1. Kalau engkau dilupakan atau diabaikan orang atau kalau dengan sengaja orang menyia-nyiakan engkau atau pun engkau diremehkan, namun engkau tidak sakit hati dan tidak tersinggung walaupun engkau tidak diperhatikan; kebalikannya kalau hatimu bergembira karena engkau dianggap layak untuk boleh menderita bagi Kristus, ITULAH KEPANDAIAN UNTUK MEMBIARKAN “AKU” – NYA MATI.2. Jikalau kebaikanmu dibicarakan seakan-akan merupakan kejahatan, kalau perbuatanmu yang baik difitnahkan, kalau keinginanmu ditentang, dan kalau apa yang kau rindukan dihalangi orang, kalau pendapat dan nasehatmu tidak dituruti dan dianggap tidak penting, kalau pikiran dan usulmu diolok-olokkan; namun engkau tidak membiarkan rasa amarah timbul dalam hatimu, bahkan engkau tidak membela diri, tetapi kalau semuanya itu engkau terima dengan penuh kesabaran, penuh pengasihan, dan berdiam diri saja; ITULAH MATI “AKU” – NYA.3. Jikalau engkau tahu menahan dengan penuh pengasihan dan kesabaran terhadap keadaan manapun yang kurang teratur atau kurang tertib atau pun waktu ada yang teledor dan terlambat dan kurang teliti, atau orang menjalankan hal yang dapat menjengkelkan; kalau engkau tetap bersabar bila orang yang di dekatmu menyia-nyiakan waktu dan tenaga atau menjalankan hal-hal yang tidak pada tempatnya dan yang keterlaluan; pun kalau sikap orang sangat tumpul terhadap hidup rohani dan sangat kurang peka terhadap dorongan Rahmat Tuhan; jikalau engkau dapat menyabarkannya sama seperti Yesus sendiri telah menyabarkannya ITULAH MATI “AKU” – NYA.4. Kalau engkau terima baik macam makanan manapun, dan tidak bersungut mengenai kecilnya pemberian orang, dan mau terima baik corak pakaian apapun dan keadaan cuaca manapun dan lingkungan manapun dan kesepian manapun, dan engkau tetap sabar kalau oleh kehendak Tuhan pekerjaanmu diputus-putuskan; ITULAH KEPANDAIAN UNTUK MEMBIARKAN “AKU” – NYA MATI.5. Kalau dalam pembicaraanmu tidak pernah engkau berusaha untuk tonjolkan dirimu sendiri atau mengalihkan perhatian orang kepada dirimu, dan kalau tidak pernah kau catat perbuatanmu sendiri yang baik, dan kalau engkau tidak ingin dipuji, dan engkau sungguh senang kalau dirimu tidak dikenal; ITULAH KEPANDAIAN UNTUK MATI “AKU” – NYA.6. Waktu engkau melihat saudaramu mengalami kemujuran, dan segala keperluan dia dipenuhi, lalu kalau di situ dengan tulus ikhlas engkau dapat bersukacita bersama dan sehati dengan dia, dan engkau tidak merasa iri dan tidak berbantah dengan Tuhan tentang mengapa orang lain sudah ditolong sedangkan barangkali kebutuhanmu sendiri jauh lebih besar dan mendesak dan keadaanmu sendiri sudah hampir dapat membuat engkau putus asa; ITULAH KEPANDAIAN UNTUK MATI “AKU” – NYA.7. Kalau engkau tahu terima baik teguran dan hardikan dari seorang yang lebih muda atau yang kedudukannya dianggap lebih rendah daripada dirimu, dan kalau disitu dengan rendah hati engkau dapat menyerahkan dan takluk pada kenyataan dalam hatimu maupun dalam ucapanmu tanpa pemberontakan dan rasa dendam dalam hatimu; “ITULAH KEPANDAIAN UNTUK MATI “AKU” – NYA.Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku ....Galatia 2:19-20a (From : www.corneliuswing.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar