Rabu, 10 November 2010

DIMANA KAKEK SAYA?

Saya lahir di keluarga yang sederhana, selama 20 tahun lebih. Dan saat ini saya ingin membagikan kesaksian hidup saya.
Konon cerita dari orang tua saya, kakek (akong) saya adalah anak orang kaya raya yang pada saat itu bertempat tinggal di daerah Praban (daerah yang sampai saat ini daerah mayoritas penduduknya WNI keturunan) walaupun hanya sekedar anak angkat tetapi ia tetap menjadi orang yang terpandang pada jaman itu, semua penduduk disana memanggilnya laupan(tuan).
Sampai pada suatu hari akong saya dijodohkan oleh nenek saya dan mempunyai 3 orang anak yang salah satunya adalah orang tua saya. Kembali lagi menurut cerita, kakek saya adalah seorang penjudi, harta kekayaannya ia pakai untuk berjudi, hingga usia pernikahan kakek dan nenek saya tidak bertahan lama karena harta mereka habis hingga anak-anak mereka terlantar dan di asuh oleh saudara-saudara lain. Dari situ hidup orang tua saya dan kedua saudaranya sangat tidak menyenangkan karena bergantung hidup pada kerabat.
Singkat cerita sampai disini saya mendengarkan cerita masa lalu orang tua saya. Pada saat itu saya sungguh ingin menangis.
Kakek dan nenek saya mulai berpisah rumah, entah sejak orang tua saya umur baru berapa tahun. Yang saya tahu semenjak saya lahir adalah nenek saya yang sering mengunjungi rumah orang tua saya setiap hari minggu sepulangnya dari gereja.
Suatu hari disaat saya masih duduk di bangku SD ada seorang kakek tua yang mengunjungi rumah orang tua saya dengan naik sepeda ‘kebo’nya. Ia datang dengan pakaian yang rapi dengan bau aroma tubuhnya yang seperti cengkeh (ya kerena kakek saya berprofesi seorang tukang pijit dengan minyak cengkeh). Sekitar 3-4 bulan sekali ia datang menjenguk saya dan kakak saya, ia datang selalu ingin memijit cucu-cucunya. Katanya “apa ada pilek?, ato batuk?” ia adalah tukang pijit titik-titik saraf ia hafal betul dimana titik-titik organ tubuh yang menyebabkan orang sakit.
Saat ini saya berhenti mengetik sejenak, meghela nafas dan menghapus air di sudut mata.
Semakin lama tahun demi tahun kakek saya semakin jarang menjenguk kami (saya dan kakak, adik saya), pada saat itu kami belum terpikir mengapa tidak kami saja yang datang menjenguk akong, ternyata lambat laun kami tahu bahwa kakek saya tidak memiliki tempat tinggal sejak ia jatuh miskin. Dan ia adalah seorang tuna wisma dengan pekerjaan yang serabutan, entah satu hari makan berapa kali, ia dapat mandi dimana. Jujur saja tidak ada sedikitpun rasa benci di hati kami atas perbuatannya di masa lalu.
Pernah suatu kali setelah 1 tahun ia tidak datang menjenguk kami, ia datang dan menceritakan bahwa ia ‘kesasar’(tersesat) dan di beritahu orang dimana rumah orang tua saya, saat itu saya menjelaskan bahwa akong tidak kesasar tapi memang kami sudah pindah rumah. Letak rumah baru kami tidak jauh dari tempat tinggal lama kami maklum rumah keluarga kami masih kontrak. 3x kami pindah rumah ia masih ada barang sesekali menjenguk kami.
Kondisinya semakin hari semakin memburuk sepeda ‘kebo’ yang dulu yang dulu miliknya sendiri sudah di jual, dan ia menjenguk kami dengan sepeda pinjaman, tiap menjenguk pakaiannya makin lama makin kotor dan bau kali ini bau tidak sedap, tangannya yang biasa memijat kami tampak menebal menghitam, rambutnya beruban semua, jambang yang tidak pernah dicukur dan yang mengkhawatirkan adalah ia mulai pikun.
Sering kali orang tua saya memberi ia pakaian pria yang bisa ia pakai. Tapi tetap saja tiap ia datang dengan kondisi yang memprihatinkan. Ia sudah semakin mirip dengan gelandangan.sungguh sangat kasihan saya melihatnya. Ia tidak terlalu lama menjenguk kami karena sebelum sore tiba ia harus segera pamit dengan alasan kalau sore ia tidak dapat melihat jalan dengan jelas. Orang tua saya selalu memberi uang jajan untuk kakek saya.
Kedua orang tua saya yang paling tidak 2 bulan sekali menjenguk kakek saya. Tahu dimana? Di pinggir sungai daerah praban. Mungkin tampaknya orang tua saya mgabaikan orang tuanya sendiri, mengapa tidak di ajak untuk tinggal bersama di rumah?. Tapi ternyata semakin dewasa saya makin tahu. Sejak kakek saya jatuh miskin ia tidak pernah tinggal jauh dari lokasi rumah tempat ia tinggal dahulu mungkin banyak tersisa kenangan bagi dia di daerah praban, bahkan dengan kondisinya yang sangat memprihatinkan warga daerah praban tetap memanggil ia laupan(tuan).
Setiap orang tua saya meliwati sungai di dekat praban, mereka selalu menjenguk, memberi uang dan melihat kondisi kakek saya. Karena kondisinya semakin hari semakin memburuk terkadang ia sakit-sakitan, orang tua saya menitipkan no telepon dan alamat rumah orang tua saya kepada penduduk sekitar yang masih peduli dengan kakek saya, dengan harapan jika sesuatu terjadi pada kakek saya warga dapat menghubungi orang tua saya.
Saya tidak ingat kapan terakhir kakek saya menjenguk saya. Hingga suatu hari orang tua saya memberikan kabar bahwa RT praban datang kerumah dan memberi tahu bahwa mereka sudah tidak melihat kakek saya berkliaran di daerah praban sekitar 6 bulan terakhir. Di sisi lain keluarga saya sangat bersyukur masih ada orang yang perduli dengan orang yang sebenarnya sudah terbuang dan tidak layak lagi. Tapi disisi lain keluarga saya shock dan binggung harus mencari kemana. Karena info terakhir yang diterima oleh RT dan warga setempat adalah ada seseorang yang mengajak kakek saya pergi ke Cilacap. Dengan siapa? Itu yang ada di benak keluarga saya.
Keesokan harinya masalah ini menjadi topik keluarga saya. Orang tua saya langsung bertindak cepat dengan memperbesar foto kakek saya dan di berikan kepada RT praban agar dapat membantu kelancaran pencarian. Action kedua adalah mengunjungi tempat penampungan gelandangan dan orang gila yang terjaring razia polisi letaknya di daerah keputih. Kedua orang tua saya datang dan berniat untuk bertanya pada penjaga setempat, tapi sayangnya pada saat itu penjaga lembaga penampungan tersebut sedang menjalankan sholat jumat, akhirnya orang tua saya masuk sendiri dan di sana didapati banyak sel-sel seperti di penjara. Ada puluhan orang disana dengan sorot mata yang liar dan mengerikan. Orang tua saya memanggil-mangil nama “akiiiing....akiiiing...” tapi tidak didapati jawaban disana. Tampaknya memang benar-benar tidak ada disana.
Action ketiga adalah mendatangi rumah sakit di surabaya dan menanyakan apa ada pasien meninggal yang bernama aking. Tentu saja sulit di dapati karena terlalu lama jarak kakek saya hilang dengan proses pencarian. Disaat orang tua saya tengah sibuk berusaha saya hanya bisa berdoa dan menangis apalagi membayangkan orang tua saya yang menangis kehilangan orang tuanya.
Keluarga kami mulai menelusuri saudara-saudara tiri kakek saya, disaat kami menemukan titik terang, justru kami di beri harapan oleh seseorang yang menelpon kami yang mengaku kakak dari kakek saya. Puji Tuhan keluarga saya berseru. Ia berjanji akan membantu mencari informasi keberadaan kakek saya. Karena ia mengatakan “memang ada saudara yang tinggal di cilacap”. Tapi siapa yang mengajak kakek saya pergi kesana?ia pergi sendiri?atau ditemani seseorang? Tidak ada jawaban sama sekali untuk pertanyaan kami ini.
Soso(panggilan tante/kakak kakek saya) kami menjelaskan pula bahwa keluarga saya harus terima kabar terburuk sekalipun. Beberapa hari kemudian soso berngkat ke cilacap yang kebetulan ada urusan lain disana.
Minggu demi minggu tidak ada kabar dari soso, namun sesekali saat kami menghubunginya ia mngutarakan bahwa kami lebih baik tanya pada saudara lain dari kakak saya. Ia memberikan alamat rumah yang lokasinya di pinggir jalan menuju perak. Tampaknya memang rumah orang kaya. Walaupun bangunannya sedikit kuno ala orang tionghoa.
Kami sekeluarga naik 2 sepeda motor, kedua orang tua saya, kakak dan adik saya tepat jam 12 siang saat matahari berada di atas kepala kami tiba di rumah saudara kakek saya yang notabene tidak mengenal keluarga saya, orang tua saya hanya menyebutkan “saya anaknya aking”. Keluarga yang saat itu sedang kami temui tampak sedang terburu-buru masuk kedalam mobil dan sama sekali tidak menghiraukan keberadaan keluarga saya. Mereka hanya menjawab sambil berlalu begitu saja tanpa melihat wajah kami. “datang aja kerumah soso yeti”. Kami di imbal-imbal seperti bola. Menurut pemikiran orang tua saya keluarga tersebut mengetahui namun mereka tidak mau mengatakan apa-apa. Keluarga saya pun langsung tancap gas dan pergi kerumah soso yeti, rumahnya daerah kenjeran, setibanya disana tidak ada yang membukakan pintu entah kosong tapi keluarga saya merasa ada orang di dalam sana. Dengan usaha yang sia-sia kami pun melanjutkan perjalanan ke RT praban.
Kepala RT yang sudah lebih dari setengah abad menerima keluarga saya dengan sukacita, kami seperti dianggap keluarga sendiri kebetulan hari itu sedang perayaan imlek. Orang tua saya mulai menanyakan apa ada kabar terbaru dari aking atau tidak. Disana saya, kakak dan adik saya hanya diam mendengarkan orang tua saya dengan ketua RT tersebut menceritakan banyak hal yang tidak pernah saya dengar dari orang tua saya.
Kakek saya adalah seorang juara pelari, pelukis jalanan, pemain alat musik (gitar dan harmonika) yang pandai dan seorang yang dapat menguasai ilmu bela diri. Dan darah itu semua mengalir pada ketiga cucu-cucunya, saya dan adik saya berkali-kali menjuarai lomba lari, dan gambar kami selalu mendapat pujian, dan saat SMA kakak saya menyukai ekstrakulikuler beladiri.
Orang tua saya juga bercerita, suatu waktu pernah ada orang yang menghubungi orang tua saya dengan tergopoh-gopoh dan menyuruh orang tua saya untuk segera datang menjenguk kakek saya yang dalam kondisi tidur dan di hinggapai banyak lalat, dalam perjalanan orang tua saya mengira kakek saya meninggal. Setibanya disana orang tua saya mendapati kakek saya tidur dengan maaf kotoran manusia disekelilingnya, mungkin saat itu kakek saya sedang sakit dan diare sehingga ia dalam kondisi tidak dapat bangun dan BAB di tempat ia tidur. Orang tua saya dengan segera membersihkannya.
Mendengar cerita itu hati saya seperti di iris-iris menahan air mata dan luapan emosi, orang tua saya hanya menangis menceritakan keadaan orang tuanya.
Suami istri yang menjabat sebagai ketua RT tersebut menceritakan dan menunjukan dimana biasanya kakek saya duduk dan berkliaran di jalan.
Kejadian tersebut sekitar tahun 2008, saya hampir lupa dengan runtutan ceritanya. Tapi inti dari semua itu adalah keluarga saya merasa menyesal yang begitu dalam telah membiarkan kejadian seperti ini terjadi, sekalipun kami tahu segala sesautu yang terjadi dalm hidup kami itu semua atas campur tangan Tuhan Yesus.
Sampai saat ini tiap kali mama saya bercerita tentang kakek saya beliau selalu menangis, tiap kali menyaksikan sinetron yang kisahnya sosok seorang ayah yang hilang ia selalu menangis. Saya ingat sekali kata-kata mama sewaktu ia menangis “kalau memang akong meninggal tolong beri tahu ya Tuhan dimana jasadnya” . tak henti-hentinya saya berdoa agar Tuhan mempertemukan kakek saya yang hilang. Pernah juga terlintas di pikiran saya untuk melapor pada stasiun televisi tentang orang hilang, tapi saya rasa kakek sudah terlalu lama menghilang, kecil kemungkinannya untuk di temukan. Hanya Tuhan yang tahu dimana kakek berada.
Bahkan tiap kali saya bepergian dan melihat seorang kakek di pinggir jalan, terlintas di pikiran saya “apa ada akong di antara mereka????”
Sampai detik ini saya baru berani menceritakan kesaksian saya, agar pergumulan saya dapat saya ungkapkan dengan tulisan dan dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. *VIENCHE

Jumat, 05 November 2010

MASUKI 2011

Ada satu perasaan yang sangat menggelisahkan ketika saya menuliskan pesan yang saya dapatkan untuk memasuki tahun 2011, beberapa hal yang saya peroleh untuk kita memasuki tahun 2011 sebagai berikut:

MASUKI TANAH PERALIHAN
Sama seperti bangsa Israel yang barus saja keluar dari Mesir dan menuju tanah Perjanjian, mereka harus melalui tanah peralihan yaitu padang gurun. Dipadang gurun terdapat banyak hal yang akan terjadi, diantaranya: Mujizat akan dinyatakan luar biasa, manna dari surge turun, burung puyuh berdatangan, air keluar dari batu karang, laut terbelah, dan sebagainya. Tetapi ditengah-tengah semua peristiwa tersebut ada omelan, keluhan, protes kepada Tuhan akan keadaan yang mereka sedang lalui. Bahkan ketakukan demi ketakutan terus dilalui walaupun akhirnya kemenangan diperoleh. Tetapi ketika kita memasuki tanah peralihan ini, berjaga-jagalah sebab banyak orang yang mati ditengah2nya, karena mereka tidak siap akan proses yang Tuhan sedang kerjakan.

URAPAN PEMIMPIN
Sama seperti Musa membawa keluar bangsanya dari Mesir, demikian pula bagi para pemimpin akan mengalami pengurapan yang luar biasa. Musa hanya memiliki tongat ditangannya, dn itulah yang dipakai oleh Tuhan untuk mengadakan tanda ajaib. Untuk para pemimpin yang sudah dipilih Tuhan, tahun depan merupakan tahun kita, yang Tuhan mau ialah menyerahkan apa yang kita punya agar Tuhan memakainya luar biasa, tetapi ingat, di tanah peralihan ini, Musa gagal untuk masuk tanah perjanjian karena kesombongannya dihadapan bangsa Israel. Musa melanggar kekudusan Tuhan, itulah yang membuatnya gagal untuk masuk ke garis akhir dalam hidupnya. Urapan memang luar biasa, namun resiko atas kegagalan kita untuk mengendalikan urapan tersebut juga besar.

KESUAMAN & KEBUTAAN AKAN VISI
Keadaan kedepan bukan bertambah baik, namun kita sedang memasuki area berbahaya, tanpa tembok, tanpa perlindungan, kita bertenda di area terbuka yang sewaktu-waktu dapat mengalami serangan dari segala penjuru arah mata angin. Tetapi Tuhan berjanji akan menjadi tembok berapi bagi kita. Pada tahun 2011, akan terjadi banyak kesuaman akan Tuhan, kekecewaan hebat akan janji Tuhan yang masih saja belum terjadi, doa-doa yang belum terjawab akan membuat beberapa anak Tuhan mulai hambar. Semakin mereka hamba, semakin visi dari Tuhan tidak dinyatakan. Sama seperti imam Eli yang sudah mengalami kesulitan penglihatan, demikian pula yang akan terjadi pada diri umat Tuhan ditengah padang gurun.

BERSIAP UNTUK MEMASUKINYA
Dari kesemua hal diatas, yang Tuhan mau ialah ikuti kemana Tabut Tuhan/ hadirat Tuhan itu bergerak, jangan bergerak jika Dia diam, dan berjalanlah ketika Dia mulai bergerak. Keintiman akan menjadi hal paling penting dalam kehidupan kita, da itu yang akan membuat kita mencapai garis akhir, jangan kecewa, jangan putus asa, dan jangan membenci Tuhan karena apa yang kita inginkan belum tercapai, sebab waktunya sudah sangat singkat. *Hendri

Senin, 18 Oktober 2010

MOTIVASI & KUALITAS

Banyak agama di dunia ini yang mengajarkan tentang banyak hal dan nilai dalam kehidupan manusia untuk dikerjakan, namun hanya kekristenan yang mengajarkan sebuah kualitas kehidupan yang benar-benar merepresentasikan kehidupan Allah yang sebenarnya. Namun kenyataannya, banyak orang kristen sendiri yang mengabaikan beberapa hal penting dalam kehidupan yang seharusnya kita perhatikan dengan seksama dan serius. Maka dari itu sangat wajar apabila rasul Paulus pernah mengatakan dalam salah satu suratnya: “karena itu perhatikanlah bagaimana kamu hidup...”, ini mengandung makna yang sangat dalam di kehidupan kita. Dan memang sebenarnya, ketika kita hidup pada dunia saat ini, kita cenderung terpacu untuk mengikuti gaya hidup dunia yang serba cepat, instan, dan terpacu oleh waktu, namun secara tidak sadar kita lupa untuk memperhatikan bagaimana cara kita hidup atau dengan apa kita mengisi kehidupan kita. Rutinitas yang terlalu padat, kesibukan yang berjam-jam yang membuat kita melupakan segalanya termasuk rumah, keluarga, apalagi Tuhan. Saya mengajak kita untuk memperhatikan beberapa hal penting berikut dan saya merindukan ini menjadi sebuah koreksi yang mendalam agar kita benar-benar memperhatikan bagaimana cara kita hidup dan dengan apa kita mengisi kehidupan kita.

MOTIVASI
Dalam dunia pelayanan sering kali kita mempermasalahkan satu kata ini yaitu MOTIVASI. Ketika ada calon-calon pelayan Tuhan atau hamba Tuhan yang akan melayani Tuhan atau menyerahkan kehidupan mereka secara full untuk Tuhan, pertanyaan pertama dan selalu diulang-ulang yang diajukan oleh penguji kepada mereka ialah: “Apakah Motivasi anda mengambil keputusan ini?”. Motivasi sangatlah penting, sebab jika kita melakukan segala sesuatu tanpa adanya sebuah motivasi, maka tidak ubahnya kita menjadi sebuah robot yang dipekerjakan sedemikian rutin tanpa mengerti tujuan dan panggilan hidup.

Saya sangat tersentuh dengan sebuah pernyataan seseorang tentang motivasi, dia mengatakan bahwa apa saya yang dikerjakan baik itu hal besar atau hal kecil, selalu ada dua pertanyaan yang muncul dalam benaknya yaitu: WHAT dan WHO? Apa yang akan dilakukan dan untuk siapa itu dilakukan. Ketika hal kecil sekalipun yang akan dikerjakannya, jika itu tidak memberi impact/ dampak dan menjadi berkat bagi orang lain, maka dia tidak segan-segan untuk membatalkannya. Sebab segala sesuatu yang dikerjakannya hanya untuk menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan. Pertanyaan yang sama untuk kita, setiap kita mengerjakan sesuatu dalam kehidupan, pernahkah kita bertanya pada diri kita, apa yang akan kita lakukan? Dan untuk siapa kita lakukan? Atau lebih sempit lagi saya memberi pertanyaan kepada anda, pernahkah kita berpikir sebelum mengucapkan sebuah perkataan? Mungkin kita sering lolos dalam hal yang satu ini yaitu perkataan yang sia-sia.

KUALITAS
Yesus merupakan teladan yang luar biasa bagi kita untuk sebuah kehidupan yang berkualitas, hanya dalam usiaNya sekitar 33,5 tahun di bumi, Dia berhasil mengubah wajah dunia dengan apa yang dilakukanNya dalam kehidupanNya. Ketika saya mengenal Dia dan membaca kisah dan setiap perkataanNya, tidak sedikitpun saya menemukan sebuah perkataan yang sia-sia yang itu keluar dari mulutNya, semuanya memiliki makna, berdampak dan berkualitas bagi umat manusia.

Semakin dunia berputar secara cepat dari waktu ke waktu, kita melupakan satu hal terpenting dalam kehidupan kita yaitu kualitas hidup. Kualitas hidup dihasilkan bukan dari apa yang kita kerjakan sebab itu hanyalah sebuah hasil atau pencapaian, tetapi kualitas kehidupan akan muncul melalui apa yang kita masukkan dalam kehidupan kita. Kalau kita memasukkan perkataan sia-sia dalam kehidupan kita, maka output nya ialah perkataan yang LEBIH sia-sia. Jika kita memasukkan pikiran kotor dan sampah dalam kehidupan kita, maka outputnya adalah pikiran yang LEBIH kotor dan sampah dalam kehidupan kita. Pernahkah kita diam sejenak dan mulai menata kehidupan yang berkualitas, sehingga ketika orang bertemu, berbicara dan mengenal kita lebih dalam lagi, mereka mulai lupa dengan pribadi kita sebab mereka melihat Kristus dalam kehidupan kita.

Miliki dua hal diatas, dan jadilah sebuah pribadi yang memiliki arti dan makna dalam kehidupan kita serta memancarkan kehidupan Kristus yang penuh dnegan kualitas. Selamat menghidupi.

OLEH:
HENDRI SETIAWAN
Seorang pelayan Tuhan di Youth Allah adalah Kasih Creative Church

BERJALAN MENUJU SALIB (18 Oktober 2010, 08.10 pm)

Suatu sore aku melihat banyak keramaian disepanjang jalan menuju Bukit Golgota, ada satu hal yang membuatku tertarik ketika melihat orang-orang tersebut, golongan pertama berteriak untuk menyalibkan seseorang dan golongan kedua adalah orang yang berteriak dan menangis untuk melepaskannya. Aku bertanya dalam hati, siapa orang yang dimaksud?
Perlahan aku mendekati kerumunan orang yang ada dipinggir jalan tersebut....ya Tuhan....apa yang aku lihat? Orang yang pernah membebaskanku dari belenggu dosa, sakit penyakit, dan kemalangan, apa yang terjadi padaNya?

Aku mencoba terus untuk bisa mendekatinya dan bertanya kepadaNya, apa yang sedang terjadi? Aku melihat sendiri, ada seorang ibu yang menangisiNya karena merasa sayang kepadaNya, namun Dia menjawab tangisan ibu tersebut dengan berkata,”tangisi dirimu sendiri”, semakin penasaran aku mencoba terus mendekatiNya.

“Tuan, apa yang terjadi? Bukankah Tuan yang menyembuhkan dan melepaskan aku? Bahkan Tuan yang mengampuni dosaku? Lepaskan diri Tuan dari semuanya ini, kirimkan malaikatMu untuk menolong Engkau...”, kataku kepadaNya. Namun, Dia hanya tersenyum kepadaku sambil berkata,”suatu hari kamu akan mengetahuinya”. Sambil berpikir aku mencoba terus untuk mendekatinya.

Terasa sesak dalam hatiku ketika melihat Dia jatuh untuk ketiga kalinya dalam memikul kayu salib yang besar dan kasar....aku terus bertanya dalam hati apa maksudnya?
Hari semakin siang, perjalanan mulai sampai di bukit yang ditentukan...hatiku tak tahan karena penasaran dan berteriak kepadaNya,” mengapa Engkau mau melangkah menuju bukit itu? Apakah Engkau tidak sayang kepada kami? Mengapa engkau meninggalkan kami?”...Dan Dia menoleh kepadaku sambil tersenyum dan berkata,”karena Aku sangat mengasihimu Hendri, maka Aku harus berjalan menuju tempatKu yang sudah tersedia yaitu salib”.

“tetapi.....mengapa Tuan? Mengapa harus Tuan? Apakah Tuan tidak ingin tinggal bersama aku?”, pintaku sambil menangis dan berlutut....”Aku akan selamanya tinggal bersamamu setelah semuanya ini selesai, sebab apa yang Aku lakukan ialah membersihkan tempat tinggal dalam hatimu untuk Aku bisa tinggal lebih lama”, jawabNya sambil merintih kesakitan.
Dia membaringkan tubuhNya yang penuh luka dan cabikan diatas balok kayu yang kasar...darahNya terus mengalir tanpa henti....sambil menatapku Dia berkata satu hal,” Hendri, ingatlah bahwa ini merupakan bukti cintaKu kepadamu, Engkau akan mengingatnya seumur hidupmu, dan Aku akan menyambut engkau kalau suatu hari engkau pulang”. Aku terus menangis sambil bertanya dalam hati,”Dimana Tuhan penyelamat? Mengapa tidak mengirimkan malaikatNya untuk menyelamatkan Tuanku?”

Disekitar bukit tersebut terdapat setangkai bunga putih yang bersih, aku memetiknya seiring dengan diberdirikannya salibNya...aku membawanya mendekat kepadaNya sambil berkata,”Tuan, aku tidak punya apapun untuk berterimakasih kepadaMu, kecuali bunga ini”...sambil aku tunjukkan kepadaNya...tiba-tiba setetes demi setetes darahNya membasahi bunga yang tadinya putih sekarang menjadi merah menyala karena darahNya...untuk terakhir kalinya Dia berkata kepadaku,” bunga yang engkau bawa merupakan bukti cintamu kepadaKu, tetapi darahKu yang menetes merupakan bukti cintaKu terbesar untukmu...Aku melakukan semuanya ini karena sangat mengasihimu Hendri...jangan menangis sebab Aku harus melakukannya...”. “Tuan....jangan pergi....”,pintaku sebab aku melihat Dia mulai kesulitan untuk bernapas.

Dan untuk terakhir kalinya aku bertanya kepadaNya,”seberapa besar cintaMu untuk ku?”....dengan menarik napas yang sudah tak tertahankan, Dia berkata,”seluas Aku merentangkan tanganKu di salib ini, demikianlah besarnya cintaKu kepadamu....semua sudah selesai”. Dan aku melihat Dia sudah tak bernyawa....itulah kata terakhirnya untukku...memang Dia harus berjalan menuju salib untuk membuktikan cintaNya kepadaku...bagaimana dengan kita? *HENDRI

IKUTI DOA INI UNTUK MENERIMA YESUS SEBAGAI JURU SELAMATMU:
“TUHAN YESUS, AMPUNI AKU SELAMA INI AKU SERING MENGELUH AKAN KEADAANKU, BAHKAN AKU MALU MENGAKUI ENGKAU SEBAGAI TUHAN DAN JURU SELAMATKU, AKU TAHU AKU TIDAK LAYAK BAGI-MU, BAHKAN AKU MERASA SANGAT KOTOR DIHADAPAN-MU, TETAPI KASIHMU TELAH MEMBUKTIKAN KEPADAKU BAHWA ENGKAU YANG LEBIH DAHULU MENGASIHI AKU BAHKAN SEBELUM AKU MENGENAL ENGKAU, SEKARANG AKU MAU ENGKAU MASUK KEDALAM HATIKU DAN BERTAHTALAH DALAM HIDUPKU, SEBAB SALIB-MU TELAH MEMBUKTIKAN CINTA-MU KEPADAKU, TERIMAKASIH UNTUK SEMUA YANG TELAH ENGKAU LAKUKAN KEPADAKU....AKU MENGASIHIMU TUHAN YESUS”

Rabu, 13 Oktober 2010

MY DAD LIKE GOD

Kadang saya merenung dan memikirkan perjalan kehidupan saya dari titik nol sampai sekarang, rasanya mustahil saya bisa memperoleh kehidupan pada level ini. Saya tahu ini semua hanyalah anugerah yang Tuhan beri buat saya. Dan orang-orang terbaik yang menjadi batu bangunan bagi rumah kehidupan saya.
Dalam kesempatan ini saya rindu membagikan sesuatu yang telah Tuhan ajarkan melalui papa saya:

1. Dulu saya adalah orang yang minder karena keluarga saya pas-pasan, saya juga minder karena papa saya hanya bekerja sebagai seorang tukang mas dan keliling telu asin. Ketika saya berangkat sekolah saya sangat malu apabila papa saya membawa sekeranjang telu asin, yang saya lakukan ialah meminta kepada papa saya untuk menurunkan saya jauh drai gerbang sekolah karena malu. Tapi sekarang papa sudah dibabtis dan terima Yesus bahkan dia telah membuktikan bahwa dia adalah seorang pria yang bertanggung jawab dan cinta keluarga sampai pada hari meninggalnya. Ketika saya melihat beberapa papa dari teman saya yang kaya raya, sekarang keluarganya hancur hanya karena papa mereka punya istri lebih dari satu dan tidak bertanggung jawab kepada keluarganya.

2. Papa saya juga pernah mengajarkan kepada saya bagaimana hidup yang kreatif, ketika saya masih kecil, saya menggunakan pensil kayu. Sedangkan teman-teman saya yang lain menggunakan pensil kinetic, yang saya lakukan ialah membawa pensil kayu saya yang sudak pendek kepada papa saya dan memintanya untuk membelikan pensil kinetic sama seperti teman saya yang kaya lainnya, tapi apa yang terjadi? Papa mengambi pensil yang pendek tersebut, dan mengambil sebuah spidol yang telah habis. Spidol yang habis tersebut dipotong ujungnya dan pensil yang pendek tersebut dimasukkan spidol yang telah dipotong. Dan jadi panjang kembali.

3. Waktu saya luka karena sakit, saya mencoba untuk menyembunyikan dari papa saya dengan harapan agar tidak diobati. Namun suatu ketika saya lupa untuk menutupinya, yang terjadi adalah papa saya sengaja memeluk saya dan menyentuhkan tangannya kepada luka saya dan….aaarrggghhh saya kesakitan. Dan dia berkata,”kamu pikir bisa nutupi lukamu dari papa? Ayo papa obtain sekarang”. Saya belajar demikian pula dengan Tuhan, ketika kita mengalami kepahitan hati dan tidak kita bereskan dihadapanNya, Dia akan dengan ‘sengaja’ mempertemukan dengan orang yang kita benci sampai kita benar-benar sembuh dari kepahitan.

4. Setelah dibabtis, papa lepas dari okultisme dan kebiasaan merokoknya. Namun suatu ketika pada saat saya di Madiun, saya memergokinya merokok kembali. Pada waktu itu dia membelikan saya cap cai untuk makan malam. Waktu melihat dia merokok hati saya hancur dan kecewa, saya langsung pulang kerumah dan menangis dikamar. Ketika papa datang, dia masuk ke kamar dan memeluk saya dan berkata,” Sori ya papa merokok…jangan bilang mama…nanti susah”. Saya tambah nangis, karena papa saya mengatakan maaf kepada saya. Itu moment yang tidak pernah saya lupakan seumur hidup saya yaitu kerendahan hatinya.

5. Suatu ketika saya ada di Madiun, saya ditelpon teman saya untuk diajak keluar malam. Hari itu memang saya keluar rumah seharian dan tanpa istirahat, mendengar percakapan itu papa saya berkata agar saya tidak keluar untuk istirahat saja. Tapi saya membantah bahkan didepan telpon dengan teman saya. Akhirnya dia marah dan menghampiri saya mau memukul sambil nangis dan berkata,”kowe gak ngerti nek papa kuwi sayang karo kowe” (kamu nggak tau kalau papa itu sayang sama kamu). Saya masuk kamar dan nangis kembali, betapa saya tidak sopan kepada papa didepan teman saya. Saya ini pemberontak.

Kesimpulan dari 5 cerita utama saya tentang papa ialah, Tuhan sama seperti dia dan Tuhan menunjukkan pribadiNya melalui dia. Saya bersyukur kalau papa saya tidak kaya, saya bersyukur kalau papa saya punya jabatan tinggi, namun saya bersyukur punya papa yang bertanggung jawab, dna mengajarkan kreatifitas, dan pribadi yang penuh perhatian sekalipun kelihatannya kaku. But that’s like God. Sayangi orang tua kita, sebab kita akan sangat merasa kehilangan ketika dia telah tiada. I love you pa, I will go there and meet you. *hendri

Senin, 13 September 2010

FATHERHOOD


Browse Notes
Friends' Notes (0)
Pages' Notes (0)
My Notes (0)
My Drafts (0)
Notes About Me (0)
Subscribe
My Notes
Edit import settings
Edit
FATHERHOOD
by Hendri Setiawan on Tuesday, September 14, 2010 at 1:41pm
Ini adalah zaman Bapa dan Anak, dimana Tuhan sedang mengerjakan sebuah penggenapan dalam kitab Maleakhi dimana bapa-bapa akan berbalik kepada anak-anaknya dan anak-anak akan berbalik kepada bapanya. Tuhan akan emmbangkitkan bapa-bapa rohani ditengah-tengah kita, bukan melalui metode atau program gereja namun melalui hati yang rindu membapa’i generasi. Ada sebuah ungkapan mengatakan: kita bisa memilih teman, sahabat atau pacar, tetapi kita tidak bisa memilih siapa bapa kita sebab itu merupakan sebuah anugerah dan bukan pilihan.
Ada beberapa hal yang dimiliki oleh bapa:

IDENTITAS
Ada pepatah mengatakan : buah tidak jatuh jauh dari pohon nya dan like father like son, ungkapan tersebut ada benarnya sebab seorang anak akan membawa/ meneruskan gen dari sang ayah, bahkan di china sangat kental dengan marga. Marga merupakan nama dari ayah yang merupakan sebuah kebanggaan. Pertanyaannya sekarang, siapa bapamu? Dan siapa Bapamu? Bapamu di bumi secara genetik, bapamu secara rohani dan siapa Bapamu di Sorga? Jangan pernah minder sebab kita punya bapa yang luar biasa, bapa kita di dunia merupakan bapa terbaik, bapa-bapa rohani yang ada di gereja kita juga orang yang terbaik dan dipilih Tuhan, tetapi Bapa di Sorga tiada duanya, Dia melebihi bapa di dunia.

VISION & PURPOSE
Berapa banyak kita sering menerima nasehat dari bapa kita di dunia? Salah satu fungsi bapa ialah memberi direction, pengarahan, nasehat atau dengan bahasa lainnya memberikan visi dan tujuan hidup (purpose). Tujuan itu bisa ditunjukkan oleh bapa kita karena mereka pernah mengalami dan menjalani kehidupan dan bapa kita juga bisa menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah.
Demikian pula bapa kita di Sorga, Dia memberikan visi tahun demi tahun, bulan demi bulan, hari demi hari, melalui firmanNya. Asal kita melekat erat kepadaNya, maka Dia akan mudah berbicara kepada kita untuk memberikan visi dan tujuan hidup.

WARISAN
Ikatan perjanjian paling kuat ialah bapa kepada anaknya. Dalam Lukas 15 menceritakan bagaimana seorang bapa yang baik tetap memberikan warisan kepada anak bungsunya sekalipun kurang ajar, ini
merupakan sebuah pembuktian bahwa bapa punya kuasa untuk mewariskan sesuatu kepada anaknya.
Dalam kerohanianpun, saya sebagai Youth leader rindu banyak orang yang meneruskan apa yang saya peroleh dari Tuhan, namun mereka juga mengembangkannya. Banyak bapa rohani yang ingin mewariskan sesuatu namun banyak kali anak-anak rohani tidak siap karena tidak berani bayar harganya. Ini waktunya kita berani habis-habisan untuk membawa tongkat estafet kebangunan rohani di Indonesia.

BERKAT
Salah satu fungsi bapa ialah provider (penyedia, pemenuh kebutuhan), bapa yang baik adalah bapa yang memberi dan memelihara. Istilah Tuhan sebagai Bapa lahir ketika Dia mencipta segala sesuatu termasuk manusia. Bapa kita di Sorga ialah Bapa yang baik dan menyediakan segala sesuatunya bagi kita, demikian pula seharuskan kita sebagai pemimpin juga menyediakan kebuthan anak rohani kita dan menjadi jawaban bagi mereka. Amin (YOUTODAY)

SPARKLING, MELALUI BERBUAH BANYAK

Saya sangat percaya sampai hari ini Tuhan berbicara kepada umatNya dengan berbagai cara. Seminggu lalu saat saya menuliskan pesan ini, Tuhan berbicara dengan sangat jelas tentang apa yang akan terjadi dan apa yang harus kita lakukan untuk beberapa bulan dan tahun mendatang. Ada beberapa point penting yang Tuhan sampaikan kepada saya tentang kaum muda hari-hari ini khususnya bagi jemaat youth Allah adalah Kasih Creative Church.

MEMPELAI PRIA SEGERA DATANG!
Satu pesan yang tiba-tiba spontan tanpa saya persiapkan saya lontarkan ketika saya melayani ibadah remaja Allah adalah Kasih pada hari Jumat, 27 Agustus 2010 yang lalu,” Ini saatnya mempelai wanita pergi ke salon”. Seperti kita telah ketahui bersama, Tuhan Yesus akan dan pasti datang segera, dan kita sebagai gerejaNya dan emmpelai perempuanNya, kita dituntut untuk segera melakukan dua hal utama: Menyelesaikan kehendak Tuhan dan bertobat setiap hari dari segala dosa dan pelanggaran kita. Saya percaya ini pesan yang kuat dari Tuhan ketika saya terus memikirkannya. Ini bukan saatnya kita bersantai-santai dengan kehidupan kita, atau kita terus menerus bermain-main dengan dosa, ini waktunya kita menyiapkan diri masing-masing untuk menyambut Dia datang kembali.

KUMPULKAN GANDUM SEBANYAK-BANYAKNYA
Pada hari sabtu pagi, 28 Agustus 2010, pada saat saya sedang mengendarai mobil menuju ke kantor, tiba-tiba Tuhan memberikan rhema dan sebuah gambaran tentang apa yang dilakukan oleh Yusuf ketika dia menjadi orang kedua/ tangan kanan Firaun di Mesir. Sebelum 7 tahun masa kekeringan yang akan datang, Yusuf mempersiapkan seluruh bangsa Mesir untuk bekerja keras, menabur, menanam, menuai dan menyimpan gandum, dan bahan makanan lainnya dilumbung-lumbung yang telah dibangun disetiap daerah di seluruh Mesir.
Dalam roh, saya langsung tahu apa maksud Tuhan, Dia menginginkan kita semua berlomba dan segera mengumpulkan gandum pada lumbung Tuhan. Gandum berbicara tentang jiwa-jiwa dan lumbung berbicara kerajaan Sorga. Ini waktunya kita berani memberitakan Injil kepada segala bangsa sebelum kesudahan segala sesuatu itu datang, saya mengajak kita semua untuk selalu menceritakan Kristus dan mengajak setiap orang yang kita temui untuk datang beribadah dan dimuridkan menjadi warga kerajaan Sorga.

KESEMPATAN UNTUK BERBUAH
Pesan Tuhan yang kedua diatas (Kumpulkan Gandum...) tersebut, berbicara kuat sekali dalam roh saya sepanjang hari sabtu itu, sampai tiba waktunya di sore hari kita dilayani oleh team pujian penyembahan Sound
of Praise, karena hari itu merupakan Leadership Conference 2010 untuk hari terakhir/ penutupan. Ketika SoP menaikkan pujian penyembahan, tiba-tiba Tuhan berkata kepada saya tentang seorang pengurus kebun anggur dimana ditengah-tengah kebun anggur tersebut terdapat pohon ara. Dan ketika pemilik kebun anggur itu datang dan melihat pohon ara tersebut tidak berbuah, maka dia berkata kepada pengurus kebun anggur untuk menebangnya saja. Tetapi yang dikatakan oleh pengurus itu ialah meminta kepada tuan pemilik kebun anggur agar memberi kesempatan selama setahun kedepan agar pohon ara tersebut berbuah.
Ketika Tuhan berbicara kuat, saya mencoba untuk mencari ayat tersebut dalam firman Tuhan, namun tidak saya temukan. Lalu saya minta bantuan kepada ko Heru untuk mencarikannya, dan akhirnya ketemu di Lukas 13: 6-9. Ini berbicara tentang kita semua anak muda yang tidak berbuah, baik itu buah roh atau buah jiwa-jiwa, maka jangan heran jika suatu saat kita akan ditebang. Namun saya langsung berkata kepada Tuhan, “beri kesempatan jemaat ini (youth AaK) berbuah sampai tahun depan (2011)”. Ketika saya mengatakan itu, Roh Kudus mengingatkan saya tentang tema tahun depan yang sudah diberikan yaitu SPARKLING TIME dengan cara BERBUAH BANYAK. Saya tahu ini merupakan jalan dari Roh Kudus untuk kita bisa dipacu untuk menghasilkan buah yang lebat. Apakah saudara siap? Itu bergantung dari pribadi kita masing-masing, sebab waktunya sudah sangat, sangat, sangat singkat! *Hendri- Youth Leader (YOUTODAY)

FAITH

Sangat mudah untuk kita mengatakan beriman jika kita dalam keadaan baik-baik saja, semuanya ok, semuanya tersedia dengan baik, semua serba kecukupan. Bagaimana jika kita dalam keadaan down, putus asa, berkekurangan, dan tidak ada yang sesuai dengan keinginan hati kita?
Ada sebuah kisah inspiratif dari seorang hamba Tuhan pedesaan yang sedang bergumul untuk membangun gerejanya yang kecil di sebuah desa. Dia terus berdoa, berpuasa dan berharap Tuhan akan mencukupi kebutuhannya. Dan selama berbulan-bulan dia terus berdoa dan akhirnya terkumpul Rp 500 ribu, dan jumlah tersebut masih kurang Rp 1,5 juta lagi.
Rupanya Tuhan menjawab doanya, dia diundang untuk berkotbah di sebuah gereja besar di kota besar, siang harinya dia menyiapkan diri untuk berangkat dengan motor bututnya. Sesampainya di gereja yang mengundangnya, dia mulai berkotbah. Selesai berkotbah, dia menerima persembahan kasih senilai Rp 1,5 juta, dan ada seorang jemaat di gereja tersebut yang juga memberikan jaket karena pendeta tersebut mengendarai motor tanpa jaket.
Dengan senangnya dia pulang ke desanya pada malam hari, saking senangnya dia memuji Tuhan karena Tuhan telah memberikan jawaban atas doanya yaitu kebutuhan untuk pembangunan gereja diselesaikan. Namun ditengah perjalanan, dia di
hadang oleh beberapa orang rampok, akhirnya uang Rp 1,5 juta yang dia simpan di jaketnyapun dirampas,
termasuk jaket barunya. Dengan sangat dia memohon kepada rampok tersebut untuk mengembalikan jaket baru yang diberikan oleh jemaat, mendengar permintaannya tersebut, si rampok tidak mau memberikannya. Namun dia
memberikan jaket bututnya yang bau kepada si pendeta desa ini, dan mempersilakan pendeta tersebut untuk pulang.
Pendeta tersebut pulang dengan air mata, baru saja dia menerima berkat namun dalam sekejab hilang. Setibanya di rumah, pedeta tersebut masuk kamar dan menaruh jaket perampok tersebut dilantai. Dia berdoa dan komplain dnegan Tuhan tentang kejadian yang dialaminya, namun seketika dia mendengar Tuhan membisikkan sebuah kata,”buka kantong jaket itu”, karena penasaran, dia membukannya, dan betapa kagetnya, sebab dia menemukan uang Rp 2 juta dari kantong jaket perampok tersebut.
Keesokan harinya dia bersaksi didepan jemaat,”Puji Tuhan, gereja kita dibangun dengan uang rampok”....karena memang uang tersebut ialah uang dari perampok yang menukarkan jaketnya.
Itulah iman! Iman yang tidak bergantung oleh apapun, iman yang selalu berharap Tuhan sanggup! Percayalah apa yang kita alami, pasti Tuhan akan menjadikan baik adanya. Amin (YOUTODAY)

MELESET, NAIKLAH KE GUNUNG TUHAN

Seekor burung rajawali memiliki siklus hidup yang unik dibandingkan dengan binatang lainnya, salah satunya ialah siklus pergantian bulu, cakar dan paruhnya. Ketika rajawali memiliki bagian-bagian tubuh yang lengkap, dia dengan sangat mudahnya menangkap mangsa tanpa meleset sedikitpun, kombinasi dari bulu yang sangat aerodinamik, cakar yang sangat tajam dan kuat mencengkram mangsa, dan paruh yang tajam dan kuat untuk merobek mangsanya, membuat rajawali yang sempurna ini mendapatkan apa yang dia inginkan. Namun apa yang terjadi jika ketiga elemen tersebut digunakan terus menerus?
Rajawali tersebut tidak lagi bisa terbang dengan baik karena kemampuan aerodinamik dari bulunya mulai menurun sehingga dia tidak dapat terbang dengan nyaman dan sempurna, cakar yang digunakan mulai tumpul dan tidak terlalu kuat dan paruhnya pun pulai rapuh dan tidak bisa merobek mangsa dengan baik. Disaat seperti itulah maka setiap mangsa yang diincarnya akan meleset. Demikian pula dengan kehidupan kerohanian kita, disaat kita mulai ‘tajam-tajamnya’ melayani Tuhan, mendengar suara Tuhan, sibuk dengan berbagai pelayanan, kita dapat dengan mudah melayani progress/ kenaikkan dalam pelayanan. Namun apa yang terjadi jika kita terlalu sibuk pelayanan? Kita akan mengalami penurunan kualitas pelayanan, kita kurang peka mendengar suara Tuhan, kita sering membuat kesalahan dalam pelayanan karena hal yang rutin saja yang kita kerjakan, kita kurang tajam mengerti isi hati Tuhan. Ketika kita mengalami itu, maka pelayanan kita akan meleset. Taukah kita, arti kata dari dosa yang
sebenarnya ialah “meleset dari sasaran”, ketika kita tidak lagi tajam dalam melayani, maka kita sedang melakukan dosa, ketika kita meleset melakukan kehendak Tuhan maka disaat itulah kita jatuh dalam dosa. Berapa banyak kita sering mendengar banyak hamba Tuhan hebat jatuh dalam berbagai dosa karena terlalu sibuk melayani? Kepekaan akan suara Tuhan akan sangat mempengaruhi mereka dalam kepekaan terhadap suara Tuhan.
Lalu apa yang harus dilakukan? Sama seperti yang dilakukan rajawali, maka kita harus melakukan hal yang sama. Rajawali yang mulai menyadari bahwa ketajamannya berkurang, maka dia akan naik terbang tinggi kesebuah bukit yang tidak bisa dijangkau oleh seekor makhluk sekalipun. Disanalah dia berbulan-bulan berdiam diri untuk menggaruk-garuk cakarnya kepada batu bukit yang keras sehingga patah, dia akan emmatuk-matukkan paruhnya ke batu yang keras agar patah, dan dia terus menggoyang tubuhnya agar bulu-bulu yang lama itu rontok. Dan hari itu, dia menjadi rajawali yang paling buruk. Namun setelah beberapa bulan kemudian, dia menjadi rajawali yang sempurna karena setiap bagian tubuhnya bertumbuh terus dengan sempurna.
Hal yang sama harus kita kerjakan jika kita merasa kurang tajam, naikkah ke gunung Tuhan ke dalam hadirat Tuhan. Ditempat itulah iblis tidak bisa menyentuh kita, ditempat itulah kita mengalami perlindungan Tuhan dan ditempat itulah kita mengalami pemulihan bagi jiwa dan kerohanian kita. Hanya dalam hadiratNya, kita mengalami pemulihan dan kembali dipertajam. GBU
*Hendri (YOUTODAY)

LIHAT ANAK MUDA

Saya sangat percaya dengan beberapa nubuatan didalam alkitab atau juga para nabi Tuhan di dalam firman Tuhan atau juga para nabi Tuhan yang hidup pada zaman ini, bahwa pergerakan Tuhan yang dahsyat ada ditangan generasi muda sekarang. Seperti kita ketahui bahwa populasi terbesar dari penduduk dunia sebesar 67,14% merupakan range usia 20 tahun kebawah. Itu semua belum termasuk usia dewasa muda antara range usia 21-40 tahun. Bisa saya katakan bahwa hampir 80% populasi penduduk bumi merupakan generasi muda. Dan tahukah kita bahwa iblis sedang mati-matian melakukan ‘aborsi’ terhadap generasi ini, sebab dia tahu bahwa generasi muda saat ini merupakan generasi pewaris dari kebangunan rohani terbesar pada abad ini. Seorang nabi Tuhan
bahkan mengatakan bahwa pergerakan Tuhan tahun-tahun mendatang merupakan penggabungan dari dua kitab yaitu Keluaran dan Kisah Para Rasul. Kitab keluaran menceritakan tentang mujizat-mujizat dan tanda ajaib yang Tuhan lakukan seperti membelah laut, hujan manna, dll. Sedangkan Kisah para Rasul merupakan tanda-tanda ajaib yang berasal dari kuasa Roh Kudus seperti kesembuhan melalui bayangan, Lawatan Roh Kudus seperti angin, api dan sebagainya, sekali berkotbah 3000 orang menyerahkan dirinya untuk dibabtis, dan masih banyak tanda mujizat lainnya. Itu semua akan dialami oleh generasi ini. Persiapkan dirimu, jaga kekudusanmu, dan lakukan kehendak Tuhan pada zamanmu! Halleluya!
*Hendri (YOUTODAY)

MASUK GERBANG YANG BARU (ROSH HASSANAH-8 SEPTEMBER 2010)

Saya sangat percaya bahwa dialam rohani kita sedang memasuki sebuah gerbang baru dalam kehidupan kita maupun pelayanan kita. Ketika kami berdoa pada hari Rabu 8 September 2010 yang lalu, sekaligus memperingati hari Rosh Hassanah/ tahun baru Yahudi, sesuatu yang tidak pernah saya pikirkan Tuhan sudah berikan. Ternyata pergantian tahun pada penanggalan yahudi tersebut merupakan sebuah gerbang baru yang Tuhan sediakan untuk kita lalui. Secara pribadi, ketika saya berdoa, Tuhan mendorong saya untuk berdoa meminta “batu-batu”, pertama saya tidak tahu namun akhirnya Roh Kudus beri pengertian, batu pertama yang saya minta ialah batu-batu yang berbicara, kedua batu putih yang terdapat tulisan nama saya sendiri, dan batu ketiga lima batu licin yang dipakai Daud untuk mengalahkan Goliath. Waktu saya mendapat gambaran itu, saya langsung memintanya kepada Bapa ketiga macam batu tersebut untuk tahun ini. Batu pertama yaitu batu yang berbicara ini merupakan batu yang disunun menjadi sebuah tugu peringatan dimana orang-orang kudus Tuhan zaman dahulu membuat perjanjian dihadapan Tuhan, seperti Yakub ketika melihat Tuhan, maka dia mendirikan tugu dari batu, ketika dia membuat perjanjian dengan Laban, dia juga melakukan hal yang sama. Dan batu tersebut merupakan saksi dari apa yang sudah Tuhan kerjakan dalam kehidupan saya artinya akan banyak kesaksian yang terjadi luar biasa. Batu kedua ialah batu putih yang terdapat nama, ini merupakan batu yang saya pernah diberikan mimpi beberapa tahun yang lalu, dan ini merupakan sebuah tanda materai Tuhan dalam kehidupan kita dan kekuatan juga termasuk kekudusan. Dan batu ketiga ialah batu-batu licin, ini punya dua makna yaitu kehidupan yang diproses oleh Tuhan dan orang-orang yang bergerak dengan tepat yang Tuhan tempatkan dan pilih disekitar kita.
Setelah saya berdoa demikian, tiba-tiba Tuhan menuntun kami untuk doa pertobatan dan mengakhiri dan memohon ampun terhadap semua dosa, pelanggaran, dan ketidak taatan dimasa yang lampau sebelum memasuki tahun yang baru tersebut. Setelah kami berdoa demikian, saya melihat dan merasakan dalam roh, Tuhan menurunkan tongkat Harun ditengah-tengah jemaat. Saya terkejut, mengapa bukan tongkat Musa? Namun Tuhan berkata, ini merupakan tanda peneguhan bahwa tahun depan kita akan masuk pada tahun berbuah dan tuntunan Tuhan yang kuat. Seperti kita telah ketahui, tongkat Harun ini unik karena pada tongkat tersebut terdapat tunas, bunga dan buah badam. Tongkat berbicara tentang tuntunan Tuhan dan keimaman yang kuat dan buah badam berbicara tentang buah-buah roh yang harus kita hasilkan.
Melalui peristiwa tersebut, saya mengerti apa yang akan Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita pada tahun-tahun mendatang. Ini merupakan tahun yang bukan main-main, Tuhan akan berurusan serius dengan kehidupan kita. Sama seperti kesaksian saya tentang Spakling Time di edisi kali ini tentang berbuah tahun depan, ini juga merupakan masa persiapan untuk sebuah lawatan besar dan kita harus menuntaskan tugas kita dan tanggung jawab kita dibumi. Amin. *Hendri (YOUTODAY)

MENJADI TANDA AJAIB

Mungkin saudara telah membaca kisah tentang Rhema yang Tuhan taruh dalam hati saya hari-hari ini tentang memperkatakan firman yang tertulis dalam Yesaya 51:16a (AKU menaruh firmanKu de dalam mulutmu...). Pertama kali saat saya memperkatakannya (rumah dua lantai dan pertumbuhan jemaat menjadi 1000 dan diperkaya Tuhan) saya agak ragu dan tidak yakin, namun Roh Kudus memantapkannya hari demi hari bahwa Tuhan pasti melakukannya.
Hari minggu yang lalu (15 Agustus 2010) saya dan Siska berencana untuk beribadah pada jam 4 sore di sebuah gereja, ternyata tidak sesuai kenyataan karena banyak kegiatan yang kami kerjakan sehingga kami baru selesai pada Pk 16.30 Wib. Kalaupun saya ikut ibadah pada jam 5 sore, saya sungkan dengan kakak saya yang telah saya janjikan untuk kembali ke rumah jam 5 lebih. Akhirnya, daripada pulang semakin malam, kami berdua memutuskan untuk tetap datang ibadah pada jam 4 sore. Dan betul, semua tempat ibadah diruang utama dipenuhi banyak orang, sehingga kami harus duduk digedung sebelah melalui layar LCD yang juga kebetulan agak mengalami gangguan gambarnya. Dengan hati dongkol saya menggerutu, andai saja saya datang jam 4 pasti tidak akan duduk di gedung sebelah, dan tempatnya paling ujung belakang lagi. Tapi saya berusaha utnuk tetap konsentrasi walaupun agak dongkol dan posisinya jelas tidak enak.
Pada waktu firman Tuhan disampaikan, saya juga tidak terlalu ‘ngeh’ dengan pengajaran yang disampaikan, dan dalam hati saya berpikir apakah firman hari ini menjadi jawaban untuk hidup saya? Singkat cerita, hamba Tuhan yang melayani menyampaikan firman Tuhan tentang Musa yang minta kepada Tuhan untuk diberikan daging dalam Bilangan 11: 23. Dan waktu saya baca ayat tersebut:

Tetapi TUHAN menjawab Musa,”Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firmanKU terjadi kepadamu atau tidak!”

Ketika pembacaan sampai pada bagian kedua (huruf tebal) dari ayat tersebut, saya merasa dalam roh saya, “INI DIA!”. Ini merupakan jawaban dari keraguan saya untuk memperkatakan firman dengan iman (untuk hidup pribadi dan Youth AaK). Waktu saya ragu, ternyata Tuhan memakai hambaNya untuk membaca Bilangan 11: 23 tersebut. Dan saya merasa dalam roh saya Tuhan berkata,”Kamu ragu, sekarang AKU sudah menjawabnya! Terus perkatakan firman dalam hidupmu, maka semua pasti AKU lakukan”
Hari itu saya terus gelisah (tanya pada Siska kalau tidak percaya) sambil senang bukan main, dalam hati saya tidak lagi merasa dongkol karena sekalipun datangnya terlambat, duduk paling pojok ujung dan bukan dalam gedung utama, tapi Tuhan masih bisa berbicara.
Dan pada tanggal 16 Agustus 2010, Pk 22.30 Wib, Tuhan memberi saya hikmat untuk menuliskan sebuah gambar seperti disamping:

AKU menaruh firmanKu ke dalam mulutmu...Yesaya 51: 16a
(jika kamu percaya dengan iman maka....)
Sekarang engkau akan melihat apakah firmanKU terjadi kepadamu atau tidak! Bilangan 11: 23b
(Dan ini yang terus saya perkatakan dalam hidup saya...)
“Hidupku akanmenyatakan Kemuliaan TUHAN, sebab aku diciptakan TUHAN untuk menjadi TANDA AJAIB bagi banyak orang”

Dan saya selalu perkatakan untuk jemaat Youth Allah adalah Kasih Creative Church, semua yang setia dan terus bertumbuh dan melekat dalam komunitas ini (AaK) akan menjadi TANDA AJAIB bagi banyak orang dan menyatakan kemuliaan Tuhan, semua akan diperkaya, semua punya masa depan yang baik, semua diberkati berlimpah, semua menjadi bendahara kerajaan Surga yang baik dan tidak pelit, jemaat akan menjadi 1000 orang, dan semuanya menjadi sangat kaya didalam Tuhan. Semua pasti terjadi, dalam nama Yesus! I love you all Jemaat AaK. *Hendri S (YOUTODAY)

PELAYANAN GENERASI


Browse Notes
Friends' Notes (0)
Pages' Notes (0)
My Notes (0)
My Drafts (0)
Notes About Me (0)
Subscribe
My Notes
Edit import settings
Edit
PELAYANAN GENERASI
by Hendri Setiawan on Tuesday, September 14, 2010 at 1:49pm
Kita semua sepakat bahwa pelayanan generasi meliputi 3 macam area, diantaranya: Menghormati Generasi Terdahulu (Honoring the Last Generation), Melayani Generasi sekarang (To Serve the Generation), dan menyiapkan Generasi mendatang (Next Generation Preparation)

Menghormati Generasi Terdahulu (Honoring the Last Generation)
Sejujurnya sangat mudah kita menghormati orang yang punya cara berpikir seperti kita, apalagi jika orang yang lebih tua dari kita mengerti dan sejalan dengan cara berpikir kita. Namun itu semua tidaklah semudah yang kita bayangkan, banyak pemimpin anak muda sekarang yang mengalami crash dengan gembala atau pemimpin hanya karena perbedaan persepsi. Memang diakui bahwa perbedaan usia akan berpengaruh kepada perbedaan cara berpikir dan kematangan. Orang yang jauh lebih tua akan lebih banyak berpikir dalam melakukan sesuatu, namun ini bertolak belakang dengan generasi muda yang tidak terlalu berpikir panjang dalam melakukan sesuatu, itulah sebabnya Tuhan suka memakai anak muda untuk memunculkan pergerakan-pergerakan baru karena mereka cenderung taat kepada Tuhan dan menjadi penuntas dari kehendak Tuhan. Walaupun demikian, kita tetap harus menghormati generasi terdahulu sebagai orang yang meletakkan dasar kehidupan kerajaan Allah dalam kehidupan kita dan mereka sebagai pelari pertama dalam sebuah perlombaan estafet sebelum tongkat tersebut diberikan kepada kita.

Melayani Generasi sekarang (To Serve the Generation)
Kita bisa belajar dari Daud yang disebut oleh Tuhan sendiri bukan hanya sebagai “orang yang kehidupannya diperkenan Tuhan”, namun Daud ini juga disebut dalam Kisah Para Rasul sebagai orang yang “melakukan kehendak Allah pada zaman nya (selama hidupnya)”, atau dengan kata lain, Daud merupakan sebuah contoh dari sebuah generasi yang menuntaskan tugas, tanggung jawab, dan kepercayaan yang sudah Tuhan beri dalam hidupnya atau dengan istilah yang lagi nge tren saat ini, Daud merupakan generasi yang mencapai garis akhir.
Ini merupakan sebuah teladan yang luar biasa dari Daud, dia tidak lari ketika kota Ziglag terbakar, dia tidak lari ketika musuh menyerang Israel, tetapi yang dilakukannya ialah dia menghajar semua musuh Allah dan membawa keamanan yang luar biasa, hal tersebut bisa kita lihat ketika dia diperdamaikan dengan musuh-musuhnya di kota Hebron dan akhirnya dia diangkat menjadi raja sepenuhnya dari 12 suku Israel.
Hari-hari ini saya ditegur Tuhan ketika melihat keadaan kaum muda yang pernah mengalami penurunan, saya mulai putus asa dengan keadaan tersebut, dan rasanya ingin menyerah saja, tetapi Tuhan mengingatkan saya untuk memperkatakan nubuatan dalam Firman Tuhan oleh nabi Yehezkhiel tentang tulang-tulang yang kering dibangkitkan menjadi tentara yang besar. Bukan hanya itu, Tuhan juga mengingatkan saya untuk menjadi gembala yang loyal dan tidak kabur seperti gembala upahan. Ini sangat penting! Kesetiaan merupakan kunci utama dari pelayanan generasi kedua ini.

Menyiapkan Generasi mendatang (Prepare the Next Generation)
Kita sebagai generasi Tuhan mungkin sudah melakukan hal pertama dan kedua, tetapi bagaimana dengan hal ketiga? Apakah kita sudah mempersiapkan diri untuk melanjutkan pergerakan ini pada zaman yang berbeda dan dengan generasi yang berbeda? Kita semua mungkin pernah mendengar istilah ini:” Wah, setelah ditinggal mati oleh gembalanya, gereja A habissss” atau “Wah, nggak ada lagi hamba Tuhan seperti X yang punya pelayanan yang dahsyat”. Itu semua bukanlah ungkapan positif tetapi ungkapan negatif dari sebuah pelayanan yang mengalami penurunan. Saya rindu ini tidak terjadi pada kita, mungkin selama ini kita bergantung kepada pemimpin kita, semua tersedia karena kita “menjual” nama gembala atau gereja kita, namun pernahkah kita memikirkan satu hal, bagaimana jika Tuhan memanggilnya?
Gereja yang sadar bahwa waktu terus bergerak, maka mereka akan menyiapkan generasi selanjutnya untuk menuntaskan rencana Tuhan. Contohlah pada kehidupan raja Daud, ketika semasa hidupnya dia sudah membereskan semua musuhnya sehingga ketika Salomo naik menjadi raja, tidak terjadi perang di Israel karena para musuh Israel segan dengan Daud yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa Daud telah menyiapkan segala sesuatu jauh hari sebelum Salomo menggantikannya. Itu dilakukan karena dia ingin meneruskan apa yang dimiliki kepada generasi berikutnya. Salam pergerakan! *Hendri (YOUTODAY)

Jumat, 03 September 2010

GOD OF MEPET

Judul: GOD OF ‘MEPET’

1 Korintus 2: 9
Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Saya sangat percaya bahwa Tuhan yang kita sembah ialah Tuhan yang punya keunikan disbanding illah lain, Dia memperkenalkan diriNya kepada setiap pribadi dengan caraNya sendiri. Kalau kita membaca alkitab dengan lebih teliti, kita akan menemukan bahwa pewahyuan tentang Tuhan itu sendiri muncul ketika seseorang mengalami sebuah peristiwa. Misalkan Daud mengatakan Tuhan sebagai Perisai, gunung batu, pertolongan, dan sebagainya, karena Daud mengalami tuhan pada area-area tersebut. Sebutan untuk Tuhan muncul karena pengalaman, inilah uniknya kekristenan dibandingkan dengan yang lain, kita hidup bukan hanya dari teori namun dari pengalaman juga, sehingga hal pertama yang ditentang dalam kekristenan ialah roh agamawi.

Kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang Tuhan yang kita sembah sebagai El Shaddai/ Allah maha Kuasa. Saya pernah membaca tentang sebuah kisah dari nabi besar yang disebut sebagai sahabat Tuhan yaitu Abraham. Bagaimana perjalanan hidupnya yang jatuh bangun yang itu juga tertulis dalam alkitab, termasuk ketika dia mengambil Hagar sebagai penerus keturunannya.
Ketika Abraham menerima janji bahwa dia akan menjadi bapa bagi segala bangsa, maka dengan setia Abraham terus menanti-nantikannya dan saya percaya mungkin setiap hari mereka (Abraham & Sarah) bersetubuh dan berharap agar keturunan mereka dilahirkan. Mungkin kalaupun pada jaman mereka ada obat-obat kesehatan sex, maka mereka juga akan mengkonsumsi dengan rutin setiap hari, karena mereka sangat percaya bahwa iman tanpa perbuatan ialah mati, dan Abraham sangat ahli dalam hal demikian.

Setelah ditunggu-tunggu beberapa tahun terus menerus, mereka mengalami kelelahan iman, Sarah dan Abraham sepakat untuk mengambil Hagar sebagai penerus keturunan mereka. Ditengah-tengah keputusasaan mereka dan ditengah-tengah pikiran Abraham mungkin berkata,”kalau tidak sekarang mungkin akan terlambat”. Maka diambillah Hagar sebagai penerus keturunan dan ternyata lahirlah seorang anak bernama Ismael yang menyebabkan konflik dalam kehuarga Abraham sehingga Sarah memaksa Abraham untuk mengusi Hagar dan anaknya.

Setelah peristiwa pengusiran tersebut, sepasang manusia Allah tersebut kembali mencoba untuk bersetubuh dan berharap anak yang dijanjikan Tuhan bisa diterima dan digenapi. Mungkin, dalam imaginasi saya, mereka mencoba berbagai obat dan makanan kesehatan untuk kesehatan sperma mereka agar apa yang mereka kerjakan tidak sia-sia. Namun nyatanya mereka tidak kunjung mendapat keturunan yang dijanjikan, sedangkan Tuhan terus menerus mengulang janjiNya kepada Abraham bahwa keturunannya seperti pasir di laut dna bintang-bintang di langit. Semakin Abraham menantikan janji tersebut, semakin dia bimbang sebab dia membandingkan janji tersebut dengan keadaannya yang sudah semakin sangat tua. Dan tibalah pada satu titik dimana Abraham menyerah dengan keadaannya, disaat itulah Tuhan datang kepada Abraham dan menyatakan diriNya sebagai El-Shaddai / Allah maha kuasa. Pernyataan Tuhan tersebut muncul ketika Abraham mulai menyerah dan mengangkat tangannya kepada Tuhan.

Bukankah kita sering mengalami hal demikian, kita menantikan pertolongan Tuhan namun kita terus mencoba dengan cara kita, dari yang halal sampai yang haram? Bahkan kita akhirnya harus jatuh bangun dalam berbagai hal karena kita terus mencoba menolong diri kita sendiri dengan cara kita? Dan kalau kita terus melakukan dengan cara kita sendiri, sebenarnya kita sedang memperpanjang masa penantian kita untuk memperoleh apa yang Tuhan janjikan.

Firman Tuhan berkata,” Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." Tuhan melakukan segala sesuatu secara unik dan diluar batas pikiran kita.

Suatu ketika saya sedang menunggu pembayaran dari customer, disaat itu dana yang ada di rekening saya sedang menipis dan giro yang sudah saya buka akan minus pada hari itu (Jumat) karena akan banyak supplier yang akan mencairkan giro yang mereka terima. Saya mencoba dengan cara saya sendiri untuk Tanya kurs di bank X,Y,Z dengan harapan akan mendapat kurs yang tinggi. Karena kurs yang saya dapatkan sama rendahnya, saya memutuskan untuk pergi makan siang dan tidak memikirkan masalah tersebut sejenak saja.

Dan sepulang dari makan siang, saya iseng untuk mengecek saldo di bank saya, hasilnya ada beberapa pembayaran dari beberapa customer yang tidak diduga sekitar 300 juta lebih dan itu cukup untuk menutup buka giro saya sampai minggu depannya. Dari situ Tuhan mengingatkan saya tentang kisah Abraham diatas, saya menyebut El-Shaddai bukan hanya Allah maha kuasa tapi GOD OF ‘MEPET’, karena menang Dia sukanya bekerja dengan waktu yang sangat tepat, dan waktu itu atau moment itu muncul ketika kita sudah mengangkat tangan dan menantikan Tuhan untuk turun tangan. Itulah Tuhan yang kita sembah, Dia tidak pernah terlalu cepat tetapi Dia juga tidak terlambat karena memang Dia adalah GOD OF ‘MEPET’.

Oleh:
Hendri Setiawan

Kamis, 12 Agustus 2010

SEMUA DIPERKAYA

AKU menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau dalam naungan tangan-Ku, supaya AKU kembali membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, dan berkata kepada Sion: Engkau adalah umat-Ku! Yesaya 51:16
Saudara, saya sangat percaya bahwa firman Tuhan diatas merupakan rhema untuk saya dan jemaat Youth Allah adalah Kasih Creative Church, ini saya dapatkan ketika saya suatu pagi berangkat kantor tiba-tiba Tuhan memberi satu perkataan yang kuat dalam hati: FirmanKu ada dimulutmu!. Karena saya tidak tahu ayatnya, maka saya mengirimkan sms kepada Fransisca untuk mencarikan dimana ayatnya yang berbunyi seperti pesan Tuhan diatas. Dan akhirnya dia menemukannya dalam yesaya 51:16.
Banyak orang mungkin tidak percaya apa yang akan saya bagikan kepada saudara kali ini, namun ini sungguh terjadi. Diawal-awal saya bertobat, ada 2 orang hamba Tuhan yang saya paling suka dan saya dengarkan firman yang mereka sampaikan, yang pertama ialah Ev Yusak Tjipto tentang keintiman, ketaatan dan mendengar suara Tuhan. Sedangkan hamba Tuhan kedua yang saya paling suka dan banyak belajar darinya ialah Pdt Abraham Alex Tanuseputra tentang iman dan kekuatan imajinasi terhadap iman itu sendiri. Kali ini saya ingin membagikan dari apa yang saya pelajari dari hamba Tuhan kedua (Pdt Alex)
Hamba Tuhan ini terkenal dengan tindakan imannya, dan beberapa stetment iman yang dia sering ucapkan diantaranya “Orang yang menghargai Roh Kudus, maka dalam 3 bulan akan diberkati luar biasa sama seperti Obed Edom” dan “kelilingi tanah yang Tuhan janjikan dalam hidup kita” juga “Jika kita mendengar Rhema maka berjalan dan lakukan dengan iman”. Beberapa statement itu begitu membekas dalam hati saya sampai sekarang bahkan saya praktekkan dan benar terjadi.
Suatu ketika saya pulang dari sebuah panti asuhan dengan mengendarai motor, ditengah perjalanan keluar dari panti asuhan tersebut ada suara Roh Kudus yang mendorong saya berkata: Desember nanti saya kembali dengan naik mobil! Saya yakin itu dari Tuhan karena saya merasakan sangat kuat sekali suara itu berbicara dan pada waktu itu masih bulan Oktober. Dan sepulang dari rumah, saya baru berpikir, lha uangnya dari mana? Tapi dasar saya ini nekat ya saya imani saja.
Beberapa hari kemudian, ada kabar dari kakak saya bahwa bos nya memperoleh keuntungan dari penjualan sebuah produk dan setiap orang dikantornya akan diberi sesuatu dan beberapa menejer akan mendapat uang (belum jelas). Mendengar itu ada gerakan dalam hati berkata: sama seperti bujang Elia yang melihat awan sebesar telapak tangan, ini dia uangnya! Setelah saya mengatakan itu, saya digerakkan untuk berlatih mobil dan membuat SIM A, dalam waktu satu bulan saya sudah bisa mengendarainya.
Masuk bulan November, berita yang pernah saya dengar itu terjadi dan tidak tanggung-tanggung bos kakak saya memberikan uang sebesar 100 juta lebih. Dan tanpa tanya lagi kami berdua setuju untuk membeli sebuah mobil Yaris baru, dan itupun kita tidak melakukan test drive atau melihat barangnya, kami hanya menunjuk gambarnya saja (wong dasar nekat). Tapi puji Tuhan, enak tenan!
Tepat ketika gereja saya melakukan acara bakti sosial ke panti asuhan yang dimaksud pada bulan Desember, saya sudah mengendarai mobil baru tepat seperti apa yang saya perkatakan 3 bulan yang lalu (Oktober).
Sejak Tuhan memberi rhema waktu saya berangkat ke kantor tersebut, saya belajar memperkatakan perkataan iman secara pribadi: Tuhan terimakasih, saya sudah memiliki rumah minimalis dengan dua lantai dengan taman didepannya dan nomor rumahnya 29 (tanggal lahir saya 8 dan Siska 21), dan kepada jemaat yang dipercayakan kepada saya, saya selalu perkatakan perkataan iman: semua jemaat saya kaya, pandai, cerdas, diberkati, jadi kepala bukan ekor, naik terus tidak turun, jadi berkat, tidak pelit, bebas kutuk, bebas hutang, bebas sakit penyakit, dan pertumbuhannya tercepat. Bahkan jika saya masuk ruangan ibadah, saya selalu membayangkan tidak ada kursi lagi dalam gedung karena semua jemaat duduk dilantai dan balkon dipenuhi orang anak muda yang diselamatkan. Itu semua merupakan perkataan iman yang saya terus katakan.
Mengapa saya berani mengatakan itu, karena saya menerima rhema Tuhan dalam Yesaya 51:16 bahwa Tuhan menaruh perkataanNya kedalam mulut saya, jadi apa saja yang saya katakan pasti terjadi dalam nama Yesus. Dan bersyukurlah saudara jika berjemaat di Youth Allah adalah Kasih Creative Church, sebab saya yakin dan beriman bahwa 3 bulan dari sekarang maka kita semua menjadi orang yang sangat diberkati oleh Tuhan.
Lalu muncul pertanyaan, bagaimana dengan gereja lain? Saya hanya menjawab: tergantung gembala masing-masing dan tergantung iman mereka, apakah mereka melakukan firman atau tidak. Yang saya katakan ini ialah khusus untuk jemaat saya. Jadi kita semua masih punya kesempatan yang sama untuk mempercayainya. Tuhan Yesus berkati! *Hendri S

Rabu, 11 Agustus 2010

SAMPAI TIDAK ADA HARAPAN UNTUK MENJADI MISKIN

Sebagai seorang gembala youth atau leader, saya merasakan sama seperti gembala sidang atau pemimpin rohani lainnya. Jika kita melihat domba kita miskin, kita merasa sangat susah. Ketika kita melihat ada jemaat yang tidak naik kelas, saya juga mengalami kesedihan yang sama. Bahkan kalau ada yang mengalami persoalan dan sakit penyakit atau tidak dapet kerja, saya juga merasakan yang sama. Saya tidak tahu, apakah jika seseorang mendapat jabatan sebagai leader/ gembala maka otomatis Tuhan memberikan kepada kita hati seorang gembala yang juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh domba-domba kita. Yang lebih membuat yakin bahwa saya menerima karunia tersebut ialah sebenarnya saya ini orang dengan karakter sanguin dengan sifat dasar cuek abis. Bagaimana mungkin orang seperti saya kok bisa-bisanya mengasihi sesama dengan cara berlebihan, dengan cara memperhatikan dengan cara berlebihan bahkan saya ini lebih suka mencari tahu tentang jemaat yang mungkin mengalami persoalan dan sebagainya.
Dan suatu sore ada satu perkataan iman dalam hati saya tentang jemaat yang sedang saya pimpin (Youth ALLAH ADALAH KASIH Creative Church) ini:
” Aku percaya jemaat yang ada dibawah penggembalaan saya akan kaya raya, diberkati Tuhan, tidak akan miskin, akan jadi kepala bukan ekor, akan terus naik tidak turun, jadi pandai, jadi cerdas, jadi berhikmat, jadi berkat bagi semua orang, jadi inspirasi bagi semua orang dunia dan menjadi berkat bagi banyak bangsa”
Saya tidak terlalu peduli apakah itu doa yang benar atau salah, tapi yang saya yakin setiap domba Tuhan yang dipercayakan kepada saya akan mengalami itu semua termasuk saya. Bahkan saya berani membayangkan setiap ibadah, dua lantai dipenuhi oleh anak muda yang bertobat dan persembahan jemaat naik berkali-kali lipat tiap minggunya, dan saya juga membayangkan semua jemaat saya punya mobil tapi tidak pelit untuk Tuhan. Mungkin anda yang membaca ini berpikir saya matre atau mata duitan, tapi terserah...karena menurut saya jika iman terlalu dipikir dan terlalu idealis maka kita tidak pernah jadi apa-apa. Jadi apa susahnya jika kita berani beriman dan membayangkan. Lagipula saya pikir, jika saya menggembalakan domba yang dipercayakan oleh Tuhan kepada saya tidak ada perubahan yang nampak, maka saya merasa ‘kecut’ dan merasa menyia-nyiakan kepercayaan yang Tuhan berikan.
Tetapi intinya, saya tetap percaya bahwa jemaat yang saya gembalakan akan kaya raya, diberkati, pandai, cerdas, cinta Tuhan, menjadi berkat bagi semua orang dan tidak pelit tentunya, bahkan semua akan punya mobil dan rumah masing-masing satu bahkan saya berani beriman bahwa jemaat yang saya gembalakan tidak akan punya lagi kesempatan untuk miskin!
Selamat bergabung! GBU
*Hendri S

BIG SALE!

Suatu ketika saya berjalan-jalan disebuah mall besar di Surabaya timur, ditengah-tengah perjalanan, mata saya tertuju pada sebuah gerai toko yang menjual baju-baju kelas dunia dengan harga yang snagat mahal. Tetapi hari itu terpampang jelas sebuah tulisan besar dengan kata-kata,” BIG SALE!”, karena tertarik, maka saya mendatanginya dan tentunya saya membaca tulusan Big Sale tadi, dan ternyata di bawahnya ada sebuah tanda (*) dengan tulisan di sebelahnya: syarat dan ketentuan berlaku...bla..bla..bla.. dan ternyata kalau dihitung-hitung harga barang yang sudah terkena ‘big sale’ tadi, masih berkisar antara IDR 500 ribu sampai 1 jutaan. Dan otomatis, saya hanya bisa pasang gaya sambil geleng-geleng kepala dan berkata: Kok bisa...!!
Sering kali iblis juga menawarkan hal duniawi yang bisa menarik perhatian kita dengan tulisan yang besar-besar, namun percayalah dari tawaran yang
mencolok tersebut, akan ada sebuah tanda yang sama dengan Big Sale diatas dengan bunyi (* Resiko tanggung sendiri), jadi jangan pernah pertaruhkan masa depan kita dengan hal-hal yang sia-sia, yang merugikan tubuh dan kesehatan apalagi merugikan pikiran kita. Isilah kehidupan kita dengan firman Tuhan dan isilah dengan hal yang berkualitas untuk menambah nilai dalam kehidupan kita.

TRUE WORSHIPPER VS TRUE GOSSIPER

Perkembangan zaman dan dunia informasi dan teknologi semakin tak terkendali. Banyak hal bahkan banyak sejarah terukir karena adanya teknologi dan orang-orang yang memanfaatkannya, beberapa contoh hal positif dari pemanfaatan teknologi diantaranya Justin Bieber yang menjadi tenar diusia muda karena mengupload video nya melalui situs Youtube, bahkan di Indonesia juga ada dua gadis dari Bandung bernama Jojo dan Shinta yang mendadak terkenal karena gaya mereka yang genit di sebuah situs serupa dengan menirukan gaya nyanyi Keong Racun. Namun ada pula pemanfaatan yang buruk seperti video porno Ariel vs Luna vs Cut Tari, dan sebenarnya bukan hanya mereka saja, sebab sebelumnya juga banyak artis yang terlibat hal demikian.
Teknologi memegang peranan penting termasuk saat ini yang menjadi sorotan ialah para pekerja infotainment yang dipertanyakan status mereka sebagai wartawan atau masuk dalam pencari berita dan pengejar orang (paparazi) bahkan sebuah agama di Indonesia menyatakan bahwa infotainment itu haram dan sebagainya karena lebih banyak menampilkan rahasia dan persoalan rumah tangga orang lain/ artis. Hal tersebut juga masuk dalam wilayah gosip.
Berbicara tentang gosip, ternyata dalam sebuah gerejapun juga tidak lepas dari gosip. Banyak pemimpin yang dijatuhkan melalui gosip, banyak gereja terpecah belah karena gosip, banyak pelayan Tuhan tidak akur karena gosip, bahkan antara pemimpin juga bisa mengalami keretakan hubungan karena gosip.
Asal muasal gosip yang sedang terjadi di gereja biasanya terjadi pada saat ada satu pihak yang tidak senang dengan pihak lain, menyebarkan berita yang terkadang tidak benar sehingga korban gosip tersebut tidak menyadari bahwa berita yang berkembang dari mulut ke mulut sudah sedemikian santer. Itu merupakan cara komunikasi yang buruk dan sering terjadi di masa lalu. Bahkan sekarang ini gosip sudah berkembang melalui sms, dan ini yang paling sering terjadi. Persoalan dari satu orang disebarkan demikian rupa sehingga menjadi berita gratis tanpa bayar dan daftar seperti layanan yang ada di TV. Ternyata gereja juga tidak ketinggalan yah.....
Namun di Alkitab juga ada satu contoh yang sangat positif dan seharusnya gereja kita juga meniru apa yang dilakukan oleh orang ini. Suatu ketika Yesus mendatangi sebuah sumur dalam keadaan siang hari dimana ada seorang wanita yang sedang menimba air. Wanita tersebut berasal dari Samaria, dia punya banyak lelaki yang pernah berhubungan intim layaknya suami istri, singkat cerita ketika dia bertemu dengan Yesus (Yohanes 4: 23) hidupnya diubahkan karena perkataan Yesus tentang penyembahan, air hidup dan banyak hal lainnya. Dan yang terjadi kemudian dia bertobat dan pergi ke kampungnya dan memberitakan apa yang telah diterimanya dari Yesus. Wanita Samaria tersebut merupakan penyambung dan penyampai berita yang baik yang membawa keselamatan bagi semua orang di kampungnya.
Sekarang pertanyaannya untuk kita, apakah kita sudah menjadi TRUE WORSHIPPER (Yohanes 4: 23) ataukah kita malah menjadi TRUE GOSSIPER yang selalu menggunjingkan orang lain, mengexpose keburukan orang lain melalui media atau mulut ke mulut? Alkitab mengajar kepada kita untuk menjauhi orang yang bocor mulut agar kita tidak terpengaruh oleh kehidupannya. Bagaimana dengan kita?

MAKAN SAJA FIRMANNYA

Merupakan sebuah dilema yang panjang dan tidak berkesudahan rasanya untuk menggembalakan sebuah jemaat dengan berbagai macam usia yang berbeda (dari anak-anak sampai orang tua bahkan kakek nenek), dan juga dengan berbagai kebutuhan seperti orang Kristen lama dengan orang Kristen baru, ini semua berdampak bagi ‘makanan’ rohani apa yang cocok diberikan untuk jemaat seperti ini. Kita tahu bahwa kita ini ialah ibadah anak muda, namun demikian banyak orang yang tertarik untuk mengikutinya bahkan ada seorang anak kecil yang meyakinkan orang tuanya bahwa dia adalah jemaat kaum muda. Ini terjadi pada jemaat Youth Allah adalah Kasih Creative Church.
Beberapa hamba Tuhan yang kami undang juga mengatakan ‘kekagumannya’ karena menghadapi jemaat dengan range usia yang begitu tajam dan berbagai profesi yang sangat berbeda satu dengan lainnya. Namun beberapa mereka menikmati suasana ibadah yang ada pada kita, dan ini merupakan tantangan tersendiri bagi semua pelayan Tuhan yang melayani ditempat kami.
Sebagai pemimpin saya harus memastikan bahwa makanan rohani yang diberikan kepada jemaat haruslah cocok dan memenuhi semua kebutuhan mereka, dan ini tidak mudah dan mungkin akan sangat sulit untuk dilakukan oleh gembala sekalipun. Beberapa bertanya: mengapa firmannya terlalu dalam dan detail, tanya jemaat baru. Mengapa firmannya terlalu dangkal, tanya jemaat lama yang sudah dewasa. Mengapa firmannya hanya tentang hal teknis? Bukankah ini untuk jemaat yang sudah melayani? Bagaimana nanti dengan mereka yang Kristen baru, tanya jemaat yang netral. Itu semua pertanyaan yang sering muncul dan diungkapkan oleh berbagai macam orang, usia, dan tingkat kerohanian yang berbeda.
Sebagai pemimpin saya menyajikan ‘koki’ / hamba Tuhan yang terbaik untuk mereka, masalah ‘menunya' seperti apa, itu terserah hamba Tuhan tersebut sebab mereka sendiri berurusan dengan Tuhan dan hanya Tuhan yang tahu menu apa yang cocok diberikan kepada jemaat saya. Dan yang saya percayai ialah jika kita mendengarkan firman Tuhan, jangan menilai siapa yang menyampaikannya, jangan menilai bagaimana dia menyampaikannya, dan jangan pernah sekalipun menilai pengajarannya ika itu hanya karena tidak cocok dengan selera kita. Saya member gambaran buat kita: waktu kecil saya tidak suka makan sayur, tetapi mama saya memaksa saya untuk makan sayur tiap hari. Saya belajar untuk memakan makanan yang tidak saya sukai namun saya percaya bahwa mama saya lebih tahu kebutuhan gizi untuk tubuh saya. Sama juga dengan pengajaran di gereja, jangan gampang protes, jangan pula mudah mengatakan saya tidak dapet sesuatu, saya tidak nagkap, saya tidak suka dan sebagainya! Belajar untuk tetap memakannya, sebab saya tahu bahwa setiap firman yang disampaikan tidak akan pernah sia-sia kalau kita mau menerimanya.
Jadi, sebagai jemaat belajarlah untuk menerima setiap firman dan bukan menolaknya hanya atas dasar kita suka atau tidak. Firman yang keras membuat kita dewasa, firman yang teknis membuat kita belajar bagaimana melayani, firman yang lunak membuat kita nyaman dalam pertumbuhan, dan semuanya itu berguna dan pertumbuhan hanya Tuhanlah yang mengetahuinya! GBU

YOUR NAME IS YOUR TICKET

Ada satu kesalahan fatal yang sering kali dibuat oleh anak Tuhan yang berkaitan dengan reputasinya, dulu saya ini orang yang sangat cuek dengan orang lain, bahkan saya tidak mementingkan diri sendiri ketika saya mengerjakan suatu hal yang menyinggung orang lain. Dan akibatnya saya terkenal dengan kemokongan, brandal, brutal, pemberontak, dan masih banyak stempel yang diberikan oleh orang-orang tersebut.
Ketika saya menyadari hal tersebut saya mulai belajar bagaimana membangun reputasi dan nama baik, dan itu sangat diperlukan dalam kehidupan kita baik membangun mitra bisnis, pelayanan, study dan masih banyak lagi. Ada seorang pemimpin yang mengatakan bahwa Nama baik itu tidak penting dan tidak berharga! What? Saya berpikir ini perkataan dari mana? Alkitab sendiri mengatakan kepada kita secara jelas dan gamblang bahwa nama baik itu sangat berharga, dalam Amsal 22:1 dikatakan di sana : Nama baik lebih berharga dari kekayaan....
Jadi bayangkan saja, apa jadinya jika kita tidak memiliki nama baik di masyarakat? Dampak apa yang kita terima? Pertama kita akan dikucilkan (saya pernah mengalaminya), kita tidak punya akses untuk melakukan sesuatu, kita kehilangan kepercayaan,bahkan kita tidak bisa melangkah dan mendapat
dukungan dalam mengerjakan sesuatu. Dan boleh saya katakan bahwa Nama Baik merupakan Tiket/ paspor untuk menerima apapun.
Contoh: suatu ketika bu Iin Tjipto mengadakan acara untuk anak jalanan dan anak gereja, bu Iin memiliki seorang anak yang kreatif bernama Joshua. Suatu ketika dia mengajak teman-temannya untuk datang ke acara tersebut, dan karena tidak punya tiket masuk pasti mereka tidak diperbolehkan. Tapi apa yang terjadi? Dia bersama teman-temannya tetap masuk dan ketika penjaga pintu bertanya kepada mereka tiketnya, dia hanya berkata “saya Joshua anaknya bu Iin”, mendengar itu mereka semua diperbolehkan masuk tanpa tiket. Dan ketika didalam, Joshua berkata kepada teman-temannya,”lihat, wajahku ini merupakan Tiket terbaik” Dari kisah tersebut kita bisa belajar bahwa kita dikenal orang melalui nama kita, dari mana kita berasal dan apa yang kita kerjakan. Jadi, mari berlomba untuk membangun reputasi diri kita melalui hal terbaik yang bisa kita lakukan dan ketika dunia melihat apa yang kita buat, maka kemuliaan Tuhan terpancar melalui hidup kita.
Bagaimana dengan kita?

SUPPORTER VS PLAYER

Dalam sebuah pertandingan, ada 3 golongan orang yang terlibat didalamnya. Pihak pertama ialah pemain pertama, kedua ialah pemain lawan, dan ketiga ialah penonton. Para pemain baik permain pertama atau lawan, mereka merupakan pihak yang terjun langsung di lapangan dalam sebuah pertandingan. Tidak diragukan lagi, mereka memiliki beberapa sifat diantaranya totalitas, komitment penuh, dan kesungguhan dalam memberi hasil yang terbaik.
Tetapi bagaimana dengan penonton? Penonton merupakan pihak yang merasa diri mereka paling pintar, jika pemain gagal dalam pertandingan, maka mereka akan mengolok-olok dan memaki. Tetapi kalau pemain bertanding dengan baik, maka pujian dan sorakan akan terus terdengar dari mulut mereka. Namun mereka tidak mempunyai sifat yang dimiliki oleh para pemain yaitu totalitas, komitmen dan kesungguhan. Demikian pula dalam pertandingan iman kita, pada saat kita jatuh maka ada saja orang-orang yang menambah beban kita dengan mengolok-olok, menghina, menjatuhkan, dan hal buruk lainnya (ini juga banyak terjadi di gereja) namun ketika kita mengalami kemenangan dalam bertanding maka penonton yang sama akan bersorak, memuji, dan menceritakan apa yang kita perbuat. Tetapi jangan salah, dua macam sikap supporter tersebut dapat berdampak buruk bagi para pemain, mengapa?
Ketika kita kalah maka kita akan mendengar olokan dari penonton, dan itu akan membuat semangat kita down dan semakin emosional dalam bertanding. Jika kita pada posisi menang, maka pujian mereka juga akan membuat kita kehilangan konsentrasi sehingga kita bermain sembarangan. Solusinya, jangan dengarkan supporter dan tetaplah fokus pada pertandingan yang Tuhan sediakan dan selesaikan segera!

Senin, 09 Agustus 2010

SUPPORTER VS PLAYER

Dalam sebuah pertandingan, ada 3 golongan orang yang terlibat didalamnya. Pihak pertama ialah pemain pertama, kedua ialah pemain lawan, dan ketiga ialah penonton. Para pemain baik permain pertama atau lawan, mereka merupaka pihak yang terjun langsung di lapangan dalam sebuah pertandingan. Tidak diragukan lagi, mereka memiliki beberapa sifat diantaranya Totalitas, komitment penuh, dan kesungguhan dalam memberi hasil yang terbaik. Tetapi bagaimana dengan penonton? Penonton merupakan pihak yang merasa diri mereka paling pintar, jika pemain gagal dalam pertandingan, maka mereka akan mengolok-olok dan memaki. Tetapi kalau pemain bertanding dengan baik, maka pujian dan sorakan akan terus terdengar dari mulut mereka. Namun mereka tidak mempunyai sifat yang dimiliki oleh para pemain yaitu Totalitas, komitment dan kesungguhan. Demikian pula dalam pertandingan iman kita, pada saat kita jatuh maka ada saja orang-orang yang menambah beban kita dengan mengolok-olok, menghina, menjatuhkan, dan hal buruk lainnya (ini juga banyak terjadi di gereja) namun ketika kita mengalami kemenangan dalam bertanding maka penonton yang sama akan bersorak, memuji, dan menceritakan apa yang kita perbuat. Tetapi jangan salah, dua macam sikap supporter tersebut sama buruknya bagi para pemain, mengapa? Ketika kita kalah maka kita akan mendengar olokan dari penonton, dan itu akan membuat semangat kita down dan semakin emosional dalam bertanding. Jika kita pada posisi menang, maka pujian mereka juga akan membuat kita kehilangan kosentrasi sehingga kita bermain sembarangan. Solusinya, jangan dengarkan supporter dan tetaplah focus pada pertandingan yang Tuhan sediakan dan selesaikan segera!

YOUR NAME IS YOUR TICKET

Ada satu kesalahan fatal yang sering kali dibuat oleh anak Tuhan yang berkaitan dengan reputasinya, dulu saya ini orang yang sangat cuek dengan orang lain, bahkan saya tidak mementingkan diri sendiri ketika saya mengerjakan suatu hal yang menyinggung orang lain. Dan akibatnya saya terkenal dengan kemokongan, brandal, brutal, pembrontak, dan masih banyak stempel yang diberikan oleh orang-orang tersebut. Ketika saya menyadari hal tersebut saya mulai belajar bagaimana membangun reputasi dan nama baik, dan itu sangat diperlukan dalam kehidupan kita baik membangun mitra bisnis, pelayanan, study dan masih banyak lagi. Ada seorang pemimpin yang mengatakan bahwa Nama baik itu tidak penting dan tidak berharga! What? Saya berpikir ini perkataan dari mana? Alkitab sendiri mengatakan kepada kita secara jelas dan gamblang bahwa nama baik itu sangat berharga, dalam Amsal 22:1 dikatakan disana : Nama baik lebih berharga dari kekayaan.... Jadi bayangkan saja, apa jadinya jika kita tidak memilikinama baik di masyarakat? Dampak apa yang kita terima? Pertama kita akan dikucilkan (saya pernah mengalaminya), kita tidak punya akses untuk melakukan sesuatu, kita kehilangan kepercayaan, bahkan kita tidak bisa melangkah dan mendapat dukungan dalam mengerjakan sesuatu. Dan boleh saya katakan bahwa Nama Baik merupakan Tiket/ paspor untuk menerima apapun. Contoh: suatu ketika bu Iin Tjipto mengadakan acara untuk anak jalanan dan anak gereja, bu Iin memiliki seorang anak yang kreatif bernama Joshua. Suatu ketika dia mengajak teman-temannya untuk datang ke acara tersebut, dan karena tidak punya tiket masuk pasti mereka tidak diperbolehkan. Tapi apa yang terjadi? Dia bersama teman-temannya tetap masuk dan ketika penjaga pintu bertanya kepada mereka tiketnya, dia hanya berkata “saya Joshua anaknya bu Iin”, mendengar itu mereka semua diperbolehkan masuk tanpa tiket. Dan ketika didalam, Joshua berkata kepada teman-temannya,”lihat, wajahku ini merupakan Tiket terbaik” Dari kisah tersebut kita bisa belajar bahwa kita dikenal orang melalui nama kita, dari mana kita berasal dan apa yang kita kerjakan. Jadi, mari berlomba untuk membangun reputasi diri kita melalui hal terbaik yang bisa kita lakukan dan ketika dunia melihat apa yang kita buat, maka kemuiaan Tuhan terpancar melalui hidup kita. Bagaimana dengan kita?

TRUE WORSHIPPER VS TRUE GOSSIPER

Perkembangan zaman dan dunia informasi dan teknologi semakin tak terkendali. Banyak hal bahkan banyak sejarah terukir karena adanya teknologi dan orang-orang yang memanfaatkannya, beberapa contoh hal positif dari pemanfaatan teknologi diantaranya Justine Bieber yang menjadi tenar diusia muda karena mengupload video nya melalui situs Youtube, bahkan di Indonesia juga ada dua gadis dari Bandung bernama Jojo dan Shinta yang mendadak terkenal karena gaya mereka yang genit di sebuah situs serupa dengan menirukan gaya nyanyi Keong Racun. Namun ada pula pemanfaatan yang buruk seperti video porno Ariel vs Luna vs Cut Tari, dan sebenarnya bukan hanya mereka saja, sebab sebelumnya juga banyak artis yang terlibat hal demikian. Teknologi memegang peranan penting termasuk saat ini yang menjadi sorotan ialah para pekerja infotainment yang dipertanyakan status mereka sebagai wartawan atau masuk dalam pencari berita dan pengejar orang (paparazi) bahkan sebuah agama di indonesia menyatakan bahwa infotainment itu haram dan sebagainya karena lebih banyak menampilkan rahasia dan persoalan rumah tangga orang lain/ artis. Hal tersebut juga masuk dalam wilayah gosip. Berbicara tentang gosip, ternyata dalam sebuah gerejapun juga tidak lepas dari gosip. Banyak pemimpin yang dijatuhkan melalui gosip, banyak gereja terpecah belah karena gosip, banyak pelayan Tuhan tidak akur karena gosip, bahkan antara pemimpin juga bisa mengalami keretakan hubungan karena gosip. Asal muasal gosip yang sedang terjadi di gereja biasanya terjadi pada saat ada satu pihak yang tidak senang dengan pihak lain, menyebarkan berita yang terkadang tidak benar sehingga korban gosip tersebut tidak menyadari bahwa berita yang berkembang dari mulut kemulut sudah sedemikian santer. Itu merupakan cara komunikasi yang buruk dan sering terjadi di masa lalu. Bahkan sekarang ini gosip sudah berkembang melalui sms, dan ini yang paling sering terjadi. Persoalan dari satu orang disebarkan demikian rupa sehingga menjadi berita gratis tanpa bayar dan daftar seperti layanan yang ada di TV. Ternyata gereja juga tidak ketinggalan yah..... Namun di alkitab juga ada satu contoh yang sangat positif dan seharusnya gereja kita juga meniru apa yang dilakukan oleh orang ini. Suatu ketika Yesus mendatangi sebuah sumur dalam keadaan siang hari dimana ada seorang wanita yang sedang menimba air. Wanita tersebut berasal dari Samaria, dia punya banyak lelaki yang pernah berhubungan intim layaknya suami istri, singkat cerita ketika dia bertemu dengan Yesus (Yohanes 4: 23) hidupnya diubahkan karena perkataan Yesus tentang penyembahan, air hidup dan banyak hal lainnya. Dan yang terjadi kemudian dia bertobat dan pergi ke kampungnya dan memberitakan apa yang telah diterimanya dari Yesus. Wanita Samaria tersebut merupakan penyambung dan penyampai berita yang baik yang membawa keselamatan bagi semua orang di kampungnya. Sekarang pertanyaannya untuk kita, apakah kita sudah menjadi TRUE WORSHIPPER (Yohanes 4: 23) ataukah kita malah menjadi TRUE GOSSIPER yang selalu menggunjungkan orang lain, mengexpose keburukan orang lain melalui media atau mulut ke mulut? Alkitab mengajar kepada kita untuk menjauhi orang yang bocor mulut agar kita tidak terpengaruh oleh kehidupannya. Bagaimana dengan kita?

Selasa, 20 Juli 2010

MR LEE YANG DIBENCI, MR LEE YANG DIPUJI







Seorang warga negara Indonesia suatu ketika pergi ke Singapura untuk berlibur, untuk menempuh perjalanan dari bandara Singapura ke hotel, dia memanggil seorang sopir taxi untuk membantunya berangkat ke hotel. Berikut adalah sekilas percakapan antara orang Indonesia dengan sopir taxi tersebut selama perjalanan (in Indonesian language):



Indonesia: wah enak yah di Singapura
Taxi : yah begitulah
Indonesia : Saya sangat heran dengan situasi Singapura akhir-akhir ini, sangat luar biasa
Taxi : yah, semua tidak bisa dikerjakan dalam semalam, kami mengerjakannya sebagai bangsa yang kecil melalui kerja keras dan disiplin
Indonesia : saya tertarik dengan gaya hidup anda sebagai orang Singapura, apa yang mengubah Singapura menjadi sedemikian maju, bersih dan sangat berkualitas?
Taxi : saya akan bercerita secara pribadi kepada anda waktu pertama kali saya hidup si sini. Waktu terpilihnya perdana menteri pertama kami Mr Lee Kuan Yew , saya mungkin menjadi satu diantara ratusan ribu orang lainnya yang memprotes segala kebijakan beliau. Bagaimana tidak, kami orang china yang terbiasa dengan hidup yang mungkin agak kotor, harus menjadi orang yang rapi, bersih dan teratur. Sedikit saja membuat kesalahan kami akan mendapat hukuman dan denda. Saya berpikir pada waktu itu, beliau adalah sesama orang china namun gaya hidupnya sok bersih, sok tertib, dan sok teratur.... (diam sejenak)
Indonesia : lalu....
Taxi : tetapi apa yang saya pikirkan sangat berbeda untuk sekarang, sebab saya barumengerti apa yang dikerjakannnya beberapa tahun yang lalu, kami menuai untuk saat ini. Kami menjadi bangsa yang dihargai dan sangat diperhitungkan oleh dunia sekalipun kamu memiliki area yang kecil.
Indonesia : apa yang anda rasakan mengenai beliau?
Taxi : saya sangat mengakui bahwa beliau merupakan pemimpin besar kami yang membawa pada sebuah perubahan, kedisiplinan merupakan kunci utama kami menjadi bangsa yang diperhitungkan.



Waktu saya mendengar kisah tersebut, saya teringat dengan seseorang yang mengatakan bahwa orang Singapura jika berada diluar negaranya maka akan kembali di habitatnya. Saya berpikir mungkin benar. Tetapi minimal masih ada sebuah negara yang dengan begitu ketatnya menerapkan disiplin. Mungkin ketika pertama kali diterapkan akan sangat susah, membuat orang kepahitan, sakit hati, dan sebagainya. Tapi kita sebagai pemimpin harusmenyadari bahwa apa yang kita kerjakanmungkin bukan untuk saat ini tetapi untuk masa yang akan datang. Jika kita tidak memulainya sekarang maka kita akan tertinggal terus dan tidak akan pernah melakukannya.



Pertama kali saya menerapkan sebuah motto: No Late, banyak orang yang tidak setuju bahkan ada gereja lain yang ikut menyatakan kurang setuju dengan alasan nanti membuat sakit hati, kepahitan, jemaat masih belum dewasa, dan sebagainya. Sebab salah satu aplikasinya ialah jika seorang pelayan Tuhan terlambat 1 menit saja dari waktu yang dijadwalkan, maka hari itu dia tidak boleh melayani dan akan digantikan dengan yang lainnya. Dan itu semua menjadi pergumulan dan saya bukannya tidak mempertimbangkan itu, namun saya melihat apa yang sedang Tuhan lihat. Seorang murid sangat mutlak untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi. Sekalipun banyak gereja lain masih suka dengan budaya molornya, tapi itu tidak berlaku di Youth Allah adalah Kasih, sebab sama seperti Singapura, gereja kami ingin menjadi ‘singapura’ nya bagi gereja-gereja di Surabaya. Saat gereja lain masih suka terlambat, kami tidak melakukannya lagi bahkan kami tetap bertahan dengan nilai itu dimanapun dan kapanpun. Disaat orang lain hanya melayani dengan kasih karunia tanpa profesionalitas yang tinggi, kami merindukan sebaliknya yaitu menggunakan kesempatan sebagai karunia dan melakukannya bukan dengan sembarangan.

Memang segala sesuatu yang bertentangan dengan kedagingan itu tidak enak, tetapi buah roh terakhir ialah penguasaan diri. Ini berbicara tentang level. Jika kita membaca buah roh pertama ialah kasih, namun di buah roh terakhir ialah penguasaan diri, artinya untuk pertama kali kita menerima Yesus, kita sangat nyaman dengan kata ‘kasih’ dan toleransi, namun seiring berjalannya waktu kita harus terus bertumbuh sampai buah terakhir dalam hidup kita muncul yaitu penguasaan diri (kedisiplinan). Toh apa yang sedang kita kerjakan di gereja, juga bermanfaat di tempat kita sekolah, kerja dan sebagainya. Itulah fungsinya ada pemimpin yang disiplin, tegas, dan keliatan ‘kejam’ dalam hal kedisiplinan. Bagaimana dengan gereja anda? Mari berlomba untuk menjadi nomor satu dalam hal kedisiplinan dan buktikan pada dunia bahwa kita benar-benar garam yang baik dan terang yang sesungguhnya.* Hendri

Jumat, 02 Juli 2010

KALAU BISA MENANG DI KESEMPATAN PERTAMA, KENAPA TUNGGU KESEMPATAN KEDUA?

Suatu ketika saya mendengar seorang pengkitbah yang berbicara tentang kesempatan kedua, dengan berapi-api dia mengatakan,”Kita menyembah Tuhan yang memberi kesempatan kedua....Dia adalah Tuhan kesempatan kedua...” sontak pernyataan tersebut membuat seluruh jemaat satu gedung bertepuk tangan dengan riuh. Ketika saya mendengar itu, saya merasa senang karena memang Tuhan menyediakan banyak kesempatan termasuk kesempatan kedua.Hamba Tuhan yang sama menjelaskan bagaimana kehidupan Simson yang bermain-main dnegan kesempatan, akhirnya dia mengalami kegagalan dan kekalahan. Ditengah-tengah ratapannya, dia meminta untuk diberi kesempatan kedua kepada Tuhan, akhirnya Tuhan mengembalikan kekuatannya untuk kedua kalinya. Tapi, kisah tersebut berakhir dengan kematiannya bersama dengan orang-orang Filistin dan di alkitab juga mengatakan orang Filistin yang terbunuh oleh Simson pada saat mendapat kesempatan kedua dari Tuhan, jauh lebih banyak dibandingkan pada saat dia hidup normal.Tapi saya merenungkan, mengapa hal demikian begitu kita banggakan? Bwt, sekalipun Simson membunuh lebih banyak orang Filistin, dia tidak pernah bisa menikmati anugerah Tuhan lebih lama karena saat itu akhirnya dia mati bersama orang Filistin, buat apa?Satu statement yang membuat saya bertobat dari mengandalkan kesempatan Kedua ialah: KALAU KITA BISA MENANG DI KESEMPATAN PERTAMA, MENGAPA HARUS MEMILIH UNTUK KESEMPATAN KEDUA? Mendengar itu saya sontak tersadar, ternyata betul juga! Kita nggak perlu jatuh untuk bisa tahu bagaimana rasanya jatuh, kita nggak perlu tahu bagaimana hancurnya perceraian dengan mengalaminya sendiri. Mengapa banyak kita terkadang berkata: pak, saya merasa belajar banyak dari perceraian saya. Thats going crazy! Kita nggak perlu ngalami hari buruk kalau kita bisa mengalami kemenangan di kesempatan pertama. Ok, sekarang what the solution about this case? Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar kita nggak ngalami crash/ kehancuran:BELAJAR DARI ORANG LAINIni cara yang efektif juga, namun butuh orang lain yang dikorbankan. Biasanya cara ini otomatis muncul dari kesaksian orang-orang yang mengalaminya. But, thats not effective for the victim(korban) tapi mungkin efektif buat kita yang belum mengalami, agar tahu betapa ngerinya kegagalan.PERSIAPANHal kedua yang bisa kita buat ialah persiapan/ antisipatif. Saya percaya menjadi seorang pemimpin bukanlah menjadi dokter yang mengobati, menjadi pemimpin berarti menolong jemaat Tuhan untuk melakukan persiapan menghadapi persoalan yang mungkin akan menghancurkankita. Saya sering mengajak beberapa orang untuk datang ibadah ini dan itu, doa ini dan itu, tujuannya cuman satu agar mereka dipersiapkan menghadapi hal buruk, tapi...apa respon mereka? Males! Banyak diantara mereka yang malas sehingga saya harus buat statement ini untuk para pemalas: SAYA BERPIKIR SAYA BISA TOLONG KALIAN, TAPI NYATANYA SAYA TIDAK BISA, MENGAPA? KARENA KALIAN YANG MENOLAKNYA DENGAN BERBAGAI ALASAN!MAU UNTUK DIPERLENGKAPIMalas yang sama membuat kita untuk enggan diperlengkapi. Hari-hari kedepan God is Love Youth akan mengundang berbagai macam hamba Tuhan di berbagai profesi dan mereka merupakan orang-orang yang inspiratif danbukan sembarangan. Why? Karena saya rindu setiap jemaat yang hadir menerima berkat yang ‘berbeda’ dan lebih berkualitas dari hamba-hamba Tuhan yang bukan sembarang mengajar. Acara-acara dan seminar bahkan konferensi-konferensi yang kita adakan, tujuannya ialah untuk memperlengkapi kita sebagai Tubuh Kristus, tapi masalahnya apakah kita mau datang dan hadir disana? Waktu kita memutuskan untuk tidak hadir, otomatis kita menolak untuk diperlengkapi, akibatnya jika kehancuran itu datang, tidak ada seorangpun yang bisa tolong, termasuk saya! So, sebelum kita mengalami kegagalan di kesempatan pertama dan MUNGKIN tidak bisa mengejar di kesempatan kedua, ikutlah mulai sekarang untuk diperlengkapi! Hendri

MEMIMPIN DENGAN CARA BERBEDA

Para pemimpin yang mau dan rindu untuk terus belajar akan emmperoleh hal yang baik dari Tuhan. Waktu kita berhenti belajar itu berarti kita berhenti bertumbuh, kita berhenti membuat sejarah dalam keemimpinan kita, dan kita berhenti untuk melahirkan kepemimpinan yang baru. Efek beruntun yang harus kita bayar terlalu mahal waktu kita memutuskan berhenti untuk bertumbuh dan belajar. Satu pertanyaan yang saya berikan kepada anda sebagai seorang pemimpin: APAKAH ANDA SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN YANG BERTUMBUH? Saya melihat dan mengalami sendiri bagaiman stres nya dengan jemaat yang mungkin kurang exited dan menunjukkan rasa lapar dan hausnya kepada Tuhan. But...saya mulai berhenti berpikir demikian, mengapa? Sebab saya tahu, mereka tidak bergairah dan tidak lapar karena saya sebagai pemimpin tidak emmiliki rasa lapar dan haus akan kebenaran. Kita sebagai pemimpin cenderung mengeluh dan mengeluh karena jemaat kita seperti ini dan itu tapi kita lupa, keluhan kita merupakan tindakan profetik akan apa yang akan terjadi. Ada beberapa prinsip yang harus kita bangun agar kita menjadi pemimpin yang bisa menginspirasi banyak orang: BERANI BERTINDAK Hal pertama ialah beranilah untuk bertindak, terkadang orang dibawah kita tidak melangkah karena memang kita tidak melangkah. Contoh: kitamendorong terus jemaat untuk menginjil tapi kita sendiri tidak pernah melakukannya dan tidak ada hasilnya. Kita mendorong jemaat ikut sel, but kita sendiri tidak terjun didalamnya dan dimuridkan bersamamereka. Itu masalahnya! Iman tanpa perbuatan mati, bagaimana kita bisa beriman jika kita tidka melakukan tindakan iman untuk menghidupkan iman itu sendiri? Start from you! BUAT PERBEDAAN Banyak orang memimpin dengan style dan gaya mereka masing-masing, but every leaders must have a uniqe leadership. Jangan samakan dirimu seperti si A, B, C, D...wh? karena kalau kamu hanya ngikut mereka sebagai pemimpin, maka dua hal yang akan kita dapat: pertama kita capek karena tiap tahun Tuhan memunculkan pemimpin yang baru dengan style yang baru, dan kita akan terus kejar gaya-gaya mereka dan kita nggak pernah jadi seperti mereka. Kedua, kita tidak akan pernah menjkadi inspirasi karena kita hanya ingin jadi seperti orang lain, dengan kata lain kita hanya menjadi second class dan bukan first class. So maked different now! Hendr