Senin, 13 September 2010

FATHERHOOD


Browse Notes
Friends' Notes (0)
Pages' Notes (0)
My Notes (0)
My Drafts (0)
Notes About Me (0)
Subscribe
My Notes
Edit import settings
Edit
FATHERHOOD
by Hendri Setiawan on Tuesday, September 14, 2010 at 1:41pm
Ini adalah zaman Bapa dan Anak, dimana Tuhan sedang mengerjakan sebuah penggenapan dalam kitab Maleakhi dimana bapa-bapa akan berbalik kepada anak-anaknya dan anak-anak akan berbalik kepada bapanya. Tuhan akan emmbangkitkan bapa-bapa rohani ditengah-tengah kita, bukan melalui metode atau program gereja namun melalui hati yang rindu membapa’i generasi. Ada sebuah ungkapan mengatakan: kita bisa memilih teman, sahabat atau pacar, tetapi kita tidak bisa memilih siapa bapa kita sebab itu merupakan sebuah anugerah dan bukan pilihan.
Ada beberapa hal yang dimiliki oleh bapa:

IDENTITAS
Ada pepatah mengatakan : buah tidak jatuh jauh dari pohon nya dan like father like son, ungkapan tersebut ada benarnya sebab seorang anak akan membawa/ meneruskan gen dari sang ayah, bahkan di china sangat kental dengan marga. Marga merupakan nama dari ayah yang merupakan sebuah kebanggaan. Pertanyaannya sekarang, siapa bapamu? Dan siapa Bapamu? Bapamu di bumi secara genetik, bapamu secara rohani dan siapa Bapamu di Sorga? Jangan pernah minder sebab kita punya bapa yang luar biasa, bapa kita di dunia merupakan bapa terbaik, bapa-bapa rohani yang ada di gereja kita juga orang yang terbaik dan dipilih Tuhan, tetapi Bapa di Sorga tiada duanya, Dia melebihi bapa di dunia.

VISION & PURPOSE
Berapa banyak kita sering menerima nasehat dari bapa kita di dunia? Salah satu fungsi bapa ialah memberi direction, pengarahan, nasehat atau dengan bahasa lainnya memberikan visi dan tujuan hidup (purpose). Tujuan itu bisa ditunjukkan oleh bapa kita karena mereka pernah mengalami dan menjalani kehidupan dan bapa kita juga bisa menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah.
Demikian pula bapa kita di Sorga, Dia memberikan visi tahun demi tahun, bulan demi bulan, hari demi hari, melalui firmanNya. Asal kita melekat erat kepadaNya, maka Dia akan mudah berbicara kepada kita untuk memberikan visi dan tujuan hidup.

WARISAN
Ikatan perjanjian paling kuat ialah bapa kepada anaknya. Dalam Lukas 15 menceritakan bagaimana seorang bapa yang baik tetap memberikan warisan kepada anak bungsunya sekalipun kurang ajar, ini
merupakan sebuah pembuktian bahwa bapa punya kuasa untuk mewariskan sesuatu kepada anaknya.
Dalam kerohanianpun, saya sebagai Youth leader rindu banyak orang yang meneruskan apa yang saya peroleh dari Tuhan, namun mereka juga mengembangkannya. Banyak bapa rohani yang ingin mewariskan sesuatu namun banyak kali anak-anak rohani tidak siap karena tidak berani bayar harganya. Ini waktunya kita berani habis-habisan untuk membawa tongkat estafet kebangunan rohani di Indonesia.

BERKAT
Salah satu fungsi bapa ialah provider (penyedia, pemenuh kebutuhan), bapa yang baik adalah bapa yang memberi dan memelihara. Istilah Tuhan sebagai Bapa lahir ketika Dia mencipta segala sesuatu termasuk manusia. Bapa kita di Sorga ialah Bapa yang baik dan menyediakan segala sesuatunya bagi kita, demikian pula seharuskan kita sebagai pemimpin juga menyediakan kebuthan anak rohani kita dan menjadi jawaban bagi mereka. Amin (YOUTODAY)

SPARKLING, MELALUI BERBUAH BANYAK

Saya sangat percaya sampai hari ini Tuhan berbicara kepada umatNya dengan berbagai cara. Seminggu lalu saat saya menuliskan pesan ini, Tuhan berbicara dengan sangat jelas tentang apa yang akan terjadi dan apa yang harus kita lakukan untuk beberapa bulan dan tahun mendatang. Ada beberapa point penting yang Tuhan sampaikan kepada saya tentang kaum muda hari-hari ini khususnya bagi jemaat youth Allah adalah Kasih Creative Church.

MEMPELAI PRIA SEGERA DATANG!
Satu pesan yang tiba-tiba spontan tanpa saya persiapkan saya lontarkan ketika saya melayani ibadah remaja Allah adalah Kasih pada hari Jumat, 27 Agustus 2010 yang lalu,” Ini saatnya mempelai wanita pergi ke salon”. Seperti kita telah ketahui bersama, Tuhan Yesus akan dan pasti datang segera, dan kita sebagai gerejaNya dan emmpelai perempuanNya, kita dituntut untuk segera melakukan dua hal utama: Menyelesaikan kehendak Tuhan dan bertobat setiap hari dari segala dosa dan pelanggaran kita. Saya percaya ini pesan yang kuat dari Tuhan ketika saya terus memikirkannya. Ini bukan saatnya kita bersantai-santai dengan kehidupan kita, atau kita terus menerus bermain-main dengan dosa, ini waktunya kita menyiapkan diri masing-masing untuk menyambut Dia datang kembali.

KUMPULKAN GANDUM SEBANYAK-BANYAKNYA
Pada hari sabtu pagi, 28 Agustus 2010, pada saat saya sedang mengendarai mobil menuju ke kantor, tiba-tiba Tuhan memberikan rhema dan sebuah gambaran tentang apa yang dilakukan oleh Yusuf ketika dia menjadi orang kedua/ tangan kanan Firaun di Mesir. Sebelum 7 tahun masa kekeringan yang akan datang, Yusuf mempersiapkan seluruh bangsa Mesir untuk bekerja keras, menabur, menanam, menuai dan menyimpan gandum, dan bahan makanan lainnya dilumbung-lumbung yang telah dibangun disetiap daerah di seluruh Mesir.
Dalam roh, saya langsung tahu apa maksud Tuhan, Dia menginginkan kita semua berlomba dan segera mengumpulkan gandum pada lumbung Tuhan. Gandum berbicara tentang jiwa-jiwa dan lumbung berbicara kerajaan Sorga. Ini waktunya kita berani memberitakan Injil kepada segala bangsa sebelum kesudahan segala sesuatu itu datang, saya mengajak kita semua untuk selalu menceritakan Kristus dan mengajak setiap orang yang kita temui untuk datang beribadah dan dimuridkan menjadi warga kerajaan Sorga.

KESEMPATAN UNTUK BERBUAH
Pesan Tuhan yang kedua diatas (Kumpulkan Gandum...) tersebut, berbicara kuat sekali dalam roh saya sepanjang hari sabtu itu, sampai tiba waktunya di sore hari kita dilayani oleh team pujian penyembahan Sound
of Praise, karena hari itu merupakan Leadership Conference 2010 untuk hari terakhir/ penutupan. Ketika SoP menaikkan pujian penyembahan, tiba-tiba Tuhan berkata kepada saya tentang seorang pengurus kebun anggur dimana ditengah-tengah kebun anggur tersebut terdapat pohon ara. Dan ketika pemilik kebun anggur itu datang dan melihat pohon ara tersebut tidak berbuah, maka dia berkata kepada pengurus kebun anggur untuk menebangnya saja. Tetapi yang dikatakan oleh pengurus itu ialah meminta kepada tuan pemilik kebun anggur agar memberi kesempatan selama setahun kedepan agar pohon ara tersebut berbuah.
Ketika Tuhan berbicara kuat, saya mencoba untuk mencari ayat tersebut dalam firman Tuhan, namun tidak saya temukan. Lalu saya minta bantuan kepada ko Heru untuk mencarikannya, dan akhirnya ketemu di Lukas 13: 6-9. Ini berbicara tentang kita semua anak muda yang tidak berbuah, baik itu buah roh atau buah jiwa-jiwa, maka jangan heran jika suatu saat kita akan ditebang. Namun saya langsung berkata kepada Tuhan, “beri kesempatan jemaat ini (youth AaK) berbuah sampai tahun depan (2011)”. Ketika saya mengatakan itu, Roh Kudus mengingatkan saya tentang tema tahun depan yang sudah diberikan yaitu SPARKLING TIME dengan cara BERBUAH BANYAK. Saya tahu ini merupakan jalan dari Roh Kudus untuk kita bisa dipacu untuk menghasilkan buah yang lebat. Apakah saudara siap? Itu bergantung dari pribadi kita masing-masing, sebab waktunya sudah sangat, sangat, sangat singkat! *Hendri- Youth Leader (YOUTODAY)

FAITH

Sangat mudah untuk kita mengatakan beriman jika kita dalam keadaan baik-baik saja, semuanya ok, semuanya tersedia dengan baik, semua serba kecukupan. Bagaimana jika kita dalam keadaan down, putus asa, berkekurangan, dan tidak ada yang sesuai dengan keinginan hati kita?
Ada sebuah kisah inspiratif dari seorang hamba Tuhan pedesaan yang sedang bergumul untuk membangun gerejanya yang kecil di sebuah desa. Dia terus berdoa, berpuasa dan berharap Tuhan akan mencukupi kebutuhannya. Dan selama berbulan-bulan dia terus berdoa dan akhirnya terkumpul Rp 500 ribu, dan jumlah tersebut masih kurang Rp 1,5 juta lagi.
Rupanya Tuhan menjawab doanya, dia diundang untuk berkotbah di sebuah gereja besar di kota besar, siang harinya dia menyiapkan diri untuk berangkat dengan motor bututnya. Sesampainya di gereja yang mengundangnya, dia mulai berkotbah. Selesai berkotbah, dia menerima persembahan kasih senilai Rp 1,5 juta, dan ada seorang jemaat di gereja tersebut yang juga memberikan jaket karena pendeta tersebut mengendarai motor tanpa jaket.
Dengan senangnya dia pulang ke desanya pada malam hari, saking senangnya dia memuji Tuhan karena Tuhan telah memberikan jawaban atas doanya yaitu kebutuhan untuk pembangunan gereja diselesaikan. Namun ditengah perjalanan, dia di
hadang oleh beberapa orang rampok, akhirnya uang Rp 1,5 juta yang dia simpan di jaketnyapun dirampas,
termasuk jaket barunya. Dengan sangat dia memohon kepada rampok tersebut untuk mengembalikan jaket baru yang diberikan oleh jemaat, mendengar permintaannya tersebut, si rampok tidak mau memberikannya. Namun dia
memberikan jaket bututnya yang bau kepada si pendeta desa ini, dan mempersilakan pendeta tersebut untuk pulang.
Pendeta tersebut pulang dengan air mata, baru saja dia menerima berkat namun dalam sekejab hilang. Setibanya di rumah, pedeta tersebut masuk kamar dan menaruh jaket perampok tersebut dilantai. Dia berdoa dan komplain dnegan Tuhan tentang kejadian yang dialaminya, namun seketika dia mendengar Tuhan membisikkan sebuah kata,”buka kantong jaket itu”, karena penasaran, dia membukannya, dan betapa kagetnya, sebab dia menemukan uang Rp 2 juta dari kantong jaket perampok tersebut.
Keesokan harinya dia bersaksi didepan jemaat,”Puji Tuhan, gereja kita dibangun dengan uang rampok”....karena memang uang tersebut ialah uang dari perampok yang menukarkan jaketnya.
Itulah iman! Iman yang tidak bergantung oleh apapun, iman yang selalu berharap Tuhan sanggup! Percayalah apa yang kita alami, pasti Tuhan akan menjadikan baik adanya. Amin (YOUTODAY)

MELESET, NAIKLAH KE GUNUNG TUHAN

Seekor burung rajawali memiliki siklus hidup yang unik dibandingkan dengan binatang lainnya, salah satunya ialah siklus pergantian bulu, cakar dan paruhnya. Ketika rajawali memiliki bagian-bagian tubuh yang lengkap, dia dengan sangat mudahnya menangkap mangsa tanpa meleset sedikitpun, kombinasi dari bulu yang sangat aerodinamik, cakar yang sangat tajam dan kuat mencengkram mangsa, dan paruh yang tajam dan kuat untuk merobek mangsanya, membuat rajawali yang sempurna ini mendapatkan apa yang dia inginkan. Namun apa yang terjadi jika ketiga elemen tersebut digunakan terus menerus?
Rajawali tersebut tidak lagi bisa terbang dengan baik karena kemampuan aerodinamik dari bulunya mulai menurun sehingga dia tidak dapat terbang dengan nyaman dan sempurna, cakar yang digunakan mulai tumpul dan tidak terlalu kuat dan paruhnya pun pulai rapuh dan tidak bisa merobek mangsa dengan baik. Disaat seperti itulah maka setiap mangsa yang diincarnya akan meleset. Demikian pula dengan kehidupan kerohanian kita, disaat kita mulai ‘tajam-tajamnya’ melayani Tuhan, mendengar suara Tuhan, sibuk dengan berbagai pelayanan, kita dapat dengan mudah melayani progress/ kenaikkan dalam pelayanan. Namun apa yang terjadi jika kita terlalu sibuk pelayanan? Kita akan mengalami penurunan kualitas pelayanan, kita kurang peka mendengar suara Tuhan, kita sering membuat kesalahan dalam pelayanan karena hal yang rutin saja yang kita kerjakan, kita kurang tajam mengerti isi hati Tuhan. Ketika kita mengalami itu, maka pelayanan kita akan meleset. Taukah kita, arti kata dari dosa yang
sebenarnya ialah “meleset dari sasaran”, ketika kita tidak lagi tajam dalam melayani, maka kita sedang melakukan dosa, ketika kita meleset melakukan kehendak Tuhan maka disaat itulah kita jatuh dalam dosa. Berapa banyak kita sering mendengar banyak hamba Tuhan hebat jatuh dalam berbagai dosa karena terlalu sibuk melayani? Kepekaan akan suara Tuhan akan sangat mempengaruhi mereka dalam kepekaan terhadap suara Tuhan.
Lalu apa yang harus dilakukan? Sama seperti yang dilakukan rajawali, maka kita harus melakukan hal yang sama. Rajawali yang mulai menyadari bahwa ketajamannya berkurang, maka dia akan naik terbang tinggi kesebuah bukit yang tidak bisa dijangkau oleh seekor makhluk sekalipun. Disanalah dia berbulan-bulan berdiam diri untuk menggaruk-garuk cakarnya kepada batu bukit yang keras sehingga patah, dia akan emmatuk-matukkan paruhnya ke batu yang keras agar patah, dan dia terus menggoyang tubuhnya agar bulu-bulu yang lama itu rontok. Dan hari itu, dia menjadi rajawali yang paling buruk. Namun setelah beberapa bulan kemudian, dia menjadi rajawali yang sempurna karena setiap bagian tubuhnya bertumbuh terus dengan sempurna.
Hal yang sama harus kita kerjakan jika kita merasa kurang tajam, naikkah ke gunung Tuhan ke dalam hadirat Tuhan. Ditempat itulah iblis tidak bisa menyentuh kita, ditempat itulah kita mengalami perlindungan Tuhan dan ditempat itulah kita mengalami pemulihan bagi jiwa dan kerohanian kita. Hanya dalam hadiratNya, kita mengalami pemulihan dan kembali dipertajam. GBU
*Hendri (YOUTODAY)

LIHAT ANAK MUDA

Saya sangat percaya dengan beberapa nubuatan didalam alkitab atau juga para nabi Tuhan di dalam firman Tuhan atau juga para nabi Tuhan yang hidup pada zaman ini, bahwa pergerakan Tuhan yang dahsyat ada ditangan generasi muda sekarang. Seperti kita ketahui bahwa populasi terbesar dari penduduk dunia sebesar 67,14% merupakan range usia 20 tahun kebawah. Itu semua belum termasuk usia dewasa muda antara range usia 21-40 tahun. Bisa saya katakan bahwa hampir 80% populasi penduduk bumi merupakan generasi muda. Dan tahukah kita bahwa iblis sedang mati-matian melakukan ‘aborsi’ terhadap generasi ini, sebab dia tahu bahwa generasi muda saat ini merupakan generasi pewaris dari kebangunan rohani terbesar pada abad ini. Seorang nabi Tuhan
bahkan mengatakan bahwa pergerakan Tuhan tahun-tahun mendatang merupakan penggabungan dari dua kitab yaitu Keluaran dan Kisah Para Rasul. Kitab keluaran menceritakan tentang mujizat-mujizat dan tanda ajaib yang Tuhan lakukan seperti membelah laut, hujan manna, dll. Sedangkan Kisah para Rasul merupakan tanda-tanda ajaib yang berasal dari kuasa Roh Kudus seperti kesembuhan melalui bayangan, Lawatan Roh Kudus seperti angin, api dan sebagainya, sekali berkotbah 3000 orang menyerahkan dirinya untuk dibabtis, dan masih banyak tanda mujizat lainnya. Itu semua akan dialami oleh generasi ini. Persiapkan dirimu, jaga kekudusanmu, dan lakukan kehendak Tuhan pada zamanmu! Halleluya!
*Hendri (YOUTODAY)

MASUK GERBANG YANG BARU (ROSH HASSANAH-8 SEPTEMBER 2010)

Saya sangat percaya bahwa dialam rohani kita sedang memasuki sebuah gerbang baru dalam kehidupan kita maupun pelayanan kita. Ketika kami berdoa pada hari Rabu 8 September 2010 yang lalu, sekaligus memperingati hari Rosh Hassanah/ tahun baru Yahudi, sesuatu yang tidak pernah saya pikirkan Tuhan sudah berikan. Ternyata pergantian tahun pada penanggalan yahudi tersebut merupakan sebuah gerbang baru yang Tuhan sediakan untuk kita lalui. Secara pribadi, ketika saya berdoa, Tuhan mendorong saya untuk berdoa meminta “batu-batu”, pertama saya tidak tahu namun akhirnya Roh Kudus beri pengertian, batu pertama yang saya minta ialah batu-batu yang berbicara, kedua batu putih yang terdapat tulisan nama saya sendiri, dan batu ketiga lima batu licin yang dipakai Daud untuk mengalahkan Goliath. Waktu saya mendapat gambaran itu, saya langsung memintanya kepada Bapa ketiga macam batu tersebut untuk tahun ini. Batu pertama yaitu batu yang berbicara ini merupakan batu yang disunun menjadi sebuah tugu peringatan dimana orang-orang kudus Tuhan zaman dahulu membuat perjanjian dihadapan Tuhan, seperti Yakub ketika melihat Tuhan, maka dia mendirikan tugu dari batu, ketika dia membuat perjanjian dengan Laban, dia juga melakukan hal yang sama. Dan batu tersebut merupakan saksi dari apa yang sudah Tuhan kerjakan dalam kehidupan saya artinya akan banyak kesaksian yang terjadi luar biasa. Batu kedua ialah batu putih yang terdapat nama, ini merupakan batu yang saya pernah diberikan mimpi beberapa tahun yang lalu, dan ini merupakan sebuah tanda materai Tuhan dalam kehidupan kita dan kekuatan juga termasuk kekudusan. Dan batu ketiga ialah batu-batu licin, ini punya dua makna yaitu kehidupan yang diproses oleh Tuhan dan orang-orang yang bergerak dengan tepat yang Tuhan tempatkan dan pilih disekitar kita.
Setelah saya berdoa demikian, tiba-tiba Tuhan menuntun kami untuk doa pertobatan dan mengakhiri dan memohon ampun terhadap semua dosa, pelanggaran, dan ketidak taatan dimasa yang lampau sebelum memasuki tahun yang baru tersebut. Setelah kami berdoa demikian, saya melihat dan merasakan dalam roh, Tuhan menurunkan tongkat Harun ditengah-tengah jemaat. Saya terkejut, mengapa bukan tongkat Musa? Namun Tuhan berkata, ini merupakan tanda peneguhan bahwa tahun depan kita akan masuk pada tahun berbuah dan tuntunan Tuhan yang kuat. Seperti kita telah ketahui, tongkat Harun ini unik karena pada tongkat tersebut terdapat tunas, bunga dan buah badam. Tongkat berbicara tentang tuntunan Tuhan dan keimaman yang kuat dan buah badam berbicara tentang buah-buah roh yang harus kita hasilkan.
Melalui peristiwa tersebut, saya mengerti apa yang akan Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita pada tahun-tahun mendatang. Ini merupakan tahun yang bukan main-main, Tuhan akan berurusan serius dengan kehidupan kita. Sama seperti kesaksian saya tentang Spakling Time di edisi kali ini tentang berbuah tahun depan, ini juga merupakan masa persiapan untuk sebuah lawatan besar dan kita harus menuntaskan tugas kita dan tanggung jawab kita dibumi. Amin. *Hendri (YOUTODAY)

MENJADI TANDA AJAIB

Mungkin saudara telah membaca kisah tentang Rhema yang Tuhan taruh dalam hati saya hari-hari ini tentang memperkatakan firman yang tertulis dalam Yesaya 51:16a (AKU menaruh firmanKu de dalam mulutmu...). Pertama kali saat saya memperkatakannya (rumah dua lantai dan pertumbuhan jemaat menjadi 1000 dan diperkaya Tuhan) saya agak ragu dan tidak yakin, namun Roh Kudus memantapkannya hari demi hari bahwa Tuhan pasti melakukannya.
Hari minggu yang lalu (15 Agustus 2010) saya dan Siska berencana untuk beribadah pada jam 4 sore di sebuah gereja, ternyata tidak sesuai kenyataan karena banyak kegiatan yang kami kerjakan sehingga kami baru selesai pada Pk 16.30 Wib. Kalaupun saya ikut ibadah pada jam 5 sore, saya sungkan dengan kakak saya yang telah saya janjikan untuk kembali ke rumah jam 5 lebih. Akhirnya, daripada pulang semakin malam, kami berdua memutuskan untuk tetap datang ibadah pada jam 4 sore. Dan betul, semua tempat ibadah diruang utama dipenuhi banyak orang, sehingga kami harus duduk digedung sebelah melalui layar LCD yang juga kebetulan agak mengalami gangguan gambarnya. Dengan hati dongkol saya menggerutu, andai saja saya datang jam 4 pasti tidak akan duduk di gedung sebelah, dan tempatnya paling ujung belakang lagi. Tapi saya berusaha utnuk tetap konsentrasi walaupun agak dongkol dan posisinya jelas tidak enak.
Pada waktu firman Tuhan disampaikan, saya juga tidak terlalu ‘ngeh’ dengan pengajaran yang disampaikan, dan dalam hati saya berpikir apakah firman hari ini menjadi jawaban untuk hidup saya? Singkat cerita, hamba Tuhan yang melayani menyampaikan firman Tuhan tentang Musa yang minta kepada Tuhan untuk diberikan daging dalam Bilangan 11: 23. Dan waktu saya baca ayat tersebut:

Tetapi TUHAN menjawab Musa,”Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firmanKU terjadi kepadamu atau tidak!”

Ketika pembacaan sampai pada bagian kedua (huruf tebal) dari ayat tersebut, saya merasa dalam roh saya, “INI DIA!”. Ini merupakan jawaban dari keraguan saya untuk memperkatakan firman dengan iman (untuk hidup pribadi dan Youth AaK). Waktu saya ragu, ternyata Tuhan memakai hambaNya untuk membaca Bilangan 11: 23 tersebut. Dan saya merasa dalam roh saya Tuhan berkata,”Kamu ragu, sekarang AKU sudah menjawabnya! Terus perkatakan firman dalam hidupmu, maka semua pasti AKU lakukan”
Hari itu saya terus gelisah (tanya pada Siska kalau tidak percaya) sambil senang bukan main, dalam hati saya tidak lagi merasa dongkol karena sekalipun datangnya terlambat, duduk paling pojok ujung dan bukan dalam gedung utama, tapi Tuhan masih bisa berbicara.
Dan pada tanggal 16 Agustus 2010, Pk 22.30 Wib, Tuhan memberi saya hikmat untuk menuliskan sebuah gambar seperti disamping:

AKU menaruh firmanKu ke dalam mulutmu...Yesaya 51: 16a
(jika kamu percaya dengan iman maka....)
Sekarang engkau akan melihat apakah firmanKU terjadi kepadamu atau tidak! Bilangan 11: 23b
(Dan ini yang terus saya perkatakan dalam hidup saya...)
“Hidupku akanmenyatakan Kemuliaan TUHAN, sebab aku diciptakan TUHAN untuk menjadi TANDA AJAIB bagi banyak orang”

Dan saya selalu perkatakan untuk jemaat Youth Allah adalah Kasih Creative Church, semua yang setia dan terus bertumbuh dan melekat dalam komunitas ini (AaK) akan menjadi TANDA AJAIB bagi banyak orang dan menyatakan kemuliaan Tuhan, semua akan diperkaya, semua punya masa depan yang baik, semua diberkati berlimpah, semua menjadi bendahara kerajaan Surga yang baik dan tidak pelit, jemaat akan menjadi 1000 orang, dan semuanya menjadi sangat kaya didalam Tuhan. Semua pasti terjadi, dalam nama Yesus! I love you all Jemaat AaK. *Hendri S (YOUTODAY)

PELAYANAN GENERASI


Browse Notes
Friends' Notes (0)
Pages' Notes (0)
My Notes (0)
My Drafts (0)
Notes About Me (0)
Subscribe
My Notes
Edit import settings
Edit
PELAYANAN GENERASI
by Hendri Setiawan on Tuesday, September 14, 2010 at 1:49pm
Kita semua sepakat bahwa pelayanan generasi meliputi 3 macam area, diantaranya: Menghormati Generasi Terdahulu (Honoring the Last Generation), Melayani Generasi sekarang (To Serve the Generation), dan menyiapkan Generasi mendatang (Next Generation Preparation)

Menghormati Generasi Terdahulu (Honoring the Last Generation)
Sejujurnya sangat mudah kita menghormati orang yang punya cara berpikir seperti kita, apalagi jika orang yang lebih tua dari kita mengerti dan sejalan dengan cara berpikir kita. Namun itu semua tidaklah semudah yang kita bayangkan, banyak pemimpin anak muda sekarang yang mengalami crash dengan gembala atau pemimpin hanya karena perbedaan persepsi. Memang diakui bahwa perbedaan usia akan berpengaruh kepada perbedaan cara berpikir dan kematangan. Orang yang jauh lebih tua akan lebih banyak berpikir dalam melakukan sesuatu, namun ini bertolak belakang dengan generasi muda yang tidak terlalu berpikir panjang dalam melakukan sesuatu, itulah sebabnya Tuhan suka memakai anak muda untuk memunculkan pergerakan-pergerakan baru karena mereka cenderung taat kepada Tuhan dan menjadi penuntas dari kehendak Tuhan. Walaupun demikian, kita tetap harus menghormati generasi terdahulu sebagai orang yang meletakkan dasar kehidupan kerajaan Allah dalam kehidupan kita dan mereka sebagai pelari pertama dalam sebuah perlombaan estafet sebelum tongkat tersebut diberikan kepada kita.

Melayani Generasi sekarang (To Serve the Generation)
Kita bisa belajar dari Daud yang disebut oleh Tuhan sendiri bukan hanya sebagai “orang yang kehidupannya diperkenan Tuhan”, namun Daud ini juga disebut dalam Kisah Para Rasul sebagai orang yang “melakukan kehendak Allah pada zaman nya (selama hidupnya)”, atau dengan kata lain, Daud merupakan sebuah contoh dari sebuah generasi yang menuntaskan tugas, tanggung jawab, dan kepercayaan yang sudah Tuhan beri dalam hidupnya atau dengan istilah yang lagi nge tren saat ini, Daud merupakan generasi yang mencapai garis akhir.
Ini merupakan sebuah teladan yang luar biasa dari Daud, dia tidak lari ketika kota Ziglag terbakar, dia tidak lari ketika musuh menyerang Israel, tetapi yang dilakukannya ialah dia menghajar semua musuh Allah dan membawa keamanan yang luar biasa, hal tersebut bisa kita lihat ketika dia diperdamaikan dengan musuh-musuhnya di kota Hebron dan akhirnya dia diangkat menjadi raja sepenuhnya dari 12 suku Israel.
Hari-hari ini saya ditegur Tuhan ketika melihat keadaan kaum muda yang pernah mengalami penurunan, saya mulai putus asa dengan keadaan tersebut, dan rasanya ingin menyerah saja, tetapi Tuhan mengingatkan saya untuk memperkatakan nubuatan dalam Firman Tuhan oleh nabi Yehezkhiel tentang tulang-tulang yang kering dibangkitkan menjadi tentara yang besar. Bukan hanya itu, Tuhan juga mengingatkan saya untuk menjadi gembala yang loyal dan tidak kabur seperti gembala upahan. Ini sangat penting! Kesetiaan merupakan kunci utama dari pelayanan generasi kedua ini.

Menyiapkan Generasi mendatang (Prepare the Next Generation)
Kita sebagai generasi Tuhan mungkin sudah melakukan hal pertama dan kedua, tetapi bagaimana dengan hal ketiga? Apakah kita sudah mempersiapkan diri untuk melanjutkan pergerakan ini pada zaman yang berbeda dan dengan generasi yang berbeda? Kita semua mungkin pernah mendengar istilah ini:” Wah, setelah ditinggal mati oleh gembalanya, gereja A habissss” atau “Wah, nggak ada lagi hamba Tuhan seperti X yang punya pelayanan yang dahsyat”. Itu semua bukanlah ungkapan positif tetapi ungkapan negatif dari sebuah pelayanan yang mengalami penurunan. Saya rindu ini tidak terjadi pada kita, mungkin selama ini kita bergantung kepada pemimpin kita, semua tersedia karena kita “menjual” nama gembala atau gereja kita, namun pernahkah kita memikirkan satu hal, bagaimana jika Tuhan memanggilnya?
Gereja yang sadar bahwa waktu terus bergerak, maka mereka akan menyiapkan generasi selanjutnya untuk menuntaskan rencana Tuhan. Contohlah pada kehidupan raja Daud, ketika semasa hidupnya dia sudah membereskan semua musuhnya sehingga ketika Salomo naik menjadi raja, tidak terjadi perang di Israel karena para musuh Israel segan dengan Daud yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa Daud telah menyiapkan segala sesuatu jauh hari sebelum Salomo menggantikannya. Itu dilakukan karena dia ingin meneruskan apa yang dimiliki kepada generasi berikutnya. Salam pergerakan! *Hendri (YOUTODAY)

Jumat, 03 September 2010

GOD OF MEPET

Judul: GOD OF ‘MEPET’

1 Korintus 2: 9
Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Saya sangat percaya bahwa Tuhan yang kita sembah ialah Tuhan yang punya keunikan disbanding illah lain, Dia memperkenalkan diriNya kepada setiap pribadi dengan caraNya sendiri. Kalau kita membaca alkitab dengan lebih teliti, kita akan menemukan bahwa pewahyuan tentang Tuhan itu sendiri muncul ketika seseorang mengalami sebuah peristiwa. Misalkan Daud mengatakan Tuhan sebagai Perisai, gunung batu, pertolongan, dan sebagainya, karena Daud mengalami tuhan pada area-area tersebut. Sebutan untuk Tuhan muncul karena pengalaman, inilah uniknya kekristenan dibandingkan dengan yang lain, kita hidup bukan hanya dari teori namun dari pengalaman juga, sehingga hal pertama yang ditentang dalam kekristenan ialah roh agamawi.

Kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang Tuhan yang kita sembah sebagai El Shaddai/ Allah maha Kuasa. Saya pernah membaca tentang sebuah kisah dari nabi besar yang disebut sebagai sahabat Tuhan yaitu Abraham. Bagaimana perjalanan hidupnya yang jatuh bangun yang itu juga tertulis dalam alkitab, termasuk ketika dia mengambil Hagar sebagai penerus keturunannya.
Ketika Abraham menerima janji bahwa dia akan menjadi bapa bagi segala bangsa, maka dengan setia Abraham terus menanti-nantikannya dan saya percaya mungkin setiap hari mereka (Abraham & Sarah) bersetubuh dan berharap agar keturunan mereka dilahirkan. Mungkin kalaupun pada jaman mereka ada obat-obat kesehatan sex, maka mereka juga akan mengkonsumsi dengan rutin setiap hari, karena mereka sangat percaya bahwa iman tanpa perbuatan ialah mati, dan Abraham sangat ahli dalam hal demikian.

Setelah ditunggu-tunggu beberapa tahun terus menerus, mereka mengalami kelelahan iman, Sarah dan Abraham sepakat untuk mengambil Hagar sebagai penerus keturunan mereka. Ditengah-tengah keputusasaan mereka dan ditengah-tengah pikiran Abraham mungkin berkata,”kalau tidak sekarang mungkin akan terlambat”. Maka diambillah Hagar sebagai penerus keturunan dan ternyata lahirlah seorang anak bernama Ismael yang menyebabkan konflik dalam kehuarga Abraham sehingga Sarah memaksa Abraham untuk mengusi Hagar dan anaknya.

Setelah peristiwa pengusiran tersebut, sepasang manusia Allah tersebut kembali mencoba untuk bersetubuh dan berharap anak yang dijanjikan Tuhan bisa diterima dan digenapi. Mungkin, dalam imaginasi saya, mereka mencoba berbagai obat dan makanan kesehatan untuk kesehatan sperma mereka agar apa yang mereka kerjakan tidak sia-sia. Namun nyatanya mereka tidak kunjung mendapat keturunan yang dijanjikan, sedangkan Tuhan terus menerus mengulang janjiNya kepada Abraham bahwa keturunannya seperti pasir di laut dna bintang-bintang di langit. Semakin Abraham menantikan janji tersebut, semakin dia bimbang sebab dia membandingkan janji tersebut dengan keadaannya yang sudah semakin sangat tua. Dan tibalah pada satu titik dimana Abraham menyerah dengan keadaannya, disaat itulah Tuhan datang kepada Abraham dan menyatakan diriNya sebagai El-Shaddai / Allah maha kuasa. Pernyataan Tuhan tersebut muncul ketika Abraham mulai menyerah dan mengangkat tangannya kepada Tuhan.

Bukankah kita sering mengalami hal demikian, kita menantikan pertolongan Tuhan namun kita terus mencoba dengan cara kita, dari yang halal sampai yang haram? Bahkan kita akhirnya harus jatuh bangun dalam berbagai hal karena kita terus mencoba menolong diri kita sendiri dengan cara kita? Dan kalau kita terus melakukan dengan cara kita sendiri, sebenarnya kita sedang memperpanjang masa penantian kita untuk memperoleh apa yang Tuhan janjikan.

Firman Tuhan berkata,” Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." Tuhan melakukan segala sesuatu secara unik dan diluar batas pikiran kita.

Suatu ketika saya sedang menunggu pembayaran dari customer, disaat itu dana yang ada di rekening saya sedang menipis dan giro yang sudah saya buka akan minus pada hari itu (Jumat) karena akan banyak supplier yang akan mencairkan giro yang mereka terima. Saya mencoba dengan cara saya sendiri untuk Tanya kurs di bank X,Y,Z dengan harapan akan mendapat kurs yang tinggi. Karena kurs yang saya dapatkan sama rendahnya, saya memutuskan untuk pergi makan siang dan tidak memikirkan masalah tersebut sejenak saja.

Dan sepulang dari makan siang, saya iseng untuk mengecek saldo di bank saya, hasilnya ada beberapa pembayaran dari beberapa customer yang tidak diduga sekitar 300 juta lebih dan itu cukup untuk menutup buka giro saya sampai minggu depannya. Dari situ Tuhan mengingatkan saya tentang kisah Abraham diatas, saya menyebut El-Shaddai bukan hanya Allah maha kuasa tapi GOD OF ‘MEPET’, karena menang Dia sukanya bekerja dengan waktu yang sangat tepat, dan waktu itu atau moment itu muncul ketika kita sudah mengangkat tangan dan menantikan Tuhan untuk turun tangan. Itulah Tuhan yang kita sembah, Dia tidak pernah terlalu cepat tetapi Dia juga tidak terlambat karena memang Dia adalah GOD OF ‘MEPET’.

Oleh:
Hendri Setiawan