Pernahkah kita jatuh? Pada saat kondisi kita fit secara rohani, tiba-tiba kita mengalami kejatuhan rohani? Dan ketika kita jatuh apa yang kita lakukan? Apakah kita datang kepada Tuhan dan memohon ampun kepadaNya? Dan apakah kita merasa Tuhan diam terhadap kita? Daud pernah mengalami hal yang sama ketika dia menghampiri Betsyeba dan ditegur habis oleh nabi Nathan. Dalam Mazmur 51 menunjukkan bagaimana Daud mengakui kesalahannya dan memohon ampun kepada Tuhan. Ada beberapa point yang kita bisa pelajari dari apa yang pernah dialami oleh Daud ketika dia mengalami kejatuhan:
Pertama, Mengakui dengan jujur kesalahannya (Ayat 3-5)
“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setiaMu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmatMu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Bisa saja jika Daud malah menegur balik nabi Nathan dan memenjarakannya ketika Nathan menegur dia, namun sekalipun dia raja, dia memiliki hati yang mudah dibentuk dan memiliki kerendahan hati yang luar biasa. Inilah yang dicari Tuhan pada tahun mendatang, hati yang tulus, jujur, murni dan mudah dibentuk sekalipun kita akan dibangkitkan menjadi raja-raja dalam kehidupan kita.
Kedua, memohon pengampunan dari Tuhan (Ayat 9)
Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Banyak orang ketika dia jatuh, yang dicari bukanlah Tuhan namun sesamanya. Biasanya alasan yang digunakan ialah agar bisa saling mendoakan dan menguatkan. Memang itu diperlukan, namun hal pertama yang Daud lakukan ialah ia memohon pengampunan dari Tuhan, hatinya mencari Tuhan sebagai sumber pengampunan dalam kehidupannya.
Ketiga, memiliki kerinduan kepada Tuhan (Ayat 13)
Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil RohMu yang kudus dari padaku!
Daud belajar dari apa yang dialami oleh Saul, ketika Saul jatuh dan tidak bertobat maka Roh Tuhan undur dari padanya. Satu hal yang dipegang oleh Daud dalam kehidupannya ialah apapun yang dia terima dalam kehidupannya, itu semua berasal dari Tuhan, dan kerinduan terdalam dari dirinya ialah tetap menikmati hadirat Tuhan. Punyakah kita hati seperti demikian? Ketika kita mengalami kejatuhan, jangan pernah kita jauh dari Tuhan dengan alasan apapun. Tuhan pernah berkata kepada saya, ketika kita jatuh dan merasa hidup kita hancur, jangan pernah kita menjauh dari Tuhan sebab hanya Dia yang bisa memulihkan dan membentuk kembali kehidupan kita sebab Dialah penjunan hidup kita. Bagaimana dengan kita?
Pertama, Mengakui dengan jujur kesalahannya (Ayat 3-5)
“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setiaMu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmatMu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Bisa saja jika Daud malah menegur balik nabi Nathan dan memenjarakannya ketika Nathan menegur dia, namun sekalipun dia raja, dia memiliki hati yang mudah dibentuk dan memiliki kerendahan hati yang luar biasa. Inilah yang dicari Tuhan pada tahun mendatang, hati yang tulus, jujur, murni dan mudah dibentuk sekalipun kita akan dibangkitkan menjadi raja-raja dalam kehidupan kita.
Kedua, memohon pengampunan dari Tuhan (Ayat 9)
Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Banyak orang ketika dia jatuh, yang dicari bukanlah Tuhan namun sesamanya. Biasanya alasan yang digunakan ialah agar bisa saling mendoakan dan menguatkan. Memang itu diperlukan, namun hal pertama yang Daud lakukan ialah ia memohon pengampunan dari Tuhan, hatinya mencari Tuhan sebagai sumber pengampunan dalam kehidupannya.
Ketiga, memiliki kerinduan kepada Tuhan (Ayat 13)
Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil RohMu yang kudus dari padaku!
Daud belajar dari apa yang dialami oleh Saul, ketika Saul jatuh dan tidak bertobat maka Roh Tuhan undur dari padanya. Satu hal yang dipegang oleh Daud dalam kehidupannya ialah apapun yang dia terima dalam kehidupannya, itu semua berasal dari Tuhan, dan kerinduan terdalam dari dirinya ialah tetap menikmati hadirat Tuhan. Punyakah kita hati seperti demikian? Ketika kita mengalami kejatuhan, jangan pernah kita jauh dari Tuhan dengan alasan apapun. Tuhan pernah berkata kepada saya, ketika kita jatuh dan merasa hidup kita hancur, jangan pernah kita menjauh dari Tuhan sebab hanya Dia yang bisa memulihkan dan membentuk kembali kehidupan kita sebab Dialah penjunan hidup kita. Bagaimana dengan kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar