Pernah mendengar beberapa kesaksian orang-orang yang diberkati oleh Tuhan? Beberapa diantara mereka ketika kepepet sampai tidak pegang uang sama sekali, ada saja cara Tuhan untuk memberkati mereka. Atau ada cerita tentang orang yang tidak bisa makan dan entah bagaimana ada orang yang tidak dikenal datang ke rumahnya dan menghantarkan makanan. Itu semua kisah tentang orang-orang yang diberkati oleh Tuhan.
Masih ingat apa yang dikatakan oleh raja Daud dalam mazmur 23 tentang Gembala yang Baik? Daud mengatakan dalam Mazmurnya,”Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Dia membaringkan aku dipadang rumput yang hijau...” tahukah kita, bahwa apa yang dikatakan Daud tersebut merupakan gambaran yang jelas tentang berkat Tuhan dalam kehidupan kita yang terkadang kita mengabaikan, tidak menyadari, atau pura-pura tidak tahu karena merasa kekurangan terus akan berkat Tuhan.
Daud berkata kepada Tuhan bahwa Dia membaringkan dirinya dipadang rumput hijau, Daud sedang mengumpamakan dirinya sebagai domba dan Tuhan sebagai gembala yang baik. Tau apa makanan utama domba? Rumput! Pernahkan kita berhenti dan membayangkan perkataan Daud tersebut? Tuhan membaringkan aku dipadang yang berumput hijau? Artinya begitu banyak berkat Tuhan yang ada disekitar kita. Kita tinggal mengambil dan meraihnya saja dan itu sebenarnya berada dalam jangkauan kita. Namun, apa reaksi kita sebagai anak Tuhan? Kita tahu bahwa Tuhan selalu membawa kita ke padang rumput hijau, namun bagaimana sikap kita? Istilah yang dipakai: waktu Tuhan membawa kita untuk kepadang rumput hijau dan membiarkan kita menikmati berkat, ada beberapa diantara kita yang merasa ketakutan kehabisan rumput, atau merasa nanti tidak akan diajak lagi oleh Tuhan, dna yang terjadi kemudian, kita tidak sibuk menikmati berkat Tuhan tetapi kita kuatir dengan membawa satu kantong karung dan memasukkan rumput-rumput tersebut dalam karung.
Itu yang terjadi pada orang Israel pada waktu mereka berebut mengambil manna yang turun dari langit. Banyak diantara mereka yang mengambil secara berlebihan karena takut nanti tidak akan turun kembali, akhirnya mereka membawa tempat untuk menampungnya dan membawa pulang ke kemahnya. Tahu apa yang terjadi? Manna yang dibawanya berubah menjadi ulat!
Tuhan menginginkan kita menerima berkatNya dengan cara dan respon yang benar. Jangan pernah takut kehilangan berkat dan jangan pernah kuatir akan kehabisan berkat. Tuhan memberkati kita sesuai dengan kapasitas kita, dan itu cukup, asal kita mengelolanya dengan benar.
Jadi, jangan pernah emmbawa karung ketika Tuhan membawa kita kepadang rumput hijau, yang kita harus lakukan ialah nikmati berkat Tuhan sebaik-baiknya!
*Hendri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar