Saat kita berusia Batita (Bawah 3 tahun), kita belajar untuk memanggil mama dan papa, kita menangis jika lapar atau popoh basah, atau hal lain yang membuat kita tidak nyaman. Masuk usia Balita (Bawah 5 tahun) kita mulai merangkak dan berjalan, kita mulai melatih tangan untuk memegang sesuatu, menendang dengan kaki kita, dan tahu membedakan warna dan mengekspresikan perasaan kita seperti tertawa, cemberut, menangis, atau diam karena malas atau BeTe. Masuk usia diatas 5 tahun kita mulai untuk belajar angka, huruf, kita masuk playgroup, TK, kita belajar bergaul dengan teman-teman kecil kita, kita mulai melangkah dan berjalan sambil sedikit berlari. Ketika menginjak usia 12 tahun keatas, kita mulai mengalami perubahan fisik yang dipengaruhi oleh hormone dalam tubuh kita. Banyak bagian tubuh kita yang tadinya mulus menjadi kasar dan berbulu, ada bagian tubuh kita mulai menonjol, kita mengalami mimpi2 dikolam renang sehingga membuat kasur kita basah. Disitu pula kita mulai belajar untuk jatuh cinta dengan lawan jenis, kita menggoda mereka, kita mulai melakukan aktifitas cinta monyet dan malu-malu kucing. Tetapi ketika menginjak bangku SMU, kita mulai stress karena banyak pelajara berat harus kita jalani, ujian-ujian yang harus kita hadapi berbeda ketika kita SD atau SMP. Kita mulai berpikir akan masa depan, kita berpikir mau kuliah dimana setelah SMU. Dan masih banyak hal lain yang harus kita pikirkan. Makanya ketika SMU, banyak sekali masalah yang menghampiri kita. Bukan hanya masalah sekolah dan masa depan, kita juga menjadi pemain sinetron cinta yang handal, kita nembak lawan jenis, kita jadian, kita pacaran, eh kita putus juga. Konflik terjadi, cemburu tersebar dimana-mana, dan banyak hal terjadi pada usia tersebut. Setelah melalui SMU kita mulai menempuh kuliah, dengan style kayak gak niat sekolah kita masuk kampus dengan kaos, celana jeans, dan sebuah buku catatan dan bolpoin di saku. Menjadi mahasiswa merupakan sesuatu yang prestos/ bernilain dan lebih parlente dibandingkan dengan anak-anak dibawah kita yang masih pakai celana pendek warna merah, biru, dan celana panjang warna abu-abu dengan tas ransel dipunggung mereka. Kita lebih keren karena masuk semaunya sendiri, kita mulai belajar bergaul dan hangout dengan temen kampus, kita mulai pulang lebih malam karena telah merasa dewasa dan ngerti segala hal. Tapi kesombongan itu mulai berubah ketika kita masuk pada semester akhir dan menyiapkan skripsi. Jika diawal kuliah kita merasa berdiri tegak, maka saat-saat akhir tersebut membuat kita menunduk malu, mengapa? Karena kita tidak kelar2 menyelesaikan skripsi. Saat orang bertanya : sudah selesai kuliahnya? Kita hanya menjawab dengan malu: Hampir (tapi masih lama kelarnya) Lulus kuliah, kita mulai binggung mencari kerja. Kita melamar kesana kemari tidak pernah dipanggil-panggil, ujung2nya kita menari Tuhan dengan sungguh-sungguh sampai dapet kerjaan. Dan akhirnya kita mendapat kerjaan yang kita inginkan dengan gaji yang pas-pasan. Itulah realita siklus kehidupan yang sering terjadi didalam kehidupan nyata, mungkin kita pernah mengalaminya. Saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk menginjak tanah (tidak tidur didalam tanah alias mati) pada usia 25 tahun ini. Apa makna tahun ini dalam kehidupan saya? Tahun-tahun yang lalu Tuhan telah mengajar saya bagaimana berjalan, menggerakkan potensi dalam hidup ini, dan mendengar suara Bapa di surge. Itu semua sebelum menginjak 25 tahun usia saya, sekarang apa yang saya kerjakan? Menyiapkan pernikahan? Menyiapkan rumah? Mungkin. Tapi saya berpikir pasti ada hal yang lebih penting dari itu yaitu SAATNYA BERLARI. Kadang kehidupan kita suka sekali dengan kenyamanan dank e-nyantai-an, kita lebih suka alon-alon klakon (pelan-pelan terjadi), itu jika kita hidup di jadul (jaman dulu). Jaman sekarang, persaingan semakin ketat, orang bukan lagi berjalan tapi berlari mengejar banyak hal di depan mereka. Sayapun juga mengambil keputusan untuk terus berlari sampai melihat dan melewati garis akhir yaitu target yang Tuhan sediakan. Ada 5 hal yang harus kita lakuka agar kita bisa berlari pada tahun ini, yaitu:
BE THE FIRST
Menjadi yang pertama dalam segala hal, kita membuat banyak terobosan yang bisa menginspirasi banyak orang lewat apa yang kita lakukan
BE THE BEST
Lakukan segala sesuatu dengan spirit of excellent, segalanya kita berikan yang terbaik. Jika kita melayani Tuhan, persiapkan pelayanan kita dengan yang terbaik, kita bekerja juga menjadi yang terbaik, semua kita berikan hanya untuk Tuhan.
BE THE DIFFERENT
Tapillah menjadi orang yang berbeda dengan kualitas hidup yang tinggi. Daniel menjadi orang yang berbeda pada jamannya, dia dipakai dalam 4 pemerintahan yang berbeda karena dia berkualitas dan itu yang membedakan dirinya dengan orang pandai lainnya sejamannya. BE
THE INOVATIVE
Tanpa inovasi kita akan mati. Jika kita hanya melakukan segalanya dengan 3 hal tersebut diatas, maka kita hanya menjadi orang yang ordinary dan bukan Extra-ordinary. Lawan dari innovative ialah monoton. Mengapa hidup kita kehilangan gairah ditengah jalan? Karena kita tidak melakukan inovasi. Ini juga berlaku dalam hal berhubungan dengan orang lain, melayani, bekerja, dan sebagainya. Orang yang hanya biasa-biasa tidak pernah dicari tapi orang yang punya keunikan dibandingkan dengan jutaan orang lainnya, pasti akan dicari.
BE THE INSPIRED
Jangan lupa membangun dan menginspirasi orang lain melalui kehidupan kita. Banyak orang hanya memendam rahasia keberhasilan mereka dan sulit membagikannya kepada orang lain, akibatnya mereka tidak menginspirasi dan mewariskan apapun bagi generasi berikutnya, sangat disayangkan. Setelah kita berhasil, saatnya kita menjadi objek inspirasi bagi yang lain untuk mengalami hal yang sama. Are you ready?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar