Kamis, 24 Juni 2010

MILIKI STANDARD

Mungkin kita berpikir, seberapa pentingkah standard dalam kehidupan kita? Atau apa efeknya dari menetapkan standard dalam kehidupan kita? jawabnya sederhana, biar kehidupan kita tidak sembarangan sehingga kita mencapai tujuan Ilahi dalam kehidupan kita secara tepat. Banyak saya menemukan orang-orang kristen yang sudah terlalu tua dan tidak dewasa, why? Karena dimasa muda mereka, mereka tidak punya standard yang jelas akan kehidupannya. Yang terjadi kemudian ialah mereka sedang menuai apa yang mereka tabur dimasa mudanya.
Mengapa penting hidup dibawah standard yang jelas? Sebab standard yang jelas akan emmbuat hidup kita terarah. Taukah kita, tanpa adanya standard yang jelasa dalam kehidupan kita, akan membuat kita seperti orang yang menembakkan meriam dengan sembarangan, akibatnya kita bisa melukai dan membunuh orang lain bahkan mencederai diri kita sendiri. Saya bangga dengan youth kita akhir-akhir ini, mengapa? Karena ada satu standard yang pasti kita kerjakan yaitu tentnag toleransi keterlambatan. Khusus untuk pelayan Tuhan yang akan melayani, kita menetapkan satu standard yang jelas tentang keterlambatan yaitu setengan jam sebelum ibadah jam 6 sore dimulai. Dan kompensasi dari keterlambatan yang sudah kita sepakati bersama ialah lebih dari tolerasni keterlambatan setengah jam, tidak boleh melayani hari itu dan digantikan dengan cadangan. Mengapa kita buat itu? Agar kita belajar untuk disiplin! Waktu kita memutuskan untuk terlambat, itu artinya kita tidak menghargai Tuhan sebagai satu pribadi yang harus dihormati. Dan saja berani berkata orang yang telambat pasti tidak pernah berdoa untuk pelayanannya sebelumnya, keterlambatan menunjukkan level keseriusan kita melayani Tuhan.
Sangat mudah untuk melihat karakter seseorang yang tidak punya standard yang jelas dalam hidupnya, caranya? Biasanya kalau saya bilang batas keterlambatan setengah jam, selalu orang tersebut akan menawar dan mencari alasan ini dan itu dan berharap batas keterlambatannya dikurangin menjadi 25 menit, 20 menit, 15 menit dan terus sampai akhirnya kita kembali ke masa yang lampau, menjadi GTI, Gereja Terlambat Indonesia. Orang yang selalu menawar selalu memberi penawaran kepada standard yang terendah dan mungkin menyediakan untuk dirinya sendiri space untuk buat
pelanggaran dan berharap masih ada toleransi. ITU BERLAKU DIGEREJA LAIN, BUT THAT’S NOT TO THIS CHURCH, GOD IS LOVE YOUTH!
Berbicara masalah kedisiplinan yang merupakan standard paling dasar, saya ingat satu kisah tentang pertarungan Goliath dan Daud. Tau mengapa orang Filistin akhirnya menyerah padahal mereka belum berperang? Karena Goliath mati terbunuh hanya oleh anak kecil dari Israel bernama Daud. Orang-orang Filistin menetapkan standard mereka pada Goliath, sehingga kalau Goliath kalah, maka mereka juga berpikir bahwa mereka juga kalah. Dalam masalah kedisiplinan, ini merupakan Goliath yang harus kita kalahkan, why???? Sebab waktu kita bisa mengalahkan ketidak disiplinan dalam hidup kita maka semua persoalan yang akan dibelakangnya akan terlalu mudah, sebab kebanyakan kita selalu gagal dalam hal displin (termasuk saya). Jadi belajarlah mulai saat ini untuk belajar disiplin dan hidup dibawah tekanan standard agar kehidupan kita lebih terarah sehingga Tuhan akan sangat mudah untuk memakai kehidupan kita.
Amin!

Tidak ada komentar: