Apa yang membuat Daud berani melawan Goliat? Dan apa yang membuat dia berani menghajar dan melawan beruang? Atau apa yang membuat dia berani menarik janggut singa? Anak usia 17 tahun yang seharusnya sedang menikmati masa pacaran, hang out, dan bermain2 layaknya anak muda diusianya, eh malahan berani melakukan sesuatu yang disebut making history ( daud adalah History maker). Ketika bangsa Israel melawan filistin dengan Goliat dibarisan depan, mereka mengalami ketakutan ketika melihat Goliat setinggi 2,4 meter. Bangsa yang harusnya diurapi Tuhan dalam segala hal ternyata tidak menggunakan pengurapan dengan benar. Tetapi anak muda bernama Daud tahu bahwa pengurapan tidak hanya sekedar dirasakan didalam gedung gereja, tetapi lebih dari itu, pengurapan membuat dia kuat, berani, dan tidak mudah menyerah menghadapi tantangan hidup.
Gereja, bagaimana dengan kita? Apakah kita masih bersibuk2 ria menerima, mencari dan menikmati pengurapan yang membuat kita merinding, nyaman, damai dan sejahtera ketika berada didalam gedung gereja? Kalau Ya, berarti kita bukanlah berada pada tujuan yang benar. Karena, pengurapan membuat kita berani untuk menghadapi kehidupan diluar gedung gereja. Banyak diantara gereja hari2 ini salah menafsirkan pengurapan, Sehingga mereka berbondong2 memburu hamba Tuhan yang diurapi untuk menerima urapan yang sama, tetapi ketika ditanya untuk apa mereka juga kebingungan. Buktinya, ketika dalam gedung gereja menikmati hadirat Tuhan sampai nangis2 dan meler2 kita merasa kuat dan berani berdiri dalam firmanNya. Tetapi ketika keluar untukmenjalani kehidupan nyata, kita ikut2an korupsi, kita ikut2an tidak disiplin, kita ikut2an kerja dengan tanpa kualitas dan hasil.
Pengurapan membuat kita kuat dan berani menghadapi ‘singa’, masalahnya apakah kita berani menarik ‘janggut snga’ dalam kehidupan kita? Wong kita disuruh narik janggut kucing saja nggak berani apalagi singa?
Gereja, bagaimana dengan kita? Apakah kita masih bersibuk2 ria menerima, mencari dan menikmati pengurapan yang membuat kita merinding, nyaman, damai dan sejahtera ketika berada didalam gedung gereja? Kalau Ya, berarti kita bukanlah berada pada tujuan yang benar. Karena, pengurapan membuat kita berani untuk menghadapi kehidupan diluar gedung gereja. Banyak diantara gereja hari2 ini salah menafsirkan pengurapan, Sehingga mereka berbondong2 memburu hamba Tuhan yang diurapi untuk menerima urapan yang sama, tetapi ketika ditanya untuk apa mereka juga kebingungan. Buktinya, ketika dalam gedung gereja menikmati hadirat Tuhan sampai nangis2 dan meler2 kita merasa kuat dan berani berdiri dalam firmanNya. Tetapi ketika keluar untukmenjalani kehidupan nyata, kita ikut2an korupsi, kita ikut2an tidak disiplin, kita ikut2an kerja dengan tanpa kualitas dan hasil.
Pengurapan membuat kita kuat dan berani menghadapi ‘singa’, masalahnya apakah kita berani menarik ‘janggut snga’ dalam kehidupan kita? Wong kita disuruh narik janggut kucing saja nggak berani apalagi singa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar