Selasa, 11 Maret 2008

MOTIVASI TANPA STRATEGI, CUKUPKAH?


Sebagai pecinta motivasi, saya suka sekali membaca buku-buku motivasi. Dari buku-buku motivasi yang telah saya baca, saya banyak sekali memperoleh manfaat. Terutama untuk pengembangan diri. Banyak kata-kata motivasi yang menginspirasi saya sehingga saya berubah menjadi lebih positif dan lebih baik.
Perubahan memang terjadi, hal ini ditandai dengan kebahagiaan yang telah saya rasakan, meski dalam keadaan bagaimanapun juga. Karena, saya bisa melihat sisi positif dari apa yang saya hadapi. Tetapi, ini saja tidak bisa menjamin kesuksesan. Atau, hal itu tidak otomatis menjamin bahwa apa yang dimaui secara finansial akan tercapai. Apalagi dengan pasrah dan menunggu keajaiban alam.
Memang, untuk sukses dibutuhkan kerja keras, strategi, networking, dan lain-lain.
Motivasi dan pengembangan diri adalah dasar atau fondasi agar kita siap jika kita sukses nanti. Contohnya, jika kita memperoleh banyak uang dari hasil kerja keras, maka uang itu akan dikelola dengan baik. Karena, kita sudah berlatih mengendalikan diri sebelumnya.
Jika kita telah memiliki motivasi yang kuat, serta kepribadian yang positif--sebagai bentuk pengembangan diri—ini merupakan dasar kesuksesan yang bagus. Tetapi, masih belum menjamin apa yang dipikirkan atau diimpikan akan tercapai.
Begitu banyak orang-orang di sekitar kita yang memiliki motivasi kuat dan kepribadian bagus, namun mereka masih belum sukses seperti mereka harapkan. Apa pun profesinya, seorang pelukis, pedagang, pemilik toko, pemilik restoran, dan lain-lain. Perubahan memang terjadi. Tetapi, belum maksimal.
Misalnya, seorang penulis yang tanpa kenal menyerah terus menulis dan memasarkan tulisan-tulisannya ke berbagai media massa dan penerbit. Apakah dengan semangat, terus belajar, dan terus-menerus menyempurnakan tulisan-tulisannya saja, sudah cukup? Mungkin, ini efektif untuk beberapa orang. Namun, bisa saja kurang efektif bagi orang lain. Saya kira, ini berlaku untuk bidang apa saja. Memang, dibutuhkan strategi agar kita memperoleh hasil sesuai seperti apa yang ingin kita capai.
Kita tentu sudah melihat orang-orang yang sukses karena memiliki strategi, di samping motivasi yang kuat tentunya. Misalnya, seseorang yang menjadi kaya karena ia mengajarkan orang-orang bagaimana menjadi kaya, baik lewat buku, CD, film, maupun seminar-seminar. Meskipun, sebelumnya ia belum kaya atau orang yang tidak termasuk deretan orang-orang kaya. Ini namanya strategi, yaitu memanfaatkan "ketertarikan" publik terhadap topik menjadi kaya. Tentang keetisannya, keefektifannya, dan manjur atau tidaknya kiat-kiat yang ia sarankan, kita serahkan saja kepada pendapat publik.
Atau misalnya, seseorang yang membuka restoran lalu menampilkan foto kunjungan plus komentar positif dari para selebritis. Nama seorang selebritis dapat mengundang para pengunjung agar datang ke restoran tersebut. Tapi, tentu saja ini harus dibarengi dengan kualitas dan cita rasa dari makanan yang disajikan. Tinggal kita pintar-pintar menghubungi selebritis yang dimaksud. Ini namanya strategi.
Demikian pula dengan kasus saya. Apakah dengan motivasi dan pengembangan diri yang benar saja cukup membuat saya dikenal orang, seperti yang saya inginkan? Tentu saja tidak. Banyak para pembantu rumah tangga yang memiliki motivasi, pribadi yang positif, serta memiliki etos kerja yang baik. Namun, apa yang mereka inginkan belum tercapai. Memang, sebaiknya kita harus tahu potensi yang ada dalam diri kita, lalu mengembangkannya dengan menggunakan strategi tertentu.

from : Eny Kusuma ( TKW Hongkong yang menulis buku motivasi best seller 'ANDA LUAR BIASA!!!')

Tidak ada komentar: