Rabu, 11 Agustus 2010

SAMPAI TIDAK ADA HARAPAN UNTUK MENJADI MISKIN

Sebagai seorang gembala youth atau leader, saya merasakan sama seperti gembala sidang atau pemimpin rohani lainnya. Jika kita melihat domba kita miskin, kita merasa sangat susah. Ketika kita melihat ada jemaat yang tidak naik kelas, saya juga mengalami kesedihan yang sama. Bahkan kalau ada yang mengalami persoalan dan sakit penyakit atau tidak dapet kerja, saya juga merasakan yang sama. Saya tidak tahu, apakah jika seseorang mendapat jabatan sebagai leader/ gembala maka otomatis Tuhan memberikan kepada kita hati seorang gembala yang juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh domba-domba kita. Yang lebih membuat yakin bahwa saya menerima karunia tersebut ialah sebenarnya saya ini orang dengan karakter sanguin dengan sifat dasar cuek abis. Bagaimana mungkin orang seperti saya kok bisa-bisanya mengasihi sesama dengan cara berlebihan, dengan cara memperhatikan dengan cara berlebihan bahkan saya ini lebih suka mencari tahu tentang jemaat yang mungkin mengalami persoalan dan sebagainya.
Dan suatu sore ada satu perkataan iman dalam hati saya tentang jemaat yang sedang saya pimpin (Youth ALLAH ADALAH KASIH Creative Church) ini:
” Aku percaya jemaat yang ada dibawah penggembalaan saya akan kaya raya, diberkati Tuhan, tidak akan miskin, akan jadi kepala bukan ekor, akan terus naik tidak turun, jadi pandai, jadi cerdas, jadi berhikmat, jadi berkat bagi semua orang, jadi inspirasi bagi semua orang dunia dan menjadi berkat bagi banyak bangsa”
Saya tidak terlalu peduli apakah itu doa yang benar atau salah, tapi yang saya yakin setiap domba Tuhan yang dipercayakan kepada saya akan mengalami itu semua termasuk saya. Bahkan saya berani membayangkan setiap ibadah, dua lantai dipenuhi oleh anak muda yang bertobat dan persembahan jemaat naik berkali-kali lipat tiap minggunya, dan saya juga membayangkan semua jemaat saya punya mobil tapi tidak pelit untuk Tuhan. Mungkin anda yang membaca ini berpikir saya matre atau mata duitan, tapi terserah...karena menurut saya jika iman terlalu dipikir dan terlalu idealis maka kita tidak pernah jadi apa-apa. Jadi apa susahnya jika kita berani beriman dan membayangkan. Lagipula saya pikir, jika saya menggembalakan domba yang dipercayakan oleh Tuhan kepada saya tidak ada perubahan yang nampak, maka saya merasa ‘kecut’ dan merasa menyia-nyiakan kepercayaan yang Tuhan berikan.
Tetapi intinya, saya tetap percaya bahwa jemaat yang saya gembalakan akan kaya raya, diberkati, pandai, cerdas, cinta Tuhan, menjadi berkat bagi semua orang dan tidak pelit tentunya, bahkan semua akan punya mobil dan rumah masing-masing satu bahkan saya berani beriman bahwa jemaat yang saya gembalakan tidak akan punya lagi kesempatan untuk miskin!
Selamat bergabung! GBU
*Hendri S

Tidak ada komentar: