Rabu, 22 Juli 2009

4 JARI MENEMBUS DUNIA


Membesarkan putri yang dikaruniai empat jari, bukan hal mudah bagi Woo Kap Sun (50). Namun, ketabahan dan kesabarannya, kini membuahkan hasil. Putrinya, Hee Ah Lee (21), tumbuh menjadi pianis kondang di Korea. Berikut penuturan Woo pada NOVA melalui penerjemah. (Suara lengkingan tembang My Way milik Frank Sinatra bergema di lounge sebuah hotel berbintang di Jakarta. Suara itu diikuti dentingan piano yang dimainkan Hee Ah Lee. Jari-jari pianis berusia 21 tahun tersebut dengan lincah menekan tuts piano. Hebatnya, Hee Ah, sapaan akrabnya, melakukannya hanya dengan keempat jarinya! Berbagai nomor dari pianis kondang seperti Chopin, Bethoven, dan Mozart telah dikuasainya. Pianis yang telah diangkat sebagai warga kehormatan Korea ini telah mengeluarkan satu album bertitel Hee Ah, A Pianist with Four Finger. Dia juga pernah pentas bersama pianis kondang Richard Clayderman di Gedung Putih, Washington. Sabtu [31/3], Hee Ah menggelar konser di Jakarta dengan tema Sharing the Strength of Love, yang merupakan rangkaian turnya keliling Asia.) Memiliki seorang anak adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupku. Hari itu, 9 Juli 1985 di Seoul (Korea), aku melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Cantik bagiku tetapi tidak bagi keluargaku. Bayiku terlahir cacat. Dia hanya mempunyai empat jari tangan yang dalam istilah kedokteran disebut lobster claw syndrome dan kedua kakinya hanya sebatas lutut. Tak hanya itu, dia juga mengalami keterbelakangan mental. Saat dia masih dalam kandungan, aku sudah tahu anakku akan terlahir cacat. Mungkin ini disebabkan selama mengandung aku banyak minum obat. Saat itu, keluarga besar melarang aku melahirkan anak itu. Aku tidak bisa. Bagaimana pun juga, ini anakku. Darah dagingku sendiri dan tidak mungkin aku gugurkan. Aku pun melahirkan anak ini tanpa adanya dukungan dari keluarga. Saat anak ini lahir pun, keluarga menganggapnya suatu aib dan memintaku agar menyerahkan anak itu ke panti asuhan. Tetapi aku tetap mempertahankan bayi ini. Aku menamakan buah hatiku Hee Ah Lee. Hee berarti sukacita dan Ah adalah tunas pohon yang terus tumbuh. Sedangkan Lee merupakan nama keluarga. Jadi, harapanku, Hee Ah Lee berarti sukacita yang terus tumbuh seperti tunas pohon. DIDIDIK LIMA GURU Saat umur Hee Ah menginjak tujuh tahun, tangannya masih belum bisa berfungsi. Memegang pensil pun tak bisa. Aku menggunakan piano kecil kami di rumah untuk melatih tangan Hee Ah. Tidak mudah mengajarinya main piano. (Kaki Hee Ah tak bisa menginjak pedal piano. Karena itu, pedal piano ditinggikan agar bisa diinjak.) Apalagi, bermain piano, kan, tidak hanya asal main. Ada nada-nada yang harus "dihitung-hitung". Padahal, Hee Ah tak bisa berhitung karena menderita keterbelakangan mental. Aku membantu Hee Ah memindah-mindahkan tangannya dan memberi tahu perpindahan nada. Aku perlihatkan juga partiturnya. Saya perkenalkan nada-nada, do re mi…. Hee Ah juga didampingi guru. Jou Mi Kyung merupakan guru pertamanya. Dialah guru yang paling berkesan bagi aku dan Hee Ah. Guru inilah yang mengajari Hee Ah dasar-dasar bermain piano. Jou juga memperlakukan Hee Ah sebagai layaknya orang yang bermain dengan 10 jari. Tak hanya itu, Jou juga memberi sebuah grand piano pada Hee Ah. Aku dan Hee Ah tak bisa melupakan guru yang satu ini. Guru kedua Hee Ah bernama Kim Kyung Ok. Kim yang seorang dosen di sebuah universitas yang mengajari nada-nada. Lalu, Han Je Hi merupakan guru ketiga Hee Ah. Dari Han, Hee Ah belajar bagaimana bermain piano dengan perasaan dan pikiran. Bermain piano bukan hanya berarti sentuhan jari saja melainkan juga harus dengan perasaan. Bagi orang yang mengerti permainan piano, lagu yang dimainkan dengan indah jika tidak dimainkan dengan perasaan, akan terdengar tidak indah. Guru keempat Hee Ah adalah Lee Sin Hyang. Saat belajar bersama Lee, Hee Ah sudah dikenal masyarakat. Lewat Lee, Hee Ah belajar bernyanyi. (Saat manggung, Hee Ah kadang tak hanya bermain piano melainkan juga bernyanyi. Tak jarang, dia duet dengan artis lain.) Guru kelimanya bernama Om Gi Hwan. Dia adalah seorang pencipta lagu dan hingga kini menjadi guru Hee. Ya, Hee Ah sekarang juga belajar bikin lagu. Berkat kelima gurunya itulah Hee Ah bisa menjadi seperti sekarang. SEMPAT NGAMBEK MAIN PIANO (Kehidupan Woo tak mudah. Selain mengurus Hee Ah, dia juga harus merawat suaminya yang veteran tentara Korea. Sebagian tubuh suaminya lumpuh karena terluka saat bertugas. Sejak berhenti dari dunia militer, suaminya didera penyakit yang mengharuskannya mengonsumsi berbagai obat-obatan penghilang rasa sakit.) Aku bekerja sebagai perawat di rumah sakit tempat aku melahirkan Hee Ah. Di siang hari, aku merawat Hee Ah dan suami. Malamnya, aku berangkat bersama-sama Hee Ah ke rumah sakit. Saat aku bekerja, Hee Ah main piano di sampingku. Kebetulan, ada piano di rumah sakit itu. Hal ini berlangsung selama 10 tahun. Penghasilanku memang pas-pasan. Gajiku habis untuk beli obat buat suami dan bayar sopir. Sopir ini untuk mengajari Papa Hee Ah menyetir. Papa Hee Ah memang ingin bisa menyetir agar bisa mengajari teman-temannya yang cacat seperti dirinya. Ya, meski papa Hee Ah setengah lumpuh, dia tetap berusaha beraktivitas seperti orang kebanyakan. Papa Hee Ah jago berenang dan main tenis meja, lo. Dia bahkan pernah dapat piagam penghargaan. Hee Ah pun kadang ikut papanya main tenis meja. Belum selesai satu cobaan, cobaan lain datang. Aku ingat masa-masa dimana keluarga kami terkena sakit parah. Saat itu, Hee Ah berumur 14 tahun. Lutut Hee Ah luka dan terserang penyakit. Luka itu disebabkan Hee Ah terlalu sering berjalan dengan lutut. Maklum, Hee Ah yang tak punya kaki harus berjalan menggunakan lututnya. Hee ah masuk rumah sakit. Dia harus dioperasi. Saat Hee Ah sedang sakit, papanya juga sakit parah. Aku pun tak luput dari penyakit. Aku terkena kanker payudara. Mungkin ini akibat kecapekan dan stres tiada henti. Parahnya, Hee Ah mogok tak mau main piano. Aku sedih sekali. Namun, aku sadar, Hee Ah sedang dalam masa puber. Mungkin dia sedang banyak pikiran. Hee Ah pun harus sampai masuk rumah sakit jiwa. Tetapi apa kata para dokter? Mereka bilang, satu-satunya solusi adalah Hee Ah harus tetap main piano. Akhirnya, saya bertekad untuk mengajari Hee Ah main piano dari awal lagi. Aku berusaha mengembalikan rasa percaya diri Hee Ah. Aku berkata, "Kalau kamu berhenti dari sekarang, tidak ada orang yang akan memandang kamu. Kamu pun tidak akan percaya diri. Tenang aja, Tuhan akan membantu dan berada di samping kamu. Karena kekurangan jari, kamu mungkin tidak seperti orang kebanyakan. Tetapi karena kamu punya kekurangan, Tuhan pun pasti akan lebih memberi." Sambil bercanda, aku juga katakan padanya agar lebih fokus main piano. "Jangan lihat-lihat cowok. Setelah kamu benar-benar sukses, cowok mana pun pasti akan mengejarmu." Ada satu hal lagi yang mengetuk hati Hee Ah. Saat itu, di Korea terbit buku tentang Hee Ah, untuk anak-anak. Setelah buku itu terbit, banyak anak yang mengirim surat pada Hee Ah. Aku dan Hee Ah senang membaca tulisan anak-anak itu. Surat dari anak-anak itu menggugah semangatnya. Hee Ah mulai main piano lagi. (Kini jika sedang sekolah, Hee Ah berlatih minimal 6 jam sehari. Jika sedang libur, dia berlatih minimal 13 jam sehari.) TAK TAKUT "TINGGALKAN" HEE AHSaat karier Hee Ah mulai menanjak, kesedihan kembali melanda keluarga kami. Papa Hee Ah menghadap Yang Kuasa. Demi mengurus semua keperluan Hee Ah, aku terpaksa berhenti dari pekerjaan saya. Aku akan selalu bertekad membuat Hee Ah bahagia. Melihat Hee Ah seperti sekarang ini rasanya tak terucapkan dengan kata-kata. Aku benar-benar merasa bahagia dan bangga punya anak seperti Hee Ah. Aku lebih senang lagi karena dia bisa jadi contoh bagi anak-anak yang punya cacat fisik. Hee Ah ibarat biji yang menanam untuk orang lain supaya bisa mendidik orang seperti dia. Jika nanti saya sudah tidak ada, saya yakin pasti ada orang yang lebih sayang padanya. Kalau bisa, sebelum saya meninggal, Hee Ah telah menemukan pasangan yang benar-benar bisa melindungi dan mencintainya setulus hati agar dia bisa hidup bahagia. Sebagai pengganti Mama. (Rasa bangga dan bahagia tampak jelas di raut wajah Woo. Bagaimana tidak, berkat didikannya, Hee Ah bisa dengan mudah memegang sendok dan sumpit. Kini, Woo yang telah sembuh dari kanker payudara senantiasa setia menemani sang putri tur keliling dunia. He Ah memang telah membuktikan dirinya bisa berprestasi berkat ketekunannya. Ya, seperti lirik My Way yang dilantunkannya siang itu: I faced it all and I stood tall and I did it my way…. )

Kamis, 09 Juli 2009

AKU MENCIPTA ENGKAU


Seorang yang sedang melewati hutan melihat seekor serigala yang sudah lumpuh keempat kakinya. Ia ingin tahu bagaimana serigala itu dapat hidup terus.Lalu ia melihat seekor harimau datang dengan membawa kijang hasil buruannya. Harimau itu makan sepuasnya dan meninggalkan sisa bagi serigala. Hari berikutnya, Tuhan memberikan makan serigala dengan perantara harimau yang sama.Orang itu pun mulai mengagumi kebaikan Tuhan yang begitu besar dan berkata dalam hati, “Aku juga akan menganggur di rumah saja dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan karena Ia akan mencukupi segala kebutuhanku!”Ia melakukan niatnya berhari-hari lama nya, tetapi tidak terjadi apa-apa.Ketika orang yang malang itu sudah hampir mati, terdengarlah suara, “Hai, engkau orang yang sesat, bukalah matamu kepada kebenaran. Ikutilah teladan harimau dan berhentilah meniru serigala yang lumpuh!”Di jalan ia melihat seorang gadis mengigil kedinginan dalam pakaiannya yang tipis. Tiada harapan baginya untuk mendapatkan cukup makanan. Ia menjadi marah dan berkata kepada Tuhan, “Mengapa hal ini Kau biarkan ? Mengapa engkau tidak berbuat sesuatu ?”Sementara waktu Tuhan tidak berkata apa-apa. Malamnya Dia menjawab dengan sangat tiba-tiba, “Aku telah berbuat sesuatu. Aku menciptakan engkau! Dan membawa engkau kepada gadis itu, tapi engkau sama sekali tidak tergerak untuk menolong gadis malang itu.”
Sering kita mengharapkan segala sesuatu masalah, bencana, dan penderitaan Tuhan yang harus turun tangan untuk menyelesaikan. Tapi satu hal yang harus kita ketahui kita sebagai alat-alat Tuhan harus mau ikut turun tangan dalam membantu permasalahan dan penderitaan orang lain. Tetap teguh dan berjuang dalam menjalani hidup yang telah di anugerahkan kepada kita.

AKU TAK BISA MEMEGANG KARTU ITU LAGI


Ia pulang duduk seorang diri dengan suasana hening dan damai sedamai hatinya. Tadi ketika seorang hamba Tuhan berbicara dengan penuh kuasa Ilahi, hatinya dikuasai penyesalan yang sangat dalam teringat kehidupannya yang penuh dosa. Ia melihat bagaimana hari-harinya dilewati dengan berjudi, sampai tubuhnya payah dan tidak pernah sedikitpun terpikir akan anak dan istrinya. Bila ia kalah, anaknya yang datang untuk meminta uang belanja selalu diumpatnya "Karena tadi aku kamu ganggu, maka aku jadi kalah!" Tak pernah diperhatikannya istri dan anaknya yang semakin kurus menahan derita batin dan jasmani. Bila kebetulan menang, uang yang didapatnya dibelanjakan berbagai barang kebutuhan keluarga, karena pikirnya dengan begitu keluarganya akan senang dan merasa terhibur. Ia berfikir seolah-olah dengan memborong barang-barang (baik yang dibutuhkan ataupun tidak) ia dapat mengurangi seluruh beban keluarganya.Saat semua disadarinya, pintu hatinya telah terbuka. Ketika hamba Injil itu mengajak orang-orang untuk bertobat dan menerima Juruselamat, ia adalah salah seorang diantara mereka. "Mulai saat ini, segala dosa saudara telah dihapus oleh darah pengorbanan Kristus di kayu salib," berkata hamba Injil itu, "damai sejahteralah saudara sekarang, dan tinggalkan perbuatan dosa yang dahulu."Pertobatan itu telah mengubah dirinya, ia bertekad untuk meninggalkan segala perbuatan dosa yang terdahulu. Tetapi setan tidak pernah tinggal diam, tak henti-hentinya teman-teman berjudinya datang ke rumah mengajak kembali mencari keuntungan yang tidak dihalalkan Tuhan. Bila ia berkata bahwa telah bertobat serta menerima Kristus, mereka tertawa terbahak-bahak dan berkata. "Kami ingin melihat berapa lama kau bisa bertahan sebagai orang Kristen!" Ia mulai gelisah, akankah ia dapat bertahan dalam imannya?Tiba-tiba ia teringat bagaimana Kristus mencurahkan darahNya sebagai penebus dosa manusia, dosa dirinya, si pejudi. Maka dari dalam hatinya yang baru disucikan timbul suatu tekad. Tuhan, demi menunjukkan kasih setiaku padaMu, aku rela berkorban sekalipun dengan mencurahkahn darahku. Ia memanggil istrinya, "Ambilkan aku golok" katanya dengan tenang. Istrinya tidak berprasangka dan menuruti permintaan itu. Dipegangnya golok itu, kemudian tangannya yang lain diletakkan di atas meja. Golok diangkat dan istrinya memperhatikan perbuatannya dengan perasaan ngeri. Apakah yang hendak dilakukan suaminya itu?Darah mengalir deras, telunjuk terkapar diatas meja dan terpisah dari tangannya. Dengan wajah pucat menahan sakit, ia memerintahkan istrinya mengambil pembalut. "Selesai sudah," gumamnya karena baru saja memotong jari telunjuknya. Keesokan harinya ketika teman-temannya datang, ia mengangkat tangannya yang sudah tak berjari tinggi-tinggi."Aku sudah tidak bisa memegang kartu lagi," katanya dengan tegas. Teman-temannya pergi setelah mendengar apa yang terjadi, dan mereka mengaku kalah karena iman mampu mengalahkan segala-galanya dan mampu memberi kesaksian.Di kota kecil Jepara, hidup seorang kakek 80 tahun. Jalan dan gerak-geriknya masih gagah, bicaranya jujur dan tegas. Selama 40 tahun ia telah bersaksi dan tanpa didikan teologis telah mempertobatkan beratus-ratus orang di kota itu. Bila secara kebetulan kita bertemu dengan dia dan melirik ketangannya, akan melihat bahwa tangannya tidak berjari telunjuk....Kata Bijak:"Kami memberitakan bahwa dengan perantaraan Kristus, Allah membuat manusia berbaik kembali dengan diri-Nya. Allah melakukan itu tanpa menuntut kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan manusia terhadap diri-Nya. Dan kami sudah ditugaskan Allah untuk memberitakan kabar itu." (2 Korintus 5:19 BIS)

BERHARGA DIMATA BAPA


Sekalipun sesama kita menolak kita,Sekalipun sesama kita tidak menghargai kita,Namun Bapa menerima dan menghargai kita dengan apa adanya kita...Sekalipun sesama kita membenci kita,Sekalipun sesama kita tidak menyayangi kita,Namun Bapa sangat mencintai kita…Sekalipun sesama kita merancangkan rencana jahat terhadap kita,Sekalipun sesama kita melakukan yang tidak baik terhadap kita,Namun Bapa merancangkan rencana yang baik dan indah bagi masa depan kita….Sekalipun sesama kita tidak mahu mendengarkan keluh kesah kita,Sekalipun sesama kita tidak mahu menolong kita,Namun Bapa dengan sabar sentiasa mendengarkan keluh kesah dan menolong kita…Kita harus ingat…...Kita sangatlah berharga di mata Bapa,Bahkan sebelum dunia dijadikan, Bapa telah memilih kita,Bahkan sebelum dalam kandungan, Bapa telah melukiskan kita di telapak tangan-Nya…Betapa berharganya kita di mata Bapa…Sehingga Bapa rela memberikan Putera Tunggal-Nya bagi kita…Betapa Bapa menyayangi kita…Bapa selalu ada untuk kita dan selalu sayang serta menghargai apa adanya kita.

HAL BERHARGA


Ini lima buah Pelajaran Berharga, yang sangat bagus untuk kita, mari kita renungkan bersama 1. Pelajaran Penting ke-1 Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ?.Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi,berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"! Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".
2. Pelajaran Penting ke-2 Penumpang yang Kehujanan Malam itu , pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama . Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu. Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda. 7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim kerumahnya.Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : " Terima kasih nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda,karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu" Tertanda Ny.Nat King Cole. Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA
3. Pelajaran penting ke-3 :Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani. Di zaman eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.. .. "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi dikantongnya. Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya..."ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bis a lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak"..... . 4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan Kita Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang,
kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.
5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan. Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarel awan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati dokter... ?"Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya. Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... . Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang, Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan, dan Joget & nyanyilah seolah tidak ada yang nonton. ... DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG...

POTENSI MAKSIMAL


Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir, rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :* Langkah pertama adalah perluas wawasan.
Anda harus memandang kehidupan ini dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap aspek kehidupanmu.* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat.
Itu artinya Anda harus melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda. Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu.
Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu. Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan. Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi...Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini. Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang. * Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipunKita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapitetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana."
Kita semua menghadapi tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datangmenyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita.
Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri. Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita, namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini.
Anda tidak harus menunggu sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu, sekarang juga !

SEGELAS SUSU
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup darimenjual asongan dari pintu ke pintu,menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapasen uangnya, dan dia sangat lapar.Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanandari rumah berikutnya.Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saatseorang wanita muda membuka pintu rumah.Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya beranimeminta segelas air.Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anaklelaki tersebut pastilah lapar,oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudianbertanya,"berapa saya harus membayar untuk segelas besar susuini ?"Wanita itu menjawab:"Kamu tidak perlu membayar apapun"."Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaranuntuk kebaikan" kata wanita itu menambahkan.Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya danberkata :" Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda."Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalamisakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudahtidak sanggup menganganinya.Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimanaterdapat dokter spesialis yang mampu menanganipenyakit langka tersebut.Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukanpemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal siwanita tersebut,terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokterKelly.Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hallrumahsakit, menuju kamar si wanita tersebut.Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui siwanita itu.Ia langsung mengenali wanita itu pada sekalipandang.Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskanuntuk melakukan upaya terbaikuntuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu,Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasuswanita itu.Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnyadiperoleh kemenangan.. . Wanita itu sembuh !!.Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untukmengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanyauntuk persetujuan.Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu padapojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannyake kamar pasien.Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, iasangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihantersebut walaupun harus dicicilseumur hidupnya.Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihantersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannyapada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi.."Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu.."tertanda, DR Howard Kelly.Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa :"Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhiseluruh bumi melalui hati dan tangan manusia"

ONLINE


Tidur telat bangun pagi pagi, nyalain komputer online lagiBukan mau ngetik kerjaanEmail tugas diserahkanTapi malah buka facebook…………………………………..Biar belum sikat gigi belum mandi tapi kalo belum online paling antiLiat friendster, myspace, youtube, me and U, everybody you tooSiang malam ku selalu menatap layar terpaku
untuk online online online online

Demikianlah sepenggal lagu dari Saykoji yg sekarang lagi ngetren. Bahkan lagunya pun dipakai sebagai iklan salah satu operator seluler. Mungkin penyebab naik daunnya lagu ini, selain aransemen yg rancak, juga liriknya yg down to earth banget. Banyak dari qta pas dengerin lagu or baca liriknya jadi senyum2 sendiri. Terang aja, lha wong lagunya “gue” banget.
Mau tak mau, diakui or tdk, kegiatan “on line” telah menjadi semacam life-style saat ini. Bukan hanya browsing, tapi juga liat video, maen game, download lagu, kontak2 temen lama, atau hanya sekedar chit-chat, dll… Yg paling update adalah Facebook. Tua, muda, yg bekerja, yg sekolah semua sedang keranjingan facebook. Orang berlomba2 upload foto, kasih komen, ikutan quiz2, sampai aplikasi2, dan game online yg bisa membuat org betah berjam-jam di depan layar. Aplagi dengan ditunjang ponsel yg bisa akses dan update status langsung. Maka tidaklah heran kalo ponsel2 macam IPhone, BB, dan Nexia ikutan laris bak pisang goreng. Menurut survey terakhir situs FB sudah menduduki peringkat 1 di Indonesia.
Sama halnya dengan teknologi lain, maka kegiatan online bisa berguna, tapi bisa juga menyesatkan. Pisau di tangan seorang chef menjadi suatu alat yg berguna, namun di tangan seorang perampok bisa jadi alat yg berbahaya. Nuklir bisa jadi energy alternative utk pembangkit listrik, namun di tangan teroris bisa jadi bom mematikan. Yg jadi masalah bukan alatnya, tapi cara kita memperlakukannya yg bisa jadi masalah. Dengan FB kita bisa melakukan melakukan penginjilan yg efektif. Bahkan dengan FB kita bisa berinteraksi, share, diskusi dengan saudara2 seiman tentang topik2 tertentu. Tapi dengan FB pula kita bisa menyebarkan gossip, menyerang org2 tertentu. Di youtube kita bisa download kotbah2, bisa juga utk download aneh2.. (untungnya Youtube sudah bisa filter tayangan2 porno, namun sayangnya masih bisa ditembus oleh para peretas).
Jadi tidak ada salahnya dengan kegiatan online, asalkan tujuannya baik, bermanfaat, tidak melalaikan tugas ‘n kewajiban dan yg penting tidak sampai kecanduan dan jadi berhala. Sama halnya dengan hobi kita yg lain, seperti mancing, main PS, dan yg lain2, kita harus waspada agar hobi itu tidak sampai mengganggu saat2 kita bersama Tuhan dan tidak menggeser posisi Tuhan dari hati kita. Perlu dicek, bila kita tidak online, apakah kita merasa gelisah, tidak sejahtera, atau ada sesuatu yg kurang. Bila ya, mungkin kita sudah terikat dan menjadikan ‘online’ sebagai berhala dan jangan lupa Tuhan kita tidak suka diduakan loh.. (Persis banget dengan kita) Dengan segala kecanggihannya, memang entah itu situs pertemanan, situs lagu, situs video, game dll dibuat oleh kreatornya dengan semenarik mungkin agar org betah berlama2 di situs itu. Hanya dengan sikap pengendalian diri yang baik yg bisa menghindarkan diri kita dari jeratnya. Selamat ber – online dengan bijak!! Amen……

Kamis, 02 Juli 2009

UBAH AKU TUHAN!


Doa seorang wanita:Lindungi dia Tuhan,Selamatkan dia Tuhan,Ingatkan dia Tuhan,Perbarui dia Tuhan,Bentuklah dia Tuhan,Ubahlah dia Tuhan,Ubahlah dia sekarang. Tuhan:AnakKu, engkau harus mengubah doamu.Itu adalah kunci untuk membuat perkawinanmu lebih baik … Wanita:Mengapa aku Tuhan?Bukan dia? Tuhan:Bila engkau mengasihi dia, kamu perlu mengubah doamu … Wanita:Baik Tuhan. Saya akan berusaha keras. Inilah doaku:“Ubahlah aku Tuhan!”

UNTUK HARI INI


Untuk hari ini! Saya akan memulai hari dengan berdoa: “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!“ (Mazmur 118:24) Untuk hari ini! Saya akan berkata: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13) Untuk hari ini! Saya tidak kuatir akan kebutuhan saya, karena: “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:19) Untuk hari ini! Saya tidak akan takut, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban”. (2 Timotius 1:7) Untuk hari ini! Saya tidak akan bimbang dan kurang beriman, karena, “… tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”(Ibrani 11.6) Untuk hari ini! Saya tidak akan lemah karena, “TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Mazmur 27:1b) Untuk hari ini! Saya tidak akan kalah karena, “… dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya..” (2 Korintus 2:14) Untuk hari ini! Saya tidak akan kekurangan hikmat, karena: “… apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.” (Yakobus 1:5) Untuk hari ini! Aku tidak merasa terhukum, karena “…. sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1) Untuk hari ini! Saya tidak akan kuatir atau frustasi: “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7) Untuk hari ini! Saya tidak akan depresi, “ … tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3:22b, 23) Untuk hari ini! Saya tidak merasa sendirian karena Yesus berkata, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20b) Untuk hari ini! Aku tak akan kekurangan, “ … sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.” (Filipi 4:11b) Untuk hari ini! Aku tidak merasa tidak berharga karena “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21) Untuk hari ini! Aku merasa damai sejahtera “sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.” (1 Korintus 14:33) Untuk hari ini! Saya tidak merasa gagal, karena “dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.“ (Roma 8:37)

UANG KELIP UNTUK TUHAN


Pada suatu waktu ketika orang masih bisa membeli es krim dengan sekelip (lima sen), ada seorang anak yang tinggal di suatu kota kecil dengan ibunya. Setiap Minggu ibunya mengajak anak itu ke gereja dan selesai kebaktian mereka pergi ke kota untuk membeli es krim. Pada suatu hari Minggu ibu itu merasa kurang sehat, dan ia berkata pada anaknya agar pergi ke gereja sendiri. Ia memberi dua kelip pada anaknya – satu untuk persembahan dan satu lagi untuk es krim. Dalam perjalanannya ke gereja anak itu harus melalui sebuah jembatan tua. Ketika berada di atas jembatan anak itu berloncat-loncat dan ia senang ketika jembatan itu bergoyang-goyang. Namun telinganya yang tajam mendengar suara uang jatuh, ternyata salah satu uang kelipnya jatuh dan bergulir ke antara lubang retakan di jembatan. Ia mencoba menangkap uang itu tetapi uang itu menggelinding masuk di sela retakan dan jatuh ke sungai. Dengan tak berdaya anak itu melihat uang itu ditelan arus sungai. Anak itu berdiri lagi dan membersihkan lututnya, dan berkata, “Ah tak apa, itu uang kelip yang untuk Tuhan.” Sering bila kita sedang kekurangan uang, maka Tuhanlah yang tidak memperoleh bagian. Bila kita kekurangan waktu, Tuhanlah yang harus menunggu. Bila kita kehabisan energi, Tuhanlah yang kita minta menggantinya. Tuhan membalik urutan prioritas itu ketika Ia berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33). Bila Anda memberikan yang paling utama dan yang terbaik dari yang Anda miliki, maka Tuhan akan memberkati Anda dengan memberikan semua yang Anda perlukan dan lebih!

10 PERINTAH BAHAGIA


1. Hari Ini Saya Tidak Akan Membalas Dendam:Bila seseorang berlaku kasar, bila seseorang berlaku tidak sabar, bila seseorang tidak ramah … saya tidak akan berlaku demikian.
2. Hari Ini Saya Akan Memohon Tuhan Memberkati “Musuh” Saya:Bila saya menjumpai seseorang yang memperlakukan saya dengan kasar atau tidak adil, saya diam-diam akan memohon pada Tuhan untuk memberkati orang itu. Saya memahami bahwa “musuh” saya boleh jadi adalah seorang anggota keluarga, tetangga, teman sekerja atau orang yang tidak saya kenal.
3. Hari ini Saya Akan Berhati-hati Dengan Kata-kata Saya:Saya akan berhati-hati dan mengendalikan kata-kata saya dan meyakini bahwa saya tidak menyebar gosip.4. Hari ini Saya Akan Berjalan Lebih Jauh:Saya akan menemukan cara untuk menolong dengan berbagi beban dengan orang lain.
5. Hari ini Saya Akan Memaafkan:Saya akan memaafkan setiap sakit dan luka hati yang saya temui.
6. Hari ini Saya Akan Melakukan Hal Yang Baik Untuk Seorang, Tetapi Saya Akan Melakukannya Diam-Diam: Secara anonim saya akan mencoba menjadi berkat bagi orang lain.
7. Hari Ini Saya Akan Memperlakukan Orang Lain Sebagaimana Saya Ingin Diperlakukan: Saya akan melakukan aturan emas – berlakulah pada orang lain sebagaimana Anda ingin mereka memperlakukan Anda – pada setiap orang yang saya jumpai.
8. Hari Ini Saya Akan Memberi Semangat Pada Seseorang Yang Sedang Putus Asa:Senyum saya, kata-kata saya, dukungan saya, dapat membuat perbedaan bagi orang yang sedang bergumul dalam kehidupannya.
9. Hari ini Saya Akan Memelihara Tubuh Saya: Saya akan makan secukupnya; saya hanya akan makan makanan yang sehat. Saya akan bersyukur pada Tuhan untuk tubuh saya.
10. Hari ini Saya Akan Bertumbuh Secara Rohani: Saya akan memberikan waktu lebih banyak untuk berdoa hari ini: Saya akan membaca sesuatu yang rohaniah hari ini; saya akan mencari tempat yang tenang (pada suatu saat pada hari ini) dan mendengarkan firman Tuhan.

ABORSI


Apakah Anda menganjurkan pengguguran kandungan (aborsi) pada keempat kasus berikut ini?
1. Ada seorang pendeta dan isterinya yang sangat miskin. Mereka telah mempunyai 14 anak. Dan sekarang isterinya mengandung anak yang ke-15. Memperhatikan kemiskinan mereka dan semakin banyaknya penduduk dunia, apakah Anda menganjurkan aborsi?
2. Sang ayah sakit kelamin, sang ibu mengidap TBC. Mereka mempunyai empat anak. Yang pertama buta, yang kedua mati, yang ketiga tuli dan yang keempat juga terkena TBC. Dan ternyata ia hamil lagi. Mengingat kondisi yang sangat ekstrim ini apakah Anda menganjurkan aborsi?
3. Seorang pria kulit putih telah memperkosa seorang gadis berkulit hitam berumur 13 tahun dan ia hamil. Kalau Anda orangtuanya apakah Anda menganjurkan aborsi?
4. Seorang gadis belasan tahun hamil. Ia telah bertunangan. Tunangannya bukanlah ayah anak yang dikandungnya, dan sang tunangan itu merasa sangat terpukul. Apakah Anda menganjurkan aborsi?
Bila Anda menganjurkannya maka:
1. Pada kasus pertama Anda telah membunuh John Wesley, salah satu penginjil terkemuka pada abad ke-19.
2. Pada kasus kedua, Anda baru saja membunuh Beethoven.
3. Pada kasus ketiga Anda telah membunuh Ethel Waters, penyanyi rohani besar berkulit hitam.
4. Bila pada kasus keempat Anda mengatakan ya, maka Anda baru saja menyatakan pembunuhan terhadap Yesus Kristus!!

100% SAYA KERJAKAN


"Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya." (Matius 25:15)
Bila kita sebagai umat Kristiani menggunakan kemampuan yang terpendam di dalam diri kita dan mengamalkan semua talenta dan karunia yang telah Tuhan anugerahkan pada kita bagi Tuhan dan sesama, betapa besar perubahan yang akan terjadi di dunia ini. Tuhan tidak menghendaki setiap kita gagal. Tuhan menghendaki kita menjadi terang dan garam dunia untuk orang-orang di sekitar kita.
Elbert Hubbard, seorang yang sangat sukses, menjelaskan orang yang sukses adalah mereka yang mencoba, bukan mengeluh; yang bekerja, bukan mangkir; yang bertanggung jawab, bukan mengelak; yang mau menanggung beban, bukan yang berdiri diam; yang menatap ke depan; yang memberi nasehat.
Charles Kingsley berkata: "Orang yang berhasil hidupnya adalah mereka yang selalu ceria dan berpengharapan, yang melakukan pekerjaannya dengan senyum di wajahnya, bersikap sama dalam menghadapi kesempatan dan kesempitan."
Jenjang keberhasilan adalah:
0% - Saya tidak mau10% - Saya tidak dapat;20% - Saya tidak tahu harus bagaimana;30% - Saya harap saya bisa;40% - Apakah ini?50% - Saya pikir saya mungkin bisa;60% - Saya mungkin bisa;70% - Saya pikir saya dapat;80% - Saya dapat;90% - Saya mau;100% - Saya kerjakan;
Orang bilang bahwa untuk sukses 10% adalah gagasan dan 90% usaha. Bersama memberi 100% yaitu "Saya kerjakan". Kita mengeluh bahwa kita tidak mempunyai talenta dan kesempatan pada saat dimana ketekunan dan konsentrasi yang diperlukan.
"Gunakan talenta yang Anda miliki; hutan akan sepi bila tidak ada burung yang bernyanyi selain yang nyayiannya terbaik," kata Henry Van Dyke. Burung-burung tidak kuatir tentang siapa yang nanyiannya terbaik; mereka lakukan apa yang wajar mereka lakukan. Daripada membanding-bandingkan dengan talenta orang lain, marilah kita berterima kasih pada Tuhan untuk apapun yang kita miliki dan menggunakannya, karena jika tidak kita akan menjadi orang yang tak berdaya.

APA YANG ANDA LAKUKAN, BUKAN KAPAN ANDA MELAKUKANNYA


Golda Meir berumur 71 ketika ia menjadi Perdana Menteri Israel.
William Pitt II berumur 24 ketika ia menjadi Perdana Menteri Kerajaan Inggris.
George Bernard Shaw berumur 94 ketika dramanya pertama diproduksi.
Mozart baru berumur tujuh tahun ketika komposisinya yang pertama dipublikasi.
Bagaimana dengan Anda? Benjamin Franklin adalah kolumnis sebuah surat kabar ketika ia berumur 16 dan ia adalah salah seorang pembuat Undang Undang DasarAmerika ketika ia berumur 81. Anda tak pernah terlalu muda atau terlalu tua untuk melakukan sesuatu.

TUHAN LEBIH BESAR


Ini cerita seorang anak perempuan yang sepulang dari gereja bertanya pada ibunya, “Ma, khotbah pagi ini membingungkan saya.” Ibunya bertanya, “Oh, apakah itu?” Gadis kecil itu berkata, “Ia mengatakan bahwa Tuhan lebih besar dari kita semua. Apakah itu benar?” “Ya, itu memang benar,” jawab ibunya. “Ia juga mengatakan bahwa Tuhan berada di dalam diri kita semua. Apakah itu benar?” Lagi-lagi ibunya menjawab, “Ya.” “Kalau begitu,” kata anak itu, “Tuhan lebih besar dari kita dan Dia berada di dalam diri kita, bukankah Ia akan tampak?”

POHON APEL


Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu."Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu... "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. "Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" "Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel.Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi deganku," kata pohon apel. "Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?" "Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah ."Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawab anak lelaki itu. "Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat," kata pohon apel. "Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu," jawab anak lelaki itu. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. "Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu. " "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita... Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi terkadang begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.