besar orang yg tak mempunyai mimpi takut mengambil resiko dalam melakukan sesuatu. Mereka takut ditertawakan orang, takut malu takut depresi. Daripada merasa kecewa karena mimpi yg tak terlaksana lebih baik tidak pernah bermimpi. Coba bayangkan apa jadinya Colombus takut berlayar ke area yg belum pernah dijelajahi orang? Apa jadinya jika Edison takut kesengat listrik? Bagaimana bila Wright bersaudara takut diketawain orang karena keinginannya untuk terbang seperti burung? Tuhan itu baik, seandainya kita salah memutuskan sesuatu, Dia pasti tidak akan membiarkan kita. Setidaknya kita sudah melangkah dan belajar sesuatu dari kegagalan itu. Itu jauh lebih berharga daripada tidak melakukan apapun!
2. Keterbatasan. Keadaan masa lalu atau kekurangan kita bukan penghalang untuk bermimpi. Justru bermimpi berarti “melepaskan diri” dari kondisi atau keterbatasan
Bila kita tidak memiliki visi atau mimpi maka tindakan kita tidak pernah menghasilkan sesuatu yg benar2 berarti, bagi Tuhan, sekitar kita, bahkan kita sendiri.
Bermimpi besar

Sering saya dengar orang berkata, “mimpi saya punya rumah besar, istri cantik/suami ganteng, mobil bagus.” “Saya ingin jadi pengusaha yg diberkati .” Semua ini tidak salah, tapi kayaknya semua itu juga diinginkan semua manusia di muka bumi. Mimpi yg demikian terlalu umum dan standar.. Apa bedanya kita dengan orang2 lain di luar KRISTUS? Padahal sekali lagi kita harus sadari bahwa Tuhan menciptakan kita dengan khas dan unik, tidak ada yg sama persis dengan kita. Dia punya panggilan yg khas dalam setiap kita, jadi sudah seharusnya kita punya visi2 dan mimpi yg spesifik. Karena Tuhan kita besar dan dahsyat, maka sebagai anak2Nya, kita juga mewarisi perkara2 yg besar. Tuhan mempunyai rencana yg besar dalam setiap kita, jadi jangan pernah sungkan untuk bermimpi besar. Kita patut bermegah di dalam TUHAN yg besar. karena itu bermimpilah yg besar Contoh: “Saya ingin jadi pengusaha kapal tanker yg diberkati Tuhan sehingga saya bisa membuat yayasan yang membiayai ribuan anak yg tidak mampu bersekolah.” Lha yg begini ini yg diingini Tuhan. Juga perlu dimengerti mimpi besar tidak harus berhubungan dengan kondisi financial yg spektakuler. Mimpi dan visi besar Paulus adalah menjadikan orang2 non Yahudi percaya kepada Yesus. Namun apakah Paulus menerima hidup bergelimang harta, nyaman? Penjara dan aniaya harus diterima Paulus. Tapi itulah kebanggaan Paulus, bisa menderita bersama2 dengan Kristus, melakukan apa yg Tuhan mau dalam hidupnya. Mimpi besar dari seorang anak Tuhan tidak pernah berakhiran dengan “…ku” , tidak pernah bersifat egosentris, tapi selalu ditujukan untuk TUHAN dan sesama. Mari bermimpi besar, lakukan perkara2 besar bersama Tuhan. Lakukan apapun yg kita lakukan dengan segenap hati, yg digerakkan dg visi dan mimpi kita bersama Roh Kudus dengan anugerah kekuatan dari Bapa. Bangkit generasi Mikhail! (Heru tjandra- Motivational Conference 2009 Speaker)

Jumat, 28 Agustus 2009

NEW LEVEL (Menghargai Perasaan Tuhan)


Hari2 ini sangat penting bagi kita semua khususnya para pemimpin rohani untuk masuk pada level pengenalan akan Tuhan yang baru (the NEW LEVEL). Seringkali kita mendengar tentang beberapa doa dari sebagian orang yang ingin tahu kehendak Tuhan dalam kehidupannya, atau para pemimpin rohani yang ingin tahu jalan Tuhan (pikiran Tuhan) tetapi sedikit sekali orang yang mau tahu hal ketiga dari Tuhan yaitu perasaan Tuhan. Mengapa?
Saya baru menyadari hari2 ini Tuhan sedang bawa saya pada sebuah level yang baru yaitu mengenal Perasaan Tuhan, ternyata sangat lembut. Dan mengapa banyak orang yang jarang sekali ingin tahu hal tersebut dikarenakan: ketika kita mencoba menyelami perasaan Tuhan, kita akan merasa tertuduh (secara rohani) ketika kita melakukan kehendak Tuhan. Sebab kita merasa bahwa apa yang kita lakukan (sekalipun itu baik menurut pandangan kita) ternyata melukai hati Tuhan. Dalam hal ini yaitu pribadi Roh Kudus yang lembut.
Beberapa waktu lalu Tuhan mengajar saya akan hal tersebut, saat suatu malam saya bermimpi sedang berada pada sebuah situasi ujian sekolah. Ketika membaca soal yang dibagikan (dalam mimpi saya), saya merasa sangat mudah sekali dan hanya mengoreskan bolpoin yang ada ditangan saya, maka semuanya beres. Ternyata sampai akhir ujian, dan waktunya habis, saya tidak bisa mengerjakannya. Aneh! Dan dikelas tersebut saya hanya menangis, mengapa soal segampang itu saja saya tidak bisa kerjakan.
Ketika saya terbangun (Rabu/ 26 Agustus 2009/ pagi), mimpi tersebut seolah2 mengejar saya. Lalu ada dorongan kuat dalam hati saya yang mengatakan bahwa: kamu sudah mengajarkan tentang mengenal perasaan Tuhan (waktu kotbah di Centro 23 Agustus 2009) sekarang kamu akan mengalami. Mendengar dorongan seperti itu saya langsung menyadari bahwa setiap kita berpikir lebih mudah mengetahui pikiran Tuhan dan kehendak Tuhan yaitu melalui membaca firman dan melalui orang lain yang diutus Tuhan menyatakan kehendakNya pada diri kita. Tapi bagaimana dengan mengerti perasaan Tuhan? Tidak ada cara lain keculai kita bergaul intim dengan Tuhan. Dan itu membutuhkan kerendahan hati dan waktu untuk terus connect dengan Tuhan. Itulah level yang baru.
Sama seperti mengerjakan soal yang menurut kita mudah, demikian pula dengan memahami perasaan Tuhan dengan lembutnya. Bukan perkara mudah, sebab lebih mudah kita melukai perasaan Roh Kudus dibandingkan dengan kita melukai perasaan orang2 disekitar kita. Ingat kisah Musa? Tuhan hanya menyuruh Musa berkata pada batu agar keluar air, tetapi yang dilakukan Musa ialah: memukul batu tersebut dengan tongkat, mengatai bangsa Israel, dan berkata: “Kami” (antara Musa dan Tuhan). Musa menganggap bahwa apa yang telah dia lakukan merupakan pekerjaan-nya (pribadi) dan Tuhan. Maka dari itu Tuhan marah kepada Musa karena dia melanggar kekudusan Tuhan. Mungkin kita berpikir, kan cumin perkataan saja, masak se-sensitif itukah Tuhan? Kalau level kita masih belajar mengerti pikiran dan kehendak Tuhan, maka itu menjadi hal biasa, tetapi ketika kita masuk pada level yang baru yaitu mengerti perasaan Tuhan, maka itu menjadi berbeda jauh. Musa dikatakan sebagai manusia yang memiliki hati paling lembut dibandingkan dengan orang kebanyakan dimuka bumi, ini berbicara masalah hati. Apa yang keluar dari mulut kita, merupakan hal yang ada dalam hati kita.
Ketika pulang dari Centro, saya juga ter-koreksi dengan apa yang saya kerjakan. Saya tahu bahwa segala hal yang saya lakukan tersebut merupakan kehendak Tuhan dan maunya Tuhan, tapi apa yang terjadi ketika saya melapor kepada Tuhan? Tuhan tunjukkan bagian2 tertentu dari apa yang saya kotbahkan, padahal itu seharusnya tidak saya katakan. Anehnya, hati saya bisa hancur dan memohon pengampunan Tuhan, saya merasa bersalah, mengapa tugas yang diberikan sedemikian rupa kok saya gagal. Dari situlah saya belajar ternyata hal baik menurut kita belum tentu itu benar dimata Tuhan.
Saya rindu setiap anda yang membaca kisah saya ini, mulai melangkah pada level yang baru pengenalan akan Tuhan yaitu menghargai perasaan Tuhan. Ketika kita hanya ingin tahu pikiran dan kehendak Tuhan, maka kita cenderung egois sebab pikirian dan kehendak Tuhan, kebanyakan member ‘keuntungan’ tertentu bagi kita. Namun, bagaimana dengan perasaan Tuhan? Terkadang itu bukan berujung pada kepentingan kita tetapi kepentingan Tuhan. Untuk jadi mempelai Kristus diperlukan pengertian akan perasaan Tuhan. Siapkah anda untuk masuk pada level yang baru? *Hendri

Rabu, 19 Agustus 2009

UNTUNG TUHAN NGGAK PERNAH NYERAH


Pada tanggal 7 Desember 1998 di bagian utara Armenia, suatu gempa dengan kekuatan 6,9 skala richter menghancurkan sebuah gedung sekolah diantara bangunan-bangunan lainnya. Di tengah keramaian dan suasana panik, seorang bapak berlari menuju ke sekolah tersebut, dimana anaknya menuntut ilmu setiap harinya. Sambil berlari, ia terus teringat pada kata-kata yang sering ia ucapkan kepada anaknya itu, "Hai anakku, apapun yang terjadi, papa akan selalu bersamamu!"Sesampainya di tempat di mana sekolah itu dulunya berdiri, yang ia dapati hanyalah sebuah bukit tumpukan batu, kayu dan semen sisa dari gedung yang hancur total! Pertama-tama ia hanya berdiri saja di sana sambil menahan tangis. Namun kemudian...tiba-tiba ia pergi ke bagian sekolah yang ia yakini adalah tempat ruang kelas anaknya. Dengan hanya menggunakan tangannya sendiri ia mulai menggali dan mengangkat batu-batu yang bertumpuk di sana. Ada seseorang yangsempat menegurnya, "Pak, itu tak ada gunanya lagi. Mereka semua pasti sudah mati."
Bapak itu menjawab, "Kamu bisa berdiri saja di sana, atau kamu bisa membantu mengangkat batu-batu ini!" Maka orang itu dan beberapa orang lain ikut menolong, namun setelah beberapa jam mereka capek dan menyerah. Sebaliknya, si bapak tidak bisa berhenti memikirkan anaknya, maka ia menggali terus.
Dua jam telah berlalu, lalu lima jam, sepuluh jam, tigabelas jam,delapan belas jam. Lalu tiba-tiba ia mendengar suatu suara dari bawah papan yang rubuh. Dia mengangkat sebagian dari papan itu, dan berteriak, "Armando!", dan dari kegelapan di bawah itu terdengarlah suara kecil, "Papa!". Kemudian terdengarlah suara-suara yang lain sementara anak-anak yang selamat itu ikut berteriak!Semua orang yang ada di sekitar reruntuhan itu, kebanyakan para orang tua dari murid-murid itu, kaget dan bersyukur saat menyaksikan dan mendengar teriakan mereka. Mereka menemukan 14 anak yang masih hidup itu! Pada saat Armando sudah selamat, dia membantu untuk menggali dan mengangkat batu-batu sampai teman-temannya sudah diselamatkan semua. Semua orang mendengarnya ketika ia berkata kepada teman-temannya itu, "Lihat, aku sudah bilang kan, bahwa papaku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita!"Mari kita renungkan bagaimana kita menjalani hidup kita. Di saat kita dalam kegelapan, tertimpa oleh macam-macam beban masalah, jatuh dalam kelemahan dan dosa. Apakah kita lantas berkeluh kesah, putus harapan, dan lantas mengibarkan bendera putih pada dunia tanda menyerah? Ataukah kita akan bersikap seperti Armando, yang terus menggenggam HARAPAN? bahwa Seseorang sedang mencari kita dan siap menyelamatkan kita? Seseorang yang tak akan pernah menyerah sampai kita sudah di dalam pelukan-Nya?

MENGASIHI DISAAT YANG TEPAT


Robertson MC Quilkin mengundurkan diri dari kedudukannya sebagai Rektor di Universitas Internasional Columbia dengan alasan ingin merawat istrinya, Muriel, yang sakit Alzheimer, yaitu gangguan fungsi otak.Muriel sudah seperti bayi, tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk makan, mandi dan buang air pun ia harus dibantu. Robertson memutuskan untuk merawat istrinya dengan tangannya sendiri, karena Muriel adalah wanita yang sangat istimewa baginya.
Namun pernah suatu kali ketika Robertson membersihkan lantai bekas ompol Muriel dan di luar kesadaran Muriel malah menyerakkan air seninya sendiri, maka Robertson tiba-tiba kehilangan kendali emosinya. Ia menepis tangan Muriel dan memukul betisnya, guna menghentikannya.Setelah itu Robertson menyesal dan berkata dalam hatinya, "Apa gunanya saya memukulnya, walaupun tidak keras, tetapi itu cukup mengejutkannya. Selama 44 tahun kami menikah, saya belum pernah memukulnya karena marah, namun kini di saat ia sangat membutuhkan saya, saya memperlakukannya demikian. Ampuni saya, ya Tuhan,"Lalu tanpa peduli apakah Muriel mengerti atau tidak, Robertson meminta maaf atas hal yang telah dilakukannya.Pada tanggal 14 Februari 1995, Robertson dan Muriel, memasuki hari istimewa karena pada tanggal itu di tahun 1948, Robertson melamar Muriel. Dan pada hari istimewa itu Robertson memandikan Muriel, lalu menyiapkan makan malam dengan menu kesukaan Muriel dan pada malam harinya menjelang tidur ia mencium dan menggenggam tangan Muriel lalu berdoa, "Tuhan Yesus yang baik, Engkau mengasihi Muriel lebih dari aku mengasihinya, karena itu jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam dan biarlah ia
mendengar nyanyian malaikat-Mu. Amin!"Pagi harinya, ketika Robetson berolah-raga dengan menggunakan sepeda statisnya, Muriel terbangun dari tidurnya. Ia berusaha untuk mengambil posisi yang nyaman, kemudian melempar senyum manis kepada Robertson. Untuk pertama kalinya setelah selama berbulan-bulan Muriel yang tidak pernah berbicara memanggil Robertson dengan suara yang lembut dan bening, "Sayangku.... sayangku...", Robertson melompat dari sepedanya dan segera memeluk wanita yang sangat dikasihinya itu."Sayangku, kau benar-benar mencintaiku bukan?" tanya Muriel.Setelah melihat anggukan dan senyum di wajah Robetson, Muriel berbisik, "Aku bahagia!" Dan ternyata itulah kata-kata terakhir yang diucapkan Muriel kepada Robertson.Memelihara dan membahagiakan orang-orang yang sudah memberi arti dalam hidup kita adalah suatu ibadah di hadapan Tuhan. Mengurus suami atau istri yang sudah tak berdaya adalah suatu perbuatan yang mulia. Mengurus ayah, ibu atau mertua adalah tugas seorang anak ataupun menantu. Mengurus kakek atau nenek yang sudah renta dan pikun juga adalah tanggung jawab para cucu. Jangan abaikan mereka yang telah renta, apalagi ketika mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Peliharalah mereka dengan kesabaran dan penuh kasih.

MERINDUKAN TUHAN


Dalam geografi Perjanjian Lama memang ada sungai yang tidak berair. Rusa-rusa Palestina kadang kala menemukan batang sungai yang kering pada musim kemarau. Jika hal ini terjadi, rusa-rusa biasanya menyusuri dan mendaki aliran sungai sampai menemukan mata air yang masih memiliki aliran air yang tipis untuk memuaskan dahaga mereka. Namun, tidak jarang ditemukan rusa yang tergeletak mati di tengah batang sungai karena benar-benar tidak menemukan air.
Demikianlah pemazmur bani Korah menggambarkan kerinduannya akan Tuhan. Kerinduan yang dimilikinya adalah kerinduan jiwa yang haus kepada Allah yang hidup. Kehausan yang tidak dapat digantikan dengan apa pun kecuali bertemu dengan Allah secara langsung. Tuhan senang mendapati hati yang merindukan-Nya dengan hasrat. Berdoa, bernyanyi, dan beribadah kepada Allah tidak hanya melibatkan unsur rasionalitas semata. Akan tetapi, perlu melibatkan perasaan dan jiwa yang bergairah memuji dan memuliakan Tuhan.Blaise Pascal mengatakan bahwa dalam hati manusia ada ruang kosong yang akan selalu terasa kosong sampai ruang itu terisi dengan kehadiran Tuhan. Selama ruang itu masih kosong, manusia akan selalu berusaha mengisinya dengan berbagai hal; seperti kekayaan, kenikmatan, dan ketenaran. Namun, hal-hal semacam ini tidak akan pernah dapat mengisi kekosongan tersebut. Jiwa manusia tanpa Tuhan adalah seperti rusa yang mati di tengah batang sungai yang tidak berair. Jiwa yang kosong akan terus mencari dan mencari, sampai akhirnya kekosongan itu dipuaskan oleh Tuhan. Sebab, Dialah asal dan tujuan dari jiwa manusia.Tuhan menyenangi jiwa yang haus akan Dia.

KETAATAN KECIL


Beberapa waktu yang lalu, kaum muda mengundang seorang hamba Tuhan bernama mas Kokok. Beliau sekarang melayani di madiun di sebuah gereja yang cukup besar, pada saat kita mengundangnya, dia sedang melayani disebuah gereja local di Surabaya. Ketika siang tersebut saya sedang berkeliling kota bersama seseorang dengan mengendarai mobil, HP saya berbunyi. Ketika saya melihatnya, ternyata itu telpon dari Mas Kokok yang memberitahukan sudah sampai di terminal Bungurasih. Karena dia nyampek jam 4 sore (ibadah Youth GiL masih jam 6 sore), maka saya memberi saran untuk mampir dulu saja ke rumahnya Mas Joko yang pada waktu itu ada di Surabaya. Diapun mengiyakannya.
Dengan enteng saya melanjutkan perjalanan untuk keliling2 bersama seseorang, namun ditengah perjalanan tiba2 seperti biasa (Tuhan suka nya mendadak) Tuhan bertanya: “Masak hambaKu kamu biarkan cari kendaraan sendiri, cari tempat sendiri? Bukankah kalau kamu menyambut hambaKu, kamu menyambut Aku?”. Mendengar tersebut, saya memutuskan untuk belok arah dan menuju terminal Bungurasih sambil nelpon Mas Kokok biar nggak terlanjur naik taxi. Dalam perjalanan tersebut saya merasa sangat bersalah karena tidak menghargai hamba Tuhan. Tapi anehnya banyak jemaat yang berkata buruk tentang hamba Tuhan yang terkadang belum jelas beritanya (makanya jangan menghakimi).
Dari peristiwa kecil tersebut, saya belajar bagaimana kita mesti taat kepada Tuhan terutama mendengar suaraNya. Karena saya tahu bahwa Tuhan hanya berbicara paling banyak 2x, setelahnya pasti kesempatan tersebut lewat. Hari2 ini sangat penting kita melakukan ketaatan kepada Tuhan, sebab tanpa ketaatan maka kita pasti akan terhilang oleh pengaruh dunia. Bagaimana dengan kita? (Hendri)

Selasa, 18 Agustus 2009

Kenali awan Hitam Anda : MENTORING vs CONTROLING


Sebagai seorang pemimpin, pasti kita memiliki tujuan yang harus kita capai, dan tujuan tersebut hanya bisa kita capai jika kita bersama dengan bawahan kita mencapai tujuan bersama. Tetapi pada kenyataannya, muncul beberapa pola kepemimpinnan dan sisi buruknya. Beberapa contoh keburukan kepemimpinan saat ini ialah adanya roh control/ mengendalikan orang lain. Hal ini sering menjangkiti para pemimpin termasuk pemimpin dalam gereja, sehingga dia menghalal kan segala cara untuk mengatur orang2 dibawah mereka.
Tuhan tidak pernah mengajar kita sebagai pengontrol hidup sesame atau orang lain, tetapi Tuhan memanggil kita untuk menjadi tanah yang subur sehingga bibit2 baru kepemimpinan dapat bertumbuh dan menyerap sari2 kepemimpinan yang terbaik dari diri kita. Dengan menjadi tanah yang subur maka kita mengembalikan fungsi kepemimpinan yang sesungguhnya yaitu mentoring. Berikut perbedaan antara mentoring dan kontroling:
Mentoring, memiliki ciri2 sebagai berikut:
1. menjadikan bawahan serupa dengan Kristus dan bukan dirinya sendiri.
2. bersedia menerima kritikan dari bawahannya
3. menyediakan diri sebagai sarana untuk bawahan bertumbuh dan mewarisi apa yang baik dari dirinya
4. tidak takut tersaingi
5. memberi kebebasan berekspresi sesuai dengan tuntunan Tuhan, tetapi tetap melakukan mentoring
6. mengenali kematangan seseorang untuk menggantikannya sebagai pemimpin, contoh: Musa dan Yosua, Elia dan Elisa.
Kontroling, memiliki ciri2 sebagai berikut:
1. apapaun yang menjadi keinginannya harus dipenuhi oleh bawahan
2. menjadikan bawahan serupa dengan dirinya baik cara berpakaian, berkotbah, emmimpin, dan hal detail lainnya
3. memiliki ketakutan untuk tersaingi sehingga sulit mewariskan kekayaan rohani kepada bawahan
4. mudah tersinggung jika terjadi perbedaan pendapat dengan bawahan
5. suka menghakimi dan membenci bawahan yang dinilai memberontak
6. monomer duakan bawahan disbanding kepentingannya sendiri, contoh: Saul kepada Daud.

Kenali awan Hitam Anda : NUBUATAN vs TENUNG


Dulu waktu saya bersama dengan rekan-rekan seiman mulai bertumbuh dalam Tuhan, kita semua suka sekali dengan Hamba Tuhan ‘sakti’ terutama yang sukanya pelayanan nubuatan atau semacam kenabian. Kita paling suka dengan hal tersebut! Apalagi kalau kita sedang menghadapi persoalan dan menanti jawaban dari Tuhan dengan segera, dan kebetulan ada hamba Tuhan ‘sakti’, maka kita cepat2 menemuinya untuk minta didoakan dan menantikan jawaban dari Tuhan. Jadi nggak heran ibadah2 yang menghadirkan nabi2 Tuhan, selalu dipenuhi dengan pengunjung2 yang haus nubuatan.
Nggak salah dengan nabinya, nggak salah dengan karunianya, tetapi orang2 seperti saya lah yang menganggap nabi seperti dukun rohani, sehingga kita tidak lagi bertanya langsung dengan Tuhan tapi lewat nabi2Nya. Bahkan yang lebih ektreem, ada orang2 berduit yang ‘memelihara’ nabi untuk mendoakan dan member petunjuk untuk kehidupannya (kayak Mama Lauren..donk…hehehe). OK, sekarang kita akan bahas sedikit tentang nubuatan (ciri2nya) dan kawan hitamnya yaitu roh tenung.
Nubuatan, memiliki ciri2 sebagai berikut:
1. pesan Tuhan tidak selalu detail dan terperinci, namun lebih bersifat step by step. Ini merupakan Tujuan Tuhan agar kita terus mencari Dia dan berjalan dengan Dia. Bayangkan jika pesan Tuhan kita terima dengan rinci, maka kita cenderung mengabaikan isi hati Tuhan dibandingkan dengan nubuatanNya saja.
2. pesan Nubuatan dari Tuhan selalu memberikan damai sejahtera dan bukan ketakutan. Seburuk apapun kejadian yang akan kita alami, dalam nubuatan selalu memberikan solusi dan damai sejahtera. Sebab Tuhan berkata bahwa Dia merupakan sumber damai sejahtera dan ketakutan merupakan bagian setan.
3. nubuatan tidak bersifat mengikat kita sehingga kita terpaku olehnya, maksudnya, nubuatan yang kita terima ada syarat dan ketentuannya. Ketika kita dinubuatkan menjadi pendeta yang diurapi, maka syaratnya haruslah kita belajar firman lebih lagi dan menyiapkan diri kita kearah sana. Jika kita tidak menyiapkan diri kesana, maka percayalah bahwa nubuatan itu tidak akan terjadi.
Sedangkan Tenung memiliki ciri2:
1. bersifat mengikat kita, ketika kita mengiyakannya, maka apapun yang kita lakukan selalu arahnya berdasar ramal/ tenung tersebut. Ini disebabkan karena ketika kita meng-iya-kannya, maka roh tenung tersebut mengerjar dan mengikat hidup kita.
2. roh tenung selalu mengikat kita untuk terus bertanya kepadanya (ketagihan). Beda dengan nubuatan asli, kalau nubuatan akan membawa kita lebih dekat dengan Tuhan. Sedang tenung membawa kita lebih dekat kepada setannya.
3. tenung/ ramal ini memberikan efek ketakutan dalam hidup kita, tujuannya adalah agar kita melakukan syarat yang dia mau. Misal kalau kita kedukun, dan dukun mengatakan bahwa kita akan celaka. Maka reaksi kita ialah mengalami ketakutan yang berasal dari setan dan kita akan menawarkan diri untuk memberikan syaratnya kepada dukun tersebut. Seperti, menyembelih ayam hitam, membuat sajen, dsb.
4. roh tenung bersifat sangat detail dan benar. Jangan anda pikir roh tenung ini bohong, itu benar! Dan mengapa banyak orang Kristen suka terikat dengan ini? Karena bersifat detail dan terperinci dan itu memang yang benar2 kita alami. Mengapa bisa? Karena roh tenung bertugas untuk mengawasi dan mencatat apapun yang kita alami baik masa kita kecil sampai sekarang. Tetapi sekalipun yang dikatakan roh ini benar, alkitab berkata bahwa jalan yang disangka lebar toh ujungnya maut. Dan biasanya roh tenung ini bersifat memalukan kita sebab dia menyatakan keburukan2 kita, sedang nubuatan sifatnya membangun dan tidak membuat kita malu. GBU

Senin, 17 Agustus 2009

Kenali Kawan Hitam Anda : VISI VS AMBISI


Pada edisi2 mendatang saya akan mengajak kita semua untuk belajar tentang membedakan spirit yang sering kali kita kurang peka akan hal tersebut. Jujur, saya bukanlah orang yang terlalu peka, namun saya belajar dari Tuhan tentang banyak hal termasuk kepekaan. Hari2 ini sangat dibutuhkan kepekaan yang luar biasa agar kita melakukan sesuatu tepat seperti yang Tuhan suruh lakukan. Pada bagian ini kita akan belajar bagaimana membedakan antara Visi dan Ambisi. Banyak pemimpin, hamba Tuhan, pendeta, dan sebagainya terjebak akan hal tersebut termasuk saya sendiri. Memang perbedaan antara visi dan ambisi sangat tipis sehingga kita mudah sekali mengatakan bahwa kita menerima visi dari Tuhan ternyata itu hanya ambisi. Atau kita memang menerima visi dari Tuhan tapi dalam perjalanannya kita malah melakukan ambisi kita sendiri.
Mari kita sama2 belajar perbedaan keduanya:


Visi, memiliki ciri2 diantaranya:
1. ketika kita menerima Visi dari Tuhan terkadang reaksi kita untuk pertama kali ialah penolakan (terutama secara kedagingan). Contoh di alkitab menyebutkan itu semua, diantaranya ketika Abraham disuruh Tuhan keluar dari lingkungannya dan menuju tempat yang dia tidak tahu pasti, Yusuf yang mengalami proses Tuhan luarbiasa yang akhirnya menjadikannya orang kedua di Mesir, Yunus yang disuruh Tuhan memberitakan firman di Niniwe, dan masih banyak lagi orang2 yang menerima visi Tuhan namun secara daging menolaknnya, itu disebabkan karena ketakutan dan ketidakmauan kita keluar dari rasa nyaman.
2. ketika kita menerima Visi dari Tuhan, maka yang bereaksi ialah orang disekitar kita (termasuk yang terdekat). Reaksi tersebut ada dua hal yaitu yang mendukung dan menolak, tidak heran kita menemukan banyak sekali perpecahan gereja karena adanya visi dari Tuhan. Belajarlah untuk menutup telinga dari hal buruk dan bukalah telinga untuk suara Tuhan dalam mengerjakan visi. Contoh dialkitab ialah kisah perseteruan antara Petrus dan Paulus tentang penjangkauan Yahudi dan non Yahudi.
3. ketika kita menerima Visi dari Tuhan, maka Tuhan akan memberikan provisi atau dukungan berupa materi, orang2 terbaik, dan sumber daya lainnya. Misalkan, Gideon yang mengumpulkan semua orang Israel untuk berperang melawan Midian. Dari sekian puluhan bahkan ratusan ribu orang, ternyata hanya 300an orang yang bersamanya. Itulah orang yang terbaik diberikan Tuhan, secara logika kadang visi itu mustahil dilakukan, namun ketika kita taat maka semuanya akan terjadi dengan ajaib.
4. ketika kita menerima Visi dari Tuhan, maka kita akan bertumbuh dalam segala hal, baik iman, pengharapan, kasih, dan ketaatan kepada Tuhan.

Sedangkan ciri2 dari Ambisi diantaranya:
1. reaksi pertama kita mendapatkannya akan sangat senang, dan kalau boleh jujur, reaksi pertama kita ialah kebanggaan dan bukan ketakutan ilahi.
2. kita selalu mencari dukungan2 orang2 yang kita anggap berduit, bersumber daya besar, dan sebagainya.
3. ketika kita hanya melakukan ambisi pribadi, maka seperti firman Tuhan katakan, kita akan jatuh dalam berbagai pencobaan. Yang membuat kita jatuh karena keinginan kita (ambisi) yang tak terkendali. Saya belajar satu hal dari Tuhan: hanya orang yang bisa berhenti yang bisa bergerak bersama Tuhan. GBU

Rabu, 22 Juli 2009

4 JARI MENEMBUS DUNIA


Membesarkan putri yang dikaruniai empat jari, bukan hal mudah bagi Woo Kap Sun (50). Namun, ketabahan dan kesabarannya, kini membuahkan hasil. Putrinya, Hee Ah Lee (21), tumbuh menjadi pianis kondang di Korea. Berikut penuturan Woo pada NOVA melalui penerjemah. (Suara lengkingan tembang My Way milik Frank Sinatra bergema di lounge sebuah hotel berbintang di Jakarta. Suara itu diikuti dentingan piano yang dimainkan Hee Ah Lee. Jari-jari pianis berusia 21 tahun tersebut dengan lincah menekan tuts piano. Hebatnya, Hee Ah, sapaan akrabnya, melakukannya hanya dengan keempat jarinya! Berbagai nomor dari pianis kondang seperti Chopin, Bethoven, dan Mozart telah dikuasainya. Pianis yang telah diangkat sebagai warga kehormatan Korea ini telah mengeluarkan satu album bertitel Hee Ah, A Pianist with Four Finger. Dia juga pernah pentas bersama pianis kondang Richard Clayderman di Gedung Putih, Washington. Sabtu [31/3], Hee Ah menggelar konser di Jakarta dengan tema Sharing the Strength of Love, yang merupakan rangkaian turnya keliling Asia.) Memiliki seorang anak adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupku. Hari itu, 9 Juli 1985 di Seoul (Korea), aku melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Cantik bagiku tetapi tidak bagi keluargaku. Bayiku terlahir cacat. Dia hanya mempunyai empat jari tangan yang dalam istilah kedokteran disebut lobster claw syndrome dan kedua kakinya hanya sebatas lutut. Tak hanya itu, dia juga mengalami keterbelakangan mental. Saat dia masih dalam kandungan, aku sudah tahu anakku akan terlahir cacat. Mungkin ini disebabkan selama mengandung aku banyak minum obat. Saat itu, keluarga besar melarang aku melahirkan anak itu. Aku tidak bisa. Bagaimana pun juga, ini anakku. Darah dagingku sendiri dan tidak mungkin aku gugurkan. Aku pun melahirkan anak ini tanpa adanya dukungan dari keluarga. Saat anak ini lahir pun, keluarga menganggapnya suatu aib dan memintaku agar menyerahkan anak itu ke panti asuhan. Tetapi aku tetap mempertahankan bayi ini. Aku menamakan buah hatiku Hee Ah Lee. Hee berarti sukacita dan Ah adalah tunas pohon yang terus tumbuh. Sedangkan Lee merupakan nama keluarga. Jadi, harapanku, Hee Ah Lee berarti sukacita yang terus tumbuh seperti tunas pohon. DIDIDIK LIMA GURU Saat umur Hee Ah menginjak tujuh tahun, tangannya masih belum bisa berfungsi. Memegang pensil pun tak bisa. Aku menggunakan piano kecil kami di rumah untuk melatih tangan Hee Ah. Tidak mudah mengajarinya main piano. (Kaki Hee Ah tak bisa menginjak pedal piano. Karena itu, pedal piano ditinggikan agar bisa diinjak.) Apalagi, bermain piano, kan, tidak hanya asal main. Ada nada-nada yang harus "dihitung-hitung". Padahal, Hee Ah tak bisa berhitung karena menderita keterbelakangan mental. Aku membantu Hee Ah memindah-mindahkan tangannya dan memberi tahu perpindahan nada. Aku perlihatkan juga partiturnya. Saya perkenalkan nada-nada, do re mi…. Hee Ah juga didampingi guru. Jou Mi Kyung merupakan guru pertamanya. Dialah guru yang paling berkesan bagi aku dan Hee Ah. Guru inilah yang mengajari Hee Ah dasar-dasar bermain piano. Jou juga memperlakukan Hee Ah sebagai layaknya orang yang bermain dengan 10 jari. Tak hanya itu, Jou juga memberi sebuah grand piano pada Hee Ah. Aku dan Hee Ah tak bisa melupakan guru yang satu ini. Guru kedua Hee Ah bernama Kim Kyung Ok. Kim yang seorang dosen di sebuah universitas yang mengajari nada-nada. Lalu, Han Je Hi merupakan guru ketiga Hee Ah. Dari Han, Hee Ah belajar bagaimana bermain piano dengan perasaan dan pikiran. Bermain piano bukan hanya berarti sentuhan jari saja melainkan juga harus dengan perasaan. Bagi orang yang mengerti permainan piano, lagu yang dimainkan dengan indah jika tidak dimainkan dengan perasaan, akan terdengar tidak indah. Guru keempat Hee Ah adalah Lee Sin Hyang. Saat belajar bersama Lee, Hee Ah sudah dikenal masyarakat. Lewat Lee, Hee Ah belajar bernyanyi. (Saat manggung, Hee Ah kadang tak hanya bermain piano melainkan juga bernyanyi. Tak jarang, dia duet dengan artis lain.) Guru kelimanya bernama Om Gi Hwan. Dia adalah seorang pencipta lagu dan hingga kini menjadi guru Hee. Ya, Hee Ah sekarang juga belajar bikin lagu. Berkat kelima gurunya itulah Hee Ah bisa menjadi seperti sekarang. SEMPAT NGAMBEK MAIN PIANO (Kehidupan Woo tak mudah. Selain mengurus Hee Ah, dia juga harus merawat suaminya yang veteran tentara Korea. Sebagian tubuh suaminya lumpuh karena terluka saat bertugas. Sejak berhenti dari dunia militer, suaminya didera penyakit yang mengharuskannya mengonsumsi berbagai obat-obatan penghilang rasa sakit.) Aku bekerja sebagai perawat di rumah sakit tempat aku melahirkan Hee Ah. Di siang hari, aku merawat Hee Ah dan suami. Malamnya, aku berangkat bersama-sama Hee Ah ke rumah sakit. Saat aku bekerja, Hee Ah main piano di sampingku. Kebetulan, ada piano di rumah sakit itu. Hal ini berlangsung selama 10 tahun. Penghasilanku memang pas-pasan. Gajiku habis untuk beli obat buat suami dan bayar sopir. Sopir ini untuk mengajari Papa Hee Ah menyetir. Papa Hee Ah memang ingin bisa menyetir agar bisa mengajari teman-temannya yang cacat seperti dirinya. Ya, meski papa Hee Ah setengah lumpuh, dia tetap berusaha beraktivitas seperti orang kebanyakan. Papa Hee Ah jago berenang dan main tenis meja, lo. Dia bahkan pernah dapat piagam penghargaan. Hee Ah pun kadang ikut papanya main tenis meja. Belum selesai satu cobaan, cobaan lain datang. Aku ingat masa-masa dimana keluarga kami terkena sakit parah. Saat itu, Hee Ah berumur 14 tahun. Lutut Hee Ah luka dan terserang penyakit. Luka itu disebabkan Hee Ah terlalu sering berjalan dengan lutut. Maklum, Hee Ah yang tak punya kaki harus berjalan menggunakan lututnya. Hee ah masuk rumah sakit. Dia harus dioperasi. Saat Hee Ah sedang sakit, papanya juga sakit parah. Aku pun tak luput dari penyakit. Aku terkena kanker payudara. Mungkin ini akibat kecapekan dan stres tiada henti. Parahnya, Hee Ah mogok tak mau main piano. Aku sedih sekali. Namun, aku sadar, Hee Ah sedang dalam masa puber. Mungkin dia sedang banyak pikiran. Hee Ah pun harus sampai masuk rumah sakit jiwa. Tetapi apa kata para dokter? Mereka bilang, satu-satunya solusi adalah Hee Ah harus tetap main piano. Akhirnya, saya bertekad untuk mengajari Hee Ah main piano dari awal lagi. Aku berusaha mengembalikan rasa percaya diri Hee Ah. Aku berkata, "Kalau kamu berhenti dari sekarang, tidak ada orang yang akan memandang kamu. Kamu pun tidak akan percaya diri. Tenang aja, Tuhan akan membantu dan berada di samping kamu. Karena kekurangan jari, kamu mungkin tidak seperti orang kebanyakan. Tetapi karena kamu punya kekurangan, Tuhan pun pasti akan lebih memberi." Sambil bercanda, aku juga katakan padanya agar lebih fokus main piano. "Jangan lihat-lihat cowok. Setelah kamu benar-benar sukses, cowok mana pun pasti akan mengejarmu." Ada satu hal lagi yang mengetuk hati Hee Ah. Saat itu, di Korea terbit buku tentang Hee Ah, untuk anak-anak. Setelah buku itu terbit, banyak anak yang mengirim surat pada Hee Ah. Aku dan Hee Ah senang membaca tulisan anak-anak itu. Surat dari anak-anak itu menggugah semangatnya. Hee Ah mulai main piano lagi. (Kini jika sedang sekolah, Hee Ah berlatih minimal 6 jam sehari. Jika sedang libur, dia berlatih minimal 13 jam sehari.) TAK TAKUT "TINGGALKAN" HEE AHSaat karier Hee Ah mulai menanjak, kesedihan kembali melanda keluarga kami. Papa Hee Ah menghadap Yang Kuasa. Demi mengurus semua keperluan Hee Ah, aku terpaksa berhenti dari pekerjaan saya. Aku akan selalu bertekad membuat Hee Ah bahagia. Melihat Hee Ah seperti sekarang ini rasanya tak terucapkan dengan kata-kata. Aku benar-benar merasa bahagia dan bangga punya anak seperti Hee Ah. Aku lebih senang lagi karena dia bisa jadi contoh bagi anak-anak yang punya cacat fisik. Hee Ah ibarat biji yang menanam untuk orang lain supaya bisa mendidik orang seperti dia. Jika nanti saya sudah tidak ada, saya yakin pasti ada orang yang lebih sayang padanya. Kalau bisa, sebelum saya meninggal, Hee Ah telah menemukan pasangan yang benar-benar bisa melindungi dan mencintainya setulus hati agar dia bisa hidup bahagia. Sebagai pengganti Mama. (Rasa bangga dan bahagia tampak jelas di raut wajah Woo. Bagaimana tidak, berkat didikannya, Hee Ah bisa dengan mudah memegang sendok dan sumpit. Kini, Woo yang telah sembuh dari kanker payudara senantiasa setia menemani sang putri tur keliling dunia. He Ah memang telah membuktikan dirinya bisa berprestasi berkat ketekunannya. Ya, seperti lirik My Way yang dilantunkannya siang itu: I faced it all and I stood tall and I did it my way…. )

Kamis, 09 Juli 2009

AKU MENCIPTA ENGKAU


Seorang yang sedang melewati hutan melihat seekor serigala yang sudah lumpuh keempat kakinya. Ia ingin tahu bagaimana serigala itu dapat hidup terus.Lalu ia melihat seekor harimau datang dengan membawa kijang hasil buruannya. Harimau itu makan sepuasnya dan meninggalkan sisa bagi serigala. Hari berikutnya, Tuhan memberikan makan serigala dengan perantara harimau yang sama.Orang itu pun mulai mengagumi kebaikan Tuhan yang begitu besar dan berkata dalam hati, “Aku juga akan menganggur di rumah saja dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan karena Ia akan mencukupi segala kebutuhanku!”Ia melakukan niatnya berhari-hari lama nya, tetapi tidak terjadi apa-apa.Ketika orang yang malang itu sudah hampir mati, terdengarlah suara, “Hai, engkau orang yang sesat, bukalah matamu kepada kebenaran. Ikutilah teladan harimau dan berhentilah meniru serigala yang lumpuh!”Di jalan ia melihat seorang gadis mengigil kedinginan dalam pakaiannya yang tipis. Tiada harapan baginya untuk mendapatkan cukup makanan. Ia menjadi marah dan berkata kepada Tuhan, “Mengapa hal ini Kau biarkan ? Mengapa engkau tidak berbuat sesuatu ?”Sementara waktu Tuhan tidak berkata apa-apa. Malamnya Dia menjawab dengan sangat tiba-tiba, “Aku telah berbuat sesuatu. Aku menciptakan engkau! Dan membawa engkau kepada gadis itu, tapi engkau sama sekali tidak tergerak untuk menolong gadis malang itu.”
Sering kita mengharapkan segala sesuatu masalah, bencana, dan penderitaan Tuhan yang harus turun tangan untuk menyelesaikan. Tapi satu hal yang harus kita ketahui kita sebagai alat-alat Tuhan harus mau ikut turun tangan dalam membantu permasalahan dan penderitaan orang lain. Tetap teguh dan berjuang dalam menjalani hidup yang telah di anugerahkan kepada kita.

AKU TAK BISA MEMEGANG KARTU ITU LAGI


Ia pulang duduk seorang diri dengan suasana hening dan damai sedamai hatinya. Tadi ketika seorang hamba Tuhan berbicara dengan penuh kuasa Ilahi, hatinya dikuasai penyesalan yang sangat dalam teringat kehidupannya yang penuh dosa. Ia melihat bagaimana hari-harinya dilewati dengan berjudi, sampai tubuhnya payah dan tidak pernah sedikitpun terpikir akan anak dan istrinya. Bila ia kalah, anaknya yang datang untuk meminta uang belanja selalu diumpatnya "Karena tadi aku kamu ganggu, maka aku jadi kalah!" Tak pernah diperhatikannya istri dan anaknya yang semakin kurus menahan derita batin dan jasmani. Bila kebetulan menang, uang yang didapatnya dibelanjakan berbagai barang kebutuhan keluarga, karena pikirnya dengan begitu keluarganya akan senang dan merasa terhibur. Ia berfikir seolah-olah dengan memborong barang-barang (baik yang dibutuhkan ataupun tidak) ia dapat mengurangi seluruh beban keluarganya.Saat semua disadarinya, pintu hatinya telah terbuka. Ketika hamba Injil itu mengajak orang-orang untuk bertobat dan menerima Juruselamat, ia adalah salah seorang diantara mereka. "Mulai saat ini, segala dosa saudara telah dihapus oleh darah pengorbanan Kristus di kayu salib," berkata hamba Injil itu, "damai sejahteralah saudara sekarang, dan tinggalkan perbuatan dosa yang dahulu."Pertobatan itu telah mengubah dirinya, ia bertekad untuk meninggalkan segala perbuatan dosa yang terdahulu. Tetapi setan tidak pernah tinggal diam, tak henti-hentinya teman-teman berjudinya datang ke rumah mengajak kembali mencari keuntungan yang tidak dihalalkan Tuhan. Bila ia berkata bahwa telah bertobat serta menerima Kristus, mereka tertawa terbahak-bahak dan berkata. "Kami ingin melihat berapa lama kau bisa bertahan sebagai orang Kristen!" Ia mulai gelisah, akankah ia dapat bertahan dalam imannya?Tiba-tiba ia teringat bagaimana Kristus mencurahkan darahNya sebagai penebus dosa manusia, dosa dirinya, si pejudi. Maka dari dalam hatinya yang baru disucikan timbul suatu tekad. Tuhan, demi menunjukkan kasih setiaku padaMu, aku rela berkorban sekalipun dengan mencurahkahn darahku. Ia memanggil istrinya, "Ambilkan aku golok" katanya dengan tenang. Istrinya tidak berprasangka dan menuruti permintaan itu. Dipegangnya golok itu, kemudian tangannya yang lain diletakkan di atas meja. Golok diangkat dan istrinya memperhatikan perbuatannya dengan perasaan ngeri. Apakah yang hendak dilakukan suaminya itu?Darah mengalir deras, telunjuk terkapar diatas meja dan terpisah dari tangannya. Dengan wajah pucat menahan sakit, ia memerintahkan istrinya mengambil pembalut. "Selesai sudah," gumamnya karena baru saja memotong jari telunjuknya. Keesokan harinya ketika teman-temannya datang, ia mengangkat tangannya yang sudah tak berjari tinggi-tinggi."Aku sudah tidak bisa memegang kartu lagi," katanya dengan tegas. Teman-temannya pergi setelah mendengar apa yang terjadi, dan mereka mengaku kalah karena iman mampu mengalahkan segala-galanya dan mampu memberi kesaksian.Di kota kecil Jepara, hidup seorang kakek 80 tahun. Jalan dan gerak-geriknya masih gagah, bicaranya jujur dan tegas. Selama 40 tahun ia telah bersaksi dan tanpa didikan teologis telah mempertobatkan beratus-ratus orang di kota itu. Bila secara kebetulan kita bertemu dengan dia dan melirik ketangannya, akan melihat bahwa tangannya tidak berjari telunjuk....Kata Bijak:"Kami memberitakan bahwa dengan perantaraan Kristus, Allah membuat manusia berbaik kembali dengan diri-Nya. Allah melakukan itu tanpa menuntut kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan manusia terhadap diri-Nya. Dan kami sudah ditugaskan Allah untuk memberitakan kabar itu." (2 Korintus 5:19 BIS)

BERHARGA DIMATA BAPA


Sekalipun sesama kita menolak kita,Sekalipun sesama kita tidak menghargai kita,Namun Bapa menerima dan menghargai kita dengan apa adanya kita...Sekalipun sesama kita membenci kita,Sekalipun sesama kita tidak menyayangi kita,Namun Bapa sangat mencintai kita…Sekalipun sesama kita merancangkan rencana jahat terhadap kita,Sekalipun sesama kita melakukan yang tidak baik terhadap kita,Namun Bapa merancangkan rencana yang baik dan indah bagi masa depan kita….Sekalipun sesama kita tidak mahu mendengarkan keluh kesah kita,Sekalipun sesama kita tidak mahu menolong kita,Namun Bapa dengan sabar sentiasa mendengarkan keluh kesah dan menolong kita…Kita harus ingat…...Kita sangatlah berharga di mata Bapa,Bahkan sebelum dunia dijadikan, Bapa telah memilih kita,Bahkan sebelum dalam kandungan, Bapa telah melukiskan kita di telapak tangan-Nya…Betapa berharganya kita di mata Bapa…Sehingga Bapa rela memberikan Putera Tunggal-Nya bagi kita…Betapa Bapa menyayangi kita…Bapa selalu ada untuk kita dan selalu sayang serta menghargai apa adanya kita.

HAL BERHARGA


Ini lima buah Pelajaran Berharga, yang sangat bagus untuk kita, mari kita renungkan bersama 1. Pelajaran Penting ke-1 Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ?.Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"! Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".
2. Pelajaran Penting ke-2 Penumpang yang Kehujanan Malam itu , pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama . Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim kerumahnya.Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : " Terima kasih nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda,karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu" Tertanda Ny.Nat King Cole. Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA
3. Pelajaran penting ke-3 :Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani. Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.. .. "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi dikantongnya. Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya..."ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bis a lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak"..... . 4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan Kita Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang,
kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.
5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan. Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarel awan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati dokter... ?"Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya. Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... . Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang, Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan, dan Joget & nyanyilah seolah tidak ada yang nonton. ... DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG...

POTENSI MAKSIMAL


Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir, rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :* Langkah pertama adalah perluas wawasan.
Anda harus memandang kehidupan ini dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap aspek kehidupanmu.* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat.
Itu artinya Anda harus melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda. Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu.
Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu. Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan. Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi...Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini. Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang. * Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipunKita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapitetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana."
Kita semua menghadapi tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datangmenyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita.
Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri. Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita, namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini.
Anda tidak harus menunggu sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu, sekarang juga !

SEGELAS SUSU
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup darimenjual asongan dari pintu ke pintu,menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapasen uangnya, dan dia sangat lapar.Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanandari rumah berikutnya.Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saatseorang wanita muda membuka pintu rumah.Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya beranimeminta segelas air.Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anaklelaki tersebut pastilah lapar,oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudianbertanya,"berapa saya harus membayar untuk segelas besar susuini ?"Wanita itu menjawab:"Kamu tidak perlu membayar apapun"."Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaranuntuk kebaikan" kata wanita itu menambahkan.Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya danberkata :" Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda."Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalamisakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudahtidak sanggup menganganinya.Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimanaterdapat dokter spesialis yang mampu menanganipenyakit langka tersebut.Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukanpemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal siwanita tersebut,terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokterKelly.Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hallrumahsakit, menuju kamar si wanita tersebut.Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui siwanita itu.Ia langsung mengenali wanita itu pada sekalipandang.Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskanuntuk melakukan upaya terbaikuntuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu,Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasuswanita itu.Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnyadiperoleh kemenangan.. . Wanita itu sembuh !!.Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untukmengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanyauntuk persetujuan.Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu padapojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannyake kamar pasien.Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, iasangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihantersebut walaupun harus dicicilseumur hidupnya.Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihantersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannyapada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi.."Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu.."tertanda, DR Howard Kelly.Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa :"Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhiseluruh bumi melalui hati dan tangan manusia"

ONLINE


Tidur telat bangun pagi pagi, nyalain komputer online lagiBukan mau ngetik kerjaanEmail tugas diserahkanTapi malah buka facebook…………………………………..Biar belum sikat gigi belum mandi tapi kalo belum online paling antiLiat friendster, myspace, youtube, me and U, everybody you tooSiang malam ku selalu menatap layar terpaku
untuk online online online online

Demikianlah sepenggal lagu dari Saykoji yg sekarang lagi ngetren. Bahkan lagunya pun dipakai sebagai iklan salah satu operator seluler. Mungkin penyebab naik daunnya lagu ini, selain aransemen yg rancak, juga liriknya yg down to earth banget. Banyak dari qta pas dengerin lagu or baca liriknya jadi senyum2 sendiri. Terang aja, lha wong lagunya “gue” banget.
Mau tak mau, diakui or tdk, kegiatan “on line” telah menjadi semacam life-style saat ini. Bukan hanya browsing, tapi juga liat video, maen game, download lagu, kontak2 temen lama, atau hanya sekedar chit-chat, dll… Yg paling update adalah Facebook. Tua, muda, yg bekerja, yg sekolah semua sedang keranjingan facebook. Orang berlomba2 upload foto, kasih komen, ikutan quiz2, sampai aplikasi2, dan game online yg bisa membuat org betah berjam-jam di depan layar. Aplagi dengan ditunjang ponsel yg bisa akses dan update status langsung. Maka tidaklah heran kalo ponsel2 macam IPhone, BB, dan Nexia ikutan laris bak pisang goreng. Menurut survey terakhir situs FB sudah menduduki peringkat 1 di Indonesia.
Sama halnya dengan teknologi lain, maka kegiatan online bisa berguna, tapi bisa juga menyesatkan. Pisau di tangan seorang chef menjadi suatu alat yg berguna, namun di tangan seorang perampok bisa jadi alat yg berbahaya. Nuklir bisa jadi energy alternative utk pembangkit listrik, namun di tangan teroris bisa jadi bom mematikan. Yg jadi masalah bukan alatnya, tapi cara kita memperlakukannya yg bisa jadi masalah. Dengan FB kita bisa melakukan melakukan penginjilan yg efektif. Bahkan dengan FB kita bisa berinteraksi, share, diskusi dengan saudara2 seiman tentang topik2 tertentu. Tapi dengan FB pula kita bisa menyebarkan gossip, menyerang org2 tertentu. Di youtube kita bisa download kotbah2, bisa juga utk download aneh2.. (untungnya Youtube sudah bisa filter tayangan2 porno, namun sayangnya masih bisa ditembus oleh para peretas).
Jadi tidak ada salahnya dengan kegiatan online, asalkan tujuannya baik, bermanfaat, tidak melalaikan tugas ‘n kewajiban dan yg penting tidak sampai kecanduan dan jadi berhala. Sama halnya dengan hobi kita yg lain, seperti mancing, main PS, dan yg lain2, kita harus waspada agar hobi itu tidak sampai mengganggu saat2 kita bersama Tuhan dan tidak menggeser posisi Tuhan dari hati kita. Perlu dicek, bila kita tidak online, apakah kita merasa gelisah, tidak sejahtera, atau ada sesuatu yg kurang. Bila ya, mungkin kita sudah terikat dan menjadikan ‘online’ sebagai berhala dan jangan lupa Tuhan kita tidak suka diduakan loh.. (Persis banget dengan kita) Dengan segala kecanggihannya, memang entah itu situs pertemanan, situs lagu, situs video, game dll dibuat oleh kreatornya dengan semenarik mungkin agar org betah berlama2 di situs itu. Hanya dengan sikap pengendalian diri yang baik yg bisa menghindarkan diri kita dari jeratnya. Selamat ber – online dengan bijak!! Amen……

Kamis, 02 Juli 2009

UBAH AKU TUHAN!


Doa seorang wanita:Lindungi dia Tuhan,Selamatkan dia Tuhan,Ingatkan dia Tuhan,Perbarui dia Tuhan,Bentuklah dia Tuhan,Ubahlah dia Tuhan,Ubahlah dia sekarang. Tuhan:AnakKu, engkau harus mengubah doamu.Itu adalah kunci untuk membuat perkawinanmu lebih baik … Wanita:Mengapa aku Tuhan?Bukan dia? Tuhan:Bila engkau mengasihi dia, kamu perlu mengubah doamu … Wanita:Baik Tuhan. Saya akan berusaha keras. Inilah doaku:“Ubahlah aku Tuhan!”

UNTUK HARI INI


Untuk hari ini! Saya akan memulai hari dengan berdoa: “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!“ (Mazmur 118:24) Untuk hari ini! Saya akan berkata: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13) Untuk hari ini! Saya tidak kuatir akan kebutuhan saya, karena: “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:19) Untuk hari ini! Saya tidak akan takut, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban”. (2 Timotius 1:7) Untuk hari ini! Saya tidak akan bimbang dan kurang beriman, karena, “… tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”(Ibrani 11.6) Untuk hari ini! Saya tidak akan lemah karena, “TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Mazmur 27:1b) Untuk hari ini! Saya tidak akan kalah karena, “… dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya..” (2 Korintus 2:14) Untuk hari ini! Saya tidak akan kekurangan hikmat, karena: “… apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.” (Yakobus 1:5) Untuk hari ini! Aku tidak merasa terhukum, karena “…. sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1) Untuk hari ini! Saya tidak akan kuatir atau frustasi: “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7) Untuk hari ini! Saya tidak akan depresi, “ … tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3:22b, 23) Untuk hari ini! Saya tidak merasa sendirian karena Yesus berkata, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20b) Untuk hari ini! Aku tak akan kekurangan, “ … sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.” (Filipi 4:11b) Untuk hari ini! Aku tidak merasa tidak berharga karena “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21) Untuk hari ini! Aku merasa damai sejahtera “sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.” (1 Korintus 14:33) Untuk hari ini! Saya tidak merasa gagal, karena “dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.“ (Roma 8:37)

UANG KELIP UNTUK TUHAN


Pada suatu waktu ketika orang masih bisa membeli es krim dengan sekelip (lima sen), ada seorang anak yang tinggal di suatu kota kecil dengan ibunya. Setiap Minggu ibunya mengajak anak itu ke gereja dan selesai kebaktian mereka pergi ke kota untuk membeli es krim. Pada suatu hari Minggu ibu itu merasa kurang sehat, dan ia berkata pada anaknya agar pergi ke gereja sendiri. Ia memberi dua kelip pada anaknya – satu untuk persembahan dan satu lagi untuk es krim. Dalam perjalanannya ke gereja anak itu harus melalui sebuah jembatan tua. Ketika berada di atas jembatan anak itu berloncat-loncat dan ia senang ketika jembatan itu bergoyang-goyang. Namun telinganya yang tajam mendengar suara uang jatuh, ternyata salah satu uang kelipnya jatuh dan bergulir ke antara lubang retakan di jembatan. Ia mencoba menangkap uang itu tetapi uang itu menggelinding masuk di sela retakan dan jatuh ke sungai. Dengan tak berdaya anak itu melihat uang itu ditelan arus sungai. Anak itu berdiri lagi dan membersihkan lututnya, dan berkata, “Ah tak apa, itu uang kelip yang untuk Tuhan.” Sering bila kita sedang kekurangan uang, maka Tuhanlah yang tidak memperoleh bagian. Bila kita kekurangan waktu, Tuhanlah yang harus menunggu. Bila kita kehabisan energi, Tuhanlah yang kita minta menggantinya. Tuhan membalik urutan prioritas itu ketika Ia berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33). Bila Anda memberikan yang paling utama dan yang terbaik dari yang Anda miliki, maka Tuhan akan memberkati Anda dengan memberikan semua yang Anda perlukan dan lebih!

10 PERINTAH BAHAGIA


1. Hari Ini Saya Tidak Akan Membalas Dendam:Bila seseorang berlaku kasar, bila seseorang berlaku tidak sabar, bila seseorang tidak ramah … saya tidak akan berlaku demikian.
2. Hari Ini Saya Akan Memohon Tuhan Memberkati “Musuh” Saya:Bila saya menjumpai seseorang yang memperlakukan saya dengan kasar atau tidak adil, saya diam-diam akan memohon pada Tuhan untuk memberkati orang itu. Saya memahami bahwa “musuh” saya boleh jadi adalah seorang anggota keluarga, tetangga, teman sekerja atau orang yang tidak saya kenal.
3. Hari ini Saya Akan Berhati-hati Dengan Kata-kata Saya:Saya akan berhati-hati dan mengendalikan kata-kata saya dan meyakini bahwa saya tidak menyebar gosip.4. Hari ini Saya Akan Berjalan Lebih Jauh:Saya akan menemukan cara untuk menolong dengan berbagi beban dengan orang lain.
5. Hari ini Saya Akan Memaafkan:Saya akan memaafkan setiap sakit dan luka hati yang saya temui.
6. Hari ini Saya Akan Melakukan Hal Yang Baik Untuk Seorang, Tetapi Saya Akan Melakukannya Diam-Diam: Secara anonim saya akan mencoba menjadi berkat bagi orang lain.
7. Hari Ini Saya Akan Memperlakukan Orang Lain Sebagaimana Saya Ingin Diperlakukan: Saya akan melakukan aturan emas – berlakulah pada orang lain sebagaimana Anda ingin mereka memperlakukan Anda – pada setiap orang yang saya jumpai.
8. Hari Ini Saya Akan Memberi Semangat Pada Seseorang Yang Sedang Putus Asa:Senyum saya, kata-kata saya, dukungan saya, dapat membuat perbedaan bagi orang yang sedang bergumul dalam kehidupannya.
9. Hari ini Saya Akan Memelihara Tubuh Saya: Saya akan makan secukupnya; saya hanya akan makan makanan yang sehat. Saya akan bersyukur pada Tuhan untuk tubuh saya.
10. Hari ini Saya Akan Bertumbuh Secara Rohani: Saya akan memberikan waktu lebih banyak untuk berdoa hari ini: Saya akan membaca sesuatu yang rohaniah hari ini; saya akan mencari tempat yang tenang (pada suatu saat pada hari ini) dan mendengarkan firman Tuhan.

ABORSI


Apakah Anda menganjurkan pengguguran kandungan (aborsi) pada keempat kasus berikut ini?
1. Ada seorang pendeta dan isterinya yang sangat miskin. Mereka telah mempunyai 14 anak. Dan sekarang isterinya mengandung anak yang ke-15. Memperhatikan kemiskinan mereka dan semakin banyaknya penduduk dunia, apakah Anda menganjurkan aborsi?
2. Sang ayah sakit kelamin, sang ibu mengidap TBC. Mereka mempunyai empat anak. Yang pertama buta, yang kedua mati, yang ketiga tuli dan yang keempat juga terkena TBC. Dan ternyata ia hamil lagi. Mengingat kondisi yang sangat ekstrim ini apakah Anda menganjurkan aborsi?
3. Seorang pria kulit putih telah memperkosa seorang gadis berkulit hitam berumur 13 tahun dan ia hamil. Kalau Anda orangtuanya apakah Anda menganjurkan aborsi?
4. Seorang gadis belasan tahun hamil. Ia telah bertunangan. Tunangannya bukanlah ayah anak yang dikandungnya, dan sang tunangan itu merasa sangat terpukul. Apakah Anda menganjurkan aborsi?
Bila Anda menganjurkannya maka:
1. Pada kasus pertama Anda telah membunuh John Wesley, salah satu penginjil terkemuka pada abad ke-19.
2. Pada kasus kedua, Anda baru saja membunuh Beethoven.
3. Pada kasus ketiga Anda telah membunuh Ethel Waters, penyanyi rohani besar berkulit hitam.
4. Bila pada kasus keempat Anda mengatakan ya, maka Anda baru saja menyatakan pembunuhan terhadap Yesus Kristus!!

100% SAYA KERJAKAN


"Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya." (Matius 25:15)
Bila kita sebagai umat Kristiani menggunakan kemampuan yang terpendam di dalam diri kita dan mengamalkan semua talenta dan karunia yang telah Tuhan anugerahkan pada kita bagi Tuhan dan sesama, betapa besar perubahan yang akan terjadi di dunia ini. Tuhan tidak menghendaki setiap kita gagal. Tuhan menghendaki kita menjadi terang dan garam dunia untuk orang-orang di sekitar kita.
Elbert Hubbard, seorang yang sangat sukses, menjelaskan orang yang sukses adalah mereka yang mencoba, bukan mengeluh; yang bekerja, bukan mangkir; yang bertanggung jawab, bukan mengelak; yang mau menanggung beban, bukan yang berdiri diam; yang menatap ke depan; yang memberi nasehat.
Charles Kingsley berkata: "Orang yang berhasil hidupnya adalah mereka yang selalu ceria dan berpengharapan, yang melakukan pekerjaannya dengan senyum di wajahnya, bersikap sama dalam menghadapi kesempatan dan kesempitan."
Jenjang keberhasilan adalah:
0% - Saya tidak mau10% - Saya tidak dapat;20% - Saya tidak tahu harus bagaimana;30% - Saya harap saya bisa;40% - Apakah ini?50% - Saya pikir saya mungkin bisa;60% - Saya mungkin bisa;70% - Saya pikir saya dapat;80% - Saya dapat;90% - Saya mau;100% - Saya kerjakan;
Orang bilang bahwa untuk sukses 10% adalah gagasan dan 90% usaha. Bersama memberi 100% yaitu "Saya kerjakan". Kita mengeluh bahwa kita tidak mempunyai talenta dan kesempatan pada saat dimana ketekunan dan konsentrasi yang diperlukan.
"Gunakan talenta yang Anda miliki; hutan akan sepi bila tidak ada burung yang bernyanyi selain yang nyayiannya terbaik," kata Henry Van Dyke. Burung-burung tidak kuatir tentang siapa yang nanyiannya terbaik; mereka lakukan apa yang wajar mereka lakukan. Daripada membanding-bandingkan dengan talenta orang lain, marilah kita berterima kasih pada Tuhan untuk apapun yang kita miliki dan menggunakannya, karena jika tidak kita akan menjadi orang yang tak berdaya.