Kamis, 24 Juni 2010

BERTEMU DENGAN TUHAN DAN BELAJAR APAKAH IMAN ITU?

RABU, 23 JUNI 2010, PK 15.00 WIB, DIKANTOR
Dengan tiba-tiba saja, ketakutan menyergap kehidupanku. Tanpa diundang ketakutan akan masa depan dan banyak kekuatiran lainnya datang menghampiri pada saat yang tak kuduga dan....rasanya baru kemaren saya belajar apa itu iman. Namun sejujurnya ketakutan itu menghancurkan apa yang sering aku ajarkan kepada jemaatku.
Aku merasa selama ini aku menjadi orang yang paling beriman diantara orang-orang yang aku kenal, namun sebenarnya ternyata aku sendiri baru menyadari bahwa aku kurang beriman bahkan iman yang kupunya hanya sekedar iman dalam kekuatan dan kondisi yang sangat baik.
Sore itu aku hanya berpikir satu hal, ini juga disebabkan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu, malam nanti Tuhan akan bertemu dengan aku. Perasaan yang sama ketika dulu aku pernah mengalaminya, dan akhirnya terjadi juga, Tuhan datang menemuiku. Bukan ditengah keramaian, bukan ditengah banyak orang, namun kesendirian.

PK 17.30 WIB, SEPULANG DARI KANTOR
Aku memutuskan untuk langsung pergi kegereja (Allah adalah Kasih Hall), dan memutuskan untuk berdoa, karena perasaan yang begitu kuat meliputi aku saat berada dalam perjalanan keluar dari kantorku. Yah...perasaan yang berkata bahwa Tuhan akan bertemu dnegan aku sangat kuat.
Disaat seperti itu, SMS di Hp berbunyi dan bertuluskan sebuah pesan didalamnya: rasanya aku tidak ikut doa malam. Kebetulan, pikirku. Itu adalah sms dari pacarku yang menyatakan dia tidak bisa doa malam karena ada sebuah urusan. Ditengah perjalanan aku menelponnya dan mengatakan: jangan datang ke gereja sebab aku mau bertemu Tuhan dan aku tidak mau diganggu. Mendegar itu dia langsung mengerti.

PK 28.00 WIB, DIDEPAN GEREJA
Sesampainya didepan gereja aku langsung meminta kunci dan membuka semua pintu, menyalakan lampu dan pendingin ruangan. Tanpa berlama-lama, aku langsung menuju mimbar untuk menyiapkan segala sesuatunya. Dengan duduk tenang akhirnya perasaan kangen akan Tuhan itu mengelanyuti kehidupanku.
Pertanyaan pertama yang aku ungkapkan kepadaNya ialah: Apakah iman itu? Bagaimana rasanya?
Kekuatiran yang tiba-tiba menyergap membuat aku bertanya kembali, apakah iman itu yang sebenarnya dan bagaimana kita mengetahui iman itu? Dalam hati aku terus bertanya sambil menantikan jawabanNya. Aku terus berpikir dan berpikir, sempat terlintas dalam benakku tentang Ibrani 11 yang menceritakan tentang iman itu apa, dan beberapa orang yang disebut pahlawan iman ada disana. Tapi yang ada dipikiranku hanyalah iman merupakan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat dan kita harapkan. Tapi jawaban itu masih belum menyentuh alam logikaku. Aku pernah mengalami bagaimana beriman, untuk acara gereja yang sebenarnya belum mendapat dukungan, sampai akhirnya semua terjadi karena iman. Iman yang membuat semua acara itu terjadi, iman yang membuat segala dana yang diperlukan tercukupi, iman yang menggerakkan orang-orang yang tidak pernah diperhitungkan sebelumnya, akhirnya bergabung dan membantu dalam segala hal. Itu iman dalam gereja, pikirku. Jelas saja aku bisa beriman karena ini untuk Tuhan, masalahnya aku tidak berani beriman untuk kehidupanku sendiri. Aku takut bagaimana mencari rumah untuk masa depan, aku takut bagaimana biaya pernikahan, aku takut bagaimana nanti berkeluarga, aku takut bagaimana nanti melanjutkan karierku. Dan masih banyak ketakutan lainnya....
Dalam kebingungan-kebingungan itu...aku terus menunggu jawabNya......
Terus menunggu......
Belum juga datang......

AKHIRNYA....
.....akhirnya.....terlintas dibenakku sebuah jawaban yang merupakan bagian imajinasi seorang manusia tentang apa itu iman....
Ada seorang ayah yang mempunyai seorang anak....karena anak tersebut selalu diajaknya untuk berkeliling satu negara ke negara lainnya....dia mengalami perubahan dan kebingungan waktu secara drastis. Dia menangis karena disaat dia terbangun...semua orang disekitarnya tertidur...disaat dia tertidur...ternyata orang disekitarnya bangun....semua terjadi karena perbedaan waktu.
Melihat kenyataan itu, dia mengalami kebingungan....karena usianya masih sangat muda...dia hanya menangis dan menangis...pada waktu itu sang ayah belum pulang dari kerjanya. Ibunya mencoba menenangkannya namun tak kuasa. Si anak terus berguling-guling dari ujung yang satu keujung yang lain dalam ruangan tidurnya.
Ting...tong...bel berbunyi...dan sang ibu menyambut kedatangan sang ayah. Karena takut yang tak kunjung usai...si anak lantas menangis sekencang-kencangnya karena melihat ayahnya datang. Sambil menaruh kopernya...sang ayah langsung meloncat ketempat tidur dan menggendong anak tersebut menempel dipundaknya. Si anak menagis dengan lebih kencang....
Sang ayah dengan bijak memeluk anaknya dan perkata,” nak, tidak usah nangis lagi...ada ayah disini”. Diperlakukan dengan begitu, tangisan anak tersebut akhirnya pelan tapi pasti....mereda...dia merasa aman ada didada ayahnya.
Apa yang saya bayangkan tersebut merupakan sebuah jawaban dari Tuhan dari pergumulan yang aku dapatkan tadi sore tentang iman. Lantas aku bertanya kepada Tuhan: lalu apa hubungannya iman dengan cerita yang Kamu kasih ke aku tadi?
Dia hanya menjawab: Iman bukan mempercayai Tuhan. What? Bukanlah banyak pendeta bahkan aku sendiri mengkotbahkan iman dengan pengertian mempercayai Tuhan? Apa maksudMu?, tanyaku kepadaNya.

BREAK MY CONCEPT
JawabNya, mempercayai Tuhan saja tidak cukup sebab Iman berarti benari mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Wait...saya mencerna perkataan Tuhan itu pelan-pelan...Iman bukan mempercayai Tuhan tetapi iman adalah berani mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Dalam sekali....
semakin lama aku merenungkannya....semakin aku menyadari ada sebuah kesalahan dalam kehidupan kerohanianku selama ini. Iman ku selama ini ialah mempercayai Tuhan dalam segala hal tetapi aku nyatanya mengerjakan segalanya sendiri dengan kekuatanku.
Konsep yang Dia berikan kepadaku seperti sebuah kereta yang menabrak hancur sebuah gelas kaca menjadi kepingan-kepingan kecil. Cara berpkirku berubah seketika pada saat Dia memberikan sebuah pengertian tentang anak yang menunggu kedatangan ayahnya. Iman adalah Berani Mempercayakan Hidup Kita Sepenuhnya Kepada Tuhan.
Hmmm.....tiba-tiba perasaan yang bergejolak dalam hatiku sepanjang hari ini reda sejenak....aku lantas mengoreksi perjalanan iman ku bersama dengan Dia. Memang ada perbedaan yang sangat nyata ketika kita mempercayai Tuhan dengan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan.
Mempercayakan hidup kepada Tuhan berarti kita menginvestasikan semua uang kita, waktu kita, jadwal-jadwal kita kepada Tuhan. Bahkan kita rela mengalami apapun termasuk dipecat dari pekerjaan, dikeluarkan dari posisi kita/ jabatan kita, bahkan kita digantikan oleh orang lain, pelayanan kita dicabut, kita nggak diundang pelayanan kemana-mana lagi, harta kita habis, dan andai semua terjadi ketika kita mempercayakan hidup kita untuk Tuhan...kita tidak merasa kacau, risih, kecewa, hancur, dan perasaan lainnya...sebab kita tahu bahwa hidup kita ditangan yang tepat yaitu Tuhan sendiri. Yang kita kerjakan hanya bersandar kepada dadaNya dan merasakan keamanan penuh dari kehadiranNya.

SEJUJURNYA
Sejujurnya ketika aku menuliskan pengalaman ini dengan Tuhan...aku masih merasa belum yakin kalau aku beriman. Aku merasa iman yang aku punya adalah iman disaat aku mempunyai segalanya, tapi aku belum berani mengatakan aku beriman ketika semuanya terambil daripadaku. Dan sejujurnya...aku masih merasa sangat jauh dari konsep yang Tuhan berikan tentang iman yaitu mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan...sebab masih ada bagian-bagian hidupku yang masih aku pegang dan sulit jika dilepaskan. Masih banyak ikatan, masih banyak kelemahan, masih banyak ketidak percayaan...
Tapi aku yakin semua memerlukan proses pendewasaan terhadap iman. Dan aku percaya (beriman) bahwa suatu saat ketika aku harus menyerahkan segalanya untuk Tuhan, aku siap!

Semoga apa yang aku alami bersama dengan Tuhan ini dapat membangun kerohanian kita semua dan mengubah konsep berpikir yang salah tentang iman selama ini. Beriman memang menjadi sukar ketika aku mendapat konsep berpikir yang seperti Dia ajarkan barusan, namun itulah sebabnya kita memang harus bergantung kepada Tuhan sepenuhnya sebab tanpa Dia, untuk berimanpun kita tidak bisa. Hanya karena anugerahNya!

*Hendri Setiawan

Berikut sedikit Doa (bukan mantra) yang bisa kita ucapkan kepada Tuhan Yesus:
“Tuhan aku menyadari bahwa terkadang aku beriman ketika aku tercukupi segalanya. Aku hanya beriman ketika situasi dihidupku mendukung, namun aku lupa bahwa itu bukanlah iman yang sesungguhnya. Sekara aku menyadari bahwa iman lebih dari itu, iman berarti mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaMu. Tolonglah aku Tuhan Yesus untuk berani melakukannya, berani mempercayai Engkau, namun juga berani mempercayakan hidupku kepadaMu.
Sekarang, aku milikMu dan aku mau belajar untuk hidup dengan iman yang sebenarnya sesuai dengan yang Engkau mau. Dalam nama Yesus. Amin....”

JANGAN MUDAH PUAS

Kalau kita mengikuti beberapa pertandingan bola dunia beberapa hari ini, maka kita melihat bahwa terjadi perubahan yang sangat drastis terhadap kesebelasan raksasa dunia seperti Prancis, Italia, Inggris, Spanyol, dan beberapa klub lainnya. Mereka yang tadinya diunggulkan untuk menjadi next champion, dalam beberapa pertandingan awal telah menunjukkan penurunan dalam permainan. Akibatnya, banyak kekalahan terjadi pada mereka saat melawan kesebelasan yang tadinya tidak masuk hitungan.
Waktu saya merenungkan itu, saya berpikir tentang dua hal yaitu Gereja dan saya sendiri. Saya belajar bahwa tidak selamanya kita bisa terus berada dipuncak tanpa kita mau berubah. Bayangkan dunia bergerak dalam perubahan dengan cepatnya, sebagai contoh: jika kita pada tahun 70 atau 80an memproduksi mesin ketik, sangat mungkin apa yang kita ciptakan menjadi booming dan menjadi jawaban bagi generasi pada masa itu, tetapi apakah hal tersebut terus terjadi sampai tahun ini? Tidak! Karena sudah diketemukan komputer dan laptop sebagai gantinya. Dalam hidup, jangan pernah kita berpikir untuk berhenti dan berbangga akan apa yang sedang kita kerjakan. Karena dengan berbangga hati dan berpuas diri maka kita sebenarnya sedang memutuskan berhenti untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak. Kalau kita melihat pelayanan di Youth GiL Creative Church, maka sangat jelas sekali bagaimana tuntunan Tuhan kepada kita. Kita melihat dari apa yang dikerjakan Tuhan melalui kreatifitas yang mulai dibangkitkan ditengah-tengah kita, kedisiplinan, professionalitas, sampai semuanya itu menjadi sebuah kenyataan dimana kita masing-masing pribadi mengalami pertumbuhan dalam pelayanan diantaranya melalui radio.
Itu semua jangan pernah membuat kita berhenti sebab saya sangat percaya bahwa Tuhan akan terus membawa kita untuk berjalan menuju apa yang Tuhan mau bagi Youth kita. Join us, cause we are on the Move! GBU *Hendri

GEREJA ADALAH FASILITATOR

Waktu saya membaca kisah tentang perumpamaan benih yang ditabur, saya melihat bagaimana kita saat ini sebagai Creative Church benar-benar telah berada pada fungsi yang tepat yaitu fasilitator bagi benih-benih (anak-anak muda Tuhan) untuk bertumbuh dan berbuah.
Kalau kita lebih teliti melihat tentang sebuah beih yang bertumbuh, maka kita akan menemukan sebenarnya hal pertama yang harus dikalahkan sebelum benih tersebut bertumbuh dan bertunas ialah memcah kulitnya sendiri. Saya percaya setiap orang yang Tuhan kirim dalam Youth God is Love, tidak semuanya yang sudah berhasil memcah kulitnya. Misalkan: ada yang masih minder (kulit), ada yang masih gampang kecewa (kulit), ada yang kurang disiplin (kulit), semua hal tersebut merupakan penghalang utama untuk mereka bisa bertumbuh.
Gereja dalam hal ini harus mengambil posisi sebagai penolong bagi mereka untuk memecah kulit-kulitnya sendiri sehingga mereka nantinya bisa bertumbuh tanpa batas. Banyak kesalahan gereja malah membuat kulit-kulit tersebut semakin mengeras, contoh: membiasakan keterlambatan sebagai sebuah budaya yang harus dipertahankan dengan alasan kasih karunia dan takut membuat jemaat sakit hati, membiarkan kesalahan sering terjadi dengan alasan bahwa Tuhan tidak masalah dengan setiap kesalahan, cara melayani dengan tidak totalitas dengan berbagai alasan yang gampang ditoleransi dengan alasan takut jemaatnya nanti berkurang, dan masih banyak lagi contoh-contoh pembiaran yang sebenarnya membuat benih-benih yang luar biasa tersebut tidak segera keluar dan bertunas.
Youth God is Love sendiri, mulai dengan beberapa budaya kerajaan Allah yang mungkin asing bagi beberapa gereja lainnya. Misalkan budaya tidak terlambat dengan sanksi tegas tanpa excuse/ alasan/ toleransi. Melayani dengan sangat professional dan totalitas dan terbaik, dan beberapa hamba Tuhan yang diundang sangat selektif sebab tidak sembarangan bisa melayani, bukan berarti kotbah mereka tidak bagus namun kita juga melihat cara mereka melayani seperti apakah mereka sering terlambat datang? Firman yang disampaikan sesuai dengan visi Youth atau tidak? Dan masih banyak kriteria lainnya yang tidak sembarangan orang bisa menyampaikan firman. Itu semua kita lakukan sampai saat ini dengan satu tujuan yaitu mengembalikan fungsi gereja sebagai fasilitator kesuksesan benih-benih Ilahi yang sudah dipercayakan kepada kita. Itulah sebabnya saya lebih suka menganggap gereja sebagai training center bagi kehidupan jemaat, agar mereka bisa bekerja lebih professional ketika berada ditengah dunia. Apa jadinya jika kita yang harusnya sebagai anak terang, ternyata menjadi batu sandungan bagi orang lain? Jangan-jangan orang dunia takut menerima Tuhan karena kelakuan kita yang tidak professional tersebut. Think about it! *Hendri

NGGAK PERNAH RUGI KALAU TERAPIN NILAI YOUTH GiL

Suatu ketika saya bersama Heryanto diundang oleh seorang teman untuk datang pada acara pembukaan showroom barunya di daerah Mulyosari. Teman kami tersebut mengundang untuk datang jam 10 pagi, tapi saya menduga pasti acara akan sangat molor karena kebudayaan Indonesia seperti itu. Tapi saya ingat motto Youth kita: Keterlambatan adalah bukti ketidakseriusan kita kepada Tuhan, ini juga berlaku untuk orang yang mengundang kami. Akhirnya saya mengajak Hery untuk datang tepat waktu dan akhirnya dia juga mengorbankan waktunya (untuk bermain skate board) untuk datang lebih awal. Akhirnya saya, Heryanto dan Siska (saya yang mengajak, sebelumnya saya berkata kepadanya: kita harus tampil eye catching/ menarik mata semua orang melalui kualitas hidup kita termasuk tidak terlambat) berangkat setengah 10 pagi. Ternyata benar, kami bertiga merupakan tamu pertama yang datang, yang sudah berada disana ialah pihak keluarga dan pemain barongsai. Tapi saya hanya berkata dalam hati, sekalipun kelihatannya sia-sia, tapi ini merupakan contoh yang baik karena orang melihat kita bukan hanya penampilan tapi kedisiplinan. Melihat kami yang datang tepat waktu, keluarga teman saya memberikan makanan (lemper) dengan ukurang yang sangat besar kepada kami bertiga (itu merupakan perlakuakan yang istimewa) sebab bukan diberi satu tapi satu baki ditaruh didepan kami bertiga.
Bukan hanya itu saja, papa teman saya mendatangi kami bertiga (karena kami tamu yang datang lebih awal) dan berkata: nanti kami ngasih kata sambutan ya! Sambil menunjuk antara saya dan Hery, kami juga binggung karena tidak diberitahu sebelumnya. Karena melihat saya dan Hery saling tunjuk maka papa teman saya berkata: wis pedeta’ne wae yang sambutan (sambil menunjuk saya). Wah akhirnya saya yang ditunjukn untuk memberi kata sambutan. Saya binggung mau bicara apa, akhirnya saya ingat nilai yang kita bangun di Youth GiL yaitu to be First, be the best, be different, be innovative, be excellent dan be inspiring. Tanpa pikir panjang, saya mengubah konsep sambutan dengan kotbah dan motivasi. Saya melihat ketika orang pertama memberi kata sambutan, orang yang hadir terkesan cuek. Ketika orang kedua maju, reaksinya sama juga. Tapi waktu saya maju, dnegan gaya saya berbicara ternyata mereka memperhatikan dengan seksama termasuk team barongsai yang duduk agak depan dekat pintu keluar. Beberapa diantara mereka mengangguk-angguk sambil terus memperhatikan tips yang saya bagikan tadi. Setelah saya selesai ternyata reaksi orang yang tadinya terkesan cuek, mulai mengangguk ketika berpapasan dengan saya maktu mengambil makanan. Mengapa itu terjadi? Karena saya, Hery, dan Siska menerapkan nilai yang ada dalam Youth GiL dalam kehidupan sehari-hari. Saya rindu kita tidak disiplin hanya di gereja tapi apa yang kita dapat dan pelajari di gereja terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bayangkan saja jika kami datang terlambat, maka tidak mungkin kami disuguhi lemper segitu banyaknya, tidak mungkin juga kami ditunjuk untuk memberi kata sambutan, dan tidak mungkin pula orang-orang mulai menaruh respek karena nilai yang kita terapkan. Pikirkan kembali untuk tidak mengikuti apa yang Tuhan sudah beri untuk kehidupan Youth GiL, sebab apa yang kita terima merupakan alat yang menolong kita dalam kehidupan sehari-hari.
Masih banyak cerita tentang 6 nilai yang kita punya, termasuk pelayanan yang sekarang Tuhan bukakan bagi kita di radio MDC FM juga akibat kita bersikap professional, bicara nggak sembarangan, datang paling tepat waktu dibanding nara sumber lainnya, dan itu bisa didengar oleh orang se Surabaya. Maka dari itu saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang sudah Tuhan beri ini dengan tidak mempersiapkan diri apapun, dan saya akan sangat selektif bagi rekan2 jemaat yang ingin ikut melayani, bukannya saya pilih kasih tapi ini merupakan satu bentuk respon kita terhadap kesempatan yang Tuhan berikan. Saya percaya apa yang kita kerjakan satu kali akan membuka pintu-pintu yang lainnya yang terkadang kita tidak sadari. Jadi tetaplah melakukan yang terbaik untuk Tuhan dan jangan asal atau sembarangan! *Hendri

SPIRIT OF EXCELLENT

Waktu kita membaca tentang kisah Daniel yang disebutkan memiliki spirit of excellent, kita langsung dengan percaya diri berkata kita juga memiliki spirit yang sama. Dan anehnya banyak juga hamba Tuhan yang mengkotbahkan bahwa kita memiliki spirit of excellent yang ada didalam diri kita, tapi coba saya akan jelaskan beberapa prinsip tentang spirit of excellent:
Prinsip pertama
Orang yang memiliki spirit of excellent selalu ditunjukkan dengan hasil kerja dan apa yang dikerjakannya. Jangan berkata bahwa kita punya spirit of excellent jika kerja kita asal-asalan, pelayanan ogah-ogahan, dalam hal waktu terlambat terus dengan berbagai excuse/ alasan, kegereja juga males. Itu bukan spirit of excellent. Spirit of excellent ditujukkan dengan hasil kerja kita, dengan bahasa yang lebih extreem saya berani berkata jika hasil kerja anda tidak membuat orang terkesan berarti masih dipertanyakan spirit of excellent yang ada pada diri anda. Daniel menunjukkan hasil kinerjanya sehingga banyak orang termasuk raja berkata bahwa didalam diri Daniel terdapat spirit of excellent. Dengar ini! Walaupun kita sudah dibabtis, kepenuhan Roh Kudus, dan punya banyak karunia sekalipun, jika kehidupan kita tidak menunjuukan prestasi apapun, jangan berkata anda memiliki spirit of excellent.
Prinsip kedua
Spirit of excellent tidak perlu berpromosi. Banyak orang yang datang dan berkata, saya bisa lakukan ini, ini hasil saya, saya bisa kotbah, saya bisa nyanyi, saya bisa ini dan itu, STOP! Jika kita punya spirit of excellent maka tanpa kita berpromosi sekalipun maka orang lain tetap mencari kita bahkan mereka akan berpromosi tentang kita. promosi datang ketika kinerja kita bagus (baik dunia pelayanan atau kerja/ study) dan kinerja yang kita lakukan akan menghasilkan dua hal besar dalam hidup kita, pertama: membuka pintu untuk kesempatan atau peluang yang lebih besar (kalau benar-benar excellent) atau menutup pintu dan peluang bagi kita (jika hasilnya buruk dan mengecewakan). Jadi jangan pernah main-main dengan apa yang kita lakukan, lakukan segalanya dengan maksimal dan sebisa mungkin kita mencapai titik maksimal.
Prinsip ketiga
Spirit of Excellent selalu dicari. Dalam dunia pelayanan saya sering menyebut nama orang, produk, perusahaan, dll jika mereka benar-benar bagus. Saya ingin mempromosikan banyak orang dimanapun saya pergi karena itu salah satu reward saya bagi mereka yang telah menginspirasi hidup saya. Tapi jika tidak ada yang dibanggakan maka saya tidak akan mempromosikan mereka, apalagi yang tidak punya kesungguhan dan kedisiplinan. Orang yang punya spirit of excellent selalu akan dicari orang, jadi bagian kita ialah lakukan saat ini dengan cara yang terbaik.

KAIROS
Dalam legenda Yunani kuno, diceriterakan ada seorang anak yang disebut dewa Kairos (kesempatan), bentuk dari dewa ini lucu, kepalanya gundul namun hanya ada rambut kuncung dibagian depan kepalanya, dan dia berlari sangat cepat sekali, dan dikedua sepatunya ada sayap kecil (mirip yang ada ditelinganya the Flash-super hero Amerika). Mereka mempercayai bahwa siapa yang bisa menangkap kairos ini maka mereka akan mendapat kesempatan emas. Tapi ada caranya, yaitu ketika kairos ini berlari sangat cepat dan menghampiri kita, maka kita harus cepat-cepat memegang kuncung rambutnya agar dia tidak bisa pergi. Tetapi jika kita terlambat maka kita tidak akan pernah bisa mengejarnya dan kita tidak tahu kapan dia kembali.
Alkitab juga menyebut kesempatan dengan kata kairos atau sering diterjemahkan sebagai waktu Tuhan, Israel merupakan satu contoh bangsa yang kehilangan kairos/ waktu Tuhan melawat mereka. Yesus sempat menagisi Israel karena dia telah menguuts ratusan bahkan ribuan nabi-nabiNya untuk memperingatkan israel namun mereka semua dibunuh, bahkan ketika Tuhan sendiri menjadi manusia datang kedunia, mereka juga menolaknya.
Sebagai pemimpin kita juga harus peka akan moment Tuhan yang datang kepada kita. salah satu caranya ialah dengan melakukan antispasi. Keberhasilan memiliki rumus, Kesempatan + Kesiapan (Antisipasi), tanpa mempersiapkan diri maka kita akan kehilangan keberhasilan dan kesempatan akan menjadi sia-sia. Jadi, latih orang-orang kita untuk melihat kesempatan yang datang dalam kehidupan mereka. GBU

TRANSFORMASI...

Banyak orang beranggapan bahwa transformasi merupakan sebuah kebangunan rohani yang besar dimana orang-orang dijalan-jalan menyerukan nama Yesus, dan ibadah-ibadah di stadion-stadion besar terjadi diberbagai kota, dan sebagainya. Coba kita persempit agar kita lebih relevan untuk mengartikan kata Transformasi. Transformasi sebenarnya merupakan perubahan kehidupan secara mendasar melalui perubahan budi (Roma 12), tanpa pola pikir kita diperbarui maka kita tidak bisa mengalami transformasi. Masalahnya sekarang bagimana kita bisa mengalami pembaruan budi?
Cara pertama ialah dengan menambahkan informasi sebanyak-banyaknya dalam kehidupan kita terutama yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Misalkan kita sebagai pebisnis, maka cari sebanyak-banyaknya tentang dunia bisnis, strategi bisnis, peluang bisnis dan sebagainya + Firman tuhan yang berhubungan dnegan bisnis anda. Kalau kita sebagai student, cari sebanyak-banyaknya informasi tentang pendidikan seperti cara belajar yang efektif, mencari uang tambahan melalui kursus, mencari informasi bagaimana mendapatkan bea siswa, dan sebagainya + firman Tuhan yang berhubungan dengan apa yang sedang kita alami. Maka dari itu, ketika kita bertemu dengan orang yang berhasil dalam hidupnya, maka kita harus men-download sebanyak-banyaknya informasi apa yang kita dapat darinya, sebab itu akan sangat berguna.
Cara kedua ialah dengan meng-explore potensi dalam kehidupan kita/ talenta yang Tuhan sudah berikan kepada kita. mungkin talenta yang ada pada kita telah lama terpendam, ini saatnya untuk menggali. Tanpa menemukannya maka percayalah kehidupan kita tidak akan pernah bisa maksimal. Talenta saya umpamakan sebagai bensin, sedang kehidupan kita sebagai kendaraannya. Akalu kendaraannya bagus luar biasa, namun aklau tidak ada bahan bakarnya maka tidak akan pernah kemanapun. Demikian pula kehidupan kita, tanpa menemukan talenta yang tepat maka kita akan sulit mencapai Tujuan Ilahi dalam kehidupan kita.

BALANCE LIFE
Apa jadinya jika anda memiliki sebuah mobil namun tanpa mesin dan bensin? Atau punya sebuah mobil dengan bensin tapi tanpa mesin? Atau sebuah mobil dengan mesin tapi tanpa mesin? Atau sebuah mobil tanpa kerangka mobil tapi dengan mesin dan bensin? Semuanya tidaklah memungkinkan. Sebuah mobil yang bisa membawa kita pergi kepada tujuan selalu terdiri dari 3 unsur utamanya yaitu kerangka mobil dan body nya, mesin dan bensin.
Dalam hidup ini, untuk mencapai Tujuan Tuhan dalam kehidupan kita, perlu keseimbangan antara 3 unsur yang kita miliki yaitu Roh, Jiwa dan Tubuh. Roh bisa diumpamakan bensin pada mobil, jiwa merupakan mesinnya, dan tubuh merupakan kerangka dan body nya. Terkadang kita hanya merawat tubuh kita (body mobil) tapi tidak memperhatikan mesin dan bensinnya. Atau kita hanya mengecek mesin tanpa mengecek bensin dan body nya termasuk ban-nya.
Paulus pernah mengatakan, agar kita terpelihara sempurna baik roh, jiwa maupun tubuh kita. satu hal yang paling menyentak kehidupan saya ketika hadir dalam ibadah professional tanggal 8 Mei 2010 yang lalu, pada waktu itu Yohanes Sunardi (Health Motivator) mengatakan, sayang kalau kita akan dipakai Tuhan pergi ke negara-negara termasuk Singapura, tapi fisik kita tidak mendukung. Saya ingat bahwa cita-cita saya ialah Tuhan membawa saya menyampaikan firman keseluruh dunia termasuk salah satu negara tersebut ialah Singapura. Kita harus menyadari bahwa tubuh merupakan satu bagian yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita, maka dari itu firman Tuhan mengatakan bahwa tubuh kita ialah bait Allah. Begitu pula dengan jiwa kita, mazmur pernah mengatakan bahwa, “bersukacitalah hai jiwaku!”, karena memang jiwa berperan penting dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama. Jika jiwa kita sehat maka tubuh kita juga demikian, jika jiwa kita sehat demikian pula roh kita. apa jadinya jika kita gila? Apakah kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan? No!
Firman Tuhan juga mengatakan kepada kita tentang menjaga roh, “jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan”. Hati merupakan tempat roh kita bersemayam, dan kebanyakan orang mendengar suara Tuhan dari hati mereka, maka dari itu kita mengenal istilah hati nurani berbicara.
Dari kesemuanya itu, yang terpenting ialah bagaimana menjaga kehidupan kita akan balance atau seimbang. Tanpa keseimbangan maka kehidupan kita tidak akan pernah berjalan dan mencapai tujuan.

RESTORASI & TRANSFORMASI

Banyak orang hanya puas ketika menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya dan berhenti sampai pada titik itu. Banyak mereka tidak menyadari bahwa itu hanyalah permulaan dari sebuah kehidupan yang baru yang harus mereka jalani, mereka hanya berpikir jika kita sudah menerima Yesus dan dijamah oleh Tuhan maka urusan kita beres. Itu hanya langkah pertama!
Sebuah statement yang membuat saya tersadar akan situasi yang terjadi pada anak Tuhan jaman sekarang ialah: Restorasi/ pemulihan terjadi ketika Tuhan menjamah hati kita. disini kita bertobat, bisa mengampuni, bisa melayani, bisa melakukan banyak hal lainnya yang sebelumnya belum pernah kita lakukan karena ikatan-ikatan yang ada pada kita. itu hanya restorasi! Tapi apa yang terjadi berikutnya? Transformasi terjadi ketika Tuhan menjamah cara berpikir kita (metanoia), pada level yang satu ini banyak anak Tuhan tidak menyadarinya, akibatnya banyak diantara mereka mengalami lebih banyak kegagalan ketimbang sebelum mereka mengalami restorasi rohani, maka sering kita mendengar istilah: ikut Yesus tambah bangkrut, ikut Yesus tambah banyak masalah, ikut Yesus malah sering dimarahin bos, dan lain sebagainya. Mereka tidak tahu caranya dan apa yang harus dilakukan setelah mengikut Yesus! Transformasi akan membuat kehidupan kita berbeda dan kita akan menjalani dengan cara yang berbeda, mengapa? Karena terjadi perubahan dalam tindakan dan cara berpikir kita. contoh:
Jika sebelum menerima Yesus kita berkeja atau sekolah dengan asal-asalan, asal selamat, asal sukses, asal lulus dan sebagainya. Maka setelah kita menerima Yesus dan kita mengalami pembaharuan cara berpikir maka kita harusnya melakukan dengan cara yang lebih. Kita bekerja lebih cerdas dan keras, kita belajar lebih sungguh, kita menghormati orang lebih baik, mengapa? Karena dalam pola pikir yang diubahkan Tuhan, kita berkata pada diri kita: apa saja yang kamu lakukan, lakukanlah sama seperti untuk Tuhan. Itu berarti, kita harus memacu diri kita untuk selalu melakukan yang terbaik dalam segala hal, entah itu dalam pelayanan, pekerjaan, sekolah atau kampus bahkan dalam keluarga sekalipun.
Bagaimana dengan kita? sedang berada dilevel manakah kita? hanya sampai Restorasi saja? Atau kita sedang masuk pada level Transformasi? Selamat berjuang!

BIARPUN BEGITU TETAPLAH

Pada saat engkau berkata jujur dan terus terang, mungkin dunia akan menipumu
Biarpun begitu, tetaplah berkata jujur dan terus terang
Pada saat engkau berbuat baik, mungkin dunia akan memanfaatkanmu
Biarpun begitu, tetaplah berbuat baik
Pada saat engkau punya visi, mungkin dunia akan mentertawakanmu
Biarpun begitu, tetaplah miliki visi
Pada saat engkau membangun kebaikan, mungkin dunia akan menghancurkannya
Biarpun begitu, tetaplah membangun
Pada saat engkau mengasihi, mungkin dunia akan membencimu
Biarpun begitu, tetaplah mengasihi
Pada saat engkau berdoa, mungkin dunia akan mengutukimu
Biarpun begitu, tetaplah berdoa
Pada saat engkau menjaga kesetiaan, mungkin dunia mengecewakanmu
Biarpun begitu, tetaplah menjaga kesetiaan.”

Saya terkesan pada suatu saat saya mengikuti retret di pegunungan lawu, tepatnya di Sarangan. Iseng-iseng sebelum acara dimulai, saya melihat ada seekor laba-laba dengan tenangnya sedang berdiam diri di sarangnya. Saya mencoba menganggunya dengan merusak sarangnya. Apa yang terjadi? Ketika sarangnya saya rusak, dia dengan cepatnya mengeluarkan zat dari perutnya untuk membangun sarangnya. Ketika saya kembali dari acara, saya mencoba melihat apa yang dilakukan oleh laba-laba tersebut, saya mendapati sarangnya kembali pada posisi semula, sempurna sekali.
Tau apa yang saya lakukan? Saya ambil ranting dan saya rusak lagi sarangnya. Sama seperti tadi, dia berusaha dengan cepat membangun kembali sarangnya. Dan ketika saya melihat keadaan sarangnya yang porak poranda, saya meninggalkan begitu saja (jangan berpikir saya sadis, ini semua ada maksudnya)
Keesokan harinya saya datang kembali ketempat laba-laba tersebut, apa yang terjadi? Dia sudah menempati sarangnya dengan sempurna. Dan akhirnya saya rusak lagi, tapi lagi-lagi dia dengan cepat membangunnya. Karena berpikir tidak ada gunanya, saya pun menyerah.
Dari kejadian itu saya mengambil sebuah kata penting: TERUS MENCOBA! Saya bersyukur laba-laba tersebut tidak kecewa dengan yang saya perbuat sehingga dia memutuskan untuk pindah rumah, atau saya berpikir mungkin ini laba-laba kristen yang sudah mengikuti retret pemulihan hati sehingga tidak kecewa. Tapi yang dilakukan laba-laba itu ialah dia tetap membangun sarangnya, apapun resikonya, dan apapun halangan yang dihadapinya. Bandingkan dengan kita, saat usulan kita tidak diterima dalam rapat, apa yang menjadi reaksi kita? Kebanyakan kita memutuskan untuk kecewa dan tidak usul apapun pada rapat yang sama dan orang yang sama,betul?
Belajarlah untuk tetap terus mencoba segala sesuatu, jangan pernah menyerah dalam kehidupan, sebab Tuhan sendiri tidak pernah menyerah untuk memakai hidup kita yang terkadang juga gampang menyerah. Satu lagi, kita semua harus berterima kasih kepada laba-laba yang berkali-kali syaa rusak sarangnya, karena dia telah menjadi inspirasi bagi tulisan saya ini dan tentunya dan yang membacanya, kita berdoa agar dia beranak pinak dan memenuhi bumi juga bisa membuat laba-laba yang lain menerima Yesus sebagai Juru Selamat mereka. Hehehehehe.
*Hendri

NGGAK PERLU BAWA KARUNG

Pernah mendengar beberapa kesaksian orang-orang yang diberkati oleh Tuhan? Beberapa diantara mereka ketika kepepet sampai tidak pegang uang sama sekali, ada saja cara Tuhan untuk memberkati mereka. Atau ada cerita tentang orang yang tidak bisa makan dan entah bagaimana ada orang yang tidak dikenal datang ke rumahnya dan menghantarkan makanan. Itu semua kisah tentang orang-orang yang diberkati oleh Tuhan.
Masih ingat apa yang dikatakan oleh raja Daud dalam mazmur 23 tentang Gembala yang Baik? Daud mengatakan dalam Mazmurnya,”Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Dia membaringkan aku dipadang rumput yang hijau...” tahukah kita, bahwa apa yang dikatakan Daud tersebut merupakan gambaran yang jelas tentang berkat Tuhan dalam kehidupan kita yang terkadang kita mengabaikan, tidak menyadari, atau pura-pura tidak tahu karena merasa kekurangan terus akan berkat Tuhan.
Daud berkata kepada Tuhan bahwa Dia membaringkan dirinya dipadang rumput hijau, Daud sedang mengumpamakan dirinya sebagai domba dan Tuhan sebagai gembala yang baik. Tau apa makanan utama domba? Rumput! Pernahkan kita berhenti dan membayangkan perkataan Daud tersebut? Tuhan membaringkan aku dipadang yang berumput hijau? Artinya begitu banyak berkat Tuhan yang ada disekitar kita. Kita tinggal mengambil dan meraihnya saja dan itu sebenarnya berada dalam jangkauan kita. Namun, apa reaksi kita sebagai anak Tuhan? Kita tahu bahwa Tuhan selalu membawa kita ke padang rumput hijau, namun bagaimana sikap kita? Istilah yang dipakai: waktu Tuhan membawa kita untuk kepadang rumput hijau dan membiarkan kita menikmati berkat, ada beberapa diantara kita yang merasa ketakutan kehabisan rumput, atau merasa nanti tidak akan diajak lagi oleh Tuhan, dna yang terjadi kemudian, kita tidak sibuk menikmati berkat Tuhan tetapi kita kuatir dengan membawa satu kantong karung dan memasukkan rumput-rumput tersebut dalam karung.
Itu yang terjadi pada orang Israel pada waktu mereka berebut mengambil manna yang turun dari langit. Banyak diantara mereka yang mengambil secara berlebihan karena takut nanti tidak akan turun kembali, akhirnya mereka membawa tempat untuk menampungnya dan membawa pulang ke kemahnya. Tahu apa yang terjadi? Manna yang dibawanya berubah menjadi ulat!
Tuhan menginginkan kita menerima berkatNya dengan cara dan respon yang benar. Jangan pernah takut kehilangan berkat dan jangan pernah kuatir akan kehabisan berkat. Tuhan memberkati kita sesuai dengan kapasitas kita, dan itu cukup, asal kita mengelolanya dengan benar.
Jadi, jangan pernah emmbawa karung ketika Tuhan membawa kita kepadang rumput hijau, yang kita harus lakukan ialah nikmati berkat Tuhan sebaik-baiknya!
*Hendri

SERVE THE SAME VISION

Banyak kita cenderung tidak mau melayani dengan berbagai macam alasan, yang paling umum saya temukan ialah merasa malu, masih terlalu muda, masih belum belajar, nggak ahli di bidangnya, pengen jadi jemaat biasa saja, nggak ada teman, dan masih banyak alasan lain yang bisa kita temukan dengan mudah. Nah, dari semua alasan-alasan tersebut, saya menemukan ada satu alasan dimana orang lain tidak mau melayani dan merendahkan hatinya untuk melayani dibawah suatu penggembalaan yaitu CREDIT/ PENGHARGAAN. Ada orang-orang tertentu yang tidak mau melayani karena merasa pelayanannya tidak kelihatan orang lain, ada juga yang merasa dimanfaatkan, ada yang merasa kerja sendirian, ada yang merasa tidak dipedulikan, dan ada yang merasa tidak mendapat ucapan terimakasih dan bahkan namanya tidak diumumkan saat pembacaan ucapan terimakasih padahal dia merasa paling berat kerjanya, itu semua berhubungan dengan penghargaan.
Nggak heran, dalam pelayanan saya menemukan orang yang tadinya semangat, tapi pada akhirnya tidak pernah muncul sama sekali dengan berbagai alasan. Taukah kita, alasan merupakan ungkapan orang yang sedang berusaha keluar dari visi Tuhan. Orang yang terlalu banyak alasan akan dengan sangat mudah menemukan alasan untuk menolak panggilan Tuhan.
Ada satu statement yang diungkapkan oleh Pst. Jeffrey rachmat,”if you serve the same vision, you will don’t care who is get the credit” (kalau kamu melayani dengan visi yang sama, maka kamu nggak akan peduli siapa yang akan dapet penghargaan). Sama seperti orang yang sedang membangun rumah, ada orang yang bertugas mengaduk semen, ada yang mengangkat batu bata, ada yang menyiapkan kayu, ada yang menyusun batu pondasi, ada yang beli bahan, dan ada yang jadi mandor, dan ada satu lagi yaitu yang menjadi kontraktor. Semua pekerja tersebut bekerja dengan visi yang sama yaitu agar rumah yang sedang dibangun cepat selesai dan dapat dihuni oleh pemilik rumah yang baru.
Saya ingin bertanya, siapa yang dapat penghargaan kalau rumah tersebut jadi? Almost/ kebanyakan yang mendapat penghargaan ialah Kontraktor. Karena pemilik rumah ingin membangun rumahnya dengan menguhubungi si kontraktor, selebihnya termasuk mencari bahan, tukang, dan segala macamnya menjadi tanggung jawab kontraktor. Kalau saja, tukang batu protes dan tidak mau mengerjakan karena tidak mendapat penghargaan dan menjadi terkenal, apa yang terjadi? Pasti kontraktor akan mencari orang lain untuk menggantikannya, why? Karena kontraktor punya stock banyak tukang batu. Lebih dari itu, andai tukang batu mengerjakan tugasnya dengan baik dengan visi yang sama, maka sang kontraktor akan memakainya kembali untuk next project karena kerjanya bagus dan professional.
Itu yang sedang terjadi hari-hari ini, Tuhan merindukan kita menjadi orang yang mengerjakan visi yang sama dengan Tuhan, dan satu hal yang diperlukan yaitu kerendahan hati. Bagaimanapun kita harus tunduk pada otoritas dan melayani sesuai dengan visi yang Tuhan beri kepada kita, dan kalau kita melakukannya dengan professional. Kerendahan hati, dan sungguh-sungguh, maka promosi itu datangnya dari Tuhan. Intinya, serve the same vision and keep humble! *Hendri

YANG NGGAK BOLEH DI YOUTH GOD IS LOVE CREATIVE CHURCH

Kalau ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan di gereja khususnya di gereja kami Youth God is Love, maka beberapa hal terlarang tersebut ialah Dilarang Berbuat Dosa, Malas, dan Bodoh. Ditempat ini kita bisa buat apapun yang positif, tapi tidak untuk 3 hal diatas. Mengapa ketiga hal tersebut dilarang di gereja kami?

DILARANG BERBUAT DOSA
Kita semua tahu dalam Kejadian 3 dimana manusia melakukan dosa, maka terjadi dampak yang dahsyat yang merubah segala kehidupan mereka diantaranya: hubungan mereka terputus dengan Tuhan, mereka keluar dari kemuliaan Tuhan, dan mereka ,menjadi budak dosa sampai pada keturunannya. Sangat penting untuk dibebaskan dari dosa, tetapi lebih penting lagi untuk menjaga kehidupan kita agar tidak jatuh pada dosa yang sama. Alkitab mengatakan, jangan sampai kita menjadi seperti keledai bahkan lebih parah dari keledai. Artinya keledai jika melewati satu tempat dan dia terjatuh, maka ketika dia melewati tempat yang sama, dia mungkin tidak akan jatuh. Tapi apa yang terjadi sering kali pada kehidupan anak Tuhan? Kita sering jatuh di tempat yang sama dan pada dosa yang sama, jadi, belajarlah dari kesalahan, akui dihadapan Tuhan dan jaga kekudusan dihadapan Tuhan.
DILARANG MALAS
Saya sangat ‘snewen’ jika melihat anak-anak Tuhan atau pelayan Tuhan yang terkadang tidak mengerti tanggung jawab masing-masing, atau jika diberi tanggung jawab tetapi tidak melakukannya dengan berbagai alasan. Yang lebih parah jika malas! Kemalasan merupakan musuh utama untuk pertumbuhan, kita melihat kehidupan orang Jepang, mereka mungkin masih menerima kalau dibilang bodoh, namun mereka tidak terima jika dibilang malas. Kalau kita kurang pintar tapi kita rajin dan tidak malas, maka masih ada kemungkinan besar untuk mengejar ketidak pintaran itu dengan rajin belajar. Tapi apa jadinya jika kita kurang pintar + malas untuk belajar? Termasuk keterlambatan!

DILARANG BODOH
Alkitab jelas memberi warning kepada kita bahwa umat Tuhan binasa karena kurang pengetahuan/ bodoh. Mengapa iblis sepertinya begitu berkuasa dalam kehidupan kita? Karena kita bodoh akan kebenaran firman Tuhan. Satu-satunya senjata iblis hanyalah dakwaan dan tipu muslihat, mengapa itu laku? Karena banyak anak Tuhan yang kurang berpengetahuan akan firman Tuhan. Kepada orang-orang terdekat saya, saya selalu mengatakan: jangan berhenti dan puas untuk belajar sesuatu. Contoh: bagian sound system, jangan hanya puas bisa menyalakan soud system danmengisi baterai mix, pelajari abnyak hal dna lakukan inovasi dengan baik. Untuk pendoa misalnya, jangan hanya puas menjadi pendoa peminta-minta yang hanya minta ini dan itu, tapi belajarlah lebih dalam lagi dengan mempelajari tentang bagaimana doa puasa, doa peperangan rohani, doa
pelepasan, doa pemetaan rohani, dan sebagainya. Saya sendiri saat ini pelayanan firman Tuhan, saya tidak puas hanya mendengar kotbah sabtuan dan mingguan, saya mencari berbagai macam hamba Tuhan berbagai bidang untuk terus belajar tentang firman Tuhan yang lebih fresh dan relevan untuk menjawab kebutuhan. Kalau dulu saya sering berkotbah tentang iman, keintiman, pujian dan penyembahan, sekarang saya mulai belajar tentang kepemimpinan, bisnis, strategi pertumbuhan gereja, manajemen gereja, dan sebagainya. Yang petning saya tidak bodoh.
Celakanya, banyak akan Tuhan belajar banyak karena tertabrak oleh firman Tuhan yang berkata,”yang tahu banyak dituntut banyak”, masalahnya kita sering melihat ayat tersebut dari sisi negatifnya, tapi bukankah Tuhan mengajar kepada kita hukum kapasitas? Kalau kita menyediakan diri dengan kapasitas yang lebih besar maka Tuhan akan memberikan tanggung jawab yang lebih besar dan kepercayaan yag lebih besar. Bagaimana dengan kita? *Hendri – Youth Leader

TUHAN ADIL NGGAK?

Alkitab menceritakan sebuah kisah tentang Talenta. Ada orang yang diberi 1 talenta, 2 talenta, dan 5 talenta menurut kesanggupan mereka. Singkat cerita ketika tuan yang memberi talenta kepada ketiga orang tersebut kembali, yang diberi 5 talenta mengembalikan 10 talenta, yang 2 talenta mengembalikan 4 talenta, sedangkan yang 1 talenta tetapi 1 talenta. Pertanyaannya, apakah Tuhan adil ketika memberikan perumpamaan tersebut? Mengapa satu orang diberi 1, 2, dan 5 talenta? Mengapa tidak 5 talenta semua, kan lebih adil bukan?
Coba perhatikan ayat tersebut dalam Matius 25: 15,” yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua talenta, dan yang seorang lagi satu talenta, masing-masing menurut kesanggupannya”. Yang mendapat 5 talenta diberikan sesuai kesanggupannya/ kapasitasnya, artinya dia sanggup meng-handle maksimal 5 talenta, berarti dia diberikan berapa persen dari kesanggupannya? 100%. Lihat yang diberi dua talenta juga sesuai dengan kesanggupannya, berarti dia diberi berapa persen? 100% juga. Coba lihat yang diberi hanya 1 talenta yang juga menurut kesanggupannya, berarti dia diberi berapa persen? 100%. Jadi ketiga-tiganya diberi 100%! Berarti apakah Tuhan adil? Ya!
Terkadang kita menilai pemberian Tuhan dengan membandingkannya dengan orang lain, padahal Tuhan begitu mengasihi kita, buktinya? Andai kita hanya bisa meng-handle 5 talenta, lalu Tuhan memberi 7 talenta, maka kita akan rusak (kehidupan kita). Sama seperti komputer yang digunakan dalam batas kewajaran/ penggunaannya wajar, maka dia bisa bertahan sampai 10 tahun, tapi apa yang terjadi jika dipakai 24 jam non stop? Maksimal batas hidupnya hanya 3 tahun, dimana 7 tahun sisa hidup yang harusnya bisa dilewati? Jawabnya hanya satu: 7 tahun dimakan oleh kerusakan akibat penggunaan yang melebihi kapasitasnya. Jadi, jangan pernah membandingkan pemberian Tuhan dengan apa yang diterima oleh orang lain, yang terpenting adalah kerjakan apa yang menjadi bagian kita dengan bertanggung jawab dan setia. Hendri – Youth Leader

5 POINT OF HIGHER STANDARD

Banyak orang kristen jatuh dalam dosa, kegagalan dalam memanfaatkan kesempatan, kehancuran dalam hubungan, kerusakan dalam kualitas bekerja, batu sandungan dalam pelayanan, dan masih banyak lagi hal buruk yang bisa disebutkan, itu semua terjadi karena satu kata KOMPROMI. Standard/ nilai tinggi yang harus dipasang untuk mencapai kehidupan yang maksimal, tidak diperlakukan sebagaimana mestinya, akibatnya kita tidak memberi dampak pada orang lain malahan jadi batu sandungan.
Hal pertama sebelum kita masuk beberapa poin yang perlu kita ubah dalam kehidupan kita yang berhubungan dengan standard yaitu JANGAN PERNAH KOMPROMI terhadap segala sesuatu yang tidak benar. Waktu kita berkompromi, waktu itulah kita akan mengalami kemerosotan kualitas kehidupan. Mungkin kita berpikir seberapa pentingkah kualitas dalam kehidupan? Saya mengambil satu contoh tentang dua macam kantong. Kantong pertama terbuat dari kain tenun dengan bordiran gambar yang indah terbuat dari benang emas. Sedangkan kantong kedua hanya terbuat dari plastik daur ulang. Coba saya ingin bertanya kepada anda, mana yang akan anda pilih jika seseorang emmberikannya kepada anda secara Cuma-Cuma? Pasti kita akan memilih kantong yang terbuat dari kain tenun. Sekarang, kalau misalnya kita harus memilih, barang-barang penting seperti handphone, kaca rias kecil, dompet, dan sisir, dikantong yang mana kita akan meletakkannya? Dikantong yang terbuat dari kain tenun atau tas plastik biasa? Yup, anda menjawab tas tenun lagi. Belum selesai! Sekarang next question, apa hyang akan anda lakukan kepada dua kantong tersebut, setelah anda menggunakannya? Mana yang akan anda buang dan mana yang akan anda simpan? Nah, sekarang anda bisa membandingkan antara kedua kantong tersebut. Fungsi keduanya memang sama, tapi apa yang membedakannya? Saya menyebutnya KUALITAS. Kantong tenun lebih berkualitas karena dibuat oleh tangan petenun, dengan benang khisus yaitu benang emas, dan dengan gambar bordir yang indah. Sedangkan kantong plastik merupakan produk masal dari pabrikan dan tidak ada nilai seninya sama sekali. Saya ingin mengatakan demikian pula orang yang hidup dengan standard nilai yang tinggi dengan orang yang hidup sembarangan tanpa memperhatikan standard hidupnya.
Sekarang, point apa saja yang harus kita naikkan standard nilainya?

POLA PIKIR
Firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa kehidupan kita didalam Kristus akan diubahkan dari kemuliaan yang satu kepada kemuliaan yang lebih besar, dan alkitab yang sama juga mengajarkan kepada kita bahwa pertumbuhan rohani yang sehat ialah pertumbuhan yang signifikan dari pola berpikir seperti anak-anak menjadi dewasa. Artinya ada satu hal penting yang harus kita kerjakan yang berhubungan dengan pola pikir yaitu TANGGUNG JAWAB.
Seorang anak mereka don’t think ketika mengerjakan sesuatu, dan itu sangat lucu menurut saya. Tapi apa yang terjadi jika kita telah dewasa namun tetap bertindak seperti anak-anak? Kita tidak pernah berpikir waktu mengerjakan sesuatu? That’s not funny i think so! Ketika kita menuju proses kedewasaan maka kita harus mengubah standard berpikir kita. Taukah kita, bahwa kata menjadi dewasa dalam alkitab memiliki bahasa asli ‘teleiyos’ yang bisa berarti sempurna. Tindakan kita harusnya berubah karena punya pola pikir yang lebih dewasa dibandingkan dengan anak-anak. Kita dikatakan dewasa ketika kita berani ambil sikap yaitu menerima tanggung jawab. Bagaimana dengan kita?
Saya menemukan banyak orang yang ingin dipercaya melakukan sesuatu namun pada hari H-nya, tidak datang dengan berbagai alasan. I tell you, kamu belum dewasa! Kita disebut dewasa ketika kita melakukan apa yang menjadi tanggung jawab kita, sebelum kita bisa melakukan itu, berarti kita masih kiddy/ kanak-kanak. Bagaimana Tuhan memberi berkat yang lebih besar kalau kita tidak setia pada perkara yang kecil yang sudah dipercayakan oleh Tuhan kepada kita? Think about it!

SIKAP
Apa yang membuat kita tidak bisa bertumbuh? Karena sikap yang salah! Sikap yang salah akan membuat kita tidak bisa mengalami terobosan besar dalam kehidupan. Ketika kita harusnya berdiri atas kebenaran, kita terus mengijinkan kompromi masuk dalam kehidupan kita. Saya terus belajar akan hal ini, contoh sederhana: ketika ada orang bertanya kepada saya, kapan batas keterlambatan pelayan Tuhan untuk boleh melayani? Saya menjawab setengah jam sebelum ibadah harus stand by! Btw, apa yang sering terjadi? Ada orang-orang yang telah diberi kebebasan untuk memilih, tidak menggunakannya dengan baik, akibatnya peraturan harus dijalankan. Tapi pada situasi tertentu kadang saya berkompromi dengan apa yang menjadi sikap saya, dengan cara apa? Saya tetap mengijinkan orang tersebut melayani walaupun terlambat 5 menit dari peraturan awal. What next? Dia mencoba lagi untuk terlambat 10 menit. Minggu depannya lagi dia mencoba terlambat 15 menit, dan seterusnya sampai dia datang ibadah setengah jam setelah ibadah dimulai. Mengapa ini terjadi? Karena saya berkompromi dengan sikap! Sejak itu, di kamu muda kami memberi aturan dan standard yang tegas akan pelayanan terutama dengan kaitannnya keterlambatan. Keterlambatan dalam melayani sama artinya meremehkan gereja sebagai ladang pelayanan, meremehkan jemaat yang harusnya terlayani dengan baik, dan tentunya meremehkan Tuhan sebagai satu pribadi mulia yang harus kita layani. Efeknya akan sangat banyak! So, belajarlah untuk menaikkan standard sikap kita, minimal kita harus mempertahankan apa yang sudah ada.

PERBUATAN
Sering saya mengucapkan kata ini: Ah, latihan tidak usah terlalu lama, toh kalau nyanyinya false pasti jemaat nggak bakalan tahu karena music nya lebih keras! See? Standard yang saya punya sangat buruk, dan harusnya itu bukan standard namun kebiasaan dan perbuatan buruk yang dipelihara setiap hari. Kadang kita mengabaikan hal yang satu ini, kita berpikir orang lain harus menerima kita apa adanya termasuk perbuatan dan setiap kesalahan yang kita buat harus dimaklumi! Hey! You still become a child! Orang dewasa akan belajar meyesuaikan diri dengan lingkungannya, bagaimana dia bertindak pasti akan dilakukan dengan benar. Saya sangat sedih melihat orang-orang yang bertindak dengan salah, sehingga yang terjadi ialah dia tidak memposisikan dirinya dengan tepat disaat yang tepat, dan pada orang-orang yang tepat.
Contoh: sepasang suami istri yang sedang menghadiri sebuah acara penting dan dihadiri oleh orang-orang penting, si pria memiliki ekspresi yang murah senyum, elegan, dan terkesan sangat humble. But, apa yang terjadi dengan si wanita? Cemberut, muka pepaya, tidak ramah, jarang bicara, jarang berkumpul dengan orang, menyendiri, dan kurang sedap untuk dipandang. Apa akibatnya? Kehadirannya merusak suasana. Usut punya usut ternyata pasangan ini bertengkar dalam perjalanan berangkat ke pertemuan tersebut. Si pria bisa memposisikan dirinya dan menjada behave nya tapi si wanita dengan polosnya bersikap apa adanya. Saya tidak mengatakan kita harus munafik! But, kita harus bisa menempatkan posisi kita dengan tepat. Konflik pasangan tidak harus merusak kesenangan dan kebahagiaan orang lain bukan? Konflik harus diselesaikan dengan komunikatif dan 4 mata, bukan malahan menunjukkan kepada orang sekitar dan membuat mereka illfeel.
Itulah sebabnya sangat penting untuk melakukan buah roh yang terakhir yaitu PENGUASAAN DIRI. Amsal pernah berkata orang-orang yang bisa menguasai dirinya melebihi para pahlawan yang berkasil merebut kota. Sebegitu pentingnya kita dapat menjadi dewasa dan menaikkan standard hidup dengan menguasai diri.

GAYA HIDUP
Tau mengapa orang terjangkit penyakit Diabet? Kolestrol tinggi? Asam urat berkepanjangan? Stroke? Gagal ginjal? Usus buntu? Dan banyak penyakit lainnya? Hanya ada satu jawabnya, karena mereka tidak memiliki standard dalam gaya hidup khususnya pola makan. Ada orang yang setia melayani Tuhan, namun tidak bisa menguasai diri dalam hal makan, sehingga dia sedang mempercepat pertemuannya dengan Tuhan/ meninggal. Beberapa dokter mengatakan, penyakit diabet dan jantung/ kolestrol tinggi disebabkan keturunan, mungkin ada benarnya, tapi seberapa benarkan pandangan tersebut? Saya bertemu dengan orang-orang yang ayahnya mati karena jantung, tapi anaknya tidak memiliki gangguan pada jantung. Saya mencoba menjelaskan dengan cara yang lebih simpel tentang penyakit keturunan ini:
Seorang ayah yang punya pola makan sembarangan, ketika dia punya anak, maka mau tidak mau akan mengajak anak dan istrinya untuk makan bersama. Dan taukah kita, waktu si anak memperhatikan pola makan ayahnya tiap hari, tanpa sadar itu menjadi kebiasaan sehari-hari yang dilakukan juga. Jika ayahnya tiap hari makan steak sapi berlemak, babi panggang, ayam goreng, bebek goreng, otomatis si anak juga akan makan makanan tersebut, why? Karena mereka makan semeja dengan ayahnya. Lama kelamaan, penyakit yang harusnya tidak ada pada anak tersebut mulai dipupuk terus dengan pola makan dan gaya hidup yang tidak benar. Dan setelah si ayah makan dengan begitu banyak makanan berkolestrol tinggi, langsung ketempat tidur untuk rest. So, apa yang terjadi pada si anak? Dia juga ikutan tiduran disamping ayahnya, dan kejadian ini berulang-ulang dan terus menerus. Akibatnya, si anak punya gaya hidup yang sama persis dengan ayahnya. Lalu ketika ayahnya telah meninggal, penyakit yang sama tersebut terwariskan ke si anak. Maka dari itu dokter selalu bertanya kepada pasien yang terkena diabet dan jantungan, apakah ada silsilah dalam keluarga yang punya penyakit yang sama.
Jadi, miliki standard yang lebih tinggi dalam gaya hidup kita, pasti suatu ketika kita akan menikmati hasilnya.

HUBUNGAN
Pergaulan yang buruk akan merusakkan kebiasaan yang baik, itu kata firman Tuhan. Ada seorang ahli mengatakan bahwa dia bisa melihat masa depan orang lain lewat pergaulannya. Dan sering kita mendengar sebuah saran,”bergaullah dengan orang berhasil maka kamu akan tertular keberhasilannya”, sebenarnya apa yang membuat itu semua terjadi? PERCAMPURAN. Misalkan kita sedang membuat kopi, kita menaruh kopi murni dalam gelas lalu kita beri air panas dan kita minum, apa rasanya? Kopi pahit! Sekarang kita taruh kopi dalam gelas dan tambahkan satu sendok garam lalu kita beri air panas dan kita minum, apa rasanya? Kopi asin! Sekarang, lakukan hal yang sama, tapi berikan gula didalam kopi itu, apa rasanya? Manis bukan? Mengapa kopi yang sama, bisa terasa sangat berbeda karena ada bahan yang berbeda masuk dalamnya? Terjadi percampuran!
Ingat kisah Lot? Lot memilih tempat seperti taman surga yaitu DEKAT kota Sodom dan Gomora, itu diawal perjalanan Lot. Tetapi apa yang terjadi ketika Tuhan akan memusnahkan Sodom dan Gomora? Dimana posisi Lot? Ternyata posisi Lot berada ditengah-tengah orang Sodom dan Gomora. Jika sebelumnya dia berada dekat (diluar) Sodom dan Gomora, sekarang berada didalamnya. Pesan apa yang saya mau sampaikan? Pergaulan kita menentukan kita ada diposisi mana! Kita beragaul dengan orang gagal dan menerima kegagalannya, maka bersiaplah one day kita menjadi orang gagal berikutnya! Tapi akan sangat lain jika bergaul dengan orang-orang yang punya standard tinggi dalam pergaulannya. Diakhir point ini saya ingin membuat sebuah statement: BERTEMANLAH DENGAN SIAPA SAJA TAPI BERGAULLAN BUKAN DENGAN ORANG YANG SEMBARANGAN! BERTEMANLAH SELUAS-LUASNYA TAPI JANGAN BERTEMAN SEBEBAS-BEBASNYA! TENTUKAN STANDARDMU SEKARANG! *Hendri

DON'T STOP

Mencoba merupakan hal yang paling menjemukan untuk beberapa orang, dan mencoba hal baru merupakan satu ‘monster’ juga bagi sebagian orang karena tidka tahu hasil yang akan dicapai atau tidak. Dan mencoba hal yang sama akan menjadi hal yang lebih menjemukan bagi buanyak orang.
Itu semua merupakan kelemahan kita yang lahir karena pola pikir yang salah. Ada sebuah kata bijak mengatakan seorang pemenang bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi mereka yang terus menerus mencoba sampai mencapai keberhasilan. Ada sebuah penelitian yang menarik dikembangkan oleh seorang pakar behavior, suatu ketika dia memasukkan seekor ikan besar dalam tangki berisi air, dan dia juga memasukkan beberapa ikan kecil didalamnya sebagai makanan dari ikan besar. Hanya dalam waktu 3 hari, tangki tersebut hanya tinggal ikan besar, semua ikan kecil sudah dimakan habis oleh si ikan besar. Keesokan harinya pakar ini menaruh sekat kaca ditengah tangki tersebut. Ikan besar berada di sisi yang kiri sedangkan ikan kecil-kecil yang baru, dimasukkan disisi yang kanan. Apa yang terjadi? Karena melihat makanan datang, ikan besar mencoba untuk mengejar dan memakan ikan kecil tersebut, akibatnya, dia terbentur oleh sekat kaca. Semakin dia lapar maka semakin dia panik, berkali-kali mulutnya yang monyong membentur kaca pemisah antara keduanya. Tau apa yang bterjadi pada 3 hari kemudian? Sang pakar mengangkat sekat kaca tersebut dan yang terjadi kemudian, ikan-ikan kecil tersebut berenang bebas didekat si ikan besar, but, ikan besar tidak bereaksi apapun, mengapa? Karena dalam instingnya mengatakan,” yang kemaren sudah cukup membuat bibir gua monyong, yang sekarang pasti sama saja”. See? Dia berpikir tetap pada posisi sebelumnya, dia nggak bisa makan ikan-ikan kecil tersebut, tapi dia salah!
Dalam kehidupan ini, sering kali kita menjadi ikan besar. Waktu kita mencoba hal yang baru dan terbentur persoalan, kita give up. Waktu ada orang lain menawarkan hal yang sama, kita udah ogah untuk mencoba, mengapa? Karena kita berpikir kita akan jatuh pada lubang yang sama. Ada sebuah nasehat bagu bagi orang yang menyerah karena pernah gagal: Jangan pernah menyerah jika kita mencoba sesuatu sebanyak dua kali, sebab siapa tahu kita kan mengalami keberhasilan pada kali yang ke tiga. Dan ini berlaku untuk kesempatan berikutnya.
Tau kisah Abraham untuk menantikan seorang keturunan? Dia menunggu selama 25 tahun, dan taukah kita, apa yang dilakukannya selama 25 tahun? Saya percaya dia akan terus mencoba dan mencoba berhubungan intim dengan Sarah. Dia tidak diam dan berdoa terus dan tiba-tiba Sarah hamil dan ....tuing....si Ishak lahir...NO way! Abraham tetap mencoba, dia terus melakukannya, dalam imaginasi saya, mungkin Abraham setiap hari minta jatah kepada sarah untuk mencoba terus, dan pada tahun ke 25, barulah janji Tuhan itu tergenapi dan lahirlah Ishak.
Ingat ini: Tuhan tidak pernah menaruh janjinya pada tangan kita, tapi dia menaruhnya pada tempat dimana kita tetap bisa jangkau. Maka dari itu Tuhan berkata: Carilah maka kamu mendapat, ketuklah pintu maka akan dibuka-kan, dan mintalah maka akan diberi. Disini ada satu hal yang harus kita punya yaitu Mencoba dengan Iman. Tanpa iman, tidak ada seorangpun yang berkenan dihadapan Tuhan. Selamat mencoba! Hendri

MILIKI STANDARD

Mungkin kita berpikir, seberapa pentingkah standard dalam kehidupan kita? Atau apa efeknya dari menetapkan standard dalam kehidupan kita? jawabnya sederhana, biar kehidupan kita tidak sembarangan sehingga kita mencapai tujuan Ilahi dalam kehidupan kita secara tepat. Banyak saya menemukan orang-orang kristen yang sudah terlalu tua dan tidak dewasa, why? Karena dimasa muda mereka, mereka tidak punya standard yang jelas akan kehidupannya. Yang terjadi kemudian ialah mereka sedang menuai apa yang mereka tabur dimasa mudanya.
Mengapa penting hidup dibawah standard yang jelas? Sebab standard yang jelas akan emmbuat hidup kita terarah. Taukah kita, tanpa adanya standard yang jelasa dalam kehidupan kita, akan membuat kita seperti orang yang menembakkan meriam dengan sembarangan, akibatnya kita bisa melukai dan membunuh orang lain bahkan mencederai diri kita sendiri. Saya bangga dengan youth kita akhir-akhir ini, mengapa? Karena ada satu standard yang pasti kita kerjakan yaitu tentnag toleransi keterlambatan. Khusus untuk pelayan Tuhan yang akan melayani, kita menetapkan satu standard yang jelas tentang keterlambatan yaitu setengan jam sebelum ibadah jam 6 sore dimulai. Dan kompensasi dari keterlambatan yang sudah kita sepakati bersama ialah lebih dari tolerasni keterlambatan setengah jam, tidak boleh melayani hari itu dan digantikan dengan cadangan. Mengapa kita buat itu? Agar kita belajar untuk disiplin! Waktu kita memutuskan untuk terlambat, itu artinya kita tidak menghargai Tuhan sebagai satu pribadi yang harus dihormati. Dan saja berani berkata orang yang telambat pasti tidak pernah berdoa untuk pelayanannya sebelumnya, keterlambatan menunjukkan level keseriusan kita melayani Tuhan.
Sangat mudah untuk melihat karakter seseorang yang tidak punya standard yang jelas dalam hidupnya, caranya? Biasanya kalau saya bilang batas keterlambatan setengah jam, selalu orang tersebut akan menawar dan mencari alasan ini dan itu dan berharap batas keterlambatannya dikurangin menjadi 25 menit, 20 menit, 15 menit dan terus sampai akhirnya kita kembali ke masa yang lampau, menjadi GTI, Gereja Terlambat Indonesia. Orang yang selalu menawar selalu memberi penawaran kepada standard yang terendah dan mungkin menyediakan untuk dirinya sendiri space untuk buat
pelanggaran dan berharap masih ada toleransi. ITU BERLAKU DIGEREJA LAIN, BUT THAT’S NOT TO THIS CHURCH, GOD IS LOVE YOUTH!
Berbicara masalah kedisiplinan yang merupakan standard paling dasar, saya ingat satu kisah tentang pertarungan Goliath dan Daud. Tau mengapa orang Filistin akhirnya menyerah padahal mereka belum berperang? Karena Goliath mati terbunuh hanya oleh anak kecil dari Israel bernama Daud. Orang-orang Filistin menetapkan standard mereka pada Goliath, sehingga kalau Goliath kalah, maka mereka juga berpikir bahwa mereka juga kalah. Dalam masalah kedisiplinan, ini merupakan Goliath yang harus kita kalahkan, why???? Sebab waktu kita bisa mengalahkan ketidak disiplinan dalam hidup kita maka semua persoalan yang akan dibelakangnya akan terlalu mudah, sebab kebanyakan kita selalu gagal dalam hal displin (termasuk saya). Jadi belajarlah mulai saat ini untuk belajar disiplin dan hidup dibawah tekanan standard agar kehidupan kita lebih terarah sehingga Tuhan akan sangat mudah untuk memakai kehidupan kita.
Amin!

HIGHER STANDARD

Banyak kita temui terutama kehidupan kita masing-masing (terkadang) menganut standard-standard kehidupan yang harusnya tidak dipertahankan. Misalkan, ada orang-orang dalam gereja, aktivis, bahkan pemimpin-pemimpin yang hobby telat dan molor dalam hal waktu. Dan terkadang itu penuh dengan toleransi dengan alasan kerja, sibuk, rapat dan masih banyak lagi. Atau ada beberapa pemimpin rohani malahan yang tidak pernah baca firman Tuhan setiap hari namun hanya seminggu sekali dalam ibadah, itupun juga tidak membawa alkitab hanya membawa ‘handphone suci’, lagi-lagi dengan alasan kepraktisan. Misalkan hal lain yang sering kita temui, ada orang kristen juga yang naik motor tanpa helm, dengan alasan lebih nggak masuk akal karena rumahnya dekat dengan gereja, padalah kalau diukur dengan jarak, cukup jauh juga dengan gereja dimana dia beribadah. Bayangkan bagaimana jika orang-orang yang diluar gereja melihat hal demikian? Apa yang akan menjadi komentar mereka? Pasti mereka akan berkata: Nggak jadi kristen juga jauh lebih baik standard hidupnya!
Nah, itu merupakan satu gambaran kecil dari standard hidup yang salah, kalau mau nyari yang lainnya pasti kita akan temukan lebih banyak lagi, bukan dari kehidupan orang lain, but dari kehidupan pribadi masing-masing aja. Sekarang, apa intidari issue utama ini yaitu Higher Standard/ standard yang lebih tinggi? Banyak kita ketika belum bertobat, kita hidup semaunya tanpa arah dan tujuan yang jelas, namun setelah terima Yesus dan kita diangkat menjadi anak Allah, harusnya ada sesuatu yang berubah yaitu standard hidup kita. Masalahnya, banyak diantara kita yang tidak mau mengubah standard hidupnya sebab kita lebih menyukai gaya hidup yang lama.

Ada beberapa hal penting yang harus kita ubah dalam kehidupan kita, diantaranya pola pikir, sikap, perbuatan, gaya hidup dan hubungan. Kelima poin ini akan dibahas lebih jelas pada halaman berikutnya, tapi intinya ketika kita mendengar kebenaran yang mengubahkan, kita juga harus mengubah satu hal dalam kehidupan kita yaitu STANDARD KEHIDUPAN!

THINK WISE

Suatu jerat bagi manusia ialah kalau ia tanpa berpikir mengatakan "Kudus", dan baru menimbang-nimbang sesudah bernazar.- Amsal 20:25
Mengapa beberapa orang berhasil mencapai kesuksesan dan mengapa beberapa diantaranya mengalami kegagalan? Apa yang membedakannya? Tak lain adalah cara kita berpikir! Disadari atau tidak, apa yang kita lakukan selalu bertolak dari bagaimana cara pikir kita. Jika kita mampu berpikir secara benar, maka kita akan berhasil. Sebaliknya, jika cara pikir kita keliru, kita pun akan gagal. Bagaimana cara kita berpikir selama ini? Beberapa pertanyaan berikut mungkin akan membantu kita melakukan intropeksi diri.
1. Berpikir kecil untuk jangka pendek atau berpikir menurut gambaran besar untuk jangka panjang?
Berpikir pasif atau berpikir dengan cara yang kreatif?
Berpikir sendiri atau berpikir bersama?
Berpikir melantur atau berpikir secara terfokus?
Berkhayal atau berpikir realistis?
Berpikir acak atau berpikir strategis?
Berpikir sempit atau berpikir penuh kemungkinan?
Berpikir menurut pandangan umum atau berpikir lain dari biasanya?
Berpikir egois atau berpikir untuk kepentingan bersama?
Bertindak baru berpikir atau berpikir baru bertindak?
Kalau sekarang ini kita belum sukses, mungkin itu disebabkan cara berpikir kita yang keliru. Apa yang kita pikirkan menentukan siapa kita. Siapa kita menentukan apa yang kita perbuat. Apa yang kita perbuat menentukan takdir kita. Takdir kita menentukan warisan kita. Jadi, semuanya dimulai dari pikiran kita. James Allen pernah berkata dengan bijak soal pikiran, “Hari ini Anda berada ke mana pikiran Anda telah membawa Anda. Besok Anda akan berada ke mana pikiran Anda membawa Anda.” Inti dari semua yang kita bicarakan adalah milikilah pikiran Kristus. Pikiran Kristus lah yang akan membuat kita mencapai kesuksesan. (Renungan Spirit)

TURUN TAPI NAIK

Pernahkah kita iri melihat orang-orang dunia yang bekerja dalam ketidak jujuran dan ketidak benaran, tapi malah mengalami kesuksesan luar biasa? Mereka bisa beli segala macam yang mereka mau dengan uang mereka? Sedangkan kita? Rasanya kita mengalami penurunan? I will tell u something about this:
Kehidupan kita seperti melakukan sebuah perjalanan menuju puncak, itu kalau kita telah menemukan tujuan hidup dalam Kristus tentunya. Waktu kita lagi menanjak, banyak orang datang kepada kita, ingin dekat dengan kita, ingin join dengan kita, but...giliran kita mengalami penurunan, mereka kabur entah kemana. Tapi ketahuilah waktu kita mengalami penurunan, kita tetap menuju ke puncak. Masalahnya waktu arah kita benar dan sementara mengalami penurunan itu, kita bersimpangan dengan orang yang sedang menanjak. Waktu kita lihat itu kita iri, mengapa dia mengalami kenaikan? But one thing that you must know is, dia sedang membelakangi kita dan sebentar lagi akan mengalami penurunan. Kalau saja reaksi kita tidak betul, maka kita akan berbalik dari arah yang benar dan ngikut orang itu untuk menuju keawal hidup kita yang lama.
Amsal berkata Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan IRI KEPADA ORANG FASIK. Kalau kita iri dengan perbuatan mereka maka kita akan terpancing untuk berbalik arah dan menuju kepada kebinasaan juga. Mau?
So, kalau kita sedang mengalami penurunan, percayalah sebentar lagi kita akan mengalami kenaikan sebab kita sedang menuju ke puncak. Bagaimana menurut anda? Hendri

BUANG WAKTU = PENYESALAN

Berikut merupakan contoh beberapa penyesalan: “Menyesal 1 menit, tanyakan pada orang yang tertinggal pesawat Menyesal 10 menit, tanyakan pada orang yang tertinggal bus Menyesal 1 hari, tanyakan pada orang yang melakukan kesalahan saat memasak nasi Menyesal 1 minggu, tanyakan pada mahasiswa yang tidak masuk kelas Menyesal 1 bulan, tanyakan pada orang yang salah memotong rambut Menyesal 1 tahun, tanyakan pada anak yang tidak naik kelas Menyesal seumur hidup, tanyakan pada orang yang salah memilih pasangan Menyesal dalam kekekalan, tanyakan pada orang yang tidak menerima Yesus dalam hidup mereka.” Semua hal diatas merupakan beberapa contoh penyesalan, ada sebuah kata bijak: jangan mempermainkan waktu, jika kamu lakukan itu maka dia akan mempermainkan hidupmu dalam penyesalan. Banyak kesempatan ang kadang kita buang percuma hanya karena kita ‘malas’ untuk mengerjakan sesuatu. Misalkan kita sedang bekerja, dan pekerjaan yang kita harus kerjakan merupakan jenis yang tidak bisa ditunda dan bersifat continue/ jika satu tidak dikerjakan, maka semuanya akan menumpuk pula. Akibatnya ketika kita tidak cepat mengerjakan selagi sempat, maka kinerja seluruh kantor akan terhambat, apalagi kita memegang peranan penting didalamnya. Salomo dalam pengkotbah mengatakan bahwa orang yang menyia-nyiakan waktu berarti menyia-nyiakan hidupnya. Ketika kita masih muda dan energik, kita tidak memanfaatkan kesempatan tapi malah hidup berfoya-foya, akibatnya penyesalan yang kita terima. Sebuah pepatah Inggris mengatakan: Regret always comes later/ penyesalan selalu datang dikemudian hari. Kalau saja penyesalan ada didepan, maka kita semua tidak akan pernah berbuat salah karena kita tahu akibatnya. Namun, kita tidak akan mengetahui akibat yang kita terima saat kita melakukan kesalahan apalagi kesalahan yang tidak disengaja. Ada beberapa hal yang bisa menghindarkan kita dari sifat suka mempermainkan waktu: Pandanglah waktu merupakan sebuah kesempatan, ketika kita melakukannya maka kita tidak akan pernah menyia-nyiakannya sebab kita tahu bahwa ada benefit yang akan kita peroleh jika melakukannya dengan baik. Kesempatan didalam waktu tidak akan pernah kembali, ini sering dialami oleh beberapa orang terutama dalam berbisnis. Hanya orang yang bisa memanfaatkan dan menciptakan peluang saja yang bisa mendapat keuntungan, selebihnya hanya menjadi follower. Kesempatan yan datang, percayalah, tidak akan pernah kembali dan hasilnya sama. Waktu hanya berjalan, bukan berhenti atau kebelakang. Banyak orang berharap dalam penyesalannya, andai saja waktu bisa terulang, namun semuanya sudah terjadi. Seseorang yang terlanjur menyesal akan sangat sulit untuk menemukan feel yang sama ketika berjuang untuk memperoleh sesuatu dimasa lampau. Jangan sampai anda jadi yang berikutnya! Cara memanfaatkan waktu ialah membuat keputusn yang benar saat ini. Apa yang akan terjadi pada kita 5 tahun, 10 tahun, atau 15 tahun dari sekarang, semuanya ditentukan keputusan yang kita buat hari ini. Penyesalan akan akibat yang kita terima 10 tahun mendatang merupakan hasil dari sikap kita hari ini, jadi, belajarlah mengambil keputusan yang benar dan buang segala hal yang tidak perlu dan mengganggu tujuan hidup kita.

DIFFERENT LEADER

Para pemimpin yang mau dan rindu untuk terus belajar akan emmperoleh hal yang baik dari Tuhan. Waktu kita berhenti belajar itu berarti kita berhenti bertumbuh, kita berhenti membuat sejarah dalam keemimpinan kita, dan kita berhenti untuk melahirkan kepemimpinan yang baru. Efek beruntun yang harus kita bayar terlalu mahal waktu kita memutuskan berhenti untuk bertumbuh dan belajar. Satu pertanyaan yang saya berikan kepada anda sebagai seorang pemimpin: APAKAH ANDA SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN YANG BERTUMBUH?
Saya melihat dan mengalami sendiri bagaiman stres nya dengan jemaat yang mungkin kurang exited dan menunjukkan rasa lapar dan hausnya kepada Tuhan. But...saya mulai berhenti berpikir demikian, mengapa? Sebab saya tahu, mereka tidak bergairah dan tidak lapar karena saya sebagai pemimpin tidak emmiliki rasa lapar dan haus akan kebenaran. Kita sebagai pemimpin cenderung mengeluh dan mengeluh karena jemaat kita seperti ini dan itu tapi kita lupa, keluhan kita merupakan tindakan profetik akan apa yang akan terjadi.
Ada beberapa prinsip yang harus kita bangun agar kita menjadi pemimpin yang bisa menginspirasi banyak orang:
BERANI BERTINDAK
Hal pertama ialah beranilah untuk bertindak, terkadang orang dibawah kita tidak melangkah karena memang kita tidak melangkah. Contoh: kitamendorong terus jemaat untuk menginjil tapi kita sendiri tidak pernah melakukannya dan tidak ada hasilnya. Kita mendorong jemaat ikut sel, but kita sendiri tidak terjun didalamnya dan dimuridkan bersama mereka. Itu masalahnya! Iman tanpa perbuatan mati, bagaimana kita bisa beriman jika kita tidka melakukan tindakan iman untuk menghidupkan iman itu sendiri? Start from you!

BUAT PERBEDAAN
Banyak orang memimpin dengan style dan gaya mereka masing-masing, but every leaders must have a uniqe leadership. Jangan samakan dirimu seperti si A, B, C, D...wh? karena kalau kamu hanya ngikut mereka sebagai pemimpin, maka dua hal yang akan kita dapat: pertama kita capek karena tiap tahun Tuhan memunculkan pemimpin yang baru dengan style yang baru, dan kita akan terus kejar gaya-gaya mereka dan kita nggak pernah jadi seperti mereka. Kedua, kita tidak akan pernah menjkadi inspirasi karena kita hanya ingin jadi seperti orang lain, dengan kata lain kita hanya menjadi second class dan bukan first class. So maked different now!

SECOND CHANCE?

Suatu ketika saya mendengar seorang pengkotbah yang berbicara tentang kesempatan kedua, dengan berapi-api dia mengatakan,”Kita menyembah Tuhan yang memberi kesempatan kedua....Dia adalah Tuhan kesempatan kedua...” sontak pernyataan tersebut membuat seluruh jemaat satu gedung bertepuk tangan dengan riuh. Ketika saya mendengar itu, saya merasa senang karena memang Tuhan menyediakan banyak kesempatan termasuk kesempatan kedua.
Hamba Tuhan yang sama menjelaskan bagaimana kehidupan Simson yang bermain-main dnegan kesempatan, akhirnya dia mengalami kegagalan dan kekalahan. Ditengah-tengah ratapannya, dia meminta untuk diberi kesempatan kedua kepada Tuhan, akhirnya Tuhan mengembalikan kekuatannya untuk kedua kalinya. Tapi, kisah tersebut berakhir dengan kematiannya bersama dengan orang-orang Filistin dan di alkitab juga mengatakan orang Filistin yang terbunuh oleh Simson pada saat mendapat kesempatan kedua dari Tuhan, jauh lebih banyak dibandingkan pada saat dia hidup normal.
Tapi saya merenungkan, mengapa hal demikian begitu kita banggakan? Bwt, sekalipun Simson membunuh lebih banyak orang Filistin, dia tidak pernah bisa menikmati anugerah Tuhan lebih lama karena saat itu akhirnya dia mati bersama orang Filistin, buat apa?
Satu statement yang membuat saya bertobat dari mengandalkan kesempatan Kedua ialah: KALAU KITA BISA MENANG DI KESEMPATAN PERTAMA, MENGAPA HARUS MEMILIH UNTUK KESEMPATAN KEDUA? Mendengar itu saya sontak tersadar, ternyata betul juga! Kita nggak perlu jatuh untuk bisa tahu bagaimana rasanya jatuh, kita nggak perlu tahu bagaimana hancurnya perceraian dengan mengalaminya sendiri. Mengapa banyak kita terkadang berkata: pak, saya merasa belajar banyak dari perceraian saya. Thats going crazy! Kita nggak perlu ngalami hari buruk kalau kita bisa mengalami kemenangan di kesempatan pertama. Ok, sekarang what the solution about this case? Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar kita nggak ngalami crash/ kehancuran:
BELAJAR DARI ORANG LAIN
Ini cara yang efektif juga, namun butuh orang lain yang dikorbankan. Biasanya cara ini otomatis muncul dari kesaksian orang-orang yang mengalaminya. But, thats not effective for the victim (korban) tapi mungkin efektif buat kita yang belum mengalami, agar tahu betapa ngerinya kegagalan.
PERSIAPAN
Hal kedua yang bisa kita buat ialah persiapan/ antisipatif. Saya percaya menjadi seorang pemimpin bukanlah menjadi dokter yang mengobati, menjadi pemimpin berarti menolong jemaat Tuhan untuk melakukan persiapan menghadapi persoalan yang mungkin akan menghancurkan kita. Saya sering mengajak beberapa orang untuk datang ibadah ini dan itu, doa ini dan itu, tujuannya cuman satu agar mereka dipersiapkan menghadapi hal buruk, tapi...apa respon mereka? Males! Banyak diantara mereka yang malas sehingga saya harus buat statement ini untuk para pemalas: SAYA BERPIKIR SAYA BISA TOLONG KALIAN, TAPI NYATANYA SAYA TIDAK BISA, MENGAPA? KARENA KALIAN YANG MENOLAKNYA DENGAN BERBAGAI ALASAN!
MAU UNTUK DIPERLENGKAPI
Malas yang sama membuat kita untuk enggan diperlengkapi. Hari-hari kedepan God is Love Youth akan mengundang berbagai macam hamba Tuhan di berbagai profesi dan mereka merupakan orang-orang yang inspiratif dan bukan sembarangan. Why? Karena saya rindu setiap jemaat yang hadir menerima berkat yang ‘berbeda’ dan lebih berkualitas dari hamba-hamba Tuhan yang bukan sembarang mengajar. Acara-acara dan seminar bahkan konferensi-konferensi yang kita adakan, tujuannya ialah untuk memperlengkapi kita sebagai Tubuh Kristus, tapi masalahnya apakah kita mau datang dan hadir disana? Waktu kita memutuskan untuk tidak hadir, otomatis kita menolak untuk diperlengkapi, akibatnya jika kehancuran itu datang, tidak ada seorangpun yang bisa tolong, termasuk saya! So, sebelum kita mengalami kegagalan di kesempatan pertama dan MUNGKIN tidak bisa mengejar di kesempatan kedua, ikutlah mulai sekarang untuk diperlengkapi!

PENGETAHUAN

Pst. Kong Hee pernah mengatakan,” penjara terkuat di dunia bukan di Guatanamo atau tembok penjara manapun tetapi penjara yang terkuat ialah Pikiran kita sendiri”. Ya, kita dibatasi oleh pikiran kita sendiri, waktu kita ingin melakukan suatu hal namun kita tidak berani melangkah, maka satu hal yang kita tahu, pikiran kitalah yang mencegahnya.
Ada sebuah bukum menarik berjudul ‘Keluarkan Tuhan dari Kotak”, buku tersebut menceritakan bagaimana seharusnya kehidupan orang kristen pada zaman ini, bukan hanya berada dalam kotak kecil bernama gereja tetapi cobalah untuk melihat keluar dan hidup dengan cara yang relevan dan real. Banyak kita hanya menganggap Tuhan berkuas adi gereja, tapi kita lupa bahwa Tuhan bisa melakukan hal besar dan dahyat dimanapun kita berada. Paradigma yang
salah ini membuat kita terbelenggu dan sulit mencapai hal besar yang Tuhan sediakan dalam kehidupan kita.
Ini merupakan waktu yang tepat untuk mengeluarkan ‘raksasa’ besar didalam kita, mungkin kita telah membiarkannya lama tertidur dan tidak berbuat apapun dalam sejarah hidup kita. Ini waktunya membangkitkan ‘raksasa’ itu yang bernama Potensi diri. Potensi yang akan membawa kita lapar dan haus akan pengetahuan, potensi yang terus mencari kebenaran sampai mendapatkannya, potensi yang mengolah kebenaran menjadi kebiasaan yang akhirnya mengubah kehidupan kita. It’s your time to change as a Leaders!