Rabu, 10 Juni 2009

LIMIT IS NOTHING

Keterbatasan itu tidak ada! Saya mulai merenungkan perkataan tersebut, apakah benar-benar keterbatasan itu tidak ada??? Pertanyaan tersebut mulai terjawab ketika saya mengganti ‘kacamata’ hidup saya, dari kacamata negative menjadi kaca mata positif. Memang kalau kita mengganti kacamata kita dengan benar, maka ketika kita diperhadapkan pada sebuah persoalan yang beratpun maka kita akan dengan mudah melaluinya.
Saya ingin membagikan beberapa prinsip untuk Anda yang kebetulan membaca artikel ini, yang intinya bagaimana sebenarnya kita dapat menembus keterbatasan dalam kehidupan ini.
Prinsip 1
Saatnya mengganti ‘kacamata’ anda.
Sangat berbeda ketika kita masih memiliki cara pandang dari sisi negative dengan cara
pandang positif. Orang yang memandang sesuatu secara negatef akan selalu berkata bahwa segala sesuatu itu tidak mungkin, tidak bisa, tidak dapat dipelajari, tidak bisa diperjuangkan, jalan buntu, dan sebagainya.
Tetapi jika kita memakai ‘kacamata’ positif maka kita hanya memiliki satu kata dalam hidup ini yaitu segala sesuatu mungkin terjadi dan segala sesuatu dapat dipelajari.
Prinsip 2
All Things Under Control of God
Segala sesuatu berada dibawah control Tuhan sang Pencipta kehidupan. Mengapa kehidupan manusia banyak mengalami ketidak puasan? Baik ketidak puasan dengan bentuk tubuh yang dimiliki, keadaan keluarga, status social, dan sebagainya. Terkadang kita menghukum diri kita melalui keadaan kita dan secara tidak langsung kita telah mengecilkan mental kita sendiri. Padahal Tuhan menciptakan kita sempurna dan berharga di mataNya. Saatnya kita menghargai apa yang telah kita terima dan selalu mensyukuri apapun yang ada pada kita sebab itulah potensi yang Tuhan berikan untuk kita kembangkan.
Prinsip 3
Ambil Resiko
Seorang guru pernah berkata: Segala sesuatu yang Powerfull selalu memiliki Resiko yang besar pula. Misalkan saja kita mengenal listrik. Listrik memiliki daya yang sangat besar namun juga memiliki resiko yang besar pula. Demikian juga dalam kehidupan ini kita diperhadapkan pada resiko2, misalkan saja kita harus memilih untuk bertindak sesuatu yang baik namun tidak popular, maka resiko yang kita terima ialah kritikan dari sana dan sini. Tetapi kesemuanya itu kembali pada kita, terobosan selalu mengandung resiko. Bagaimana menurut anda?
*Hendri

Tidak ada komentar: