Senin, 18 Oktober 2010

BERJALAN MENUJU SALIB (18 Oktober 2010, 08.10 pm)

Suatu sore aku melihat banyak keramaian disepanjang jalan menuju Bukit Golgota, ada satu hal yang membuatku tertarik ketika melihat orang-orang tersebut, golongan pertama berteriak untuk menyalibkan seseorang dan golongan kedua adalah orang yang berteriak dan menangis untuk melepaskannya. Aku bertanya dalam hati, siapa orang yang dimaksud?
Perlahan aku mendekati kerumunan orang yang ada dipinggir jalan tersebut....ya Tuhan....apa yang aku lihat? Orang yang pernah membebaskanku dari belenggu dosa, sakit penyakit, dan kemalangan, apa yang terjadi padaNya?

Aku mencoba terus untuk bisa mendekatinya dan bertanya kepadaNya, apa yang sedang terjadi? Aku melihat sendiri, ada seorang ibu yang menangisiNya karena merasa sayang kepadaNya, namun Dia menjawab tangisan ibu tersebut dengan berkata,”tangisi dirimu sendiri”, semakin penasaran aku mencoba terus mendekatiNya.

“Tuan, apa yang terjadi? Bukankah Tuan yang menyembuhkan dan melepaskan aku? Bahkan Tuan yang mengampuni dosaku? Lepaskan diri Tuan dari semuanya ini, kirimkan malaikatMu untuk menolong Engkau...”, kataku kepadaNya. Namun, Dia hanya tersenyum kepadaku sambil berkata,”suatu hari kamu akan mengetahuinya”. Sambil berpikir aku mencoba terus untuk mendekatinya.

Terasa sesak dalam hatiku ketika melihat Dia jatuh untuk ketiga kalinya dalam memikul kayu salib yang besar dan kasar....aku terus bertanya dalam hati apa maksudnya?
Hari semakin siang, perjalanan mulai sampai di bukit yang ditentukan...hatiku tak tahan karena penasaran dan berteriak kepadaNya,” mengapa Engkau mau melangkah menuju bukit itu? Apakah Engkau tidak sayang kepada kami? Mengapa engkau meninggalkan kami?”...Dan Dia menoleh kepadaku sambil tersenyum dan berkata,”karena Aku sangat mengasihimu Hendri, maka Aku harus berjalan menuju tempatKu yang sudah tersedia yaitu salib”.

“tetapi.....mengapa Tuan? Mengapa harus Tuan? Apakah Tuan tidak ingin tinggal bersama aku?”, pintaku sambil menangis dan berlutut....”Aku akan selamanya tinggal bersamamu setelah semuanya ini selesai, sebab apa yang Aku lakukan ialah membersihkan tempat tinggal dalam hatimu untuk Aku bisa tinggal lebih lama”, jawabNya sambil merintih kesakitan.
Dia membaringkan tubuhNya yang penuh luka dan cabikan diatas balok kayu yang kasar...darahNya terus mengalir tanpa henti....sambil menatapku Dia berkata satu hal,” Hendri, ingatlah bahwa ini merupakan bukti cintaKu kepadamu, Engkau akan mengingatnya seumur hidupmu, dan Aku akan menyambut engkau kalau suatu hari engkau pulang”. Aku terus menangis sambil bertanya dalam hati,”Dimana Tuhan penyelamat? Mengapa tidak mengirimkan malaikatNya untuk menyelamatkan Tuanku?”

Disekitar bukit tersebut terdapat setangkai bunga putih yang bersih, aku memetiknya seiring dengan diberdirikannya salibNya...aku membawanya mendekat kepadaNya sambil berkata,”Tuan, aku tidak punya apapun untuk berterimakasih kepadaMu, kecuali bunga ini”...sambil aku tunjukkan kepadaNya...tiba-tiba setetes demi setetes darahNya membasahi bunga yang tadinya putih sekarang menjadi merah menyala karena darahNya...untuk terakhir kalinya Dia berkata kepadaku,” bunga yang engkau bawa merupakan bukti cintamu kepadaKu, tetapi darahKu yang menetes merupakan bukti cintaKu terbesar untukmu...Aku melakukan semuanya ini karena sangat mengasihimu Hendri...jangan menangis sebab Aku harus melakukannya...”. “Tuan....jangan pergi....”,pintaku sebab aku melihat Dia mulai kesulitan untuk bernapas.

Dan untuk terakhir kalinya aku bertanya kepadaNya,”seberapa besar cintaMu untuk ku?”....dengan menarik napas yang sudah tak tertahankan, Dia berkata,”seluas Aku merentangkan tanganKu di salib ini, demikianlah besarnya cintaKu kepadamu....semua sudah selesai”. Dan aku melihat Dia sudah tak bernyawa....itulah kata terakhirnya untukku...memang Dia harus berjalan menuju salib untuk membuktikan cintaNya kepadaku...bagaimana dengan kita? *HENDRI

IKUTI DOA INI UNTUK MENERIMA YESUS SEBAGAI JURU SELAMATMU:
“TUHAN YESUS, AMPUNI AKU SELAMA INI AKU SERING MENGELUH AKAN KEADAANKU, BAHKAN AKU MALU MENGAKUI ENGKAU SEBAGAI TUHAN DAN JURU SELAMATKU, AKU TAHU AKU TIDAK LAYAK BAGI-MU, BAHKAN AKU MERASA SANGAT KOTOR DIHADAPAN-MU, TETAPI KASIHMU TELAH MEMBUKTIKAN KEPADAKU BAHWA ENGKAU YANG LEBIH DAHULU MENGASIHI AKU BAHKAN SEBELUM AKU MENGENAL ENGKAU, SEKARANG AKU MAU ENGKAU MASUK KEDALAM HATIKU DAN BERTAHTALAH DALAM HIDUPKU, SEBAB SALIB-MU TELAH MEMBUKTIKAN CINTA-MU KEPADAKU, TERIMAKASIH UNTUK SEMUA YANG TELAH ENGKAU LAKUKAN KEPADAKU....AKU MENGASIHIMU TUHAN YESUS”

Tidak ada komentar: