Suatu ketika saya bersama Heryanto diundang oleh seorang teman untuk datang pada acara pembukaan showroom barunya di daerah Mulyosari. Teman kami tersebut mengundang untuk datang jam 10 pagi, tapi saya menduga pasti acara akan sangat molor karena kebudayaan Indonesia seperti itu. Tapi saya ingat motto Youth kita: Keterlambatan adalah bukti ketidakseriusan kita kepada Tuhan, ini juga berlaku untuk orang yang mengundang kami. Akhirnya saya mengajak Hery untuk datang tepat waktu dan akhirnya dia juga mengorbankan waktunya (untuk bermain skate board) untuk datang lebih awal. Akhirnya saya, Heryanto dan Siska (saya yang mengajak, sebelumnya saya berkata kepadanya: kita harus tampil eye catching/ menarik mata semua orang melalui kualitas hidup kita termasuk tidak terlambat) berangkat setengah 10 pagi. Ternyata benar, kami bertiga merupakan tamu pertama yang datang, yang sudah berada disana ialah pihak keluarga dan pemain barongsai. Tapi saya hanya berkata dalam hati, sekalipun kelihatannya sia-sia, tapi ini merupakan contoh yang baik karena orang melihat kita bukan hanya penampilan tapi kedisiplinan. Melihat kami yang datang tepat waktu, keluarga teman saya memberikan makanan (lemper) dengan ukurang yang sangat besar kepada kami bertiga (itu merupakan perlakuakan yang istimewa) sebab bukan diberi satu tapi satu baki ditaruh didepan kami bertiga.
Bukan hanya itu saja, papa teman saya mendatangi kami bertiga (karena kami tamu yang datang lebih awal) dan berkata: nanti kami ngasih kata sambutan ya! Sambil menunjuk antara saya dan Hery, kami juga binggung karena tidak diberitahu sebelumnya. Karena melihat saya dan Hery saling tunjuk maka papa teman saya berkata: wis pedeta’ne wae yang sambutan (sambil menunjuk saya). Wah akhirnya saya yang ditunjukn untuk memberi kata sambutan. Saya binggung mau bicara apa, akhirnya saya ingat nilai yang kita bangun di Youth GiL yaitu to be First, be the best, be different, be innovative, be excellent dan be inspiring. Tanpa pikir panjang, saya mengubah konsep sambutan dengan kotbah dan motivasi. Saya melihat ketika orang pertama memberi kata sambutan, orang yang hadir terkesan cuek. Ketika orang kedua maju, reaksinya sama juga. Tapi waktu saya maju, dnegan gaya saya berbicara ternyata mereka memperhatikan dengan seksama termasuk team barongsai yang duduk agak depan dekat pintu keluar. Beberapa diantara mereka mengangguk-angguk sambil terus memperhatikan tips yang saya bagikan tadi. Setelah saya selesai ternyata reaksi orang yang tadinya terkesan cuek, mulai mengangguk ketika berpapasan dengan saya maktu mengambil makanan. Mengapa itu terjadi? Karena saya, Hery, dan Siska menerapkan nilai yang ada dalam Youth GiL dalam kehidupan sehari-hari. Saya rindu kita tidak disiplin hanya di gereja tapi apa yang kita dapat dan pelajari di gereja terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bayangkan saja jika kami datang terlambat, maka tidak mungkin kami disuguhi lemper segitu banyaknya, tidak mungkin juga kami ditunjuk untuk memberi kata sambutan, dan tidak mungkin pula orang-orang mulai menaruh respek karena nilai yang kita terapkan. Pikirkan kembali untuk tidak mengikuti apa yang Tuhan sudah beri untuk kehidupan Youth GiL, sebab apa yang kita terima merupakan alat yang menolong kita dalam kehidupan sehari-hari.
Masih banyak cerita tentang 6 nilai yang kita punya, termasuk pelayanan yang sekarang Tuhan bukakan bagi kita di radio MDC FM juga akibat kita bersikap professional, bicara nggak sembarangan, datang paling tepat waktu dibanding nara sumber lainnya, dan itu bisa didengar oleh orang se Surabaya. Maka dari itu saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang sudah Tuhan beri ini dengan tidak mempersiapkan diri apapun, dan saya akan sangat selektif bagi rekan2 jemaat yang ingin ikut melayani, bukannya saya pilih kasih tapi ini merupakan satu bentuk respon kita terhadap kesempatan yang Tuhan berikan. Saya percaya apa yang kita kerjakan satu kali akan membuka pintu-pintu yang lainnya yang terkadang kita tidak sadari. Jadi tetaplah melakukan yang terbaik untuk Tuhan dan jangan asal atau sembarangan! *Hendri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar