Jumat, 21 Maret 2008

YANG TERBAIK UNTUK KITA


Suatu siang, sebuah keluarga meluangkan waktunya untuk pergi ke Pasar Atom di kota Surabaya, untuk berbelanja keperluan akhir tahun. Keluarga ini memiliki seorang anak laki-laki yang masih kecil. Saat mereka berkeliling mencari barang-barang kebutuhan mereka, sebuah toko mainan dilewati. Penjual toko itu mengamati anak laki-laki mereka yang melihat dengan penuh ketertarikan pada sebuah mobil-mobilan yang dipajang di toko tersebut. Tanpa membuang kesempatan, penjual tersebut langsung mendatangi anak laki-laki ini dan berkata “Dik, ini mobil bagus ya, jalannya cepat dan ada bunyinya, hebat deh!”. Semakin merasa tertarik anak laki-laki ini meminta pada ayahnya, “Papa, belikan aku mobil ini”. Sang ayah menjawab, “Tidak anakku, mobil-mobilan itu tidak bagus buat kamu”. Merasa tidak dipenuhi keinginannya, anak laki-laki ini merengek-rengek, sambil menangis ingin dibelikan. Tapi sang ayah tetap tidak membelikannya, dan keluarga itu pun berlalu ke toko-toko lain untuk membeli barang-barang keperluan mereka. Akhirnya anak itu pulang dengan sedih karena keinginannya tidak dikabulkan. Seminggu kemudian, saat malam hari di rumah mereka sang ayah menghampiri anaknya dan berkata “Nak, Papa punya sesuatu yang bagus untukmu”. Anak laki-laki itu melihat ayahnya datang membawa bungkusan plastik berwarna hitam. Dengan penasaran dia pertanya, “Apa yang Papa bawa untuk aku?” Lalu ayah mengeluarkan sebuah buku bacaan anak yang disukai anaknya. Anak itu menerimanya lalu berkata “Terima kasih Papa”. Ayahnya berkata lagi, “Masih ada lagi nak”, sambil ayah mengeluarkan sebuah mainan kreativitas berbentuk mobil-mobilan yang menarik. Anak tersebut melonjak kegirangan dan berkata “Papa, terimakasih. Papa baik sekali”.
Keberadaan kita sebenarnya mirip dengan anak laki-laki kecil tadi dan Bapa kita di surga adalah ayahnya. Seringkali kita mempunyai keinginan yang kita ungkapkan kepada Bapa untuk sesuatu yang bahkan menurut kita adalah yang terbaik buat kita. Tetapi, sebenarnya Bapa kita tahu yang benar-benar terbaik untuk kita, dan Ia sudah merancangkan yang terbaik untuk setiap anak-anakNya. Ia tidak pernah sekalipun mengecewakan kita. Saat kita punya keinginan, adalah baik untuk kita mengungkapkannya kepada Bapa kita disurga. Tetapi lebih daripada itu, baiklah kita menyerahkannya kepada Bapa agar kehendak Bapa yang terjadi atas kehidupan kita, karena kehendakNya pastilah yang terbaik untuk kita dan pasti karena Tuhan tidak akan pernah melakukan kesalahan

Tidak ada komentar: