Kamis, 07 Mei 2009

FASHION

Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. Kejadian 3 : 21

Saya sering menghadapi beberapa model orang Kristen yang sangat apatis terhadap segala sesuatu yang diberikan Tuhan kepada hidup mereka. Misalkan saja ada orang yang berpendapat:fashion itu dunia gelap. Saya berkata, memang agak gelap karena biasanya lampu yang ada di penonton dimatikan agar focus pada model yang berjalan diatas catwalk (jawab saya sambil guyonan). Tapi kembali lagi, apanya yang gelap? Mereka berkata, itu merupakan cara setan untuk menyeret manusia dalam dosa sex. Dan masih banyak argument lainnya yang sejenis berkaitan dengan fashion.
Tapi saat ini, ijinkan saya menjelaskan dasar firmanNya yang saya baru ketahui terutama tentang area fashion ini. Waktu saya membaca ayat diatas (Kej 3: 21), mata rohani saya mulai terbuka bahwa fashion merupakan kebudayaan yang Tuhan ciptakan sendiri. Dan fashion merupakan kebudayaan yang Ilahi karena dibuat Tuhan waktu manusia ada die den sekalipun mereka telah jatuh dalam dosa, dan fungsi fashion merupakan menutupi ketelanjangan manusia. Tetapi pada kesempatan kali ini, saya mencoba memahami lebih dalam tentang area ini, artinya saya mencoba melihat apakah hanya sekedar ketiga sisi tersebut? Ternyata saya menemukan ada satu aspek penting dalam fashion yaitu pengorbanan Kristus. Waktu Tuhan mengambil kulit dari seekor binatang, maka pastilah binatang yang diambil kulitnya tersebut mati. Itu merupakan sebuah pengorbanan demi menutupi ketelanjangan manusia akibat dosa. Ini sama artinya dengan pengorbanan Kristus yang juga menutupi ketelanjangan manusia dari dosa dan menutupi segala cela mereka.
Namun, saya kurang puas dengan jawaban tersebut, saya mencoba mencari kembali, apakah ada aspek yang bisa diterapkan dalam dunia saat ini?
Dan saya menemukan seorang yang teah melakukannya pada jamannya, dan saya kira ini merupakan penggenapan nubuatan yang telah dilakukan oleh Tuhan pada Adam dan Hawa yaitu Fashion dipakai Tuhan untuk membebaskan umatNya dan memulihkan hubungan mereka dengan Tuhan melalui keselamatan. Orang tersebut ialah Ester. Ester, bukanlah orang sesakti Musa yang bias membelah Lautan, atau dia bukan pengkotbah hebat seperti Elia yang bias mendatangkan api dan Hujan, dan Ester bukan tabib yang pandai menyembuhkan orang sakit, tetapi ester hanya gadis biasa namun dia hidup dalam area Fashion di jamannya. Kalau ada orang Kristen yang menentang pemilihan ratu sejagat, miss universe, miss Indonesia, dan sebagainya, perlu dipertanyakan alas an mereka sebab itu semua berasal dari kisah ester dalam Firman Tuhan. Salah satu keunikan kitab Ester ialah tidak ada kata Tuhan didalamnya, artinya ini merupakan area yang sangat Natural namun sarat dengan pesan Ilahi.
Dikisahkan bahwa Ester mengikuti pemilihan ratu untuk menggantikan posisi ratu Wasti, dan dengan melalui segala proses pemilihan, maka Raja memilih Ester. Dan ketika Ester menjadi ratu, dia meminta kepada Raja untuk menyelamatkan kaumnya dari pembinasaan kejam, dan akhirnya dia berhasil. Ketika membaca kisah singkat tersebut saya menemukan bahwa Ester telah melakukan mandate dari Tuhan melalui kebudayaan, sekalipun dia tidak bisa berpolitik, namun dia menyadari posisinya bahwa Tuhan bias memakai dia sekalipun diarea yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pilitik. Ini membuktikan bahwa melalui Fashion pun, Tuhan sanggup melakukan karyaNya.
Pertanyaan mendasar saat ini ialah: bukan masalah fashion itu haram atau halal, tetapi beranikah kita sebagai anak Terang membawa mandate budaya untuk menggarami dunia. Ingat orang yang bergelut dalam dunia fashion pun bias bertemu dengan orang penting di negeri ini, bagaimana dengan kita? *Hendri

Tidak ada komentar: