Sebagai seorang pemimpin, pasti kita memiliki tujuan yang harus kita capai, dan tujuan tersebut hanya bisa kita capai jika kita bersama dengan bawahan kita mencapai tujuan bersama. Tetapi pada kenyataannya, muncul beberapa pola kepemimpinnan dan sisi buruknya. Beberapa contoh keburukan kepemimpinan saat ini ialah adanya roh control/ mengendalikan orang lain. Hal ini sering menjangkiti para pemimpin termasuk pemimpin dalam gereja, sehingga dia menghalal kan segala cara untuk mengatur orang2 dibawah mereka.
Tuhan tidak pernah mengajar kita sebagai pengontrol hidup sesame atau orang lain, tetapi Tuhan memanggil kita untuk menjadi tanah yang subur sehingga bibit2 baru kepemimpinan dapat bertumbuh dan menyerap sari2 kepemimpinan yang terbaik dari diri kita. Dengan menjadi tanah yang subur maka kita mengembalikan fungsi kepemimpinan yang sesungguhnya yaitu mentoring. Berikut perbedaan antara mentoring dan kontroling:
Mentoring, memiliki ciri2 sebagai berikut:
1. menjadikan bawahan serupa dengan Kristus dan bukan dirinya sendiri.
2. bersedia menerima kritikan dari bawahannya
3. menyediakan diri sebagai sarana untuk bawahan bertumbuh dan mewarisi apa yang baik dari dirinya
4. tidak takut tersaingi
5. memberi kebebasan berekspresi sesuai dengan tuntunan Tuhan, tetapi tetap melakukan mentoring
6. mengenali kematangan seseorang untuk menggantikannya sebagai pemimpin, contoh: Musa dan Yosua, Elia dan Elisa.
Kontroling, memiliki ciri2 sebagai berikut:
1. apapaun yang menjadi keinginannya harus dipenuhi oleh bawahan
2. menjadikan bawahan serupa dengan dirinya baik cara berpakaian, berkotbah, emmimpin, dan hal detail lainnya
3. memiliki ketakutan untuk tersaingi sehingga sulit mewariskan kekayaan rohani kepada bawahan
4. mudah tersinggung jika terjadi perbedaan pendapat dengan bawahan
5. suka menghakimi dan membenci bawahan yang dinilai memberontak
6. monomer duakan bawahan disbanding kepentingannya sendiri, contoh: Saul kepada Daud.
Tuhan tidak pernah mengajar kita sebagai pengontrol hidup sesame atau orang lain, tetapi Tuhan memanggil kita untuk menjadi tanah yang subur sehingga bibit2 baru kepemimpinan dapat bertumbuh dan menyerap sari2 kepemimpinan yang terbaik dari diri kita. Dengan menjadi tanah yang subur maka kita mengembalikan fungsi kepemimpinan yang sesungguhnya yaitu mentoring. Berikut perbedaan antara mentoring dan kontroling:
Mentoring, memiliki ciri2 sebagai berikut:
1. menjadikan bawahan serupa dengan Kristus dan bukan dirinya sendiri.
2. bersedia menerima kritikan dari bawahannya
3. menyediakan diri sebagai sarana untuk bawahan bertumbuh dan mewarisi apa yang baik dari dirinya
4. tidak takut tersaingi
5. memberi kebebasan berekspresi sesuai dengan tuntunan Tuhan, tetapi tetap melakukan mentoring
6. mengenali kematangan seseorang untuk menggantikannya sebagai pemimpin, contoh: Musa dan Yosua, Elia dan Elisa.
Kontroling, memiliki ciri2 sebagai berikut:
1. apapaun yang menjadi keinginannya harus dipenuhi oleh bawahan
2. menjadikan bawahan serupa dengan dirinya baik cara berpakaian, berkotbah, emmimpin, dan hal detail lainnya
3. memiliki ketakutan untuk tersaingi sehingga sulit mewariskan kekayaan rohani kepada bawahan
4. mudah tersinggung jika terjadi perbedaan pendapat dengan bawahan
5. suka menghakimi dan membenci bawahan yang dinilai memberontak
6. monomer duakan bawahan disbanding kepentingannya sendiri, contoh: Saul kepada Daud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar