Selasa, 01 September 2009

MIMPI BESAR


Sudah sangat sering kita dengar dalam setiap kotbah ataupun seminar bahwa kita terutama anak muda harus punya mimpi atau visi dalam hidup. Setiap kali ditanya, selalu saja ada orang yg kebingungan mengenai visi atau mimpi mereka. Saat itu pula kita serasa ditemplak, disadarkan bahwa , jangankan bermimpi besar, mimpi aja tidak pernah, alias tidak punya visi blas…..
Pernahkah kita menyadari bahwa seharusnya hidup kita ini penuh makna dan arti? Namun , kenyataannya kita lebih sering melalui hari2 kita dengan biasa2 saja, datar2 saja, tanpa greget, tanpa passion. Kita melalui hari2 dengan rutinitas, tanpa tujuan yg pasti, seperti kursi goyang, yg seolah2 bergoyang2, tapi tidak pernah sampai kemana-mana. Percayalah, bahwa apapun yg kita kerjakan kalau kita tidak mempunyai target dan tujuan tertentu maka apapun itu akan cenderung kita lakukan dengan cara2 standar, cara2 yg biasa kita lakukan. Kita cenderung untuk tidak memikirkan hal2 yg kreatif. Ada gairah atau kesukaan saja tidak cukup. Jika tidak disertai tujuan, maka passion itu makin lama makin luntur. Contoh sederhana, pernahkah kita keluar rumah untuk sekedar makan, lalu kita menghabiskan waktu lama, berputar2 hanya untuk menentukan depot mana yg kita singgahi? Setelah sampai di depot pun kita menghabiskan banyak waktu untuk memilih2 menu yg cocok buat kita dan akhirnya kita makan dengan biasa2 tanpa gairah. Itu semua tidak perlu terjadi seandainya kita sudah punya tujuan sebelum melangkah keluar rumah. Ini hanya masalah perut, coba bayangkan bila itu menyangkut masa depan kita, karir, keluarga, dan sebagainya… apa jadinya nanti? Bagi kita yg masih skul, pernahkah kita membayangkan universitas nanti kita ambil jurusan apa, kerja di mana, mau jadi apa, dst… Tanpa tujuan yg jelas dalam hidup, berarti kita membuang banyak waktu, tenaga, pikiran, harta, dll
Bagaimana memiliki mimpi??
Mimpi bisa dimulai dari kesukaan atau passion kita terhadap sesuatu. Bisa dimulai dari pengalaman hidup kita sebelumnya, dan bisa juga berangkat dari keadaan sekeliling kita. Namun untuk menjadikan mimpi kita optimal dan jadi kenyataan, kita harus bermimpi bersama ROH KUDUS. Maksudnya, minta sungguh2 agar TUHAN menyingkapkan apa kehendakNya dalam hidup kita. Setiap dari kita diciptakan dengan tujuan yg mulia, dan kita perlu tahu kehendak Tuhan itu agar hidup kita benar2 optimal. Sedikitnya ada 3 alasan yg sering terdengar dari org2 yg tidak mempunyai mimpi:
1. “ Mengalir” . Mengalir itu tidak salah asalkan kita tahu pasti kemana tujuan akhirnya, jadi tidak asal kintir. Dan Roh Kudus adalah roh yg membawa ketertiban yg maksudnya bahwa Roh Kudus tidak sembarang, tidak asal dalam pimpinanNya. Malah ada ungkapan kalau asal mengalir berarti arahnya turun, tidak naik, tapi kalau mengalir dan arahnya ke atas berarti ada daya atau kekuatan yg mendorong aliran itu naik yaitu : ROH KUDUS. Beriman dan pasrah adalah dua hal yg berbeda.
2. “Tuhan mampu menyediakan banyak hal yg tak pernah terpikirkan”. Memang Tuhan itu ajaib, Dia sangat mengerti kebutuhan dan kesiapan kita untuk menerima suatu yg besar dari Tuhan. Dia sanggup melakukan segala perkara. Namun, bagaimana TUHAN bisa mengerjakan hal2 yg maksimal dalam hidup kalau kita sendiri tidak tahu apa panggilan hidup kita sebenarnya. Bukan hal yg mustahil kalau Tuhan dengan anugerahNya memimpin kita dalam panggilan kita. Tapi, bisa kita bayangkan seandainya kita lebih awal tahu kehendak Tuhan dalam hidup kita, kita bisa menghemat banyak waktu!!
1. Takut gagal. Banyak orang tidak berani mempunyai mimpi karena takut gagal, takut kecewa apa yg diimpikan tidak pernah tercapai. Sebagian besar orang yg tak mempunyai mimpi takut mengambil resiko dalam melakukan sesuatu. Mereka takut ditertawakan orang, takut malu takut depresi. Daripada merasa kecewa karena mimpi yg tak terlaksana lebih baik tidak pernah bermimpi. Coba bayangkan apa jadinya Colombus takut berlayar ke area yg belum pernah dijelajahi orang? Apa jadinya jika Edison takut kesengat listrik? Bagaimana bila Wright bersaudara takut diketawain orang karena keinginannya untuk terbang seperti burung? Tuhan itu baik, seandainya kita salah memutuskan sesuatu, Dia pasti tidak akan membiarkan kita. Setidaknya kita sudah melangkah dan belajar sesuatu dari kegagalan itu. Itu jauh lebih berharga daripada tidak melakukan apapun!
2. Keterbatasan. Keadaan masa lalu atau kekurangan kita bukan penghalang untuk bermimpi. Justru bermimpi berarti “melepaskan diri” dari kondisi atau keterbatasan
Bila kita tidak memiliki visi atau mimpi maka tindakan kita tidak pernah menghasilkan sesuatu yg benar2 berarti, bagi Tuhan, sekitar kita, bahkan kita sendiri.
Bermimpi besar

Sering saya dengar orang berkata, “mimpi saya punya rumah besar, istri cantik/suami ganteng, mobil bagus.” “Saya ingin jadi pengusaha yg diberkati .” Semua ini tidak salah, tapi kayaknya semua itu juga diinginkan semua manusia di muka bumi. Mimpi yg demikian terlalu umum dan standar.. Apa bedanya kita dengan orang2 lain di luar KRISTUS? Padahal sekali lagi kita harus sadari bahwa Tuhan menciptakan kita dengan khas dan unik, tidak ada yg sama persis dengan kita. Dia punya panggilan yg khas dalam setiap kita, jadi sudah seharusnya kita punya visi2 dan mimpi yg spesifik. Karena Tuhan kita besar dan dahsyat, maka sebagai anak2Nya, kita juga mewarisi perkara2 yg besar. Tuhan mempunyai rencana yg besar dalam setiap kita, jadi jangan pernah sungkan untuk bermimpi besar. Kita patut bermegah di dalam TUHAN yg besar. karena itu bermimpilah yg besar Contoh: “Saya ingin jadi pengusaha kapal tanker yg diberkati Tuhan sehingga saya bisa membuat yayasan yang membiayai ribuan anak yg tidak mampu bersekolah.” Lha yg begini ini yg diingini Tuhan. Juga perlu dimengerti mimpi besar tidak harus berhubungan dengan kondisi financial yg spektakuler. Mimpi dan visi besar Paulus adalah menjadikan orang2 non Yahudi percaya kepada Yesus. Namun apakah Paulus menerima hidup bergelimang harta, nyaman? Penjara dan aniaya harus diterima Paulus. Tapi itulah kebanggaan Paulus, bisa menderita bersama2 dengan Kristus, melakukan apa yg Tuhan mau dalam hidupnya. Mimpi besar dari seorang anak Tuhan tidak pernah berakhiran dengan “…ku” , tidak pernah bersifat egosentris, tapi selalu ditujukan untuk TUHAN dan sesama. Mari bermimpi besar, lakukan perkara2 besar bersama Tuhan. Lakukan apapun yg kita lakukan dengan segenap hati, yg digerakkan dg visi dan mimpi kita bersama Roh Kudus dengan anugerah kekuatan dari Bapa. Bangkit generasi Mikhail! (Heru tjandra- Motivational Conference 2009 Speaker)

Tidak ada komentar: