Senin, 25 Mei 2009

PERSIAPAN UNTUK KEDATANGAN KRISTUS

Pada Matius 24, Tuhan Yesus berbicara mengenai tanda- tanda dan pristiwa dari kedatanganNya. Tetapi dalam Matius 25, Tuhan Yesus memberikan solusinya dalam bentuk 3-perumpamaan: Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh, tentang talenta, dan tentang pemisahan antara kambing dan domba.

Masing-masing dari tiga perumpamaan tersebut memiliki point-point yang sama, seperti:
Kedatangan Kristus untuk kedua kalinya adalah secara tiba-tiba dan tidak diduga.
Kedatangan Kristus untuk kedua kalinya akan membawa pemisahan dari dua golongan orang-orang percaya.
Orang -orang yang tidak siap pada waktu kedatanganNya kedua kali sangat terkejut karena ditolak.

Dari penjelasan diatas tersebut, maka jelaslah bagi kita bahwa, Yesus telah berbicara bagi orang-orang yang telah percaya kepadaNya, bukan kepada mereka yang belum percaya kepadaNya. Seperti banyak orang Kristen telah berpikir bahwa mereka akan diselamatkan, tetapi sesungguhnya mereka sedang menuju ke neraka.

Baca Matius 25: 1- 13 !

Perumpamaan dari lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh ini sangat erat hubungannya dengan Matius fasal 24 (dimana Yesus telah berbicara tentang pristiwa dan tanda-tanda sebelum kedatanganNya), karena masing-masing diakhiri dengan kalimat sbb.:
“Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga” (Matius 24: 22).
“Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya” (Matius 25: 13).

Ada tujuh persamaan antara sepuluh gadis ini:
· Sepuluh wanita yang terpilih ini semua masih gadis; muda dan belum kawin
· Mereka semua memakai pakaian pesta
· Tugas mereka semua sama: menantikan mempelai pria datang
· Semua membawa pelita yang mulanya menyala dengan baik
· Semua mengantuk dan tertidur dalam masa penantian yang lama
· Semua pelitanya padam ketika sedang tertidur
· Semua bangun serentak ketika mempelai pria datang menjemput.

Pertanyaan: Lalu apa yang membuat perbedaan diantara sepuluh gadis ini?
Jawab: Setelah bangun, lima diantaranya masih mempunyai minyak untuk menyalakan pelitanya karena mereka telah membuat persiapan sebelumnya akan keterlambatan kedatangan mempelai pria (mereka yang Yesus sebut gadis yang bijak) sedangkan lima yang lainnya tidak mempunyai minyak untuk menyalakan pelitanya karena mereka tidak membuat persiapan sama sekali bagi keterlambatan kedatangan mempelai pria (mereka yang Yesus sebut gadis yang bodoh). Akhirnya fatal: lima gadis yang bodoh ini ketinggalan, tidak boleh masuk ke dalam ruang pesta.

Dari perumpamaan ini, kita dapat mengambil empat pelajaran rohani:

I. Pentingnya membuat persiapan untuk bertemu dengan Kristus

Persiapan bukanlah merupakan hal yang asing bagi kita semua. Pada waktu menghadapi pristiwa -pristiwa yang penting, kita selalu mengadakan persiapan terlebih dahulu:
contoh:
· Ujian
· Pertunangan
· Melahirkan (baju, kereta, tempat tidur, kapsul, dll.)

Jadi semua orang pada waktu menghadapi pristiwa- pristiwa yang penting harus mengadakan persiapan terlebih dahulu, padahal semua ini bersifat fana.

Aplikasi:
Demikian juga, untuk bertemu dengan Tuhan Yesus, kita harus juga mengadakan suatu persiapan. Sering sekali orang menganggap enteng dalam persiapan untuk bertemu dengan Tuhan Yesus. Alkitab mengatakan, bahwa semua orang ‘musti’ bertemu dengan Tuhan Yesus, dan pilihannya hanya ada dua saja:
· Bertemu di Tahta Pengadilan Kristus (di khususkan bagi orang percaya)
· Bertemu di Tahta Putih Besar (di khususkan bagi orang fasik)

Di dalam perumpamaan ini, Tuhan Yesus menjelaskan kepada kita pentingnya membuat suatu persiapan sebelum bertemu dengan Dia.
Berapa banyak orang yang selalu menunda- nunda waktu dalam membuat persiapan:
· Berdoa
· Membaca Firman
· Ke gereja (mendengar kotbah)

Ingatlah akan kesepuluh gadis di dalam perumpamaan ini: Mereka mempunyai tujuh persamaan. Tetapi yang membuat kelima gadis yang satu berbeda dengan kelima lainnya.
Adalah : ‘persiapan’. Saudara boleh memiliki persamaan dengan orang- orang Kristen lainnya (misalnya: aktif melayani, tiap minggu ke gereja), tetapi satu kali, ‘persiapan’ andalah yang menentukan anda masuk ke ruang pesta atau tidak.

II. Adalah mungkin orang membuat persiapan yang tidak memadai
Sepuluh anak dara itu pada mulanya nampak sudah membuat persiapan yang baik: ada pelita, ada minyak, pakai gaun pesta, dsb. Tetapi kemudian ternyata bahwa lima diantaranya tidak memadai dalam membuat persiapannya. Persiapan yang tidak memadai itu nampak kelihatan dalam test: waktu (yaitu ketika mempelai pria lambat datang).
Aplikasi:
Test untuk menjadi Kristen yang sejati ialah ‘waktu yang panjang’. Kita sudah sering mendengar bahwa Tuhan Yesus akan segera datang. Bahkan rasul Paulus, pada zamannya memberitahukan kepada beberapa jemaat supaya mereka mempersiapkan diri untuk kedatangan Tuhan yang kedua. Tahun 60- an dan tahun 90-an ada berita yang heboh mengenai keyakinan dari beberapa kelompok akan kedatangan Tuhan Yesus. Mereka sampai meninggalkan semua harta dan menunggu di suatu tempat. Tetapi sampai saat ini Tuhan belum kunjung datang. Memang Dia akan datang segera, tetapi kapan? Tidak seorangpun yang tahu, kapan?
Nah dalam waktu yang panjang itu akan ada tiga macam pengalaman dalam kehidupan kita:
· Pengalaman puncak gunung (hidup berkelimpahan)
· Pengalaman tanah datar (hidup yang serba monoton)
· Pengalaman lembah kelam (hidup dalam kesulitan)

Orang Kristen bisa tidak kuat dalam menghadapi pengalaman hidup bermacam- macam itu:
· Pengalaman puncak gunung: karena sangat kaya, maka kita lupa Tuhan
· Pengalaman tanah datar: karena sangat monoton, maka kita menjadi bosan/jenuh
· Pengalaman lembah kelam: karena selalu mengalami masalah, maka kita meragukan kuasa dan kasih Allah

Jadi kemungkinannya ada empat:
· Murtad (menyangkal Yesus sama sekali)
· Mundur ( masih mengaku Kristen, tetapi sangat duniawi)
· Suam (dingin tidak, panas tidak: Kristen ia, ke Gereja tidak)
· Setia (tetap percaya dan berdiri teguh)

Jadi mulanya kita nampak sudah membuat persiapan yang memadai, tetapi kemudian di dalam test waktu, persiapan kita tidak memadai.

III. Kristus dapat menolak mereka yang tadinya sudah menjadi milikNya
Pada mulanya kesepuluh anak dara ini datang ke pesta perjamuan kawin. Dengan kata lain, mereka semua sudah pasti di kenal baik oleh mempelai prianya.

Aplikasi: Alkitab mengatakan bahwa nama- nama kita (yang sudah lahir baru) sudah tercantum didalam Kitab kehidupan. Tetapi, nama- nama yang sudah tercantum di dalam
Kitab Kehidupan itu tidak menjamin seterusnya akan ada disitu, sebab bisa dihapus!
Bukti:
· Keluaran 32: 32- 33 !
· Mazmur: 69: 29 !
· Wahyu 3: 5 !

Jadi sekalipun kita sudah di baptis, penuh dengan Roh Kudus, melayani Tuhan, semua tidak menjamin kita akan masuk ke dalam perjamuan kawin (Kerajaan Sorga).

IV. Berjaga senantiasa membuat pelita kita tetap menyala
Tuhan Yesus mengakhiri perumpamaanNya dengan kalimat: “Karena itu berjaga- jagalah, sebab….”

Bagaimana caranya memelihara supaya pelita kita tetap menyala:
1. Jagalah supaya supply minyak tetap mengalir
Baca Pengkotbah 9: 8!
· Pakaian kita putih: Berhiasan kekudusan ( membaca Firman, Maz. 119: 9)
· Kepala kita tetap berminyak (memiliki fellowship dengan Tuhan)

2. Sumbu pelita harus dipangkas
Baca Yohanes 15: 2!
Di bersihkan atau dipotong : di izinkan masalah datang supaya karakter kita di bentuk. (ingat: semenatara potensi dibentuk di tempat yang sunyi, karakter dibentuk ditempat yang tidak nyaman)

Tidak ada komentar: