Ada beberapa level yang mesti kita lalui waktu kita mengambil keputusan untuk melayani Tuhan. Dan level-level ini merupakan sesuatu yang terkadang kita balik-balik sehingga banyak hal yang keliru ketika kita melayani.
Level pertama, Full Time
Orang berpikir bahwa oang yang melayani full time merupakan orang yang sudah berikan hidupnya untuk Tuhan (menjadi Pendeta). Alkitab mengajar kita bahwa apa saja yang kita lakukan, lakukanlah sama seperti untuk Tuhan, artinya dalam setiap nafas, bagian hidup kita, dan segala tindakan kita sekecil apapun juga berarti melayani. Ingat waktu yang Tuhan berikan kepada kita ialah 24 jam, jika kita mengambil keputusan untuk melayani berarti kita juga harus siap sedia kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun Tuhan minta kita untuk melayani. Banyak orang berpikir dengan melayani Tuhan di mimbar saja sudah cukup namun sebenarnya pelayanan sebenarnya terjadi dan Tuhan nilai dari segala tindakan kita diluar mimbar. Sangat memungkinkan ketika kita berdiri di mimbar, kita pasti menampilkan sesuatu yang bagus, rapi, tanpa cela, sopan dan sebagainya. Tapi bagaimana dengan waktu-waktu kita sehari-hari? Itulah yang dimaksudkan dengan melayani dengan sepenuh waktu.
Level kedua, Over Time
Seorang hamba selalu siap sedia kapanpun Tuannya datang dan menyuruhnya melakukan apapun. Kedatangan Tuhan kedua kali merupakan suatu waktu pengujian bagi anak-anak Tuhan, apakah kita akan siap sedia ketika Tuhan datang atau tidak. Dalam pelayananpun, Tuhan menuntut kita untuk memiliki kapasitas hidup yang diperluas melalui waktu-waktu yang kita punya untuk Dia. Over time berbicara tentang kesiapan kita untuk tetap melayani Dia diwaktu-waktu kita yang paling berharga. Misalkan, suatu malam Tuhan bangunkan saya untuk berkomunikasi dengan Dia. Itu sangat melelahkan dan membuat tubuh tambah capek, tapi saya tahu itulah waktu Tuhan untuk menguji hati saya. Apakah saya melayani Dia dengan sepenuh waktu dan over time atau tidak.
Level ketiga, Full Heart
Jika kedua level diatas berbicara tentang kesiapan dan waktu, pada level ini berbicara tentang kesiapan secara batin yaitu hati. Kita melayani Tuhan bukan sekedar sebagai Tuan namun lebih dari itu, kita melayani Dia sebagai mempelai Pria. Seorang mempelai wanita akan melayani sang mempelai Pria dengan segenap hatinya. Ini yang Tuhan sedang cari pada hari-hari ini. Apakah kita melayani Dia sekedar karena waktu luang? Atau hanya ingin mengembangkan talenta kita semata? Ataukah kita melayani Dia dengan segenap hati?
Level pertama, Full Time
Orang berpikir bahwa oang yang melayani full time merupakan orang yang sudah berikan hidupnya untuk Tuhan (menjadi Pendeta). Alkitab mengajar kita bahwa apa saja yang kita lakukan, lakukanlah sama seperti untuk Tuhan, artinya dalam setiap nafas, bagian hidup kita, dan segala tindakan kita sekecil apapun juga berarti melayani. Ingat waktu yang Tuhan berikan kepada kita ialah 24 jam, jika kita mengambil keputusan untuk melayani berarti kita juga harus siap sedia kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun Tuhan minta kita untuk melayani. Banyak orang berpikir dengan melayani Tuhan di mimbar saja sudah cukup namun sebenarnya pelayanan sebenarnya terjadi dan Tuhan nilai dari segala tindakan kita diluar mimbar. Sangat memungkinkan ketika kita berdiri di mimbar, kita pasti menampilkan sesuatu yang bagus, rapi, tanpa cela, sopan dan sebagainya. Tapi bagaimana dengan waktu-waktu kita sehari-hari? Itulah yang dimaksudkan dengan melayani dengan sepenuh waktu.
Level kedua, Over Time
Seorang hamba selalu siap sedia kapanpun Tuannya datang dan menyuruhnya melakukan apapun. Kedatangan Tuhan kedua kali merupakan suatu waktu pengujian bagi anak-anak Tuhan, apakah kita akan siap sedia ketika Tuhan datang atau tidak. Dalam pelayananpun, Tuhan menuntut kita untuk memiliki kapasitas hidup yang diperluas melalui waktu-waktu yang kita punya untuk Dia. Over time berbicara tentang kesiapan kita untuk tetap melayani Dia diwaktu-waktu kita yang paling berharga. Misalkan, suatu malam Tuhan bangunkan saya untuk berkomunikasi dengan Dia. Itu sangat melelahkan dan membuat tubuh tambah capek, tapi saya tahu itulah waktu Tuhan untuk menguji hati saya. Apakah saya melayani Dia dengan sepenuh waktu dan over time atau tidak.
Level ketiga, Full Heart
Jika kedua level diatas berbicara tentang kesiapan dan waktu, pada level ini berbicara tentang kesiapan secara batin yaitu hati. Kita melayani Tuhan bukan sekedar sebagai Tuan namun lebih dari itu, kita melayani Dia sebagai mempelai Pria. Seorang mempelai wanita akan melayani sang mempelai Pria dengan segenap hatinya. Ini yang Tuhan sedang cari pada hari-hari ini. Apakah kita melayani Dia sekedar karena waktu luang? Atau hanya ingin mengembangkan talenta kita semata? Ataukah kita melayani Dia dengan segenap hati?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar