"… sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api- supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun …" Ulangan 4:15-16
Peringatan Tuhan dalam Perjanjian Lama kepada bangsa Israel tersebut ternyata tidak ditaati. Mereka malah membuat patung anak lembu emas di Horeb. Mereka menukar kemuliaan mereka dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.
Seperti bangsa Israel maka sebagian dari kita sering membangun rasa aman kita dengan menyembah sebuah bentuk yang dapat kita lihat dan sentuh. Ketakutan dan ketidakamanan kita seringkali mendorong untuk membuat "patung lembu emas" kita sendiri. Jika kita takut menjadi miskin maka "uang" akan menjadi "patung emas" yang kita sembah. Jika kita takut gagal maka "sukses"lah yang akan menjadi berhala kita. Atau jika kita takut sendirian maka sebuah "hubungan" akan kita jadikan patung tuangan kita.Pada dasarnya manusia terlalu mudah diperhamba oleh bentuk-bentuk. Konflik, peperangan dan pertumpahan darah sepanjang sejarah antara orang Kristen dan penyembah berhala, orang-orang Muslim dengan Yahudi, orang Katolik dan Protestan telah menunjukkan bahwa kita sesungguhnya telah membuat patung emas dari "agama" dan "denominasi" kita.
Yesus tidak secara sungguh dipengaruhi oleh bentuk fisik sama sekali (bahkan tubuh-Nya secara fisik).Dia terus bergerak dalam pekerjaan mujizat sementara orang memperingatkan Dia: "Tetapi, Guru, dia berbau busuk!", saat Dia mulai membangunkan Lazarus yang sudah 4 hari mati. Yesus mengetahui bahwa semua bentuk itu sementara dan relatif. Seperti nats berikut mengatakan : "Gemetarlah, hai bumi, di hadapan Tuhan, di hadapan Allah Yakub, yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan batu yang keras menjadi mata air" (Mazmur 114:7-8). Ketika dikatakan kalau keluarga-Nya mencari Dia, Yesus mengatakan bahwa keluarga-Nya bukanlah yang lahir dari darah, tetapi dari pilihan."Keluarga-Ku adalah mereka yang melakukan kehendak Tuhan" (Matius 12:46- 50). Tuhan itu tidak terikat pada bentuk.
Setelah Saul membuktikan kalau dia tidak dapat memimpin maka Tuhan kemudian mencari pria lain yang bernama Daud dan menyiapkan dia untuk jadi raja. Tuhan mengubah bentuk yang satu kepada bentuk yang baru … seorang pemimpin yang lebih bertanggung jawab, yang tidak akan memerintah dengan cara yang kuno dan mendominasi (1 Samuel 15:17-28).
"Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus" (Galatia 3:28). Bahkan alasan dan dasar dari hubungan-hubungan pun adalah Kristus, bukan bentuk-bentuk. Warna kulit dan latar belakang sosial adalah bentuk yang sementara. Bentuk membatasi kita. Bentuk adalah sementara. Hanya Allah yang kekal.
Peringatan Tuhan dalam Perjanjian Lama kepada bangsa Israel tersebut ternyata tidak ditaati. Mereka malah membuat patung anak lembu emas di Horeb. Mereka menukar kemuliaan mereka dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.
Seperti bangsa Israel maka sebagian dari kita sering membangun rasa aman kita dengan menyembah sebuah bentuk yang dapat kita lihat dan sentuh. Ketakutan dan ketidakamanan kita seringkali mendorong untuk membuat "patung lembu emas" kita sendiri. Jika kita takut menjadi miskin maka "uang" akan menjadi "patung emas" yang kita sembah. Jika kita takut gagal maka "sukses"lah yang akan menjadi berhala kita. Atau jika kita takut sendirian maka sebuah "hubungan" akan kita jadikan patung tuangan kita.Pada dasarnya manusia terlalu mudah diperhamba oleh bentuk-bentuk. Konflik, peperangan dan pertumpahan darah sepanjang sejarah antara orang Kristen dan penyembah berhala, orang-orang Muslim dengan Yahudi, orang Katolik dan Protestan telah menunjukkan bahwa kita sesungguhnya telah membuat patung emas dari "agama" dan "denominasi" kita.
Yesus tidak secara sungguh dipengaruhi oleh bentuk fisik sama sekali (bahkan tubuh-Nya secara fisik).Dia terus bergerak dalam pekerjaan mujizat sementara orang memperingatkan Dia: "Tetapi, Guru, dia berbau busuk!", saat Dia mulai membangunkan Lazarus yang sudah 4 hari mati. Yesus mengetahui bahwa semua bentuk itu sementara dan relatif. Seperti nats berikut mengatakan : "Gemetarlah, hai bumi, di hadapan Tuhan, di hadapan Allah Yakub, yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan batu yang keras menjadi mata air" (Mazmur 114:7-8). Ketika dikatakan kalau keluarga-Nya mencari Dia, Yesus mengatakan bahwa keluarga-Nya bukanlah yang lahir dari darah, tetapi dari pilihan."Keluarga-Ku adalah mereka yang melakukan kehendak Tuhan" (Matius 12:46- 50). Tuhan itu tidak terikat pada bentuk.
Setelah Saul membuktikan kalau dia tidak dapat memimpin maka Tuhan kemudian mencari pria lain yang bernama Daud dan menyiapkan dia untuk jadi raja. Tuhan mengubah bentuk yang satu kepada bentuk yang baru … seorang pemimpin yang lebih bertanggung jawab, yang tidak akan memerintah dengan cara yang kuno dan mendominasi (1 Samuel 15:17-28).
"Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus" (Galatia 3:28). Bahkan alasan dan dasar dari hubungan-hubungan pun adalah Kristus, bukan bentuk-bentuk. Warna kulit dan latar belakang sosial adalah bentuk yang sementara. Bentuk membatasi kita. Bentuk adalah sementara. Hanya Allah yang kekal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar